Anda di halaman 1dari 21

PEMBIAYAAN KESEHATAN

  
 

   
 
 
   
   
   
   
   
   
   
   
   
OLEH
   
SRI SISWANI,
    SE. M.Kes
   
   
SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN DI INDONESIA

Alokasi dana untuk sektor kesehatan di Indonesia bisa


dikatan masih rendah diataranya kurang lebih 2-3 % GNP,
sedangkan dinegara-negara lain misalnya :

► Malaisia 7-8 % GNP.


► USA : 12 % GNP.

Sedangkan standar menurut WHO adalah 5 % GNP.


Seberapa banyak suatu negara mengalokasikan dananya dari
total pendapatan nasional pada sektor kesehatan tergantung
dari sebarapa banyak negara tersebut menilai pelayanan
kesehatan dalam perbandingannya dengan kategori barang
dan jasa yang lainnya.

Jika pelayanan kesehatan dipandang sebagai suatu


keharusan, maka penyediaan pelayanan kesehatan tidak jauh
berbeda dari kebutuhan dasar lainnya seperti makan, pakaian
dan perumahan.

Namun kenyataannya pelayanan kesehatan banyak


dipandang sebagai kebutuhan swaktu-waktu oleh
kebanyakan orang, sementara makan pakaian dan
perumahan adalah kebutuhan harian.
Situasi yang ada saat ini :

1. Pengeluaran pemerintah relatif kecil.


2. Inflasi yang tinggi misalnya tahun 1996 untuk indikator
sembilan kebutuhan bahan pokok sebesar 5-6%
sedangkan untuk sektor kesehatan sebesar 14%.
3. Demand masyarakat meningkat, baik terhadap kwalitas
maupun kwantitas.
4. Pola penyakit mengalami transisi dari penyakit menular
ke penyakit kronis/degeneratif.
5. Faktor pendapatan dan pendidikan
6. Banyak pengeluaran yang belum terorganisir.
SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN

► Pemerintah

1. Pendapatan Pajak Secara umum


2. Deficit financing (pinjaman luar negeri)
3. Pendapatan Pajak Penjualan
4. Asuransi sosial
► Swasta

1. Pembiayaan pegawai oleh perusahaan.


2. Asuransi Kesehatan Swasta
3. Sumbangan Sosial
4. Pengeluaran Rumah tangga
5. Communal self-help
Peran Pemerintah dan Swasta dalam pelayanan kesehatan

► Swasta

Difinisi swasta dibidang kesehatan :


Organisasi dan individu yang dalam melaksanakan
kegiatannya tidak langsung dikendalikan oleh pemerintah.

Ini termasuk perusahaan swasta dan individu yang


mencari untung serta organisasi swasta yang tidak mencari
untung.
► Tujuh kemungkinan peran swasta :

1. Kontrak kegiatan tertentu pada swasta


2. Mendorong pengembangan JPKM
3. Sesuaikan tarif untuk meningkatkan pendapatan
4. Membayar swasta sesuai dengan tarif mutu di
pemerintah.
5. Kembangkan asuransi swasta nasional
6. RS. Swadana
7. Swasta ikut bertanggung jawab atas biaya pendidikan
► Swastanisasi

  Swastanisasi atau privatisasi adalah strategi atau kebijakan


  pemerintah untuk mengalihkan pelaksanaan upaya dan
 
pelayanan kesehatan serta pembiayaan dari pemerintah ke

 
 
  swasta.
  Pengalihan bisa total atau sebagian.
 
   
   
    Biasanya dengan deregulasi dan berbagai insentif agar
    pihak swasta lebih tertarik untuk ikut berperan dalam
    sektor kesehata.
   
   
   
   
   
   
   
   
► Mobilisasi Sumber Daya

Fakta menunjukkan bahwa dana yang bersumber dari


masyarakat dan swasta jumlahnya cukup besar. Dana
yang besar tersebut diharapkan akan bisa membantu
memikul tanggung jawab sosial secara langsung.
Kesuksesan sektor swasta dalam membantu memobilisasi
dana tergantung dari beberapa kondisi :

1. Jumlah tenaga kesehatan

Dengan berkembangnya swasta, tenaga terampil yang


jumlahnya terbatas di sektor pemerintah akan berkurang.

2. Intervensi pemerintah

Kalau tidak ada intervensi, bisa terjadi kenaikan total biaya


kesehatan, tetapi volume pelayanan akan tetap bahkan
menurun.
► Kompetisi dan Efisiensi

Dalam mekanisme pasar bebas, persaingan akan


mendorong efisiensi, ini akan terjadi dalam sistem pasar
yang berfungsi baik, yang memenuhi syarat-syarat
tertentu :
1. Mekanisme harga dipasar memerlukan informasi biaya
produksi secara tepat dan cepat.

2. Persyaratan dimana supplier dalam jumlah yang


banyak dan dapat masuk dan keluar dengan
mudah, dalam kenyataan sulit untuk sektor
kesehatan, sehingga yang terjadi bukan free competition
tetapi oligopoli bahkan monopoli di daerah tertentu.
3. Consumer Choices.

Kondisi pasar sempurna memungkinkan konsumer


untuk memilih yang terbaik dari banyak layanan
kesehatan, dan konsumer juga mengetahui kualitas
barang yang dibelinya.
Untuk itu konsumer harus mengetahui variasi harga
dan kwalitas barang yang tersedia dipasar.

Tetapi karena salah satu ciri jasa kesehatan adalah “


consumer ignorance” maka permintaan yang terjadi
adalah permintaan yang diwakili oleh proveder, sehingga
terjadi mekanisme pasar tidak sempurna.
► Keseimbangan pasar dan pemerataan

Keseimbangan pasar dan pemerataan adalah tidak


berhubungan, jadi keseimbangan pasar hanya
mencerminkan keseimbangan harga atas harga yang
ditawarkan dan diminta oleh konsumer.

Pada tingkat harga keseimbangan ini, ada sebagian


konsumer yang mempunyai kemampuan dibawah titik
keseimbangan tersebut. Contoh di AS 35 juta orang tidak
mampu menjakau harga premi asuransi kesehata.
P D Keseimbangan
pasar
S
Keseimbangan bawah
harga pasar

Q
► Kualitas

Fakta : kualitas di sektor pemerintahan sangat rendah,


keluhan terdapat dalam layanan kesehatan, layanan
penunjang medik, layanan administrasi, transportasi dan
lain-lain.

Ekspektasi : Peningkatan kwalitas layanan kesehatan


► Definisi layanan kesehatan yang berkualitas

1. Kwalitas dari aspek medis harus adekuat (tidak lebih


tidak kiurang).

Swata for profit, cenderung untuk memberi layanan


berlebihan atau kurang.

2. Kwalitas dari aspek non medis.

Meliputi waktu tunggu, administrasi, kebersihan,


keramahan, kenyamanan.
3. Kualitas dari aspek aksesibilitas

For profit ; target pada pangsa pasar dengan


kemampuan tinggi.
MOTIVASI DAN PERILAKU SWASTA

1. Non for profit

Tujuannya adalah memaksimumkan benefit sosial dari


pelayanannya :
- Yang mendapat subsidi
- Yang tidak mendapat subsidi

Sumber subsidi
- Badan atau organisasi internasional
- Sumber dana domestik
Subsidi mencakup :
1. Seluruh/sebagian komponen biaya.
2. Ada keterbatasan hanya subsidi investasi.

Ciri-ciri :
1. Tarif biasanya dibawah biaya satuan
2. Sasaran pelayanan ke pemukiman kumuh, daerah
tertinggal.

2. For Profit.

Tujuan adalah memaksimumkan aspek “ return on


investment” karena itu sektor swasta for profit selalu
memperhatikan : jumlah, jenis dan lokasi layanan
kesehatan.
Biasanya sektor ini menawarkan sietem yang eksklusi dalam
tenaga, peralatan medis, peralatan pendukung dan juga
biayanya.

Konsumennya mampu dan menginginkan kualitas yang


tinggi.

► Prospek peran swasta


1. Pangsa pasar sangat luas dan menjanjikan
2. Motivasi for profit menjadi sangat kuat
3. Kendala tegana medis menjadi banyak dokter dari
pemerintah hijrak praktek ke swasta.
4. Adanya dua jalur sistem layanan kesahatan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai