No. Revisi :1
SOP
Halaman : 1/2
Apar adalah alat pemadaman yang bisa dibawa / dijinjing dan digunakan / dioprerasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri. Apar
1. Pengertian
merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung diarahkan pada posisi dimana api
berada.
2. Tujuan Memastikan adanya proteksi kebakaran sejak dini agar dapat dicegah atau ditangani dengan cepat jika terjadi kebakaran
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kasihan I Nomor: 449/030/ Tahun 2022 tentang program kebakaran
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Penggunaan APAR
1. Petugas mengambil dan mengangkat leher APAR dengan menggunakan kedua tangan.
2. Petugas meletakkan APAR harus dengan jarak dua meter dari lokasi kebakaran.
Ketentuan APAR
Langkah-langkah
meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
3. APAR dipasang sedemikian rupa sehingga bagian paling atas berada pada ketinggian maksimum 120 cm dari
permukaan lantai, kecuali untuk jenis CO2 dan bubuk kimia kering (dry powder), penempatannya minimum 15 cm
4. Apabila bangunan Puskesmas menggunakan generator sebagai sumber daya listrik utama, maka pada ruang
5. Bangunan Puskesmas dengan luas tingkat bangunan gedung seluas 600 m2 atau lebih, yang bagian atas tingkat
tersebut tingginya 7,5 m di atas level akses, harus dilengkapi dengan saf untuk tangga pemadam kebakaran yang
7. Bukaan (dalam hal ini pintu dan jendela) pada dinding tahan api 2 jam harus dari material dengan Tingkat
8. Akses eksit dari pintu eksit harus dirancang dan ditata untuk mudah dikenali dengan jelas, dilengkapi tanda arah
Dilakukan
No Langkah Langkah
Ya Tidak
1 Petugas mengambil dan mengangkat leher APAR dengan menggunakan kedua tangan
2 Petugas meletakkan APAR dengan jarak dua meter dari lokasi kebakaran
Jumlah
JIKA TERJADI KEBAKARAN
No. Revisi :1
SOP
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2
2. Tujuan Memastikan adanya proteksi kebakaran sejak dini agar dapat dicegah dan ditangani dengan cepat jika terjadi kebakaran
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kasihan I Nomor: 449/030/ Tahun 2022 tentang program kebakaran
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
5.Alat/bahan APAR
Langkah Evakuasi
2. Petugas mengevakuasi pasien, keluarga pasien dan petugas yang berada di lokasi kebakaran ke tempat yang
4. Petugas menggunakan APAR alat pemadam api ringan untuk memadamkan api juka kebakaran dapat diatasi
sendiri.
5. Petugas menghubungi dinas pemadam kebakaran, polisi atau tim SAR setempat jika tidak dapat diatasi sendiri.
6. Catatan: Petugas membasahi handuk atau kain lalu letakkan di bawah pintu agar asap tidak masuk ruangan jika
terjebak dalam suatu ruangan.
6. Prosedur/
Sarana Evakuasi
Langkah-langkah 1. Kemudahan dan kejelasan sarana evakusi di saat terjadinya peristiwa darurat seperti : daya tarik visual dan
2. Kemudahan akses/pencapaian ke arah sarana evakuasi seperti: tidak terdapatnya barang/benda yang dapat
menghalangi kumpulan orang ke arah sarana evakuasi, dan penyebaran sarana evakuasi yang merata pada setiap
4. Sarana evakuasi harus dari bahan tahan panas dan api serta harus dapat menjamin keamanan dari bahaya asap.
5. Sarana evakuasi harus dalam keadaan nyaman seperti: keleluasaan bergerak (tidak sempit dan tidak rendah),
6. Jumlah dan kapasistas sarana evakuasi harus disesuaikan dengan kapasitas pengguna bangunan dan fungsinya
untuk dapat mengevakuasi setiap orang ke tempat yang aman secara cepat.
Ya Tidak
2 Petugas mengevakuasi pasien, keluarga pasien dan petugas yang berada di lokasi kebakaran ke
sarana/tempat evakuasi.
4 Petugas menggunakan APAR alat pemadam api ringan untuk memadamkan api jika kebakaran dapat
diatasi sendiri.
5 Petugas menghubungi dinas pemadam kebakaran, polisi atau tim SAR setempat jika tidak dapat diatasi
sendiri.
Catatan: Petugas membasahi handuk atau kain lalu letakkan di bawah pintu agar asap tidak masuk
Jumlah