Anda di halaman 1dari 5

Nama : Indah Pusparini

NIM : 215010107111041

No Absen : 21

Kelas Hukum : Perjanjian Internasional - K

Tugas Terstruktur 2

1. PI yang bagaimana sajakah yang dapat ditunda pelaksanaannya ?

Pengaturan atas penundaan perjanjian internasional dalam Konvensi Wina 1969 diatur dalam
pasal 57, 58, 59, 60, dan 61, pengaturan mengenai penundaan dari sebuah perjanjian internasional
tersebut terletak bersamaan dengan istilah termination, karena penundaan dari sebuah perjanjian
bisa saja merupakan hasil dari kesepakatan para pihak sepanjang substansi perjanjian
memperbolehkan, maka pilihan untuk menunda perjanjian kembali kepada persetujuan para
pihak, hal ini dijelaskan pada pasal 57. Pasal 58 menjelaskan bahwa dua pihak atau lebih pada
suatu perjanjian internasional dapat membuat suatu kesepakatan untuk menunda pelaksanaan
ketentuan-ketentuan perjanjian tersebut untuk sementara waktu dan hanya berlaku antara mereka
sendiri.

2. Kapankah suatu PI dapat ditunda pelaksanaannya ?

Pasal 57 : penangguhan suatu perjanjian internasional didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang


ada dalam perjanjian (57 a) atau adanya kesepakatan para pihak setelah berkonsultasi dengan
negara perunding lainnya (57 b).

Menurut Pasal 57 dua hal yang diatur:

1) penangguhan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada dalam perjanjian.

2) adanya kesepakatan para pihak setelah berkonsultasi dengan negara perunding lainnya.
Menurut Pasal 57 penangguhan perjanjian dapat dilakukan apabila ada pernyataan dalam
perjanjian. Dalam hal pengaturan itu tidak ada maka harus ada kesepakatan para pihak setelah
berunding dengan negara perunding lainnya.

3. Apakah penundaan atas pelaksanaan PI harus dengan persetujuan dari semua negara
pesertanya ?

Menurut Pasal 58, maka dalam perjanjian dimungkinkan adanya penangguhan berlakunya
perjanjian dengan persetujuan dengan pihak-pihak tertentu dalam perjanjian tersebut, untuk
sementara waktu di antara mereka sendiri dengan syarat bahwa:

a. Kemungkinan penangguhan sementara itu ditentukan dalam perjanjian tersebut


b. Penangguhan perjanjian tidak dilarang oleh perjanjian dan syaratnya:
- tidak berpengaruh terhadap hak dan pihak-pihak lainnya atau dalam
melaksanakan kewajiban mereka
- tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan dari perjanjian itu.

Pasal 58 ayat (2): jika dalam perjanjian itu ada ketentuan penangguhan seperti yang ada dalam
ayat (1a) maka para pihak yang akan menangguhkan berlakunya perjanjian itu akan
memberitahukan pada pihak-pihak lainnya tentang maksud membuat kesepakatan dan
ketentuan-ketentuan mana yang akan mereka tangguhkan.

4. Dapatkah suatu penundaan PI dilakukan oleh hanya satu atau dua negara peserta saja ?
sedangkan negara peserta yang lain tidak ikut dalam penundaan itu ?

Menurut pasal 58 ayat (1), dua pihak atau lebih pada suatu perjanjian internasional multilateral
dapat membuat suatu kesepakatan untuk menunda pelaksanaan ketentuan-ketentuan perjanjian
tersebut untuk sementara waktu dan hanya berlaku antara mereka sendiri, apabila:

a. Kemungkinan untuk melakukan penundaan semacam itu ditentukan di dalam perjanjian


itu sendiri
b. Penundaan tersebut tidak dilarang oleh perjanjian itu dan tidak mempengaruhi
pihak-pihak lainnya dalam menikmati kewajiban-kewajibannya berdasarkan perjanjian
tersebut serta tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan perjanjian itu.
5. Dapatkah suatu penundaan atas pelaksanaan PI hanya atas sebagian saja dari substansinya
atau hanya terhadap pasal-pasal tertentu saja ?

Diatur dalam pasal 22 DSU (dispute settlement understanding) bahwa penundaan yang diajukan
harus terkait langsung dengan kerugian yang diterima. Dan dapat diajukan sebagian atau seluruh
dari ketentuan dari perjanjian internasional.

6. Untuk berapa lamakah penundaan atas pelaksanaan PI tersebut ?

Berdasarkan pasal 58 ayat 1 mengatakan penundaan tersebut dilakukan sementara yang berarti
tidak selamanya atau jika dalam PI berarti tidak diharapkan untuk terlalu lama dalam
penundaannya perjanjian internasional tersebut.

7. Apakah penundaan pelaksanaan PI boleh dilakukan lebih dari satu kali ? atau hanya sekali
saja ?

Untuk penundaan pelaksanaan perjanjian internasional ditentukan sesuai dengan kesepakatan


yang terdapat di dalam perjanjian internasional tersebut.

8. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat diajukan sebagai alasan untuk menunda
pelaksanaan PI ?
- Paksaan (coercion) yang dilakukan oleh salah satu pihak
- Perjanjian internasional yang bertentangan dengan jus cogens
- Kecurangan (fraud) dari negara mitra berundingnya
- Korupsi (corruption) dari wakil suatu negara
- Kesalahan (error) atas fakta atau situasinya
- Perjanjian yang penundaan berdasarkan persetujuan para pihak. - Perjanjian yang
penundaan atas persetujuan kemudian.
- Perjanjian yang penundaan sebagai akibat dari terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu
diluar persetujuan para pihak.
9. Bagaimana prosedur atau mekanismenya ?

Pasal 65 menentukan tentang prosedur yang harus diikuti karena adanya ketidaksahan,
pengakhiran, penarikan diri, atau penundaan suatu perjanjian.
Pasal 65 ayat (1) menentukan perjanjian yang akan dinyatakan tidak sah karena adanya kecacatan
dalam perjanjian atau untuk mengakhiri atau menarik diri pihak yang bersangkutan harus
mengajukan keinginannya itu kepada pihak/ pihak-pihak peserta lainnya tentang adanya tuntutan
tersebut. Pemberitahuan tersebut harus disertai dengan alasan-alasan dan langkah- langkah yang
akan diambil sehubungan dengan perjanjian tersebut.

Pasal 65 ayat (2) menentukan setelah selesainya rentan waktu yang ditentukan, kecuali dalam
waktu tiga bulan setelah menerima pemberitahuan tersebut salah satu pihak tidak diperbolehkan
untuk mengajukan keberatan dan pihak yang mengajukan usulan dapat mengambil
langkah-langkah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 67.

Pasal 65 ayat (3), jika ada keberatan dari salah satu pihak lainnya, maka untuk pihak kedua harus
mencari penyelesaian sesuai dengan Pasal 33 Piagam PBB.

Pasal 65 ayat (4), menurut ketentuan ini maka ayat (1)–(3) Pasal 65 tidak akan berpengaruh
terhadap hak atau kewajiban para pihak menurut ketentuan apapun yang berlaku yang mengikat
para pihak tentang penyelesaian sengketa.

Pasal 65 ayat (5), menurut ketentuan bahwa tanpa mengurangi arti Pasal 45, kenyataan bahwa
suatu negara sebelumnya tidak membuat pemberitahuan sebagaimana disebut dalam Pasal 65 ayat
(1) tidak akan mencegahnya untuk membuat pemberitahuan dalam rangka menjawab pihak lain
yang membuat pelaksanaan atau menyatakan adanya pelanggaran terhadap perjanjian.

10. Apa saja konsekuensi hukum dari penundaan pelaksanaan PI ?

Pasal 72 Konvensi Wina 1969 mengatur tentang penundaan bekerjanya suatu perjanjian yaitu:
Pasal 72 ayat (1) : kecuali jika perjanjian itu mengatur tentang penundaan atau adanya
kesepakatan para pihak, maka penundaan perjanjian menurut konvensi:

a. selama masa penundaan maka para pihak dilepaskan dari kewajiban untuk melaksanakan
perjanjian dimana bekerjanya perjanjian itu ditunda;

b. tidak berpengaruh terhadap hubungan hukum di antara para pihak yang terbentuk dari
perjanjian.
Pasal 72 ayat (2) : selama masa penundaan para pihak tidak boleh melakukan tindakan- tindakan
yang cenderung menghambat pemenuhan bekerjanya perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai