Anda di halaman 1dari 59

PEDOMAN

PUSAT INFORMASI SAHABAT ANAK


(PISA)

Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak


Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia
2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................... i


Daftar Diagram dan Tabel ..................................................................... ii

Bab I Pendahuluan ........................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Manfaat Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) ................... 2
C. Maksud dan Tujuan ........................................................... 2
D. Sasaran ............................................................................. 3
E. Dasar Hukum .................................................................... 3
F. Pengertian ......................................................................... 4

Bab II Skema, Bentuk, dan Persyaratan Pusat Informasi Sahabat Anak


(PISA) ....................................................................................... 7
A. Skema PISA ....................................................................... 7
B. Bentuk PISA ............................................................……... 10
C. Persyaratan PISA ............................................................... 10
1. Kebijakan ..................................................................... 12
2. Program ........................................................................ 14
3. Pengelolaan .................................................................. 17
4. Sumber Daya Manusia ................................................. 19
5. Sarana, Prasarana, dan Lingkungan ............................. 21
6. Monitoring dan Evaluasi ............................................... 23

Bab III Instrumen Penilaian Persyaratan PISA ..................................... 25


A. Komponen Persyaratan ...................................................... 25
B. Borang Persyaratan Penyelenggaraan PISA ......................... 26

Bab IV Program Standardisasi ............................................................ 48


A. Manfaat Standardisasi ....................................................... 48
B. Tahapan Program Standardisasi ......................................... 48
1. Penyusunan Rencana Kerja Standardisasi PISA ............ 49
2. Perumusan Standar PISA .............................................. 49
3. Pembentukan Tim Standardisasi PISA Daerah .............. 50
4. Sosialisasi dan Pelatihan Standar PISA ......................... 50
5. Pengembangan Sistem Manajemen/Dokumentasi PISA..51
6. Pelatihan Self-Assessment ............................................. 51
7. Penerapan Standar PISA ................................................ 52
8. Asesmen Mandiri (Self-Assessment) .............................. 52
9. Tindakan Perbaikan....................................................... 53
10. Tinjauan Manajemen ..................................................... 53
11. Evaluasi Eksternal......................................................... 54

Bab V Penutup...................................................................................... 56

i
DAFTAR DIAGRAM & TABEL

Diagram
1. Skema PISA ......................................................................... 7
2. Tahapan Program Standardisasi .......................................... 48
3. Pembentukan Tim Standardisasi PISA ................................. 50

Tabel
1. Penjelasan Skema PISA ....................................................... 8
2. Enam Standard PISA .......................................................... 10
3. Komponen Persyaratan Beserta Nilai/Skornya .................... 25
4. Persyaratan Penyelenggaraan PISA ..................................... 26

ii
-1-

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
dan Undang-Undang No. 17 tahun 2016 Pasal 4 menyatakan bahwa setiap
anak mempunyai hak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Salah satu ketentuan yang diatur dalam UU Perlindungan Anak adalah
mengenai informasi. UU Perlindungan Anak menyatakan bahwa Pemerintah
dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan wajib mengupayakan
dan membantu anak, agar anak dapat, antara lain, bebas menerima
informasi lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan
anak.
Pasal 21 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 mengamanatkan
kewajiban pemerintah daerah untuk menjamin terwujudnya pemenuhan hak
dan perlindungan khusus anak melalui pengembangan Kabupaten/Kota
Layak Anak (KLA). Indikator KLA ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor
25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak. Peraturan
Presiden tersebut menetapkan 24 indikator pemenuhan hak dan
perlindungan anak yang secara garis besar tercermin dalam lima klaster hak
anak.
Salah satu klaster substansi indikator KLA adalah klaster tentang Hak
Sipil dan Kebebasan dan salah satu indikator dari klaster tentang Hak Sipil
dan Kebebasan tersebut adalah tersedianya fasilitas informasi layak anak.
Informasi layak anak didefinisikan sebagai informasi yang sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan terkait dengan perkembangan jiwa dan
sosial anak mengikuti perkembangan usia dan kematangannya
Pada KLA, setiap anak berhak atas akses informasi yang layak. Artinya,
ada jaminan bahwa penyedia informasi mematuhi ketentuan tentang kriteria
kelayakan informasi bagi anak; penyediaan fasilitas dan sarana dalam jumlah
memadai yang memungkinkan anak mengakses layanan informasi secara
gratis; dan ketersediaan lembaga perizinan dan pengawasan.
Pemenuhan hak anak atas akses informasi yang layak melalui
penyediaan fasilitas informasi layak anak mencakup fasilitas yang berisi
-2-

informasi yang berasal dari beragam sumber informasi. Sumber informasi


layak anak dapat dikelompokkan ke dalam enam kategori, yakni penyiaran,
buku, terbitan berkala, internet, video, dan bahan lainnya.
Untuk melaksanakan amanah Pasal 56 ayat (1) huruf c Undang-Undang
Perlindungan Anak yang mewajibkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
untuk mengupayakan dan membantu anak, agar anak dapat bebas menerima
informasi lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan
anak, dan dalam rangka menjamin hak anak pada KLA, diperlukan sebuah
fasilitas yang mencakup beragam sumber informasi layak anak yang
terintegrasi. Wadah tersebut bertujuan untuk memenuhi hak anak di bidang
informasi yang layak untuk mereka, dinamakan Pusat Informasi Sahabat
Anak (PISA). PISA berfokus pada penyediaan informasi terintegrasi yang
dibutuhkan oleh anak-anak, dengan pendekatan pelayanan yang ramah
anak.

B. MANFAAT PUSAT INFORMASI SAHABAT ANAK (PISA)


Pertama, tersedianya informasi terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak-
anak dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak akan meningkatkan
kesempatan anak untuk menerima, mencari, dan memberikan informasi
sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya. Hal ini sangat bermanfaat
bagi pengembangan diri anak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan
kepatutan, serta sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak
Anak.
Kedua, tersedianya pusat informasi layak anak yang terintegrasi lengkap
dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak akan memberikan
lingkungan informasi yang sehat bagi anak. Lingkungan informasi yang sehat
bagi anak sangat diperlukan mengingat lingkungan informasi yang diperoleh
anak selama ini tidak selamanya positif bagi anak.
Ketiga, keberadaan pusat informasi layak anak yang terintegrasi akan
berkontribusi untuk terwujudnya Kabupaten/Kota Layak Anak.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Pertama, pedoman ini disusun dengan maksud untuk terwujudnya
pusat informasi layak anak terintegrasi dengan pelayanan ramah anak
sebagai bagian dari upaya peningkatan pemenuhan hak anak atas informasi.
-3-

Kedua, penyusunan pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi


pemerintah, pemerintah daerah, lembaga masyarakat, media, dan dunia
usaha dalam membangun/mewujudkan Informasi Layak Anak.
Pedoman ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pembentukan dan
pengembangan pusat informasi layak anak yang terintegrasi, mencakup
informasi dari beragam sumber informasi;
2. Menjadi panduan dalam pembentukan dan pengembangan Pusat
Informasi Sahabat Anak (PISA);
3. Menyediakan indikator pelayanan ramah anak pada pusat informasi layak
anak;
4. Menjadi persyaratan standar yang digunakan untuk keperluan penilaian
pelayanan ramah anak pada pusat pusat informasi layak anak.

D. SASARAN
Sasaran Langsung:
a. Anak-anak yang hendak mencari informasi yang mereka butuhkan
untuk tumbuh kembang dan masa depan mereka.
b. Perangkat Daerah di tingkat kabupaten/kota
Sasaran Tidak Langsung:
a. Forum Anak
b. Media
c. Dunia usaha
d. Masyarakat umum
e. Perpustakaan

E. DASAR HUKUM
a. UUD 1945
b. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
c. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan
Konvensi Hak Anak (KHA)
d. Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
e. UU Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang
-4-

f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman


g. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik
h. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
i. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
j. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang-undang No 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan
k. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Penyiaran
l. Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
m. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
n. Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan
o. PP RI No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2015
tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
q. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan
Kabupaten/Kota Layak Anak
r. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak
Anak
s. Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012
tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Peraturan Komisi Penyiaran
Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran
t. SK Menteri Kesehatan RI Nomor 386/1994 tentang Pedoman
Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika,
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Makanan-Minuman
u. Kode Etik Jurnalistik
v. Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
w. Etika Pariwara Indonesia Tahun 2020
x. Pedoman Peliputan dan Pemberitaan Anak

F. PENGERTIAN
1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan.
-5-

2. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan


melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
3. Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
pemerintah, dan negara.
4. Kabupaten/Kota Layak Anak yang selanjutnya disingkat KLA adalah
kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak
anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan
berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin
terpenuhinya hak anak.
5. Informasi Layak Anak adalah informasi yang sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan terkait dengan perkembangan jiwa dan
sosial anak mengikuti perkembangan usia dan kematangannya.
6. Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) adalah pusat informasi dengan
fokus pada penyediaan informasi terintegrasi yang dibutuhkan oleh
anak, dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak, yang dapat
menjalankan fungsinya baik secara langsung dalam sebuah
ruangan/bangunan yang disediakan maupun secara daring (online).
7. Forum Anak adalah organisasi atau lembaga sosial yang digunakan
sebagai wadah atau pranata partisipasi bagi anak yang belum berusia
18 tahun di mana anggotanya merupakan perwakilan dari kelompok
anak atau kelompok kegiatan anak yang dikelola oleh anak-anak dan
dibina oleh pemerintah sebagai media untuk anak mendengar dan
memenuhi aspirasi, suara, pendapat, keinginan dan kebutuhan anak
dalam proses pembangunan.
8. Program Layanan Informasi adalah program PISA berbentuk
pelayanan pemenuhan informasi anak atas permintaan anak dan
penyediaan bahan informasi yang layak untuk anak.
9. Program Diseminasi/Penyampaian Informasi adalah program PISA
berbentuk kegiatan penyebaran informasi layak anak yang bertujuan
untuk memenuhi hak anak atas informasi yang bermanfaat bagi
tumbuh kembangnya.
10. Program Pendukung adalah program PISA berupa kegiatan yang
-6-

dipandang perlu dan dibutuhkan oleh anak dalam rangka tumbuh


kembang dan persiapan masa depan anak.
11. Ramah Anak adalah pendekatan pelayanan kepada anak yang sesuai
dengan hak-hak anak.
-7-

BAB II
SKEMA, BENTUK, DAN PERSYARATAN
PUSAT INFORMASI SAHABAT ANAK

A. SKEMA PISA
Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) merupakan pusat informasi yang
berfokus pada penyediaan informasi terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak-
anak, dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak. PISA berada di
tingkat kabupaten atau kota.
PISA dapat digambarkan berjalan dengan skema berikut.

Diagram 1
Skema Pusat Informasi Sahabat Anak
(PISA)
-8-

Tabel 1
Penjelasan Skema PISA
Bagian Tugas
Desk 1 1. Menerima pertanyaan dan/atau pengaduan
informasi
2. Mendokumentasikan pertanyaan dan/atau
pengaduan
3. Meneruskan pertanyaan atau pengaduan ke
Desk 2
4. Melayani pengunjung PISA
5. Menyebarkan informasi layak anak melalui
multimedia
6. Menjadi admin media sosial
Desk 2 1. Mencarikan jawaban/informasi atas
pertanyaan anak
2. Menindaklanjuti aduan informasi yang tidak
layak anak ke SKPD dan lembaga terkait
3. Melakukan rujukan informasi ke SKPD dan
lembaga terkait
4. Mengelola Bank Informasi
IT Mengelola teknologi informasi, yakni mengolah
informasi dari beragam sumber untuk masuk
ke dalam Bank Informasi
Sekretariat Mengelola administrasi PISA

PISA dapat menjalankan fungsinya baik secara langsung dalam sebuah


ruangan/bangunan yang disediakan maupun secara daring (online). Dengan
demikian PISA merupakan pusat informasi yang dapat didatangi anak secara
langsung maupun diakses anak melalui beragam media.
Fungsi-fungsi PISA dapat dijalankan secara bersinergi dengan fasilitas
taman bacaan/perpustakaan yang sudah ada maupun semua wadah yang
memberikan layanan sejenis.
Pada saat mendatangi PISA secara langsung, anak dapat bertemu secara
tatap muka dengan petugas PISA di Desk 1. Anak dapat menyampaikan
kebutuhannya akan informasi kepada petugas yang akan
menindaklanjutinya dengan petugas di Desk 2. Jika informasi yang dicari
anak tidak dapat dicarikan jawabannya secara langsung oleh petugas,
-9-

petugas akan mencatatnya untuk mencarikannya di bank informasi yang


dimiliki PISA atau merujuknya ke SKPD atau lembaga mitra PISA lainnya.
Jenis informasi terakhir membutuhkan waktu paling cepat satu hari untuk
mendapatkannya. Dalam waktu satu hari kemudian anak akan dihubungi,
apakah petugas sudah memperoleh informasinya. Jika informasi sudah
didapatkan, maka anak akan diberikan informasi tersebut melalui telepon,
sms, email atau media sosial. Jika informasi yang dibutuhkan membutuhkan
waktu lebih lama untuk dicari, petugas harus menyampaikan kapan
kemungkinan informasi yang dibutuhkan akan disampaikan kepada anak.
Selain berupa informasi yang dicari anak, PISA juga memberikan
layanan pengaduan mengenai informasi tidak layak anak. Seandainya ada
informasi yang tidak layak anak diadukan oleh seseorang ke PISA (bisa saja
anak atau masyarakat umum), maka mekanisme yang sama juga terjadi
dengan skema pelayanan pencarian informasi sebagaimana dijelaskan di
atas.
Ketika datang ke PISA, selain pertemuan secara tatap muka dengan
petugas, anak dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan pada PISA,
yakni:
a. Fasilitas perpustakaan atau ruang baca, yang menyediakan berbagai
sumber informasi tercetak bagi anak, seperti buku bacaan anak,
majalah anak, dll.
b. Tempat kreativitas/multimedia, yang membuat anak dapat
mengekspresikan potensi diri melalui minat dan bakatnya. Di sini
disediakan alat-alat gambar dan perangkat teknologi informasi yang
membuat anak dapat memproduksi karya.
c. Fasilitas permainan edukasi, yang menyediakan beragam alat
permainan edukasi yang sehat bagi perkembangan anak
d. Fasilitas permainan tradisional, yang menyediakan beragam alat
permainan tradisional yang ramah anak, baik yang umum dikenal anak
Indonesia maupun alat permainan tradisional khas daerah yang
bersangkutan.
Di luar pemanfaatan PISA dengan datang langsung ke PISA, seorang
anak juga dapat mengakses informasi di PISA melalui bantuan media. Ia
dapat mengontak petugas PISA melalui telepon, SMS, Whatsapp, email, situs,
dan beragam media sosial lainnya. Dengan demikian anak dapat berinteraksi
dengan petugas PISA selayaknya ia mendatangi langsung ruang/tempat PISA.
- 10 -

B. BENTUK PISA
Selain berbentuk pelayanan langsung dalam ruangan/gedung secara
fisik sebagaimana digambarkan dalam skema di atas, atau fungsinya
dijalankan bersinergi dengan fasilitas taman bacaan/perpustakaan yang
sudah ada maupun semua wadah yang memberikan layanan sejenis, PISA
juga dapat menjalankan fungsinya secara digital/daring (online).
Saat fungsi PISA dijalankan secara daring, maka semua fungsi dan
persyaratan PISA dapat diterapkan dengan menyesuaikan pada bentuk-
bentuk platform media digital yang digunakan.
Dengan demikian PISA dalam Kota/Kabupaten Layak Anak dapat
berbentuk (1) PISA dalam ruangan/gedung yang memberikan pelayanan
secara langsung, (2) PISA yang bersinergi dengan fasilitas taman
bacaan/perpustakaan yang sudah ada maupun semua wadah yang
memberikan layanan sejenis, (3) PISA secara daring yang memberikan
pelayanan secara digital/virtual, atau (4) PISA yang sekaligus menjalankan
fungsi secara langsung dan secara virtual/daring.
Pembentukannya dapat dilakukan secara bertahap melalui proses
dengan mengoptimalkan segenap potensi yang ada pada Perangkat Daerah
Kota/Kabupaten.

C. PERSYARATAN PISA
PISA pada Kabupaten/Kota terbentuk dan menjalankan fungsinya
dengan memenuhi enam standar, yakni dari aspek: (1) kebijakan; (2)
program, (3) pengelolaan, (4) sumber daya manusia; (5) sarana, prasarana,
dan lingkungan; dan (6) monitoring dan evaluasi.

Tabel 2
Enam Standar PISA
No Standar Penjelasan Umum
1 Kebijakan Kabupaten/kota harus memiliki kebijakan agar pusat
informasi yang berfokus pada penyediaan informasi
terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak di kabupaten/
kota dapat berfungsi secara optimal sebagai upaya
peningkatan Pemenuhan Hak Anak atas Informasi
Layak Anak.
- 11 -

2 Program Untuk menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi


layak anak yang terintegrasi, PISA harus memiliki tiga
program, yakni (1) Program Layanan Informasi, (2)
Program Diseminasi/Penyampaian Informasi, dan (3)
Program Pendukung.
Program Layanan Informasi pada PISA berbentuk
pelayanan pemenuhan informasi anak atas permintaan
anak dan penyediaan bahan informasi yang layak untuk
anak.
Program Diseminasi/Penyampaian Informasi
merupakan kegiatan penyebaran informasi layak anak
yang bertujuan untuk memenuhi hak anak atas
informasi yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.
Program Pendukung adalah kegiatan yang dilaksanakan
di luar kegiatan kedua program sebelumnya yang
dipandang perlu dan dibutuhkan oleh anak dalam
rangka tumbuh kembang dan persiapan masa depan
anak.
3 Pengelolaan PISA menerapkan mekanisme pengelolaan lembaga
yang bertujuan agar fungsi pemenuhan hak anak atas
informasi yang layak dapat tercapai secara optimal.
Mekanisme pengelolaan mencakup (1) pendanaan, (2)
pelayanan, (3) digitalisasi sistem administrasi, dan (4)
koordinasi dengan para pemangku kepentingan.
4 Sumber Terdapat dua kategori SDM: (1) tenaga yang bertugas
daya pada PISA dan (2) Perangkat Daerah terkait. SDM ini
manusia adalah mereka yang memenuhi persyaratan untuk
(SDM) menjalankan tugasnya sehingga pusat informasi
terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak dapat berfungsi
optimal untuk memenuhi hak anak atas informasi.
5 Sarana, Pada tiap Kota/Kabubaten harus tersedia: (1) satu
prasarana, gedung/ruang yang menjalankan fungsi sebagai Pusat
dan Informasi Sahabat Anak (PISA) atau (2) fungsi PISA
lingkungan dapat dijalankan bersinergi dengan fasilitas taman
bacaan/perpustakaan yang sudah ada maupun semua
wadah yang memberikan layanan sejenis.
- 12 -

PISA harus memiliki sarana dan prasarana yang


lengkap berupa fasilitas informasi dan peningkatan
kapasitas anak di bidang informasi, untuk tujuan
memenuhi hak anak atas informasi yang layak. Sarana
dan prasarana PISA harus ditunjang dengan lingkungan
yang ramah anak.
6 Monitoring PISA menerapkan sistem Monitoring dan Evaluasi
dan (Monev) untuk melihat sejauh mana tujuan yang telah
evaluasi ditetapkan pada PISA tercapai. Monev dilaksanakan
(Monev) secara berkala dengan hasil yang dilaporkan dalam
bentuk tertulis dan diumumkan kepada publik, dalam
rangka pelaksanaan prinsip akuntabilitas publik.

Adapun persyaratan bagi setiap standar PISA adalah sebagai berikut:

1. KEBIJAKAN

Hal yang mendasar bagi pembentukan PISA pada setiap Kabupaten/Kota


adalah adanya kebijakan tertulis pada Kabupaten/Kota yang membuat PISA
dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Kabupaten/Kota harus memiliki
kebijakan agar pusat informasi yang berfokus pada penyediaan informasi
terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak di kabupaten/kota dapat berfungsi
secara optimal sebagai upaya peningkatan pemenuhan hak anak atas
informasi.

Semua informasi layak anak yang dihasilkan Perangkat Daerah di


Kabupaten/Kota harus terintegrasi dalam PISA, karena PISA merupakan
pusat informasi bagi anak yang terintegrasi. PISA dapat diibaratkan sebagai
“terminal” bagi anak untuk mencari dan mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Dalam konteks inilah maka langkah awal penting untuk
mewujudkan layanan ILA adalah adanya kebijakan yang mewajibkan adanya
Perangkat Daerah yang ditunjuk, yang akan bertanggung jawab pada
pembentukan dan keberfungsian PISA secara optimal. Kebijakan tersebut
juga mewajibkan adanya koordinasi antara Perangkat Daerah dan petugas
PISA serta antar-Perangkat Daerah dalam Kabupaten/Kota, dalam hal
mengatur lalu lintas informasi layak anak di tingkat Kabupaten/Kota.
Koordinasi ini merupakan bentuk pemanfaatan informasi layak anak yang
- 13 -

telah dihasilkan oleh Perangkat Daerah sesuai tupoksinya di Kabupaten/Kota


agar dapat sampai kepada anak.

Hal penting lainnya dalam kebijakan adalah kesediaan Kabupaten/Kota


untuk mengalokasikan anggaran bagi operasionalisasi PISA secara rutin
setiap tahun. Ketersediaan anggaran bagi berjalannya PISA ini merupakan
bagian dari upaya Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pemenuhan hak
anak atas informasi di wilayahnya.

Kebijakan tentang PISA wajib ditandatangani oleh pemimpin tertinggi wilayah


tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen penting wilayah tersebut sebagai
wujud dari Kota/Kabupaten Layak Anak. Tak hanya itu, kebijakan mengenai
PISA secara keseluruhan juga wajib dipahami oleh semua pengelola.

Kebijakan tentang PISA juga harus memuat ketentuan yang berisi komitmen
antisipatif mengenai keberfungsian PISA di tengah situasi atau kondisi
khusus. Ilustrasi terbaik adalah misalnya situasi pandemi, yang seringkali
menghasilkan suasana ketidakpastian di tengah masyarakat dan khususnya
anak. Pada kondisi-kondisi khusus semacam itu, PISA harus tetap dapat
berfungsi optimal memberi layanan kepada anak.

Pemerintah Kabupaten/kota juga harus menetapkan kebijakan yang berisi


ketentuan mengenai kewajiban melaporkan hasil monitoring dan evaluasi
PISA secara tertulis secara berjenjang ke tingkat Provinsi dan Pusat
(KemenPPPA).

Persyaratan bagi standar Kebijakan bagi Kabupaten/Kota adalah adanya


kebijakan tertulis di tingkat Kabupaten/Kota yang mengatur:

1. program Pemenuhan Hak Anak atas Informasi Layak Anak (sesuai


dengan harkat dan martabat kemanusiaan terkait dengan
perkembangan jiwa dan sosial anak mengikuti perkembangan usia dan
kematangannya).
2. adanya perangkat daerah yang ditunjuk sebagai penanggung jawab
pelaksanaan ILA melalui PISA secara optimal baik secara langsung
maupun virtual/daring.
3. kewajiban bagi para perangkat daerah untuk menyampaikan informasi
yang dihasilkan sesuai tupoksinya dengan konten yang ramah anak ke
PISA sebagai upaya penyebaran informasi kepada anak.
- 14 -

4. kewajiban antar-para perangkat daerah untuk berkoordinasi sebagai


upaya tindak lanjut layanan permintaan kebutuhan informasi anak.
5. kewajiban antar-para perangkat daerah untuk berkoordinasi sebagai
penanganan tindak lanjut pengaduan tentang isi informasi yang dinilai
tidak layak anak.
6. adanya ketersediaan dana yang dianggarkan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota setiap tahun secara rutin di dalam RAPBD yang
membuat PISA dapat menjalankan fungsinya secara optimal.
7. kewajiban untuk memberikan layanan optimal kepada
anak/pendamping anak dan para pemangku kepentingan lainnya di
dalam kondisi-kondisi khusus
8. kewajiban untuk melaporkan hasil monitoring dan evaluasi PISA secara
tertulis dan berjenjang ke tingkat Provinsi serta Pusat (KemenPPPA).
9. kewajiban untuk mengintegrasikan informasi layak anak yang
dihasilkan semua perangkat daerah di Kabupaten/Kota dalam PISA.
10. kewajiban untuk ditandatanganiinya kebijakan PISA oleh pemimpin
tertinggi di wilayah tersebut (Contohnya: di Tingkat Provinsi
ditandatangani oleh Gubernur; di Tingkat Kabupaten/Kota
ditandatangani oleh Bupati/Walikota; di Tingkat Kecamatan
ditandatangani oleh Camat; dst).
11. adanya kewajiban bagi semua unsur pengelola untuk memahami PISA.
12. adanya kewajiban bahwa PISA dapat diakses oleh publik.

2. PROGRAM

Program atau kegiatan menjadi aspek yang sangat menentukan bagi


keberadaan PISA sebagai pusat yang memfokuskan diri pada penyediaan
informasi yang dibutuhkan oleh anak dengan perspektif partisipasi anak dan
dengan pelayanan menggunakan pendekatan yang ramah anak. Program ini
dijalankan baik pada PISA yang melaksanakan fungsinya secara langsung
dalam sebuah ruangan/bangunan atau bersinergi dengan fasilitas taman
bacaan/perpustakaan yang sudah ada/wadah yang memberikan layanan
sejenis maupun yang bergerak secara daring/virtual (online).

Pengelola PISA menginventarisir kebutuhan anak dengan melibatkan anak,


yaitu mendengar dan mempertimbangkan suara dan pandangan anak atas
informasi yang dibutuhkan oleh anak, yang kemudian diwujudkan dalam
program informasi layak anak.
- 15 -

Untuk menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi layak anak yang


terintegrasi, PISA harus memiliki tiga program, yakni (1) Program Layanan
Informasi, (2) Program Diseminasi/Penyampaian Informasi, dan (3) Program
Pendukung PISA. Ruang lingkup dan tahapan program tersebut
didokumentasikan dalam bentuk kebijakan dan prosedur (SOP).

Program Layanan Informasi pada PISA berbentuk pelayanan pemenuhan


informasi anak atas permintaan anak dan penyediaan bahan informasi yang
layak untuk anak. Program ini merupakan program utama PISA dan menjadi
tugas rutin dari PISA.

Program Diseminasi/Penyampaian Informasi merupakan kegiatan


penyebaran informasi layak anak yang bertujuan untuk memenuhi hak anak
atas informasi yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. PISA merupakan
fasilitas penyedia layanan informasi khusus bagi anak. Meskipun layanan
yang diberikan setiap harinya terkadang bersifat pasif, yakni menunggu
permintaan kebutuhan informasi dari anak, namun PISA juga menjadi
penyedia bahan informasi yang layak untuk anak. Di sinilah fungsi
diseminasi/penyampaian informasi berjalan. Berbagai informasi yang layak
bagi anak, yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, yang mungkin
sekali selama ini tidak diperoleh anak, tersedia di dalam PISA dan disebarkan
oleh PISA. Informasi tersebut juga disampaikan kepada anak melalui berbagai
kegiatan peningkatan potensi anak untuk tumbuh kembang secara optimal.

Program Pendukung adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar kegiatan


layanan informasi dan diseminasi yang dipandang perlu dan dibutuhkan oleh
anak dalam rangka tumbuh kembang dan persiapan masa depan anak.
Program pendukung dilaksanakan dengan menyesuaikan perkembangan
situasi kondisi di wilayah Kabupaten/Kota dan dapat dilaksanakan melalui
kerja sama dengan para pemangku kepentingan.

Perlu digarisbawahi, jika dalam menjalankan ketiga program tersebut


pengelola PISA didukung oleh mitra eksternal, maka mitra tersebut harus
mengikuti proses seleksi (saat tahap penerimaan) dan evaluasi (kinerja saat
pelaksanaan program) dengan kriteria minimum, termasuk kompetensi di
bidangnya dan memiliki komitmen tertulis untuk menghargai, mendukung
dan melindungi hak anak.
- 16 -

Persyaratan Program PISA:


Umum:
a. Pengelola PISA menginventarisir kebutuhan anak dengan melibatkan
suara anak atas informasi, yang kemudian diwujudkan dalam program
informasi layak anak.
b. PISA memiliki tiga program yang ruang lingkup dan tahapan programnya
didokumentasikan dalam bentuk kebijakan dan prosedur (SOP).
c. Jika dalam menjalankan ketiga program tersebut pengelola PISA didukung
oleh mitra eksternal, maka mitra tersebut harus mengikuti proses seleksi
(saat tahap penerimaan) dan evaluasi (kinerja saat pelaksanaan program)
dengan kriteria minimum termasuk kompetensi di bidangnya dan memiliki
komitmen tertulis untuk menghargai, mendukung, dan melindungi hak
anak.

1) Program Layanan Informasi


a. Menerima layanan permintaan kebutuhan informasi dari anak, baik
secara langsung (dengan mendatangi PISA) maupun tidak langsung
(melalui media telepon ataupun digital)
b. Menyelenggarakan layanan perpustakaan dengan bahan pustaka yang
spesifik yang dibutuhkan oleh kelompok anak, baik berupa referensi
digital maupun non-digital
c. Melakukan dokumentasi informasi yang bermanfaat bagi tumbuh
kembang dan masa depan anak dalam berbagai bentuk, baik digital
maupun non-digital.

2) Program Diseminasi/Penyampaian Informasi


a. PISA melakukan sosialisasi kebijakan dan program pemerintah yang
bermanfaat untuk anak, melalui cara langsung (tatap muka) dan
melalui beragam media secara berkala, minimum satu bulan sekali
(contohnya: dalam bentuk KIE atau sarana lainnya yang memuat isu
anak yang penting untuk tumbuh tembang anak, seperti bahaya
kecanduan gawai/gadget, bahaya narkoba, bahaya rokok, pencegahan
perkawinan anak, bahaya pornografi, pendidikan kesehatan
reproduksi, kekerasan terhadap anak, informasi biota laut untuk anak,
informasi penggunaan perpustakaan maupun museum, informasi
pertanian untuk anak, kewirausahaan untuk anak, literasi kesehatan
untuk anak, literasi uang untuk anak, dan sebagainya).
- 17 -

b. Pengelola PISA membuat promosi keberadaan PISA untuk menarik


minat anak-anak dan masyarakat secara luas. Promosi yang dimaksud
dapat dilakukan melalui beragam media, baik media digital maupun
non-digital.
c. PISA bermitra dengan pemangku kepentingan (seperti: perangkat
daerah, Perguruan Tinggi, sekolah, lembaga masyarakat, dunia usaha,
dan sebagainya) menyelenggarakan kegiatan peningkatan literasi
media dan literasi digital kepada anak-anak, yang diselenggarakan
secara berkala (contohnya dengan cara: mendongeng, diskusi,
permainan, lomba atau bentuk-bentuk edukatif lainnya).

3) Program Pendukung
a. PISA menyelenggarakan kegiatan yang memotivasi anak untuk
mengembangkan potensinya dalam penyebaran informasi yang
layak anak.
b. PISA menyelenggarakan kegiatan berkala yang mempertemukan
anak-anak berprestasi dengan anak-anak lainnya, agar anak
berprestasi dapat membagi pengalamannya.
c. Untuk program pendukung, PISA menyelenggarakan program-
program di luar kegiatan pada kedua program sebelumnya yang
dipandang perlu dan dibutuhkan oleh anak dalam rangka tumbuh
kembang dan persiapan masa depannya.

3. PENGELOLAAN

PISA menerapkan mekanisme pengelolaan lembaga yang bertujuan agar


fungsi pemenuhan hak anak atas informasi yang layak dapat tercapai secara
optimal. Mekanisme pengelolaan mencakup (1) pendanaan, (2) pelayanan, (3)
digitalisasi sistem administrasi, dan (4) koordinasi dengan para pemangku
kepentingan.

Pendanaan atau anggaran untuk pembentukan dan pelaksanaan kegiatan


PISA dibebankan kepada pemerintah, baik pemerintah pusat (Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), pemerintah provinsi,
maupun pemerintah kabupaten/kota. Peluang penganggaran dari
pemerintah pusat juga dapat dijajaki melalui Perpustakaan Nasional dan
Kementerian Komunikasi dan Informasi, mengingat bidang yang ditangani
adalah penyediaan layanan di bidang informasi baik digital maupun non-
- 18 -

digital untuk peningkatan literasi anak. Sementara penganggaran di tingkat


kabupaten/kota juga tidak hanya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, tetapi juga bisa melalui dinas terkait lainnya.

Untuk mendukung kegiatan PISA, dimungkinkan adanya bantuan dari pihak


lain yang bersifat tidak mengikat, baik dari dunia usaha, berbagai lembaga,
dan pemangku kepentingan lainnya. Bantuan dari pihak lain dapat
berbentuk pendanaan maupun bentuk lain, dengan tetap mengacu pada
peraturan yang selama ini ada terkait kerja sama dengan pihak ketiga dengan
menerapkan prinsip transparansi kegiatan dan anggaran.

PISA menerapkan dua bentuk mekanisme pelayanan, yakni (1) secara


langsung dan (2) melalui media. Pada kedua bentuk layanan ini, PISA wajib
memiliki SOP atau Prosedur Operasi Standar layanan yang membuat tujuan
pelayanan tercapai. SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, di mana dan oleh siapa dilakukan.
SOP PISA berisi hal yang terperinci mengenai mekanisme layanan kepada
anak sejak awal datang ke PISA atau berusaha mengakses informasi sampai
akhirnya hak akan informasi terpenuhi.

PISA dijalankan dengan menerapkan sistem administrasi yang bersifat


digital. PISA harus memiliki sistem pengarsipan data yang rapi secara digital
mencakup data anak yang mengakses atau datang ke PISA, informasi yang
dicari/diadukan, bank informasi, dan penyelesaian kasus pengaduan.

Petugas yang mengelola PISA juga harus berkoordinasi dengan para


pemangku kepentingan lainnya. Koordinasi dapat dilakukan dengan SKPD
atau lembaga terkait, dunia usaha, LSM, dan masyarakat umum.

Persyaratan pengelolaan PISA adalah sebagai berikut.


a. Terdapat dana yang dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota setiap
tahun secara rutin yang membuat PISA dapat menjalankan fungsinya
secara optimal
b. Memiliki SOP tertulis yang berisi mekanisme pelayanan:
i. langsung/tatap muka
ii. melalui media (telepon, sms, whatsapp, email, situs, beragam media
sosial)
- 19 -

c. Menerapkan pencatatan digital yang antara lain meliputi:


i. Mencatat dan mengolah data anak yang mengakses PISA baik secara
langsung atau tidak langsung
ii. Materi informasi layak anak yang disediakan oleh PISA
iii. Mencatat bentuk-bentuk program yang dijalankan
iv. Membuat SOP yang diketahui anak dan masyarakat
v. Menerapkan sistem administrasi kantor secara digital
d. Petugas yang mengelola PISA harus berkoordinasi dengan para pemangku
kepentingan lainnya. Koordinasi dapat dilakukan dengan perangkat
daerah atau lembaga terkait, dunia usaha, LSM, dan masyarakat umum.

4. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat penting dalam
organisasi. SDM merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi
berjalannya fungsi sebuah lembaga sekaligus juga sangat menentukan
tercapainya tujuan lembaga.

Untuk PISA, terdapat dua kategori SDM, yakni (1) tenaga pengelola PISA dan
(2) perangkat daerah terkait. SDM ini harus dipilih secara selektif dan
memenuhi persyaratan untuk menjalankan tugasnya sehingga pusat
informasi terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak dapat berfungsi optimal
untuk memenuhi hak anak atas informasi. SDM perlu mendapatkan
pelatihan tentang KHA sebelum menjalankan tugasnya. Pemahaman yang
baik dari mereka yang menangani PISA tentang KHA diharapkan tidak hanya
secara kognitifnya saja, tetapi juga secara afektif dan motoriknya. Dengan
demikian, mereka bekerja untuk PISA bukan karena penugasan tetapi bisa
berkembang menjadi karena panggilan hati.

Persyaratan bagi SDM:


1. Tenaga pengelola PISA, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Pengelola PISA diutamakan berpendidikan S1 bidang ilmu yang relevan
(misalnya komunikasi, psikologi, pendidikan anak, konseling, sosiologi,
kesejahteraan sosial dll.) dengan tambahan bekal keterampilan yang
mendukung yang terkait informasi layak anak.
b. Pengelola mampu merancang program PISA sesuai ketentuan selama
setahun sehingga PISA dapat berfungsi secara optimal.
- 20 -

c. Tenaga pengelola PISA harus lulus test psikologi yang dilalui saat
seleksi penerimaan tenaga pengelola.
d. Tenaga pengelola PISA harus memiliki pengalaman bekerja terkait
perlindungan dan/atau pelayanan anak selama minimal 1 tahun
sebelum menjadi tenaga pengelola.
e. Tenaga pengelola PISA harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
i. Memahami dan menghayati tentang hak anak secara
komprehensif berdasarkan KHA sehingga dapat memberikan
pelayanan ramah anak.
ii. Mematuhi kode etik bekerja dengan anak dan tidak pernah
terlibat dalam pelanggaran hukum.
iii. Memiliki semangat melayani yang baik.
iv. Memiliki kemampuan sebagai liason officer.
v. Memiliki kompetensi dalam merancang informasi layak anak
yang diperlukan oleh anak.
vi. Mampu berkoordinasi dengan segenap pemangku
kepentingan (anak, perangkat daerah, masyarakat, dunia
usaha).
vii. Memiliki kompetensi literasi media dan literasi digital.
viii. Memiliki kemampuan teknis untuk menjalankan praktek
bermedia, terutama menguasai atau memahami teknologi
informasi.
ix. Memiliki keinginan tinggi untuk terus belajar.
f. Tenaga pengelola PISA harus mendapatkan pelatihan tentang KHA dan
pemahaman tentang Pedoman Standardisasi PISA yang diberikan oleh
KemenPPPA/Dinas PPPA di daerah.

2. Perangkat Daerah terkait, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a. Berpendikan minimal S1 bidang ilmu yang relevan, dengan tambahan
bekal ketrampilan yang mendukung.
b. Memahami dan menghayati tentang hak anak secara komprehensif
berdasarkan KHA sehingga dapat merancang program yang bertujuan
untuk kepentingan terbaik anak.
c. Mampu berkoordinasi dengan tenaga PISA untuk menyampaikan
informasi mengenai program yang bertujuan untuk kepentingan
terbaik anak.
d. Memiliki kompetensi literasi media dan literasi digital.
- 21 -

e. Memiliki kemampuan teknis untuk menjalankan praktek bermedia,


terutama menguasai atau memahami teknologi informasi

5. SARANA, PRASARANA, DAN LINGKUNGAN

Setiap Kota/Kabupaten bisa membentuk PISA atau bersinergi dengan


fasilitas taman bacaan/perpustakaan yang sudah ada maupun semua wadah
yang memberikan layanan sejenis untuk menjalankan fungsi sebagai Pusat
Informasi Sahabat Anak (PISA).

Fasilitas PISA dilengkapi dengan perangkat teknologi informasi yang


memadai dan tidak menghambat keberfungsian PISA. Contohnya,
tersedianya perangkat untuk menonton film, mengakses internet, dan lain-
lain.

Adanya sarana teknologi informasi juga menjadi suatu keniscayaan karena


informasi yang disediakan pada PISA tidak hanya berupa bahan-bahan
pustaka atau cetak terkait masalah anak, namun juga informasi-informasi
yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh pengelola PISA. Informasi yang
dinilai bermanfaat dan layak disampaikan kepada anak ini dapat berasal dari
berbagai sumber, seperti dari pemerintah pusat, pemerintah
kabupaten/kota, kedutaan besar negara sahabat, badan-badan
internasional, media massa, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat,
dunia usaha, dan dari masyarakat sendiri.

Lokasi PISA harus mudah diakses oleh anak- anak, termasuk oleh anak yang
berkebutuhan khusus. Lokasi PISA harus strategis dan mudah diakses oleh
angkutan transportasi umum.

Persyaratan sekaligus kriteria bagi sarana, prasarana, dan lingkungan


PISA:
Gedung/ruang PISA seluruhnya dilengkapi dengan kamera pengawas (CCTV),
terdiri dari:
1. Tempat pelayanan terpisah, yang melaksanakan fungsi konsultasi anak
mengenai informasi/media, yang antara lain dapat menjalankan fungsi-
fungsi:
a. Menerima pengaduan masyarakat umum dan anak jika ada isi
informasi yang dinilai tidak layak anak
b. Menjadi tempat berdiskusi anak mengenai informasi/media
- 22 -

c. Menjadi tempat berdiskusi warga masyarakat yang ingin membantu


mendukung pemberian informasi layak anak
2. Fasilitas untuk memproduksi informasi/konten layak anak, yang
dilengkapi dengan sarana:
a. komputer
b. printer
c. jaringan internet
d. speaker
e. kamera
f. scanner
g. headset
h. sound recorder
3. Tempat perpustakaan/ruang baca, memiliki sarana:
a. buku bacaan anak (cetak dan/atau digital)
b. majalah anak (cetak dan/atau digital)
c. materi tercetak dan/atau digital yang berisi informasi layak anak
termasuk program pemerintah (seperti brosur, leaflet, poster, dsb)
d. tersedia aplikasi-aplikasi digital yang ramah anak (contoh: youtube
kids, kiddle.co, dsb)
e. film pendek anak
4. Tempat kreativitas dan multimedia, sebagai tempat ekspresi kreativitas
anak, memiliki sarana:
a. alat gambar
b. komputer
c. jaringan internet
d. smart TV
5. Fasilitas permainan edukasi, berisi sarana beragam alat permainan
edukasi, seperti: lego, ular tangga, kartu kwartet edukasi, kayu balok
geometri bentuk, puzzle, dan lain sebagainya.
6. Fasilitas permainan tradisional, berisi sarana beragam alat permainan
tradisioanal yang dikenal secara umum sebagai permainan tradisional
anak di Indonesia maupun yang khusus merupakan alat permainan
tradisional di daerah.

Fasilitas PISA secara umum harus memenuhi persyaratan atau kriteria


sebagai berikut:
a. Sarana dan prasarana ramah bagi penyandang disabilitas
- 23 -

b. Merupakan Kawasan Tanpa Rokok yang dilengkapi dengan marka-


marka larangan merokok
c. Memenuhi standar sanitasi lingkungan yang memadai

6. MONITORING DAN EVALUASI

PISA menerapkan sistem Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk melihat


sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan pada PISA tercapai.

Monitoring dijalankan untuk mengetahui apakah setiap program yang


ditetapkan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan SOP. Monitoring
dilaksanakan secara berkala melalui koordinasi dan pengawasan langsung
terhadap petugas yang melaksanakan program PISA.

Evaluasi dibutuhkan untuk menilai apakah tujuan program yang ditetapkan


telah tercapai dengan baik. Evaluasi ini dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan setiap tahun atau di setiap akhir periode kegiatan yang telah
ditetapkan.

Hasil Monev dilaporkan dalam bentuk tertulis dan diumumkan kepada


publik, dalam rangka pelaksanaan prinsip akuntabilitas publik.

Persyaratan PISA dari aspek Monev adalah sebagai berikut.


1. Terdapat Tim Monitoring dan Evaluasi yang dibentuk sesuai ketentuan
2. Tim Monitoring dan Evaluasi adalah tim independen yang tidak memiliki
keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pengelolaan PISA
3. Terdapat ketentuan mengenai kriteria pengawasan secara berkala yang
dibuat oleh pengelola PISA
4. Terdapat pengawasan secara berkala untuk mengetahui apakah
pelaksanaan PISA sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
5. Terdapat umpan balik proses pelaksanaan rencana program pemenuhan
hak anak atas informasi yang layak.
6. Terdapat evaluasi minimal 1 (satu) kali dalam setahun untuk mengetahui
apakah sasaran dan tujuan program tercapai dengan baik
7. Terdapat evaluasi di akhir periode untuk mengetahui apakah sasaran dan
tujuan program tercapai dengan baik di akhir periode yang telah
ditetapkan.
8. Terdapat pelaporan hasil monitoring dan evaluasi secara tertulis di akhir
tahun yang dipublikasikan secara terbuka kepada masyarakat melalui
- 24 -

beragam media (dipublikasikan melalui media cetak, situs, dan beragam


media sosial)
9. Terdapat ketentuan mengenai mekanisme pelaporan hasil monitoring dan
evaluasi secara tertulis yang dibuat oleh pengelola PISA, yang dilaporkan
secara berjenjang hingga ke tingkat Provinsi dan Pusat.
- 25 -

BAB III
INSTRUMEN PENILAIAN PERSYARATAN PISA

A. KOMPONEN PERSYARATAN

Tabel 3
Komponen Persyaratan Beserta Nilai/Skornya
NILAI NILAI
BOBOT MAKSIMAL PERSYARATAN
NO. PERSYARATAN
(%) WAJIB YANG
HARUS DIPENUHI
1 KEBIJAKAN 10
Kebijakan 65 18
2 PROGRAM 25
Program 60 10
3 PENGELOLAAN 20
3.1 Pendanaan 5 1
3.2 Pelayanan 5 1
3.3 Digitalisasi sistem administrasi 5 1
3.4 Koordinasi dengan para 5 1
pemangku kepentingan
4 SUMBER DAYA MANUSIA 20
4.1 Tenaga pengelola 35 5
4.2 Perangkat Daerah terkait 15 5
5 SARANA, PRASARANA DAN
15
LINGKUNGAN
Sarana, prasarana dan 55 15
lingkungan
6 MONITORING DAN EVALUASI 10
Monitoring dan evaluasi 40 8
Total 290 75

KETERANGAN:
1. Kolom yang berwarna merah artinya merupakan persyaratan standar
yang harus dipenuhi.
2. Apabila persyaratan standar tidak dipenuhi, walaupun hanya 1
persyaratan, maka PISA tersebut “belum sesuai standar”, tetapi tetap
mendapatkan skor peringkat.
- 26 -

B. BORANG PERSYARATAN PENYELENGGARAAN PISA

Tabel 4
Persyaratan Penyelenggaraan Pusat Informasi Sahabat Anak

KETERANGAN
KONDISI/ SKOR
No. PERSYARATAN
(3)
(4)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
1. KEBIJAKAN
PISA bisa diwujudkan
dalam bentuk-bentuk
Kabupaten/Kota memiliki kebijakan lembaga lain yang
Pemenuhan Hak Anak atas Informasi Kabupaten/
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota melaksanakan fungsi-fungsi
Layak Anak melalui pembentukan PISA, Kota memiliki
tidak memiliki memiliki draf Kabupaten/Kota
inisiasi seperti PISA dan
yang dapat menjalankan fungsinya kebijakan kebijakan memiliki kebijakan
1 dengan baik. Kebijakan yang dibuat itu kebijakan menjalankan kebijakan ILA,
pembentukan pembentukan pembentukan PISA
harus tertulis. pembentukan contohnya seperti
PISA yang PISA yang yang tertulis
PISA yang perpustakaan, taman
tertulis. tertulis.
tertulis.
bacaan, pojok baca, dan
lain sebagainya.

Pernyataan kebijakan tentang PISA harus Wujud kebijakan berupa:


ditandatangani oleh pimpinan tertinggi • masuk dalam mandat
Kebijakan
wilayah tersebut. (Contohnya: di Tingkat Kebijakan Perda (dan lampiran
ditandatangani Kebijakan
Provinsi ditandatangani oleh Gubernur; di Kebijakan tidak ditandatangani pelaksanaannya)
2 Kepala ditandatangani
Tingkat Kabupaten/Kota ditandatangani ditandatangani Kepala Dinas
Bidang/yang Pimpinan Wilayah • peraturan kepala daerah
oleh Bupati/Walikota; di Tingkat Terkait
setara (pergub, pewal)
Kecamatan ditandatangani oleh Camat;
dst). • SK Bupati/Walikota
- 27 -

• SK Kepala Dinas
• SK Camat
• SK Lurah/Kepala Desa
Kebijakan
Kebijakan tidak Kebijakan
dipahami oleh Kebijakan dipahami
Pernyataan kebijakan tentang PISA harus dipahami oleh dipahami oleh
3 sebagian kecil oleh semua unsur
dipahami oleh semua unsur pengelola. semua unsur sebagian besar
unsur pengelola
pengelola unsur pengelola
pengelola
Akses publik terhadap
Kebijakan
Kebijakan kebijakan dapat melalui
Pernyataan kebijakan tentang PISA harus Kebijakan tidak dipublikasikan Kebijakan mudah
4 dipublikasikan website, telepon, email atau
dapat diakses oleh publik. dipublikasikan melalui online diakses oleh publik
terbatas pun pesan singkat.
dan offline

1.1. MUATAN KEBIJAKAN


Tidak ada
Mengatur tentang program Pemenuhan program yang Ada program
Ada program ILA
Hak Anak atas Informasi Layak Anak bertujuan untuk terkait Kebijakan tentang informasi
melalui PISA
(sesuai dengan harkat dan martabat memenuhi Informasi Ada program ILA
namun belum layak anak terwujud dalam
5 kemanusiaan terkait dengan fungsi Layak Anak sesuai
sesuai
perkembangan jiwa dan sosial anak penyediaan namun belum standardisasi PISA bentuk program.
standardisasi
mengikuti perkembangan usia dan Informasi Layak terintegrasi
PISA
kematangannya). (ILA) melalui dengan PISA
PISA
Mengatur tentang adanya Perangkat
Tidak ada
Daerah yang ditunjuk sebagai Ada Perangkat
Perangkat
6 penanggung jawab pelaksanaan ILA --- --- Daerah yang jelas
Daerah yang
melalui PISA secara optimal baik secara ditunjuk
ditunjuk
langsung maupun virtual/daring.
Mengatur kewajiban bagi Perangkat Tidak ada Ada kebijakan Ada kebijakan Ada kebijakan
Daerah untuk menyampaikan informasi kebijakan tentang tentang tentang kewajiban
yang dihasilkan sesuai tupoksinya tentang kewajiban bagi kewajiban bagi bagi Perangkat
7 dengan bahasa konten yang ramah anak kewajiban bagi Perangkat Perangkat Daerah Daerah untuk
ke PISA/sejenisnya sebagai upaya Perangkat Daerah untuk untuk menyampaikan
sosialisasi penyebaran informasi kepada Daerah untuk menyampaikan menyampaikan informasi layak
anak. menyampaikan informasi informasi layak anak melalui PISA
- 28 -

informasi layak layak anak anak tetapi dan sudah berjalan


anak tetapi tidak belum semua efektif
berjalan/tidak Perangkat Daerah
berfungsi menjalankan
kewajiban
tersebut
Tidak ada Ada kebijakan Ada kebijakan Ada kebijakan
kebijakan kewajiban kewajiban tentang kewajiban
Mengatur tentang kewajiban antar-para tentang koordinasi koordinasi koordinasi antar-
Perangkat Daerah untuk berkoordinasi kewajiban antar- antar- Perangkat Perangkat Daerah
8
sebagai upaya tindak lanjut layanan koordinasi Perangkat Daerah tapi dan
permintaan kebutuhan informasi anak antar-Perangkat Daerah tapi hanya sebagian berjalan/berfungsi
Daerah untuk tidak berjalan berjalan/berfung untuk
berkoordinasi sama sekali si berkoordinasi
Tidak ada Ada kebijakan
Ada kebijakan
kebijakan kewajiban Ada kebijakan
kewajiban
tentang koordinasi tentang kewajiban
koordinasi antar-
kewajiban antar-para koordinasi antar-
para Perangkat
Mengatur tentang kewajiban antar-para koordinasi Perangkat para Perangkat
Daerah terkait
Perangkat Daerah untuk berkoordinasi antar-para Daerah terkait Daerah terkait
pengaduan
9 sebagai penanganan tindak lanjut Perangkat pengaduan pengaduan terkait
informasi yang
pengaduan tentang isi informasi yang Daerah terkait informasi yang informasi yang
tidak layak anak
dinilai tidak layak anak pengaduan tidak layak tidak layak anak
tapi hanya
informasi yang anak, akan dan berfungsi utuh
sebagian
tidak layak anak tetapi tidak untuk
berjalan/
untuk berjalan sama berkoordinasi
berfungsi
berkoordinasi sekali
Tidak ada Ada kebijakan
Ada kebijakan
kebijakan anggaran
anggaran Ada kebijakan
anggaran untuk untuk
Mengatur tentang adanya ketersediaan sebagian sudah anggaran oleh
mewujudlan mewujudlan
dana yang dianggarkan oleh Pemerintah spesifik/khusus Pemerintah
10 ILA/PISA oleh ILA/PISA,
Kabupaten/Kota setiap tahun di dalam untuk ILA/PISA Kabupaten/Kota
Pemerintah tetapi tidak
RAPBD. tersebut setiap tahun di
Kabupaten/Kota spesifil/khusu
setiap tahun di dalam RAPBD.
setiap tahun di s untuk
dalam RAPBD.
dalam RAPBD. ILA/PISA
- 29 -

tersebut
setiap tahun di
dalam RAPBD.
Ada kebijakan
kewajiban
Ada kebijakan
Tidak ada untuk
kewajiban untuk
kebijakan memberikan Ada kebijakan
memberikan
kewajiban untuk layanan tentang kewajiban
layanan optimal
memberikan optimal untuk memberikan
Mengatur tentang kewajiban untuk kepada anak
layanan optimal kepada anak layanan optimal
memberikan layanan optimal kepada dalam kondisi-
kepada anak dalam kondisi- kepada anak dan
11 anak/pendamping anak dan para kondisi khusus
dalam kondisi- kondisi khusus para pemangku
pemangku kepentingan lainnya di dalam (misalnya adanya
kondisi khusus (misalnya kepentingan
kondisi-kondisi khusus Pandemi,
(misalnya adanya lainnya di dalam
bencana, dan
adanya Pandemi, Pandemi, kondisi-kondisi
lain-lainnya).
bencana, dan bencana, dan khusus
Namun BELUM
lain-lainnya) lain-lainnya).
berjalan efektif
Namun TIDAK
berjalan efektif
Ada kebijakan
Tidak ada Ada kebijakan
tentang
kebijakan Ada kebijakan tentang kewajiban
kewajiban untuk
tentang tentang untuk melaporkan
melaporkan hasil
kewajiban untuk kewajiban hasil monitoring
monitoring dan
melaporkan untuk dan evaluasi PISA
Mengatur tentang kewajiban untuk evaluasi PISA
hasil monitoring melaporkan secara tertulis
melaporkan hasil monitoring dan evaluasi secara tertulis
12 dan evaluasi hasil secara berjenjang
PISA secara tertulis dan berjenjang ke secara berjenjang
PISA secara monitoring ke tingkat Provinsi
tingkat Provinsi serta Pusat (KemenPPPA) ke tingkat
tertulis secara dan evaluasi dan Pusat
Provinsi dan
berjenjang ke PISA secara (KemenPPPA), dan
Pusat, Namun
tingkat Provinsi tertulis sudah
belum berjalan
dan Pusat (KemenPPPA) berfungsi/berjalan
efektif
(KemenPPPA) efektif
(KemenPPPA)
Informasi yang Informasi yang Informasi yang Informasi yang PISA berfungsi secara
Mengatur tentang kewajiban
13 dihasilkan dihasilkan dihasilkan dihasilkan optimal sebagai upaya
terintegrasinya informasi layak anak yang
Perangkat Perangkat Perangkat Perangkat Daerah peningkatan pemenuhan
- 30 -

dihasilkan semua perangkat daerah di Daerah masih Daerah masih Daerah, 20%- tidak 80-100% hak anak atas informasi,
Kabupaten/Kota dalam PISA. tersebar, tersebar, 80% terintegrasi sudah terintegrasi sehingga dibutuhkan
tidak/belum kurang dari dalam PISA dalam PISA dukungan kebijakan
terintegrasi 20% pimpinan Kabupaten/Kota
dalam PISA terintegrasi
dalam PISA

…. 2 PROGRAM
a. Program Layanan
Informasi pada PISA
berbentuk pelayanan
pemenuhan informasi
anak atas permintaan
anak dan penyediaan
bahan informasi yang
layak untuk anak.
Program ini merupakan
program utama PISA
PISA memiliki tiga Program, yakni (1)
menjadi tugas rutin
Program Layanan Informasi, (2) Program Tidak ada
Ruang lingkup dan dari PISA itu sendiri
Diseminasi/Penyampaian Informasi, dan penjelasan
tahapan program b. Program
1 (3) Program Pendukung. Ruang lingkup tertulis --- ---
jelas dinyatakan Diseminasi/Penyampai
dan tahapan program tersebut mengenai 3
secara tertulis an Informasi
didokumentasikan dalam bentuk program PISA
merupakan kegiatan
kebijakan dan prosedur (SOP).
penyebaran informasi
layak anak yang
bertujuan untuk
memenuhi hak anak
atas informasi yang
bermanfaat bagi
tumbuh kembangnya.
c. Program Pendukung
adalah kegiatan yang
dilaksanakan di luar
- 31 -

kegiatan kedua
program sebelumnya
yang dipandang perlu
dan dibutuhkan oleh
anak dalam rangka
tumbuh kembang dan
persiapan masa depan
anak. Program
pendukung
dilaksanakan dengan
menyesuaikan
perkembangan situasi
kondisi di wilayah
Kabupaten/Kota dan
dapat dilaksanakan
melalui kerja sama
dengan para pemangku
kepentingan
Informasi layak anak
adalah informasi yang
Pengelola PISA
Pengelola PISA menginventarisir Pengelola PISA sesuai dengan harkat dan
tidak merancang
kebutuhan anak dengan melibatkan merancang informasi matabat kemanusian
informasi layak
2 suara anak atas informasi, yang --- --- layak anak yang terkait dengan
anak yang
kemudian diwujudkan dalam program diperlukan oleh perkembangang jiwa dan
diperlukan oleh
informasi layak anak anak sosial anak mengikuti
anak
perkembangan usia dan
kematangannya
SOP program
SOP program SOP program
layanan
Dalam program layanan informasi, PISA layanan layanan SOP program
informasi
menerima layanan permintaan informasi tidak informasi layanan informasi
terdokumentasi
kebutuhan informasi dari anak, baik terdokumentasi terdokumentasi terdokumentasi
3 dengan baik
secara langsung (dengan mendatangi dengan baik dan dengan baik dengan baik dan
namun tidak
kantor PISA) maupun tidak langsung tidak diterapkan namun diterapkan dengan
diterapkan
(melalui media telepon ataupun digital). sebagaimana penerapannya efektif
sebagaimana
mestinya belum efektif
mestinya
- 32 -

SOP program
SOP program SOP program
layanan
Dalam program layanan informasi, PISA layanan layanan SOP program
informasi
menyelenggarakan layanan perpustakaan informasi tidak informasi layanan informasi
terdokumentasi
dengan bahan pustaka yang spesifik yang terdokumentasi terdokumentasi terdokumentasi
4 dengan baik
dibutuhkan oleh kelompok anak, baik dengan baik dan dengan baik dengan baik dan
namun tidak
berupa referensi digital maupun non- tidak diterapkan namun diterapkan dengan
diterapkan
digital. sebagaimana penerapannya efektif
sebagaimana
mestinya belum efektif
mestinya
SOP program
SOP program
layanan SOP program
layanan SOP program
Dalam program layanan informasi, PISA informasi layanan
informasi tidak layanan informasi
melakukan dokumentasi informasi yang terdokumentasi informasi
terdokumentasi terdokumentasi
5 bermanfaat bagi tumbuh kembang dan dengan baik terdokumentasi
dengan baik dan dengan baik dan
masa depan dalam berbagai bentuk, baik namun tidak dgn baik namun
tidak diterapkan diterapkan dengan
digital maupun non-digital. diterapkan penerapannya
sebagaimana efektif
sebagaimana belum efektif
mestinya
mestinya
Dalam program diseminasi/penyampaian
informasi, PISA melakukan sosialisasi
kebijakan dan program
pemerintah yang bermanfaat untuk anak,
melalui cara langsung (tatap muka) dan
melalui beragam media secara berkala, SOP program SOP
SOP program "Program penyampaian
minimum satu bulan sekali (contohnya: penyampaian penyampaian SOP program
penyampaian informasi merupakan
dalam bentuk KIE atau sarana lainnya informasi layanan diseminasi
informasi tidak kegiatan penyebaran
yang memuat isu anak yang penting terdokumentasi informasi informasi
terdokumentasi informasi layak anak yang
6 untuk tumbuh tembang anak, seperti dengan baik terdokumentasi terdokumentasi
dengan baik dan bertujuan untuk memenuhi
bahaya penggunaan gadget, bahaya namun tidak dengan baik dengan baik dan
tidak diterapkan hak anak atas informasi
narkoba, bahaya rokok, pencegahan diterapkan namun diterapkan dengan
sebagaimana yang bermanfaat bagi
perkawinan anak, bahaya pornografi, sebagaimana penerapannya efektif
mestinya tumbuh kembangnya."
pendidikan kesehatan reproduksi, mestinya belum efektif
kekerasan terhadap anak, informasi biota
laut untuk anak, informasi penggunaan
perpustakaan maupun museum,
informasi pertanian untuk anak,
kewirausahaan untuk anak, literasi
- 33 -

kesehatan untuk anak, literasi uang


untuk anak, dsb)
SOP program
SOP program SOP diseminasi
Dalam program diseminasi/penyampaian diseminasi SOP program
diseminasi layanan
informasi, Pengelola PISA membuat informasi diseminasi
informasi tidak informasi
promosi keberadaan PISA untuk menarik terdokumentasi informasi
terdokumentasi terdokumentasi
7 minat anak-anak dan masyarakat secara dengan baik terdokumentasi
dengan baik dan dengan baik
luas. Promosi yang dimaksud dapat namun tidak dengan baik dan
tidak diterapkan namun
dilakukan melalui beragam media, baik diterapkan diterapkan dengan
sebagaimana penerapannya
media digital maupun non-digital. sebagaimana efektif
mestinya belum efektif
mestinya
Dalam program diseminasi/penyampaian
informasi, PISA bermitra dengan
SOP program
pemangku kepentingan (seperti: SOP program SOP diseminasi
diseminasi SOP program
Perangkat Daerah, Perguruan Tinggi, diseminasi layanan Penentuan "secara
informasi diseminasi
Sekolah, Lembaga Masyarakat, Dunia informasi tidak informasi berkala" ditetapkan
terdokumentasi informasi
Usaha, dsb) menyelenggarakan kegiatan terdokumentasi terdokumentasi dalam SOP dan
8 dengan baik terdokumentasi
peningkatan literasi media dan literasi dengan baik dan dengan baik disesuaikan dengan
namun tidak dengan baik dan
digital kepada anak-anak, yang tidak diterapkan namun kemampuan masing-
diterapkan diterapkan dengan
diselenggarakan secara berkala. sebagaimana penerapannya masing daerah.
sebagaimana efektif
(contohnya dengan cara: mendongeng, mestinya belum efektif
mestinya
diskusi, permainan, lomba atau bentuk-
bentuk edukatif lainnya)
SOP program
SOP program SOP program
Untuk program pendukung, PISA pendukung SOP program
pendukung tidak pendukung
menyelenggarakan program-program di terdokumentasi pendukung
terdokumentasi terdokumentasi
luar kegiatan ketiga program sebelumnya dengan baik terdokumentasi
9 dengan baik dan dengan baik
yang dipandang perlu dan dibutuhkan namun tidak dengan baik dan
tidak diterapkan namun
oleh anak dalam rangka tumbuh diterapkan diterapkan dengan
sebagaimana penerapannya
kembang dan persiapan masa depannya sebagaimana efektif
mestinya belum efektif
mestinya
Dalam program pendukung, PISA SOP program SOP program SOP program SOP program
menyelenggarakan kegiatan yang pendukung tidak pendukung pendukung pendukung
10 memotivasi anak untuk mengembangkan terdokumentasi terdokumentasi terdokumentasi terdokumentasi
potensinya dalam penyebaran informasi dengan baik dan dengan baik dengan baik
dengan baik dan
yang layak anak. tidak diterapkan namun tidak
namun
- 34 -

sebagaimana diterapkan penerapannya diterapkan dengan


mestinya sebagaimana belum efektif efektif
mestinya
SOP program SOP program SOP program SOP program
Dalam program pendukung, PISA pendukung tidak pendukung pendukung pendukung
menyelenggarakan kegiatan berkala yang terdokumentasi terdokumentasi terdokumentasi terdokumentasi
mempertemukan anak-anak berprestasi dengan baik dan dengan baik dengan baik dengan baik dan
11
dengan anak-anak lainnya, agar anak tidak diterapkan namun tidak namun diterapkan dengan
berprestasi dapat membagi sebagaimana diterapkan penerapannya efektif
pengalamannya. mestinya sebagaimana belum efektif
mestinya
Jika dalam menjalankan keempat
program tersebut pengelola PISA
didukung oleh mitra eksternal, maka Mitra eksternal Mitra eksternal tidak
mitra tersebut harus mengikuti proses Mitra eksternal diseleksi Mitra eksternal diseleksi Mitra ekternal di antaranya:
seleksi (saat tahap penerimaan) dan tidak diseleksi pemilihannya diseleksi pemilihannya dan penyedia jasa internet (ISP),
12 evaluasi (kinerja saat pelaksanaan pemilihannya namun tidak pemilihannya dievaluasi vendor perangkat IT,
program) dengan kriteria minimum dan dievaluasi dievaluasi dan dievaluasi kinerjanya dengan petugas call center, tenaga
termasuk kompetensi di bidangnya dan kinerjanya kinerjanya atau kinerjanya konsisten secara outsoucing kebersihan, dll.
memiliki komitmen tertulis untuk sebaliknya reguler
menghargai, mendukung dan melindungi
hak anak.

…. 3 PENGELOLAAN
..3.1 Pendanaan
Tidak ada Ada anggaran Ada anggaran Ada anggaran untuk a. Berdasarkan Pedoman
anggaran untuk untuk untuk ILA/PISA, pelaksanaan PISA Pembentukan
Terdapat dana yang dianggarkan oleh ILA/PISA ILA/PISA, namun terbatas berjalan secara Kelembagaan PISA
Pemerintah Kabupaten/Kota setiap namun masih optimal 2017 dinyatakan
1 tahun secara rutin yang membuat PISA bergabung bahwa pendanaan atau
dapat menjalankan fungsinya secara dengan anggaran untuk
optimal anggaran pembentukan dan
lainnya pelaksanaan kegiatan
PISA dibebankan
- 35 -

kepada pemerintah,
baik pemerintah pusat
(Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak),
pemerintah provinsi,
maupun pemerintah
kabupaten/kota.
b. Peluang penganggaran
dari pemerintah pusat
juga dapat dijajaki
melalui Kementerian
Komunikasi dan
Informasi, mengingat
bidang yang ditangani
adalah di bidang
informasi.
c. Sementara
penganggaran di
tingkat kabupaten/kota
juga tidak hanya
melalui Dinas
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak,
tetapi juga bisa melalui
dinas terkait lainnya.
d. Untuk mendukung
kegiatan PISA,
dimungkinkan adanya
bantuan dari pihak lain
yang bersifat tidak
mengikat, baik dari
dunia usaha, berbagai
lembaga, dan
- 36 -

pemangku kepentingan
lainnya.
e. Bantuan dari pihak lain
dapat berbentuk
pendanaan maupun
bentuk lain, dengan
tetap mengacu pada
peraturan yang selama
ini ada terkait kerja
sama dengan pihak
ketiga dengan
menerapkan prinsip
transparansi kegiatan
dan anggaran.

…3.
Pelayanan
2
SOP adalah serangkaian
instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai
berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas
SOP untuk organisasi, bagaimana dan
SOP untuk SOP untuk
Memiliki SOP tertulis yang berisi pelayanan kapan harus dilakukan, di
SOP untuk pelayanan pelayanan
mekanisme pelayanan: langsung/tatap mana, dan oleh siapa
pelayanan langsung/tatap langsung/tatap
a. Langsung/tatap muka muka sudah dilakukan. SOP PISA berisi
2 langsung/tatap muka sudah muka sudah
b. Melalui media (telepon, sms, ditetapkan hal yang terperinci
muka belum ditetapkan dan ditetapkan dan
whatsapp, email, situs, beragam media namun mengenai mekanisme
ditetapkan telah diterapkan penerapannya telah
sosial) penerapannya layanan kepada anak sejak
semuanya efektif
baru sebagian awal datang ke PISA atau
berusaha mengakses
informasi sampai akhirnya
hak akan informasi
terpenuhi.
- 37 -

…3.
Digitalisasi sistem administrasi
3
a. Kantor PISA dijalankan
Menerapkan pencatatan digital antara dengan menerapkan
lain meliputi: sistem administrasi
1. Mencatat dan mengolah data anak yang bersifat digital.
yang mengakses PISA baik secara b. PISA harus memiliki
langsung atau tidak langsung sistem pengarsipan
2. Materi informasi layak anak yang Pencatatan data data yang rapi secara
Tidak ada Pencatatan Pencatatan data
disediakan oleh PISA anak secara manual digital mencakup data
3 pencatatan data anak anak secara
dan digital telah anak yang mengakses
3. Mencatat bentuk-bentuk program data anak secara manual digital
dilakukan atau datang ke PISA,
yang dijalankan informasi yang
4. Membuat SOP yang diketahui anak dicari/diadukan, bank
dan masyarakat informasi, dan
5. Menerapkan sistem administrasi penyelesaian kasus
kantor secara digital pengaduan.

Koordinasi dengan para pemangku


3.4
kepentingan.
Koordinasi
dilakukan Koordinasi
Petugas yang mengelola PISA juga harus dengan dilakukan dengan
Koordinasi
berkoordinasi dengan para pemangku Perangkat Perangkat Daerah
dilakukan
kepentingan lainnya. Koordinasi dapat Koordinasi tidak Daerah terkait terkait dan semua
4 hanya dengan
dilakukan dengan Perangkat Daerah atau dilakukan dan semua pemangku
Perangkat
lembaga terkait, dunia usaha, LSM, dan pemangku kepentingan lainnya
Daerah terkait
masyarakat umum. kepentingan yang relevan dan
lainnya yang hasilnya efektif
relevan
- 38 -

.....4. SUMBER DAYA MANUSIA


4.1 Tenaga pengelola
Tenaga pengelola PISA harus terdiri dari Tidak ada tenaga
Ada 1 Ketua/
minimum 1 Ketua/Koordinator dan 1 pengelola yang Ada 1 Ada lebih dari 2
1 Koordinator dan
tenaga staf. ditugaskan Pengelola PISA pengelola PISA
1 tenaga staf
khusus
Pengelola PISA diutamakan
berpendidikan S1 bidang ilmu yang
relevan (misalnya komunikasi, psikologi,
Pengelola PISA Pengelola PISA Pengelola PISA
pendidikan anak, konseling, sosiologi, Pengelola PISA
2 berpendidikan di berpendidikan berpendidikan
kesejahteraan sosial dll.) dengan berpendidikan S1
bawah SMA SMA D3
tambahan bekal keterampilan yang
mendukung yang terkait informasi layak
anak
Pengelola mampu merancang program Pengelola PISA Pengelola PISA Pengelola PISA mampu merancang
PISA sesuai ketentuan selama setahun tidak mampu mampu mampu 4 program
3
sehingga PISA dapat berfungsi secara merancang merancang 2 merancang 3
optimal program program program
Tenaga pengelola PISA harus lulus test Tenaga staf tidak
Tenaga staf lulus
4 psikologi yang dilalui saat seleksi lulus test --- ---
test psikologi
penerimaan tenaga pengelola psikologi
Tenaga pengelola PISA harus memiliki
Tenaga staf tidak
pengalaman bekerja terkait perlindungan Tenaga staf memiliki
memiliki
5 dan/atau pelayanan anak selama --- --- pengalaman yang
pengalaman
minimal 1 tahun sebelum menjadi tenaga diminta
yang diminta
pengelola
Tenaga pengelola PISA, harus memenuhi a. SDM bekerja untuk
persyaratan sebagai berikut: PISA bukan karena
a. Memahami dan menghayati tentang penugasan tetapi bisa
Persyaratan Persyaratan
hak anak secara komprehensif SDM yang berkembang menjadi
SDM terpenuhi SDM terpenuhi Persyaratan SDM
6 berdasarkan KHA sehingga dapat disyaratkan karena panggilan hati.
sebagian (poin sebagian (poin a terpenuhi semua
memberikan pelayanan ramah anak tidak tersedia b. Tenaga pengelola PISA
a s.d poin e) s.d poin g)
b. Mematuhi kode etik bekerja dengan dapat merupakan
anak dan tidak pernah terlibat dalam aparat sipil negara
pelanggaran hukum (ASN) maupun non-ASN
- 39 -

c. Memiliki semangat melayani yang yang berbasis kontrak


baik kerja.
d. Memiliki kemampuan sebagai liason c. keterangan untuk
office poin b, kode etik
e. Memiliki kompetensi dalam dibuktikan dengan
merancang informasi layak anak yang penandatanganan
diperlukan oleh anak pakta integritas
f. Mampu berkoordinasi dengan segenap
pemangku kepentingan (anak,
Perangkat Daerah, masyarakat, dunia
usaha)
g. Memiliki kompetensi literasi media
dan literasi digital
h. Memiliki kemampuan teknis untuk
menjalankan praktek bermedia,
terutama menguasai atau memahami
teknologi informasi
i. Memiliki keinginan tinggi untuk terus
belajar
Pemahaman yang baik dari
mereka yang menangani
Tenaga pengelola PISA harus SDM baru akan
SDM belum SDM telah PISA tentang KHA
mendapatkan pelatihan tentang KHA dan mengikuti SDM telah mengikuti
7 mengikuti kedua mengikuti satu diharapkan tidak hanya
pemahaman Pedoman Standardisasi PISA salah satu kedua pelatihan
pelatihan pelatihan secara kognitifnya saja,
oleh KemenPPPA/Dinas PPPA di daerah pelatihan
tetapi juga secara afektif
dan motoriknya
..4.2 Perangkat Daerah terkait
Adapun Perangkat Daerah
terkait adalah mereka yang
Perangkat Daerah terkait, harus Perangkat Perangkat Perangkat mendapat penugasan untuk
berpendidikan minimal S1 bidang ilmu Daerah Daerah Daerah Perangkat Daerah menghasilkan program
1
yang relevan, dengan tambahan bekal berpendidikan di berpendidikan berpendidikan berpendidikan S1 ramah anak berdasarkan
ketrampilan yang mendukung bawah SMA SMA D3 KHA berdasarkan
tupoksinya masing-masing
di lembaganya.
- 40 -

Perangkat Daerah terkait, harus


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memahami dan menghayati tentang
hak anak secara komprehensif
berdasarkan KHA sehingga dapat
Perangkat Perangkat
merancang program yang bertujuan
Daerah baru Daerah baru
untuk kepentingan terbaik anak Perangkat
memenuhi memenuhi
b. Mampu berkoordinasi dengan tenaga Daerah belum Perangkat Daerah
sebagian sebagian
2 PISA untuk menyampaikan informasi memenuhi telah memenuhi
pesyaratan pesyaratan
mengenai program yang bertujuan pesyaratan yang semua persyaratan
(memenuhi (memenuhi
untuk kepentingan terbaik anak ditetapkan
minimal 2 minimal 3
c. Memiliki kompetensi literasi media
syarat) syarat)
dan literasi digital
d. Memiliki kemampuan teknis untuk
menjalankan praktek bermedia,
terutama menguasai atau memahami
teknologi informasi
Perangkat Perangkat Daerah Pemahaman yang baik dari
Daerah belum Perangkat terkait harus mereka yang menangani
Perangkat Daerah terkait harus Perangkat
mengikuti kedua Daerah baru mendapatkan PISA tentang KHA
mendapatkan pelatihan tentang KHA dan Daerah telah
3 pelatihan akan pelatihan tentang diharapkan tidak hanya
Pedoman Standardisasi PISA oleh mengikuti satu
mengikuti satu KHA dan Pedoman secara kognitifnya saja,
KemenPPPA pelatihan
pelatihan Standardisasi PISA tetapi juga secara afektif dan
oleh KemenPPPA motoriknya
5. SARANA, PRASARANA, DAN LINGKUNGAN
Terdapat Terdapat
fasilitas taman fasilitas taman
Setiap Kota/Kabubaten bisa membentuk
Tidak ada bacaan/perpus bacaan/perpust
PISA atau bersinergi dengan fasilitas Terdapat fasilitas
fasilitas yang takaan yang akaan yang
1 taman bacaan/perpustakaan yang sudah baru yang khusus
diperuntukan baru akan sudah ada
ada untuk menjalankan fungsi sebagai diinisiasi untuk PISA
untuk PISA diintegrasikan diintegrasikan
Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).
dengan dengan layanan
layanan PISA PISA
Fasilitas PISA dilengkapi dengan Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas teknologi a. Adanya sarana
2 perangkat teknologi informasi yang teknologi teknologi teknologi informasi tersedia teknologi informasi juga
memadai. Contohnya, tersedianya informasi tidak informasi informasi dan kuantitas dan menjadi suatu
- 41 -

perangkat untuk menonton film, tersedia atau tersedia tersedia dan kualitasnya berada keniscayaan karena
mengakses internet, dll tidak berfungsi namun masih sudah cukup di atas rata-rata informasi yang
dengan minim untuk disediakan pada PISA
semestinya memenuhi tidak hanya berupa
kebutuhan PISA bahan-bahan pustaka
atau cetak terkait
masalah anak, namun
juga informasi-
informasi yang
dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh
pengelola PISA.
b. Informasi yang dinilai
bermanfaat dan layak
disampaikan kepada
anak ini dapat berasal
dari berbagai sumber,
seperti dari pemerintah
pusat, pemerintah
kabupaten/kota,
kedutaan besar negara
sahabat, badan-badan
internasional, media
massa, perguruan
tinggi, lembaga swadaya
masyarakat, dunia
usaha, dari masyarakat
sendiri
c. Pemilihan perangkat
teknologi informasi
disesuaikan dengan
kemampuan daerah
Lokasi PISA harus mudah diakses oleh Lokasi mudah Lokasi mudah
Lokasi sangat Lokasi mudah Sarana dan prasarana PISA
anak-anak, termasuk oleh anak yang diakses oleh diakses oleh anak-
jauh dari diakses oleh harus ditunjang dengan
3 berkebutuhan khusus. Misalnya, lokasi anak-anak anak, termasuk
jangkauan anak- anak-anak, lingkungan yang ramah
PISA harus strategis dan mudah diakses namun anak berkebutuhan
anak termasuk anak anak
oleh angkutan transportasi umum. menyulitkan khusus, dan dengan
- 42 -

untuk anak berkebutuhan halaman yang luas


berkebutuhan khusus dan lingkungan yang
khusus ramah bagi anak
Fasilitas PISA terdiri dari
ruang pelayanan, produksi,
Fasilitas PISA seluruhnya dilengkapi Ada CCTV di Ada CCTV di Ada CCTV lengkap di sekretariat, perpustakaan,
4 Tidak ada CCTV
dengan kamera pengawas (CCTV) satu titik beberapa titik semua ruangan kreativitas, dan multimedia,
permainan edukasi dan
permainan tradisional.
Tempat pelayanan antara
lain dapat menjalankan
fungsi-fungsi:

i. Menjadi tempat
berdiskusi warga
Tidak ada masyarakat yang ingin
tempat
Ada tempat Ada tempat layanan membantu mendukung
layanan
layanan dengan khusus yang dapat pemberian informasi
PISA harus memiliki tempat pelayanan khusus namun
jadwal rutin menjaga layak anak
terpisah, yang merupakan tempat Tidak ada layanan
5 namun kerahasiaan
konsultasi anak mengenai tempat layanan mengenai ii. Menjadi tempat
bercampur identitas pelapor dan
informasi/media. informasi/ berdiskusi anak
dengan tempat konten informasi
media tetap mengenai
layanan lainnya yang dilaporkan
dilayani
informasi/media
sewaktu-waktu
iii. Menerima pengaduan
masyarakat umum dan
anak jika ada isi
informasi yang dinilai
tidak layak anak

a. Ada fasilitas untuk memproduksi Persyaratan Persyaratan


Persyaratan
informasi/konten layak anak, yang fasilitas dan fasilitas dan Persyaratan fasilitas
fasilitas dan
6 sarana minimal sarana minimal dan sarana minimal
dilengkapi dengan sarana: sarana
memenuhi poin memenuhi poin memenuhi poin a - h
a. Komputer minimal
a a-f
- 43 -

b. Printer memenuhi
c. Jaringan Internet poin a - c
d. Speaker
e. Kamera
f. Scanner
g. Headset
h. Sound recorder
Ada tempat ruang baca, memiliki sarana:
a. Buku bacaan anak (cetak dan/atau
digital)
b. Majalah anak (cetak dan/atau
digital)
Persyaratan
c. Materi tercetak dan/atau digital Tidak ada Persyaratan
fasilitas dan
yang berisi informasi layak anak tempat/ruang fasilitas dan Persyaratan fasilitas
sarana
7 baca beserta sarana minimal dan sarana minimal
termasuk program minimal
sarana untuk memenuhi poin memenuhi poin a-e
pemerintah(seperti brosur, leaflet, memenuhi
anak a-c
poster, dsb) poin a
d. Tersedia aplikasi – aplikasi digital
yang ramah anak (contoh youtube
kids, kiddle.co ) dsb
e. Film pendek anak
Ada tempat multimedia, sebagai tempat
ekspresi kreativitas anak, memiliki
sarana: Tidak ada Terdapat 1 Terdapat 3
Terdapat 4 sarana
8 a. alat gambar sarana sarana sarana
multimedia
b. komputer multimedia multimedia multimedia
c. jaringan internet
d. smart TV
Ada fasilitas permainan edukasi, berisi Ada fasilitas Ada fasilitas
Ada fasilitas
Tidak ada kurang dari 2 kurang dari 2
9 sarana beragam alat permainan edukasi, permainan lebih dari
fasilitas jenis namun jenis namun
seperti: lego, ular tangga, kartu kwartet 2 jenis dan
kondisinya kondisinya
- 44 -

edukasi, kayu balok geometri bentuk, tidak terjaga terjaga dengan kondisinya terjaga
puzzle, dan lain sebagainya dengan baik baik dengan baik

Ada fasilitas permainan tradisional, berisi


sarana beragam alat permainan Ada fasilitas Ada fasilitas
tradisioanal yang dikenal secara umum Ada fasilitas
kurang dari 2 kurang dari 2
permainan lebih dari
sebagai permainan tradisional anak di Tidak ada jenis namun jenis namun
10 2 jenis dan
Indonesia maupun yang khusus fasilitas kondisinya kondisinya
kondisinya terjaga
merupakan alat permainan tradisional di tidak terjaga terjaga dengan
dengan baik
dengan baik baik
daerah

a. Kewajiban akses
fasilitas ramah untuk
penyandang disabilitas
Fasilitas PISA secara umum harus
adalah sesuai dengan
memenuhi persyaratan atau kriteria
UU 28 tahun 2002
sebagai berikut.
tentang Bangunan
Gedung
a. Sarana dan prasarana ramah bagi
penyandang disabilitas Tidak ada b. Untuk lebih memahami
1 persyaratan Persyaratan a Semua a – c
11 persyaratan tentang kawasan tanpa
b. Merupakan Kawasan Tanpa Rokok terpenuhi dan b terpenuhi
yang terpenuhi rokok gunakan
yang dilengkapi dengan marka-marka
Peraturan Bersama
larangan merokok
c. Memenuhi standar sanitasi (Mendagri dengan
Menkes) No. 188 Tahun
lingkungan yang memadai
2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan
Tanpa Rokok

6. MONITORING DAN EVALUASI


PISA menerapkan sistem Monitoring dan Sistem Monev Sistem Monev telah Monitoring dijalankan
Sistem Monev
Sistem Monev telah ditetapkan ditetapkan dan
1 Evaluasi (Monev) untuk melihat sejauh telah untuk mengetahui apakah
tidak ditetapkan dan sudah terlaksana
mana tujuan yang telah ditetapkan pada ditetapkan setiap program yang
dilaksanakan dengan efektif
- 45 -

PISA tercapai. Kriteria dan periode namun belum walaupun belum ditetapkan telah
monitoring dan evaluasi harus dilaksanakan efektif dilaksanakan sesuai dengan
ditetapkan. rencana dan SOP.
Monitoring dilaksanakan
secara berkala melalui
koordinasi dan pengawasan
langsung terhadap petugas
yang melaksanakan
program PISA.

Evaluasi dibutuhkan untuk


menilai apakah tujuan
program yang ditetapkan
telah tercapai dengan baik.
Evaluasi ini dilaksanakan
secara berkala dan
berkelanjutan setiap tahun
atau di setiap akhir periode
kegiatan yang telah
ditetapkan.
Hasil Monev dilaporkan dalam bentuk
tertulis dan diumumkan kepada publik, Hasil Monev Hasil Monev telah
2 dalam rangka pelaksanaan prinsip tidak dilaportan --- --- dilaportan kepada
akuntabilitas publik. kepada publik publik

Ada Ada tim


Terdapat Tim Monitoring dan Evaluasi yg monitoring monitoring dan
Ada tim monitoring
Tidak ada tim dan evaluasi evaluasi yang
independen dari tim pengelola PISA, yang dan evaluasi yang
3 monitoring dan namun tidak independen
dibentuk sesuai ketentuan independen dari
evaluasi dibentuk tim namun belum
pengelola
independen berjalan sesuai
khusus ketentuan
Terdapat pengawasan secara berkala Tidak ada Tidak ada Ada Terdapat
4 pengawasan pengawasan pengawasan pengawasan secara
untuk mengetahui apakah pelaksanaan
secara berkala secara berkala namun tidak berkala
- 46 -

layanan PISA sesuai dengan rencana yang namun sudah berkala/ada


telah ditetapkan ada inisiasi jika dibutuhkan
untuk saja
pengawasan
Terdapat
umpan balik Terdapat umpan
Terdapat umpan balik proses Terdapat umpan
proses balik proses
balik proses
pelaksanaan rencana program Ttidak ada pelaksanaan pelaksanaan
pelaksanaan
5 pemenuhan hak anak atas informasi yang umpan balik rencana rencana program
rencana program
layak. proses program namun baru
dan ditindaklanjuti
namun belum ditindaklanjuti
secara keseluruhan
ditindak sebagian
lanjuti
Terdapat evaluasi minimal satu kali
setahun untuk mengetahui apakah Tidak ada Ada evaluasi Ada evaluasi Ada evaluasi dalam
6 sasaran dan tujuan program tercapai evaluasi tiap 1x dalam setiap 2x dalam 1 tahun lebih dari 2
dengan baik tahun setahun tahun kali

Tidak ada
Terdapat evaluasi di akhir periode untuk evaluasi di Ada evaluasi di
mengetahui apakah sasaran dan tujuan Tidak ada akhir periode akhir periode
Ada evaluasi di akhir
7 program tercapai dengan baik di akhir evaluasi di akhir namun baru namun digabung
periode
periode yang telah ditetapkan. periode akan diinisiasi dengan evaluasi
pada periode tahunan
berikutnya
Ada pelaporan
Terdapat pelaporan hasil monitoring dan Ada pelaporan hasil monitoring
Terdapat pelaporan
evaluasi secara tertulis di akhir tahun Tidak ada hasil dan evaluasi hasil monitoring dan
yang dipublikasikan secara terbuka pelaporan hasil monitoring secara tertulis di
evaluasi secara
monitoring dan dan evaluasi
8 kepada masyarakat melalui beragam akhir tahun tertulis di akhir
evaluasi secara secara tertulis
media (dipublikasikan melalui media yang tahun yang
tertulis di akhir di akhir tahun
cetak, situs, dan beragam media sosial dipublikasikan dipublikasikan
tahun namun tidak
secara terbuka
dipublikasikan sebagian secara
terbuka (tidak
- 47 -

semua
dipublikasikan)
- 48 -

BAB IV
PROGRAM STANDARDISASI

A. Manfaat Standarisasi
Manfaat standardisasi PISA dapat dirasakan oleh berbagai pihak. Dari
sisi pengguna (klien), standardisasi dapat meningkatkan kecocokan
(compatibility) antar satu PISA dengan yang lain yang juga menerapkan
standar yang sama, sehingga pengguna akan merasakan kecocokan layanan
di PISA manapun yang dikunjungi. Sekaligus dalam hal ini juga standar
memfasilitasi pengembangan jaringan (network) PISA sehingga memberikan
manfaat ke banyak pengguna di dalam jaringan yang sama. Manfaat lain bagi
pengguna adalah standar yang berlaku di PISA dapat mengurangi
ketidakpastian karena mereka dapat lebih pasti untuk tidak memilih layanan
lain yang salah atau “tidak standar”.
Bagi pemerintah, standardisasi PISA memudahkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya secara nasional melalui pengadaan barang dan jasa
secara terpusat dengan spesifikasi yang sama sehingga dapat memberikan
tingkat efisiensi yang relatif tinggi. Di samping itu dalam konteks
Kota/kabupaten Layak Anak (KLA), standardisasi PISA juga mempercepat
upaya pemenuhan indikator-indikator KLA yang terkait.

B. Tahapan Program Standardisasi


Secara skematik proses keseluruhan standardisasi PISA disajikan pada
Diagram 2.

Diagram 2. Tahapan Program Standardisasi PISA


- 49 -

B.1. Penyusunan Rencana Kerja Standardisasi PISA

Rencana Kerja Standardisasi PISA merupakan bagian dari program kerja


tahunan Kemen PPPA yang telah disepakati dengan adanya alokasi anggaran
dan sumber daya lainnya yang memadai. Rencana kerja mencakup perkiraan
jumlah dan penentuan PISA yang akan masuk program standardisasi,
koordinasi awal dengan pemerintah daerah, pembentukan tim sosialisasi
Kemen PPPA dan pembentukan PISA daerah.

Rencana kerja standardisasi juga dapat disesuaikan dengan rencana kerja


Dinas PPPA di daerah.

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah


a. Tim Standardisasi PISA Kemen PPPA melakukan Koordinasi dengan Dinas
PPPA dari daerah yang menjadi target standardisasi untuk merencanakan
pembentukan Tim standardisasi PISA daerah yang mencakup konfirmasi
susunan Tim Standardisasi PISA Daerah (PISA Dinas maupun PISA
Masyarakat), lokasi, jadwal sosialisasi standar/persyaratan PISA dan
kegiatan terkait lainnya.
b. Sebagai wujud komitmen penyelenggaraan PISA di daerah, diperlukan
adanya kesepakatan tertulis antara Dinas PPPA dengan Kemen PPPA
terkait program kerja yang disusun bersama tersebut di atas.

B.2. Perumusan Standar PISA

Rencana dan tahapan perumusan standar harus disiapkan dengan baik


untuk memastikan selesainya standar sesuai dengan yang diharapkan.
Perumusan standar dimulai dengan penyiapan draf awal dengan konten yang
khas sesuai dengan mandat ruang lingkup PISA yang diatur oleh peraturan
perundangan. Kemudian draf tersebut dibahas dalam diskusi dengan semua
pemangku kepentingan (pemerintah dalam hal ini KPPPA, lembaga sosial
masyarakat, akademisi, penegak hukum dan semua pihak yang memiliki
kepentingan dengan keberadaan PISA). Setelah melalui beberapa diskusi
sampai dihasilkan draf standar yang cukup komprehensif untuk diterapkan
oleh PISA, akan dilakukan uji coba di beberapa PISA yang dapat mewakili
kondisi-kondisi khusus Indonesia, misalnya uji coba masing-masing 1
lembaga di 3 wilayah, Indonesia Barat, Tengah dan Timur.
- 50 -

Setelah uji coba, draf standar akan melalui proses review sampai
mendapatkan draf akhir untuk selanjutnya ditetapkan sebagai standar yang
akan dipakai.

Tahapan proses perumusan standar disajikan pada Gambar 4.2

Diagram 3. Tahapan Proses Perumusan Standardisasi PISA

B.3. Pembentukan Tim Standardisasi PISA Daerah

Berdasarkan masukan dari Tim Standardisasi PISA Kemen PPPA, pemerintah


daerah melalui Dinas PPPA menginisiasi pembentukan Tim standardisasi
PISA daerah (PISA Dinas maupun PISA Masyarakat) yang akan melakukan
kegiatan penilaian kesesuaian (conformity assessment) layanan PISA, yaitu
kegiatan penilaian terhadap layanan PISA untuk mengetahui dan memetakan
kondisi layanan PISA yang ada serta mengetahui tingkat kesesuaian dan
posisi layanan PISA tersebut terhadap Standar PISA seperti tersebut pada
Bab III di atas. Anggota Tim Standardisasi PISA Daerah (PISA Dinas maupun
PISA Masyarakat) dibentuk oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak

B.4. Sosialisasi dan Pelatihan Standar PISA

Setelah Tim Standardisasi PISA daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat)


terbentuk, Kemen PPPA melakukan kegiatan sosialisasi terhadap semua hal
yang masuk dalam Rencana Kerja (Bagian V.3.1). Hal ini dimaksudkan agar
seluruh penanggung jawab PISA dan pihak terkait lainnya di daerah
mendapatkan informasi dan panduan utuh mengenai segala hal terkait
standardisasi PISA.
Dalam sosialisasi ini, pendalaman tentang standar PISA dan proses
standardisasi menjadi hal yang sangat penting. Penjelasan melalui paparan
materi ini menjadi prosedur wajib yang harus dilalui dalam setiap kegiatan
sosialisasi.
- 51 -

Pelatihan Standardisasi PISA mencakup penjelasan masing-masing


persyaratan standar PISA dan disertai diskusi mengenai interpretasinya agar
terdapat kesamaan persepsi mengenai keinginan standar yang
sesungguhnya. Di dalam diskusi ini juga fasilitator dapat memberikan
masukan terkait pendekatan menilai masing-masing persyaratan standar
dalam rangka audit mandiri (self-assessment) nantinya.

B.5. Pengembangan Sistem Manajemen/Dokumentasi PISA

Dengan bekal yang diperoleh dari hasil sosisalisasi Kemen PPPA sebelumnya,
Tim standardisasi PISA Daerah kemudian menyiapkan semua dokumentasi
yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan standardisasi PISA daerah sesuai
dengan persyaratannya. Beberapa prosedur standar yang belum tertulis
ataupun hanya dimengerti oleh beberapa pihak harus didokumentasikan
dalam bentuk petunjuk kerja. Jika terdapat dokumen-dokumen yang sudah
ada, misalnya dari Perangkat Daerah terkait, dan dapat digunakan sebagai
referensi, maka Tim standardisasi PISA Daerah (PISA Dinas/PISA
Masyarakat) dapat mengadopsinya menjadi petunjuk kerja PISA. Dokumen
yang dibutuhkan dalam hal ini juga dapat berupa formulir untuk mencatat
kejadian atau kegiatan yang ada baik di dalam lokasi layanan PISA atau pun
di luar PISA dalam rangka kegiatan penjangkauan.

B.6. Pelatihan Self-Assessment

Tim PISA Daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat) menyelenggarakan pelatihan


asesmen mandiri (self-assessment) dengan melibatkan fasilitator dari Tim
standardisasi PISA Kemen PPPA. Pelatihan ini ditujukan untuk memperdalam
pemahaman calon internal asesor Tim PISA daerah (PISA Dinas/PISA
Masyarakat) terhadap masing-masing item Standar PISA sehingga dapat
melakukan penilaian dengan lebih tepat.
Selain materi persyaratan itu sendiri, pelatihan ini juga membahas contoh-
contoh dan cara untuk memenuhi persyaratan tersebut disertai diskusi
tentang kemungkinan variasi interpretasi jika ada.

Untuk memperdalam kemampuan internal asesor dalam mengorganisasi


kegiatan asesmen mandiri, memahami hal-hal yang dibolehkan dan tidak
dibolehkan dalam asesmen, dan mengetahui pendekatan efektif untuk
- 52 -

mengumpulkan data dan keterangan hasil asesmen, di dalam pelatihan ini


juga diberikan materi tentang teknik asesmen.

B.7. Penerapan Standar PISA

Dari pembelajaran hasil sosialisasi dan pelatihan yang telah dilakukan,


seluruh dokumen yang telah dikumpulkan oleh Tim Standardisasi PISA
Daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat) dalam upaya memenuhi Standar PISA
kemudian diterapkan oleh seluruh anggota Tim Standardisasi PISA Daerah
(PISA Dinas/PISA Masyarakat). Penerapan ini harus dilakukan dengan
konsisten apa adanya, sampai terjadi pembiasaan dalam rutinitas
penyelenggaraan PISA.

Jika dirasakan seluruh item persyaratan Standar PISA telah diterapkan dan
bukti-bukti penerapannya disimpan dengan baik, penyelenggaraan PISA
dapat diusulkan untuk adanya asesmen mandiri oleh para asesor internal
yang telah dilatih.

B.8. Asesmen Mandiri (Self-Assessment)

Tim Standardisasi PISA Daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat) melakukan


asesmen mandiri (self-assessment) terhadap semua aktivitas, layanan
fasilitas PISA sesuai dengan persyaratan Standar PISA yang disebutkan pada
Bab III dengan menggunakan instrumen penilaian yang ada di Bab IV. Tim
asesor internal PISA Daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat) dibantu oleh
pendamping (jika ada) melakukan observasi kegiatan, wawancara dan diskusi
dengan petugas pelaksana dan pengumpulan bukti-bukti penerapan
persyaratan PISA berupa catatan dan foto-foto. Pada tahap akhir kajian
mandiri, Tim asesor internal PISA Daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat)
memberikan laporan hasil asesmennya kepada ketua Tim Standardisasi PISA
Daerah (PISA Dinas maupun PISA Masyarakat) untuk ditindaklanjuti dengan
tindakan-tindakan perbaikan.

Untuk alasan formalitas, kegiatan asesmen mandiri dapat direncanakan


dengan baik melalui penerbitan Rencana Asesmen (Assessment Plan) yang
dibuat dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan jadwal Rencana Asesmen (bagian yang dikunjungi, lokasi
kegiatan, waktu kunjungan, nama asesor dan nama petugas pelaksana)
- 53 -

b. Pihak-pihak yang akan hadir dalam rapat pembukaan untuk penjelasan


Rencana Asesmen dan dalam rapat penutupan untuk presentasi hasil
asesmen
c. Jarak tempuh dan teknis keberangkatan ke lokasi kegiatan layanan PISA
di lokasi lain, seperti lokasi penjangkauan dan penanganan kasus (jika
ada).

B.9. Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan harus dilakukan oleh personil pelaksana atau Tim


Standardisasi PISA Daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat) terhadap
ketidaksesuaian yang ditemukan oleh tim asesor internal. Perbaikan tersebut
dapat memperhatikan masukan dan rekomendasi dari tim asesor internal
yang melakukan asemen mandiri.

Dalam merumuskan tindakan perbaikan, Tim Standardisasi PISA daerah


(PISA Dinas/PISA Masyarakat) dapat berkonsultasi dengan pendamping atau
Tim Standardisasi PISA Kemen PPPA khususnya untuk mendapatkan
alternatif-alternatif solusi perbaikan berdasarkan pengalaman dan referensi
Tim Standardisasi Kemen PPPA dalam penerapan Standar PISA di daerah
lainnya.

B.10. Tinjauan Manajemen

Tinjauan Manajemen (Management Review) adalah kegiatan evaluasi oleh


Dinas PPPA dan Ketua Tim Standardisasi PISA Daerah tentang program
penyelenggaraan PISA yang telah dijalankan apakah telah sesuai dengan
rencana program standardisasi yang dijelaskan pada tahap 1-8 atau masih
belum sesuai. Tinjauan diarahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan
berikut:
a. Apakah koordinasi dengan Kemen PPPA terkait program standardisasi
PISA telah berjalan dengan baik?
b. Apakah seluruh anggota Tim Standardisasi PISA Daerah telah memahami
dengan baik persyaratan Standar PISA?
c. Apakah tim asesor internal dapat memahami persyaratan Standar PISA
lebih baik sehingga dapat memberikan bantuan kepada anggota Tim
Standardisasi PISA (PISA Dinas/PISA Masyarakat) daerah lainnya?
- 54 -

d. Apakah tindakan perbaikan dari temuan hasil asesmen mandiri telah


dilakukan dengan baik sehingga diperkirakan tidak akan berulang di
kemudian hari?
e. Kira-kira sudah berapa persen tingkat pemenuhan Standar PISA?
f. Apakah Klien mulai merasakan manfaat adanya program standardisasi
PISA?

Hasil dari tinjauan manajemen berupa kesimpulan mengenai efektivitas


penyelenggaraan PISA dan keputusan apakah Dinas PPPA atau Tim
Standardisasi PISA Daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat) telah siap jika
dilakukan evaluasi eksternal oleh Tim Evaluator/Auditor dari Kemen PPPA
atau pun dari Pemerintah Daerah.

B.11. Evaluasi Eksternal

Evaluasi eksternal dilakukan dengan cara yang sama seperti asesmen


mandiri namun oleh pihak yang independen dari Tim Standardisasi PISA
Daerah (PISA Dinas/PISA Masyarakat) yang dievaluasi, yaitu oleh Tim
Evaluator/Auditor dari Kemen PPPA atau pun dari Pemerintah Daerah.
Evaluasi yang dilakukan oleh Tim Evaluator/Auditor Kemen PPPA adalah
dalam rangka proses sertifikasi PISA, pada saatnya nanti jika skema
sertifikasi PISA telah diluncurkan oleh Kemen PPPA. Sementara evaluasi yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menyiapkan Tim
Standardisasi PISA Daerah sebelum dilakukannya evaluasi oleh Kemen PPPA
maupun dalam rangka evaluasi kinerja Perangkat Daerah.

B.12. Sertifikasi PISA

Bagian ini dijelaskan dalam prosedur Sertifikasi yang akan ditetapkan


selanjutkan pada saat pengambilan kebijakan tentang Sertifikasi PISA.

B.13. Pemberian Peringkat

Nilai atau skor yang diberikan setelah tahap Evaluasi Eksternal pada
prinsipnya sama dengan yang diberikan setelah hasil asesmen mandiri. Tim
Evaluator/Auditor memberikan kesimpulan berapa nilai yang harus
diberikan kepada PISA yang dievaluasi. Nilai ini yang menjadi acuan untuk
- 55 -

pemberian Peringkat PISA sesuai dengan penjelasan Bagian V.3 di bawah.


Peringkat yang diberikan oleh pihak eksternal ini (Kemen PPPA atau
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya) ini dapat digunakan
untuk tujuan pemberian anugerah tertentu sebagai penghargaan terhadap
hasil penerapan Standar PISA atau dalam rangka program perhargaan atas
kinerja unit/Perangkat Daerah.

Peringkat PISA adalah susunan peringkat PISA mulai dari tingkat PISA
PRATAMA, MADYA, NINDYA, UTAMA, hingga peringkat tertinggi yaitu PISA
Ramah Anak. Tiap tingkat peringkat memiliki persyaratan minimal yang
harus dipenuhi. Semakin tinggi peringkatnya maka semakin tinggi pula
persyaratan yang harus dipenuhi atau sudah dimiliki oleh suatu PISA. Tiap
peringkat merepresentasikan tingkat kesesuaian tertentu dalam format
persentase dan rentang nilai tertentu. Adapun susunan peringkatnya adalah
sebagai berikut:
1. Peringkat PISA Pratama: tingkat kesesuaian dengan rentang nilai antara
75-115
2. Peringkat PISA Madya: tingkat kesesuaian dengan rentang nilai antara
116-155
3. Peringkat PISA Nindya: tingkat kesesuaian dengan rentang nilai antara
156-195
4. Peringkat PISA Utama: tingkat kesesuaian dengan rentang nilai antara
196-235
5. Peringkat PISA Ramah Anak : tingkat kesesuaian dengan rentang nilai
antara 235-290
- 56 -

BAB V
PENUTUP

Penyelenggaraan Informasi Layak Anak melalui layanan Pusat Informasi


Sahabat Anak (PISA) merupakan sebuah upaya holistik dan integratif dari
pemerintah untuk memfasilitasi anak-anak di seluruh pelosok Indonesia
dalam mengakses informasi yang ramah anak. Harapannya PISA dapat
menjadi wadah yang menyediakan ragam informasi yang dibutuhkan anak,
sesuai dengan dengan harkat dan martabat kemanusiaan terkait dengan
perkembangan jiwa dan sosial anak mengikuti perkembangan usia dan
kematangannya.

Surat Edaran ini merupakan standar: (1) acuan dalam pengembangan PISA
bagi seluruh pemangku kepentingan terkait di tingkat nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota (termasuk kecamatan dan kelurahan/desa) ; (2) bagi Gugus
Tugas Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA, untuk mendukung perwujudan
KLA atas penyelenggaraan Informasi Layak Anak melalui pengembangan
PISA, sebagai salah satu sub indikator KLA; (3) untuk memasukkan substansi
tentang penyelenggaraan Informasi Layak Anak melalui PISA pada peraturan
daerah yang terkait.

Keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan Informasi Layak Anak melalui


layanan PISA di daerah tentunya memerlukan upaya yang masif tidak hanya
dari pemerintah, melainkan juga dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Pelaksanaan kebijakan terkait layanan PISA di daerah ditetapkan dengan
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dengan memperhatikan
kepentingan terbaik bagi anak. Meskipun begitu ragam inisiatif dan inovasi
yang mengintegrasikan layanan PISA dengan layanan yang sudah ada di
daerah merupakan langkah strategis yang dapat ditempuh oleh pemerintah
daerah. Dengan begitu layanan PISA dapat segera terwujud sekaligus
melibatkan seluruh pihak dalam upaya pemenuhan hak anak atas informasi
yang layak.

Anda mungkin juga menyukai