Anda di halaman 1dari 6

ESOFAGO GASTRO DUODENOSCOPY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1 dari 6

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur Utama,
Standar Prosedur
Operasional

Dr. Mulyadi Muchtiar, MARS

Esofago Gastro Duodenoskopi adalah pemeriksaan langsung (Visual)


saluran cerna bagian atas mulai dari esophagus, gaster dan duodenum
Pengertian dengan memasukan alat skop gastrointestinal untuk melihat kelainan-
kelainan penyakit

1. Untuk diagnostik bila ada perdarahan akut


2. Untuk Terapi
3. Untuk menerangkan perubahan-perubahan radiologik
yang meragukan dan tidak jelas, atau untuk
menentukan lebih pasti kelainan –kelainan yang di
dapatkan pada esophagus, lambung, dan duodenum
4. Bila pada pemeriksaan radiologi tidak menunjukan
kelainan, yaitu pada penderita dengan gejala menetap
( disfagia, nyeri, epigastrium, muntah-muntah )
Tujuan 5. Sebagai tindak lanjut apabila pemeriksaan radiology
dicurigai adanya kelainan tukak, keganasan atau
obtruksi pada esophagus
6. Untuk memantau penyembuhan tukak yang dicurigai
adanya keganasan
7. Juga untuk memantau penderita pada pasca
skleroterapi, pasca gastrektomi dengan gejala / keluhan-
keluhan saluran makanan bagian atas

Kebijakan

Prosedur Persiapan Alat :

1. Sumber cahaya ( Light – Source )


2. Camera
3. 1 set Mediview
4. Monitor TV sony
5. Monitor EKG
6. Suction berikut konektor
7. Skope gastroskope
8. Forceps biopsy Gastro
ESOFAGO GASTRO DUODENOSCOPY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 2 dari 6

9. Kertas biopsy
10. Oksigen berikut selang
11. Botol kecil yang berisi formalin 10%
12. Sarung tangan non steril sesuai kebutuhan
13. Jas dokter sesuai kebutuhan
14. Xylocain Spray 10%
15. Oximetri 1 buah
16. Tensimeter 1 set
17. Xylocain jelly 2%
18. Kassa sesuai kebutuhan
19. Mouth Piece
20. Handuk Kecil
21. Baju Klien
22. Spuit berbagai ukuran
23. Kapas sesuai kebutuhan
24. Infus set / Blood set
25. Cairan Infus
26. IV chateter berbagai ukuran
27. Bengkok
28. Masker sesuai kebutuhan
29. Plester
30. Chest Electroda (dewasa, anak)
31. Persiapan Obat, Alat Anastesi
32. Persiapan Obat dan Alat emergency
33. Ambu bag
34. Laringoscope
35. ETT sesuai ukuran
36. Orofarinngeal airway
37. NGT berbagai ukuran
38. Guddel berbagai ukuran
39. Suction chateter berbagai ukuran
40. Anexate/ Narcan / Nokoba
41. Obat-obat golongan sedasi
42. Obat-obat golongan anti perdarahan
43. Obat-obat golongan anti alergi

Persiapan Pre EGD :


1. Klien dari rawat jalan / rawat inap
2. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga
tentang tujuan dan manfaat prosedur EGD serta
efek sampingnya, hal-hal yang akan dilakukan pada
saat sebelum, sedang dan setelah tindakan
3. Persiapan administrasi dan keuangan
 Klien pribadi sudah setuju sebelum tindakan
begitu juga dengan klien jaminan
 Klien atau keluarga harus menandatangani
surat persetujuan tindakan (Inform Consent)
ESOFAGO GASTRO DUODENOSCOPY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 3 dari 6

 Mengisi cek list pra tindakan endoskopi


4. Mempersiapkan klien
 Puasa total 6-8 jam sebelum tindakan
(dewasa)
 Puasa total 4-6 jam sebelum tindakan
(anak)
 Pemeriksaan darah lengkap (DPL),masa
perdarahan (BT), masa pembekuan (CT),
masa protombin (PT), untuk anak di tambah
APTT (masa tromboplastin parsial
teraktivasi)
 Pemeriksaan EKG (12 leed) pada pasien
diatas 40 tahun
 Pasang infus pada tangan kanan
5. Memberikan pendidikan kesehatan (Penkes)
a. Memberikan penjelasan bahwa nanti akan
diberikan anastesi lokal didaerah orofaring,
dan tenggorokan klien nanti akan terasa baal
b. Menanyakan apakah ada riwayat alergi
terhadap obat-obat tertentu
c. Memberikan penjelasan bahwa pada saat
pelaksanaan tindakan akan terasa kurang
nyaman seperti perut kembung dan itu
merupakan sesuatu yang normal
d. Memberikan penjelasan bahwa nanti setelah
tindakan masih puasa 1-2 jam sampai rasa
baalnya hilang
6. Pra tindakan
7. Ganti baju klien
8. Lepas gigi palsu, kacamata, dan perhiasan (jika ada)
9. Baringkan klien ditempat tidur tindakan
10. Observasi tanda-tanda vital, keadaan umum pasien,
pasang oxymetri dan oksigen kemudian kolaborasi
hasil dengan dokter
11. Memasang infus (bila klien belum terpasang)
12. Dokter dan perawat memakai baju kerja, dan sarung
tangan
13. Dokter memberikan anastesi lokal pada orofaring
klien (xylocain spray 10%) lalu anjurkan klien untuk
menelan
14. Perawat I mengatur posisi klien untuk miring kekiri
dengan posisi tangan kiri dibawah bantal, pasang
handuk dibawah mulut klien kemudian pasang
penyangga mulut (mouth piece)
15. Dokter anastesi memberikan obat sedasi
16. Perawat II mempersiapkan alat-alat endoskopi agar
siap digunakan kemudian berikan xylocain jelly pada
ujung skop (jangan sampai terkena lensa skop)
ESOFAGO GASTRO DUODENOSCOPY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 4 dari 6

17. Durante “Tindakan”


18. Dokter / operator melakukan insersi skop
19. Sementara dokter melakukan insersi, perawat I
mempertahankan posisi klien, serta mengobservasi /
memonitor keadaan umum, tanda-tanda vital melalui
monitor oxymetri, dan bila ada perubahan langsung
dikolaborasikan dengan dokter
20. Perawat II mengambil gambar-gambar foto dari
visualisasi kamera skop ke computer (Mediview)
sebagai dokumentasi dari hasil tindakan
21. Perawat II bekerjasama dengan operator bila
dilakukan biopsy selanjutnya specimen dimasukkan
kedalam botol / pot jaringan yang berisi cairan
formalin 10% serta diberi label nama klien, register,
tanggal dan lokasi tempat pengambilan specimen
22. Setelah skop ditarik keluar, perawat I melepaskan
mouth piece dari mulut pasien dan perawat II
mengambil alih skop dari dokter / operator
23. Pasca tindakan
24. Perawat I mengobservasi tanda-tanda vital,
keadaam umum klien, dan tingkat kesadaran klien
terutama yang mendapat sedasi, kolaborasikan hasil
kepada dokter
25. Klien dirapihkan
26. Melakukan pendidikan kesehatan (Penkes) sesuai
dengan hasil pemeriksaan dank lien dianjurkan
puasa 1 jam bila tidak dilakukan biopsy, dan puasa 2
jam bila dilakukan biopsy (selama klien tidak
menggunakan obat pengencer darah) sampai reflek
menelan berfungsi dengan baik.
27. Klien rawat jalan diserah terimakan kepada keluarga
dan selama dalam pengaruh sedasi anjurkan klien
untuk tidak mengemudikan kendaraan bermotor.
28. Klien rawat inap diserah terimakan pada perawat
unit rawat inap

1. Unit Endoskopi
Unit Terkait 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan

1.Diyono & Mulyanti, Sri (2013), Buku ajar keperawatan medical


bedah :Sistem pencernaan, Jakarta
2.Perry,Potter ( 2009 ) Fundamental keperawatan, Jakarta
Referensi 3.Prihanto, Agus & Lestari,Sri (2010 )Endoskopi Gastrointestinal,
Jakarta
4.Ari Fahrial syam, Endoskopi Gastrointestinal panduan praktris
Pelaksanaan, Jakarta
ESOFAGO GASTRO DUODENOSCOPY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 5 dari 6

Tanda Tangan

1. Kepala Bidang / Kepala Unit 1.


terkait
Dibuat oleh,
2. Manager terkait 2.

3. Manager QMR 3.
ESOFAGO GASTRO DUODENOSCOPY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai