Anda di halaman 1dari 1

Hikayat Shinta dan Raja Kalanggan

(keisyah irensi taruk bua’)


Hal tersebut membuat gadis-gadis muda yang berada di wilayah kerajaan menjadi
ketakutan. Mereka tidak mau menikah dengan raja jika keesokan harinya harus dibunuh.
Namun, di antara banyak gadis itu, ada seorang gadis berhati mulia bernama Shinta yang
berkeinginan untuk menyelamatkan kaumnya. Perempuan itu kemudian meminta restu
ayahnya untuk menikah dengan raja.
Pada awalnya, sang ayah tidak menyetujui hal tersebut. Dia tidak mau kehilangan
putri tercintanya. Akan tetapi, Shinta berhasil meyakinkan ayahnya kalau dia sudah
mencari cara agar tidak akan berakhir mengenaskan seperti para istri raja sebelumnya.
Dengan berat hati, sang ayah pun setuju dan menikahkan putrinya pada hari itu juga.
Malam harinya sebelum tidur, Shinta mengulur waktu agar sang raja tidak
membunuhnya dengan menceritakan sebuah dongeng. Meskipun ada rasa takut akan
respon yang diberikan, wanita itu mulai bercerita kepada raja.
Tak disangka, ternyata raja menyukai kisah yang diceritakan. Saking serunya, raja
tidak menyadari bahwa hari sudah pagi padahal cerita belum selesai. Shinta pun berkata
akan melanjutkan ceritanya besok malam dan laki-laki yang dikenal kejam itu
menyetujuinya.
Pada malam berikutnya, Raja Kalanggan dengan antusias mendengarkan kelanjutan
cerita yang belum selesai. Raja terlihat senang sekali dan selalu menyimak apa yang
dikatakan oleh Shinta. Sehingga, keesokan harinya wanita itu pun belum menjalani
hukuman untuk dibunuh.
Hal itu juga terjadi pada malam selanjutnya, dan tanpa terasa sudah 30 wanita itu
bercerita kepada raja. Sang raja pun lupa akan hukuman mati yang seharusnya dijatuhkan
kepada istri itu. Akhirnya, keberanian Shinta berbuah manis karena dia bisa
menyelamatkan perempuan - perempuan lain di wilayahnya. Selain itu, dia juga berhasil
mengubah raja menjadi orang yang baik dan kembali mencintai srakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai