Kelompok 2-Fraud-The Effects of SAS No. 82 On Auditors' Attention To Fraud Risk Factors and
Kelompok 2-Fraud-The Effects of SAS No. 82 On Auditors' Attention To Fraud Risk Factors and
Article Review
Judul Penelitian : The Effects of SAS No. 82 on Auditors' Attention to Fraud Risk Factors and Audit
Planning Decisions
Author : Mark F. Zirnbelrnan (1997)
Penerbit : Journal ofA ccou,ntin,g Re› earch, Vol. 35, Studies on Experts and the Application of
Expertise in Accounting, Auditing, and Tax (1997), 75-97.
Abstrak
Studi ini menyelidiki apakah Auditing Standards Board's (ASB's) Statement or Audtiiag Slniidardi No. 82
(AICPA [1997]) mengharuskan auditor untuk menilai risiko penipuan secara terpisah akan menyebabkan
auditor menghabiskan lebih banyak waktu membaca isyarat penipuan dan merancang rencana audit yang
lebih sensitif terhadap risiko penipuan.
Masalah Penelitian
SAS No.82 mengharuskan auditor untuk mendokumentasikan penilaian terpisah risiko penipuan. Hal tersebut
Kelompok 2
1. Wa Ode Rayyani Fraud
2. Hajrah Hamzah
3. Astri Dyastiarini
akan meningkatkan akurasi dalam memprediksi penipuan, namun juga akan meningkatkan waktu dan sumber
daya untuk pendeteksian kecurangan.
Tujuan Penelitian
Menguji prediksi biaya dan manfaat dari SAS No.82 untuk meningkatkan deteksi kecurangan, auditor perlu
meningkatkan kepekaan mereka terhadap risiko kecurangan dan mengalokasikan lebih banyak sumber daya
untuk pendeteksian kecurangan.
Metodologi Penelitian
Eksperimen yang melibatkan 108 auditor yang berpraktik di perusahaan Big Six yang mengharuskan mereka
untuk mendokumentasikan penilaian risiko dan penilaian perencanaan audit. Dua variabel antar-subjek
dimanipulasi: (1) jenis penilaian risiko yang diminta (yaitu, holistik atau terurai) dan (2) indikator risiko
penipuan (yaitu,isyarat red flag). 381 paket kasus dikiripkan ke 19 perusahaan Big Six
Hipotesis
H1: Auditor yang secara terpisah menilai risiko kecurangan akan menghabiskan lebih banyak waktu
membaca isyarat bendera merah daripada auditor yang menilai risiko secara holistik.
H2: Ketika risiko penipuan meningkat (menurun), auditor yang membuat penilaian risiko yang diuraikan akan
lebih mungkin untuk meningkatkan (menurunkan) jam audit yang direncanakan daripada auditor yang
membuat penilaian risiko holistik.
ff2: Ketika risiko penipuan meningkat (dikurangi), auditor yang melakukan pembusukan penilaian risiko akan
lebih cenderung meningkatkan (menurunkan) nudti . yang direncanakanjamdaripada auditor yang
membuat penilaian risiko holistik.
H5: Ketika risiko penipuan meningkat (menurun), auditor yang melakukan dekomposisi penilaian risiko yang
diajukan akan lebih mungkin untuk merencanakantes audit yang mereka anggap lebih (kurang) efektif
dalam mendeteksi kecurangan daripada auditor yang membuat penilaian risiko holistik.