Anda di halaman 1dari 32

KONSEP EKONOMI KESEHATAN

PUTRI ASMITA WIGATI, SKM, M.KES


• ILMU EKONOMI : Suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan
atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya terbatas tetapi dapat
dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan
konsumsi sekarang dan di masa yang akan datang. (P.A. Samuelson)

• ILMU EKONOMI : Ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa (WIKIPEDIA)

• ILMU EKONOMI : Ilmu tentang pilih memilih dengan memanfaatkan sumber daya yang terbatas
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, dimana kebutuhan manusia itu relative terbatas, akan
tetapi keinginan manusia yang tidak terbatas.
KESEHATAN – SUBYEK DAN OBYEK EKONOMI

DEFINISI KESEHATAN MENURUT UU NO. 36 TAHUN 2009


• Keadaan sehat fisik, mental, spiritual, maupun sosial, yang membuat setiap orang hidup produktif

DEFINISI KESEHATAN MENURUT WHO


• Keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan bukan sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat

KOMPONEN KESEHATAN PERORANGAN – ASPEK EKONOMI


• Genetik, Pola makanan dan minuman, Gaya Hidup, Peraturan negara dan dunia (contoh covid 19)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN (H.L BLUM)


• Genetik, Lingkungan, Perilaku, Pelayanan Kesehatan
ILMU EKONOMI KESEHATAN
• Definisi : Ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan factor-factor yang
mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
• Dalam ilmu Ekonomi terdapat 2 bidang kajian yakni
1. Ilmu Ekonomi Positif
2. Ilmu Ekonomi Normatif (Welfare Economics)
• Ilmu Ekonomi Positif mencakup topik tentang :
1. Eksternalitas
2. Public Goods
3. Consumer Ignorence
ILMU EKONOMI POSITIF
• Eksternalitas  Akibat yang muncul pada konsumsi atau produksi oleh seseorang yang
diakibatkan oleh perbuatan orang lain melalui mekanisme pasar. Efek tsb dapat positif atau
negative. Contoh yang Positif adalah imunisasi. Contoh yang negative adalah polusi

• Public Goods  barang yang bersifat non rival dan non eksklusif
•  artinya konsumsi atas barang tsb oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang
tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya.
•  non eksklusif artinya semua orang berhak menikmati manfaat barang tsb
•  contoh jalan raya, udara, dll.

• Consumer Ignorence  Suatu kondisi dimana ketika terjadi transaksi, konsumen tidak mempunyai
informasi yang cukup tentang barang / jasa yang diperjualbelikan. Dalam yankes, pasien berada
dalam posisi ini.
WELFARE ECONOMICS
• SEHAT ADALAH HAK ASASI MANUSIA
• Sehat adalah hak asasi manusia dan sudah menjadi kesepakatan Global.
• Sehat adalah kondisi normative yang menjadi tujuan dari upaya kesehatan

• PEMERATAAN (EQUITY) ADALAH TUJUAN OPERASIONAL UPAYA KESEHATAN


• Pemerataan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan harus selalu diperjuangkan karena sehat adalah
hak setiap manusia
• Efisiensi dan efektifitas merupakan parameter penting dalam upaya pemerataan upaya kesehatan

• MOTIVASI NON PROFIT


• Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan boleh terjadi pengumpulan keuntungan, tapi harus
dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan upaya kesehatan.
• Inilah makna Nirlaba bagi upaya kesehatan
PENGELOMPOKAN ILMU EKONOMI
• EKONOMI MIKRO
Mempelajari perilaku ekonomi perorangan, firma dan interaksi pasar menuju penggunaan sumber
daya terbatas dan demand menuju efisiensi tinggi
 Biaya satuan, elastisitas, system pembayaran, efisiensi, dll
 Akuntansi, Manajemen Pemasaran, Manajemen SDM, Manajemen Keuangan, logistic, dll
 Turunan lain – kesehatan, pertanian, demografi, tenaga kerja, syariah, dll.

• EKONOMI MAKRO
•  Mempelajari perekonomian suatu wilayah / negara
•  Umumnya berkaitan erat dengan kebijakan negara berkaitan dengan pendapatan nasional &
pertumbuhan ekonomi, inflasi, penyerapan tenaga kerja, perdagangan internasional
BIDANG TERAPAN EKONOMI KESEHATAN

• Mobilisasi sumber daya (dana, tenaga dan sumber lainnya)


Pemindahan sumber daya dari berbagai alternative sumber untuk membiayai pelayanan dan
program kesehatan.
Contoh : Anggaran pemerintah (APBN) yang berasal dari pendapatan pajak maupun hibah luar negeri
yang dialokasikan kepada unit kerja kementrian kesehatan untuk membiayai program kesehatan. Upaya
pengembangan asuransi kesehatan sosial, penggerakan tenaga kesehatan dala pembangunan sosial.
• Alokasi sumber daya
Ekonomi kesehatan digunakan untuk menentukan pemanfaatan sumber daya yang optimal untuk program
kesehatan demi tercapai tujuan pembangunan secara menyeluruh.
Contoh metode alokasi sumber daya yang dapat diterapkan di bidang kesehatan :
Analisis Biaya Manfaat (Cost Benefit Analysis), Analisis Biaya Efektif (Cost Effectiveness Analysis) dan
Analisis Biaya (Cost Analysis)
BIDANG TERAPAN EKONOMI KESEHATAN
• Analisis Demand pelayanan kesehatan
Karakteristik dari barang/jasa produk kesehatan berbeda dengan barang/jasa yang lain.
Dimana pelayanan kesehatan tergantung pada provider pelayanan, consumer’s ignorance, dan konsep
sehat sakit yang dipengaruhi oleh sosial budaya masy.
Variabel2 dalam Analisis demand pelayanan kesehatan : harga/tariff pelayanan, pendapatan, harga
barang/jasa substitusi dan komplementer, biaya waktu, biaya transportasi, dll.
• Dampak kesehatan terhadap pembangunan
Sehat tidak hanya sekedar konsumsi tapi juga investasi bagi produktifitas dan kualitas SDM di masa
mendatang.
Contoh analisis : analisis penghitungan pemberantasan penyakit menular terhadap produktifitas manusia.
• Dampak Pembangunan terhadap kesehatan
Tujuan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan manusia. Salah satu cermin
kesejahteraan manusia adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat.
PENERAPAN METODE ILMU EKONOMI DALAM ASPEK KESEHATAN
• Sumbangan pemikiran ilmu ekonomi terhadap bidang kesehatan adalah tercapainya efisiensi,
efektifitas, dan optimalisasi alokasi sumber daya, mobilisasi dan utilisasi sumber daya kesehatan.
• Beberapa metode Ilmu Ekonomi yang dapat diterapkan di bidang kesehatan :
1. Teknik Evaluasi ekonomi : Cost Benefit Analysis, Cost Analysis, Demand dan Supply Pelayanan
Kesehatan.
2. Teknik Analisis Ekonomi Proyek Kesehatan : Break Even Point, Return on Investment (ROI),
Payback Period, Profitability Indeks.
3. Metode dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.
4. Ilmu ekonomi dalam Pengembangan Asuransi Kesehatan
5. Cabang ilmu ekonomi yakni Ilmu manajemen dan ilmu administrasi dalam pengelolaan program
dan pelayanan kesehatan.
6. Penghitungan dampak pembangunan terhadap kesehatan atau sebaliknya dengan pendekatan
ekonomi.
THE SCOPE OF HEALTH ECONOMICS
E. MARKET ANALYSIS
Money prices, time prices, waiting list and non price rationing
systems as equiliberating mechanism and their differential effects in
market for physician and hospital services

A. WHAT INFLUENCES HEALTH ? (OTHER THAN HEALTH CARE)? B. WHAT IS HEALTH ? WHAT IS ITS VALUE ?
Genetics, occupational hazard, consumption pattern, education, Perceived attribute of health, health status indices, value of life,
income, human capital and physical, family background, etc. utility scaling of health

C. DEMAND FOR HEALTH CARE D. SUPPLY OF HEALTH CARE


Influences of A and B on health care seeking behavior, barrier to Cost of production, alternative production technique, input
careseeking (price, time, psicologycal, formal), agency relationship, substitution, market of input, remuneration methods and
need, altruism, insurance, demand for, incentives, for profit and non profit organizations.

G. PLANNING, BUDGETING, REGULATION, AND MONITORING, H. EVALUATION AT THE HOLE SYSTEM LEVEL
MECHANISM Equity and allocation efficiency criteria brought to E and F,
Evaluation of effectiveness of instruments available for optimizing, inter regional and international comparisons of performance,
the system, interplay of budgeting, manpower allocation, financing methods
regulation, and the incentives structure they generate
SISTEM KESEHATAN – UU NO. 36/2009
• UPAYA KESEHATAN
• Serangkaian kegiatan yang terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesh oleh pemerintah dan atau masy.

• UPAYA KESEHATAN PERORANGAN  EKONOMI MIKRO


• Mencakup layanan kesh Kuratif, Rehabilitatif, perawatan paliatif
• Fasilitas Kesh Publik dan swasta  sebagai provider
• Biaya : Biaya satuan, harga satuan, harga paket, dll
• Laba, Rugi, surplus, Minus, Defisit
• Manajemen dan Akuntansi UKP (faskes primer, sekunder, tersier)
SISTEM KESEHATAN – UU NO. 36/2009

• UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT  EKONOMI MAKRO


• PROGRAM KESEHATAN PREVENTIF DAN PROMOTIVE UNTUK MASYARAKAT
• TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH
• ANGGARAN : APBN / APBD
• TERMASUK LAYANAN PUBLIC
• CONTOH PROGRAM PENCEGAHAN PENYAKIT OLEH PUSKESMAS

Upaya Preventif : upaya mencegah kondisi sakit


Contoh : program imunisasi dasar lengkap pada bayi, program pencegahan dan pengendalian penyakit
Upaya Promotif : upaya meningkatkan derajat kesh
Contoh : program penyehatan lingkungan, program gizi masyarakat, program KIA dan KB
MEMAHAMI KONTEKS EKONOMI KESEHATAN
• Derajat kesehatan  factor penting dalam menciptakan kesejahteraan masy 
berkontribusi dalam perkembangan ekonomi negara  pemerataan akses layanan
kesh / Cakupan kesh universal  system kesh yang kuat.
• Pp no. 72 th 2012 ; system kesh nasional adalah pengelolaan system kesh oleh semua
komponen negara secara terpadu untuk mencapai derajat kesh masy.
• World Bank (2019) : 3 pilar utama dalam pembiayaan kesh yakni aspek kecukupan,
efisiensi dan efektifitas, dan keberlanjutan (sustainability)
• Who mengembangkan tools : national health account (nha)
MEMAHAMI KONTEKS EKONOMI KESEHATAN

• Komitmen Indonesia dana RPJMN dan tertuang dalam UU Kesehatan no. 36 th 2009 : anggaran
kesehatan min 5% dari apbn, dan 10% dari apbd untuk pembiayaan di sector kesehatan
• Indonesia telah rutin mempproduksi NHA sejak 2008  untuk menggambarkan sumber
pendanaan kesh, pengelola pendanaan, provider, serta jenis layanan kesh.
• National health account :
 alat strategis negara untuk memetakan pola pendanaan (sumber, mekanisme, pengelola,
penyedia layanan, dan pemanfaatan pendanaan) menuju jaminan kesehatan semesta (universal
coverage)
Sumber : Indonesia National Health Accounts 2016, Presented in INAHEA 5th Conference, Jakarta, 31 October –2 November 2018
SKEMA PENDANAAN KESEHATAN DI INDONESIA
• Skema pendanaan public
• Skema aliran dana kesehatan melalui skema pemerintah pusat, pemerintah daerah, skema
asuransi kesehatan sosial (askesos)
• Skema pendanaan pemerintah pusat terdiri atas skema kemenkes dan skema K/L
(kementrian/lembaga) lainnya.
• Skema pendanaan pemerintah daerah terdiri atas skema pemerintah provinsi dan skema
pemerintah kabupaten / kota
• Skema askesos  skema program jkn yang diselenggarakan oleh BPJS kesh
• Penyelenggaraan program kesh dari skema pemerintah pusat bersumber dari APBN yang
disalurkan oleh kemenkeu, dimana APBN tsb bersumber dari pendapatan domestic maupun hibah
luar negeri
SKEMA PENDANAAN KESEHATAN DI INDONESIA
• Pada Skema Pendanaan Kemenkes terdapat berbagai unit kerja dan provider dalam
melaksanakan program kesehatan baik preventif, kuratif, promotive, rehabilitative, maaupun
administrative dan regulasi.
• Provider dibawah Kemenkes : RS vertical (seperti RS Ciptomangunkusumo, RS Jantung Harapan
Kita, RS Pusat Otak Nasional, RS Pusat Infeksi Sulianti Suroso, RS Dharmais, RS Kariadi, RS
Sanglah, dsb), Balai mata, Balai Paru, Balai Besar lab Kes, Kantor Kesh Pelabuhan)
• Skema pendanaan Kementrian / Lembaga Lainnya  berperan dalam penyediaan layanan kesh
kuratif melalui RS milik K/L lainnya yang melayani masy umum pula.
• Contoh : RS TNI yang dikelola kementrian Pertahanan, RS POLRI dikelola Kepolisian RI, RS
Pengayoman dikelola Kemenkunham.
• Skema pendanaan K/L lain berperan dalam pendanaan Program KB yang dikelola Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) , program pengawasan dan izin edar
obat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
SKEMA PENDANAAN KESEHATAN DI INDONESIA
• Pada Skema Pendanaan Pemda melalui Dinkes dan Organisasi Perangkat Daerah lainnya pada tk
Provinsi maupu Kab/Kota melaksanakan program kesehatan  APBD
• APBD bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, dan Dana perimbangan
• Dana perimbangan : Dana dari Pusat ke Daerah yang disalurkan dari Kemenkeu ke daerah
• Dana perimbangan terdiri atas Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Fisik dan Non Fisik,
Dana Bagi Hasil, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau, Dana Otonomi Khusus.
• Program Kesehatan di Desa  Dana APBDesa
• APBDesa bersumber dari Dana Desa yang disalurkan langsung oleh Kemenkeu ke desa, dan
Alokasi Dana Desa yang disalurkan dari Pemkab / Pemkot Ke Desa.
SKEMA PENDANAAN KESEHATAN DI INDONESIA

• Pendanaan kesh pada skema JKN  seluruh beban dana operasional maupun non operasional
yang dibutuhkan untuk yankes program JKN di seluruh faskes.
• Pendanaan Program JKN bersumber dari pendapatan iuran :
1. Pendapatan iuran dari peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)  PBI APBN dan PBI APBD
2. Pendapatan iuran dari peserta non PBI  peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), pesereta non
PPU atau pekerja informal, peserta dari kelompok bukan pekerja seperti pensiunan PNS, TNI,
POLRI dan Veteran
NATIONAL HEALTH ACCOUNT 2018


• Total Belanja Kesehatan Indonesia : Current Health Expenditure (CHE) dan
Belanja Investasi
• CHE meliputi : belanja yankes perorangan maupun komunitas dan tata kelola
adm system kesh.
• Belanja Investasi : Belanja barang & jasa dengan masa guna > 1 th seperti
infratsruktur kesh (bangunan, mesin, teknologi informasi, dll).
• Total belanja kesehatan suatu negara dipengaruhi factor :
1. factor demografis, peningkatan populasi usia lanjut
2. peningkatan prevalensi penyakit kronis karena gaya hidup
3. factor lain seperti preferensi untuk meningkatkan pelayanan kesh.
• TOTAL BELANJA KESEHATAN INDONESIA ATAS DASAR HARGA BERLAKU (ADH BERLAKU) PADA TAHUN 2018 ADALAH
SEBESAR RP459,4 TRILIUN, MENINGKAT SEBESAR 8,1 PERSEN DIBANDINGKAN TAHUN 2017.
• JIKA DIHITUNG BERDASARKAN HARGA KONSTAN, PENINGKATAN BELANJA KESEHATAN DI INDONESIA TAHUN 2018 HANYA SEBESAR
4,1 PERSEN DARI TAHUN SEBELUMNYA
Proporsi Belanja Kesehatan terhadap PDB

• Proporsi total belanja kesehatan indonesia terhadap PDB tahun 2018 adalah 3,1 persen, angka tersebut cenderung tetap
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

• Diantara negara-negara ASEAN, indonesia menempati posisi ke tiga terbawah, setelah laos dan brunei darussalam.

• Negara tetangga yang mempunyai proporsi belanja kesehatan terhadap PDB yang besar antara lain Filipina, Singapura, Myanmar,
Vietnam, Kamboja
Total Belanja Kesehatan per Kapita

• Total belanja kesehatan per kapita : indikator pengeluaran atau konsumsi akhir
terhadap barang dan jasa kesehatan per penduduk di suatu negara.
• Rerata pertumbuhan populasi di indonesia sejak tahun 2012 sampai dengan
tahun 2018 mencapai 1,3 persen.
• Secara nominal, belanja kesehatan per Kapita Indonesia tahun 2018 sebesar
Rp1,7 juta (US$122). Pada pengukuran secara riil, total belanja kesehatan per
kapita hanya mencapai Rp1,4 juta atau sekitar US$95.
Belanja Kesehatan Menurut Skema Pendanaan, 2012 - 2018
Belanja Kesehatan Menurut Sumber Dana, 2016 - 2018

• Selama periode 2016-2018, sumber dana dari rumah tangga secara konsisten mendominasi
belanja kesehatan meskipun memperlihatkan tren yang menurun.
• Pada tahun 2018, dari 37,8 persen (Rp173,5 triliun) belanja kesehatan bersumber rumah tangga
• APBN 2018 diarahkan untuk mendukung pelaksanaan Kebijakan kesehatan, yaitu :
1. Meningkatkan dan memperbaiki distribusi fasilitas kesehatan dan tenaga Kesehatan;
2. Penguatan program promotif dan preventif yang diarahkan untuk penyakit tidak menular.
3. Program untuk ibu hamil dan menyusui;
4. Meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program JKN
5. Meningkatkan peran pemda untuk supply side dan peningkatan mutu layanan.
6. Mendukung pencapaian indikator kesehatan seperti Penurunan stunting; pelayanan imunisasi
dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan; persalinan di Fasilitas kesehatan; serta ketersediaan
obat dan vaksin di puskesmas.
Rincian Belanja Fungsi Promotive dan Preventif

• Terlihat bahwa mayoritas belanja kesehatan


pada hampir keseluruhan skema Pendanaan
di tahun 2018 digunakan untuk memperoleh
fungsi layanan kuratif baik rawat inap
maupun rawat jalan
Belanja Kesehatan Menurut Provider 2018

• Pada tahun 2018, rumah sakit merupakan


provider yang memiliki total belanja
paling tinggi
• Dibandingkan dengan provider lainnya,
sebesar 59,2 persen atau Rp271,8 triliun,
• FKTP Sebesar 22 persen atau Rp100,9
triliun.
• Kedua provider tersebut, juga provider
penunjang serta took Obat dan alkes
merupakan provider yang mayoritas
kegiatannya adalah pelayanan kuratif.
Gambaran Belanja Menurut Penyakit pada Skema Pendanaan Publik

• Skema pendanaan JKN, dengan porsi belanja kesehatan sebesar 42,7 persen terhadap total
skema Pendanaan publik (sebesar Rp105,0 triliun), digunakan lebih banyak untuk kelompok
penyakit PTM (Penyakit Tidak Menular).
• Pada skema kementerian kesehatan, sebesar 25,3 persen digunakan untuk kelompok Penyakit
menular dan parasitik, yang di dalamnya termasuk obat program dan program lainnya yang ada
di Direktorat Pencegahan dan Pengendalian penyakit.

Anda mungkin juga menyukai