Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JOURNAL INTERNATIONAL

Judul : : A Bioremediation Study of Raw and Treated Crude Petroleum Oil


Polluted Soil with Aspergillus niger and Pseudomonas aeruginosa
Jurnal : Journal Of Ecological Engineering
Vol. dan Halaman : Volume 19 halaman 226-235
Tahun : 2018
Penulis : Modupe Elizabeth, Ejemen Valentina
Reviewer : Nahdiyah Nur Faidah
Tanggal : 19 Oktober 2022

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat bioremediasi yang akan
terjadi pada sampel tanah yang tercemar minyak bumi mentah (minyak)
mentah dan diolah dengan bantuan Aspergillus niger (jamur) dan
Pseudomonas aeruginosa (bakteri). Hal ini diperoleh dengan memantau
kandungan karbon organik dalam tanah selama 45 hari dan pH selama 25
hari. Pada akhir periode bioremediasi, hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa pH bukan merupakan parameter padat untuk memperkirakan derajat
bioremediasi. Ini karena tren yang tepat dalam hasil yang diperoleh tidak
dapat ditentukan. Selain itu, diamati bahwa Aspergillus niger (jamur) dan
Pseudomonas aeruginosa (bakteri) saja dan memisahkan tanah mentah
tercemar yang diolah lebih baik daripada tanah tercemar mentah yang
diolah. Hal ini ditentukan oleh nilai TOC (Total Organic Carbon) pada hari
ke- 45 percobaan.
Pengantar Mikroorganisme yang mendegradasi minyak mentah menggunakan
penguraian hidrokarbon sebagai sumber energi kimianya. Beberapa
mikroorganisme secara alami dapat mendegradasi hidrokarbon minyak
bumi dengan memanfaatkan karbon di dalamnya untuk bertahan hidup.
Hidrokarbon yang ada dalam minyak mentah berfungsi sebagai substrat
untuk mikroorganisme. Biasanya, tanpa peningkatan atau intervensi
eksternal, segera setelah tumpahan minyak terjadi ada peningkatan populasi
mikroba yang mendegradasi hidrokarbon di dalam ekosistem. Sejak abad
kesembilan belas, minyak bumi telah digunakan untuk waktu yang sangat
lama untuk pembangkit listrik dan pelumasan. Ketertarikan yang lebih
besar pada sumber daya alam dan produk sampingannya telah diciptakan.
Proses yang terlibat dalam memperoleh minyak mentah dan mengubahnya
menjadi produk yang lebih berguna biasanya menyebabkan masalah
kontaminasi. Masalah pencemaran ini dapat diminimalisir, namun tidak
sepenuhnya dihilangkan sehingga menimbulkan beberapa masalah
lingkungan.
Pembahasan Menggunakan Aspergillus niger saja memulihkan tanah tercemar minyak
mentah mentah lebih baik daripada tanah tercemar minyak mentah yang
diolah. Oleh karena itu, untuk lokasi tumpahan yang tercemar minyak
mentah mentah aspergilus niger akan menjadi pilihan biostimulan yang
lebih baik dibandingkan dengan Pseudomonas aeruginosa. Penggunaan
Pseudomonas aeruginosa sebagai biostimulan lebih efektif dalam remediasi
tanah tercemar dengan minyak mentah olahan. Oleh karena itu, untuk
lokasi tumpahan minyak yang tercemar dengan minyak mentah yang diolah
dari jalur aliran atau bahkan platform produksi, Pseu domonas aeruginosa
adalah pilihan biostimulan yang lebih baik dibandingkan dengan
Aspergillus niger. Menggunakan Aspergillus niger dan Pseudomonas
aeruginosa.
Kesimpulan Uji pH bukanlah faktor penentu yang sangat baik untuk menguji tingkat
remediasi karena hasil yang diperoleh tidak menunjukkan ada perbedaan
sebagai akibat dari fluktuasi tersebu
Kekuatan Pembahasan pada jurnal ini cukup lengkap dan membuktikan hasil
Penelitian penelitiannya
Kelemahan Pada grafik banyak menggunakan singkatan istilah-istilah yang kurang
Penelitian dipahami

Anda mungkin juga menyukai