perorangan, kelompok,
•Tata Laku (Conduct→ Tata golongan, suku Bangsa atau
laku batiniah, mencerminkan
jiwa, semangat, dan mentalitas
yang baik bangsa Indonesia,
daerah. Kepentingan tersebut
tetap dihargai agar tidak
sedangkan Tata laku lahiriah,
tercermin dalam tindakan,
perbuatan, dan perilaku bangsa
Indonesia
bertentangan dari
kepentingan Nasional.
Wawasan kebangsaan Wawasan
mengamanatkan kepada kebangsaan
seluruh bangsa agar mengembangkan
penghargaan terhadap harkat dan
MAKNA WAWASAN
menempatkan persatuan, persatuan Indonesia
kesatuan, serta kepentingan sedemikian rupa martabat manusia sebagai makhluk
dan keselamatan bangsa dan sehingga asas ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
negara di atas kepentingan Bhinneka Tunggal
1 2 3 4
Acuan dalam
Pluralitas
Ideologi dan Bentuk pembangunan
dalam
Dasar Negara Negara karakter
kesatuan
bangsa
Bhinneka Tunggal
Pancasila Ika NKRI UUD 1945
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGINTEGRASIKAN BANGSA
INDONESIA
Nilai-nilai luhur
Pancasila Hukum yang
01 ditegakkan secara
konsisten dan adil
06 02
Strategi yang
adaptif Integrasi Kepemimpinan
Bangsa yang efektif
05 03
Kekuatan Pembangunan
04 yang bermuatan
harmoni
BANGSA & NEGARA
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU & MAKHLUK SOSIAL
Pengertian Negara:
kelanjutan dari keinginan manusia untuk bergaul
dengan orang lain dalam rangka
menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya.
Unsur-unsur terbentuknya negara:
1. Rakyat
2. Wilayah
3. Pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari negara lain
Rakyat
Semua orang yang secara nyata berada di wilayah
suatu negara, patuh & tunduk pada peraturan
yang berlaku di negara tsb.
▪ Peduduk, orang yang berdomisili secara tetap
di wilayah suatu negara dalam jangka waktu
yang lama. Penduduk terbagi 2: warga negara
dan bukan warga negara
▪ Bukan penduduk, orang yang tinggal di suatu
negara tdk menetap & hanya sementara
waktu saja.
Wilayah
❖ Wilayah daratan
Batas wilayah dapat berupa:
1. Batas alamiah
2. Batas buatan
3. Batas secara geografis
❖ Wilayah lautan
1. Laut teritorial
2. Zona bersebelahan
3. Zona ekonomi ekslusif (ZEE)
4. Landas kontinen
5. Landas benua
❖ Wilayah udara
❖ Wilayah ekstrateritorial
Pemerintah yang berdaulat
• Kedaulatan ke dalam, pemerintah memiliki kewenangan
tertinggi dalam mengatur & menjalankan organisasi negara
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
• Kedaulatan ke luar, pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat,
dan tidak tunduk kepada kedaulatan lain.
4 (empat) sifat kedaulatan:
1. Asli, kekuasaan itu tdk berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi
2. Permanen, kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri,
walaupun pemegang kedaulatan berganti-ganti
3. Tunggal (bulat), kekuasaan itu merupakan satu-satunya
kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagi
kepada badan lain
4. Tidak terbatas, kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain
Pengakuan dari negara lain
• Pengakuan de facto
1. Pengakuan de facto bersifat tetap, menimbulkan hubungan di
bidang perdagangan & ekonomi
2. Pengakuan de facto bersifat sementara, tanpa melihat
perkembangan negara tsb. Bila negara tsb hancur, maka negara
lain akan menarik pengakuannya.
• Pengakuan de jure
1. Pengakuan de jure bersifat tetap, berlaku untuk selamanya krn
kenyataan yg menunjukkan adanya pemerintahan yg stabil
2. Pengakuan de jure bersifat penuh, terjadinya hubungan
antarnegara yg mengakui & diakui dlm hub dagang, ekonomi, &
diplomatik. Negara yg mengakui berhak memiliki konsulat atau
membuka kedutaan di negara yang di akui.
NEGARA & BENTUK
KENEGARAAN
Sifat Hakekat Negara
Sifat hakekat negara:
1. Memaksa, negara mempunyai kekuatan fisik
secara legal
2. Monopoli, negara mempunyai sifat monopoli
dalam menetapkan tujuan bersama masyarakat
3. Menyeluruh (mencakup semuanya), semua
peraturan perundangan yang berlaku adalah untuk
semua orang tanpa terkecuali
Asal Mula Terjadinya Negara
1. Secara Primer
# Suku (genootschaf), kehidupan manusia
berawal dari keluarga dan berkembang
menjadi suku.
# Kerajaan (rijk), dari beberapa suku menjadi
sebuah kerajaan
# Negara nasional, dari beberapa kerajaan
menjadi sebuah bangsa dan negara
# Negara demokrasi, pemimpin sudah dipilih oleh
rakyat.
2. Faktual/ Sekunder, negara itu sudah ada sebelumnya
- occupatie (pendudukan), terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan & belum dikuasai kemudian
diduduki dan dikuasai oleh suku, kelompok tertentu. Ex: Liberia diduduki budak negro
- cessie (penyerahan), terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu
perjanjian tertentu. Ex: Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman)
- accesie (penaikan), terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari
dasar laut (delta). Kemudian wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuk negara. Ex: Mesir
terbentuk dari delta Sungai Nil
- fusi (peleburan), terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian
untuk saling melebur menjadi negara baru. Ex: Terbentuknya Federasi Kerajaan Jerman pada tahun 1871
- proklamasi, terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan
perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali, dan menyatakan kemerdekaannya. Ex:
NKRI merdeka 17 Agustus 1945 dari jajahan Belanda & Jepang
- innovation (pembentukan baru), munculnya negara baru di atas wilayah suatu negara yang pecah karena
suatu hal dan kemudian lenyap. Ex: Columbia, tapi kemudian muncul negara baru Venezuela & Columbia Baru
- anexatie (pencaplokan/penguasaan), suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh
bangsa lain tanpa reaksi berarti. Ex: Israel (1948), wilayahnya banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania,
dan Mesir
- separatise (pemisahan), wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya,
kemudian menyatakan kemerdekaannya. Ex: Belgia memisahkan diri dari Belanda & menyatakan kemerdekaannya (
1939)
3. Secara Teoritis
* Teori ketuhanan, didasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesuatu
itu terjadi atas kehendak Tuhan. Tokoh: Thomas Aquinas, Haller
* Teori kekuasaan, negara terbentuk atas dasar kekuasaan & kekuasaan
adalah ciptaan mereka yang paling kuat & berkuasa. Tokoh: Leon Duguit, Karl
Marx, Harold J. Laski
* Teori perjanjian masyarakat (kontrak sosial), semua warga negara
mengikat diri dalam suatu perjanjian bersama untuk mendirikan suatu
organisasi yang bisa melindungi & menjamin kelangsungan hidup bersama.
Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J Rousseau, Montesquieu
* Teori hukum alam, hukum alam bukan buatan negara, melainkan atas
kekuasaan alam yang berlaku setiap waktu & tempat, serta bersifat universal
& tidak berubah. Tokoh: Plato, Aristotelles, Thomas Aquino
Pentingnya pengakuan suatu negara dari negara lain
Fungsi Negara
Fungsi negara menurut Montesquieu (trias politica):
a) Fungsi legislatif, membuat undang-undang
b) Fungsi eksekutif, melaksanakan undang-undang
c) Fungsi yudikatif, mengawasi agar semua peraturan ditaati
Fungsi pokok/mutlak setiap negara:
a. Melaksanakan penertiban
b. Mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran rakyat
c. Pertahanan
d. Menegakkan keadilan
Tujuan Negara
Tujuan negara merupakan pedoman untuk mengarahkan segala kegiatan negara,
menyusun, dan mengendalikan alat perlengkapan negara serta kehidupan rakyatnya.
Pengertian & Fungsi NKRI
❑ Pengertian NKRI
Sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-
batasnya & hak-haknya ditetapkan dengan UU (Pasal 25A UUD ‘45), negara
hukum (Pasal 1 ayat 3 UUD ‘45).
Negara hukum adalah negara yang berlandaskan hukum yang menjamin keadilan
dan kesejahteraan bagi warga negaranya.
❑ Fungsi NKRI
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia & seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
c. Mencerdaskan kehidupan seluruh rakyat Indonesia
d. Aktif melaksanakan ketertiban dunia
PERBANDINGAN BERBAGAI TEORI TENTANG FUNGSI & TUJUAN NEGARA
SEPARATISME INTOLERANSI
• MEDIA SOSIAL MEMILIKI
KERAWANAN YANG LEBIH BESAR
DIBANDINGKAN DENGAN MEDIA
KONVENSIONAL/MEDIA
MAINSTRIME, KARENA SIAPA SAJA
BISA MENJADI PEMILIK MEDIA,
JURNALIS, PENULIS YANG DAPAT
MEN-SHARE APA SAJA YANG
• INTOLERANSI → PENYEBARAN DIINGINKAN
PERMUSUHAN DALAM BENTUK INFO
HOAX DAN MEME YANG DAPAT • MASYARAKAT HARUS WASPADA DAN
MEMICU KONFLIK BERHATI – HATI DALAM MEN
• RADIKALISME PRO KEKERASAN → DOWNLOAD, MEN-SHARE BERITA
PENYEBARAN PAHAM RADIKAL YANG TIDAK BISA DIPASTIKAN
MELALUI PROPAGANDA KELOMPOK TINGKAT KEBENARANNYA
TERORIS
• CYBERCRIME → PORNOGRAFI, JUDI
ONLINE, UU ITE NOMOR 11/2008, dll
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Pengertian Bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan
keamanan negara.
3. Pasal 30 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.
BELA NEGARA 4. UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
5. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 68:
“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
UNSUR BELA NEGARA
FUNGSI
1..Sebagai penjaga keutuhan wilayah negara
2. Sebagai pertahanan negara dari suatu
ancaman
3. Sebagai sebuah panggilan sejarah
4. Sebagai kewajiban masing-masing warga
negara
TUJUAN
1.Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
2. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
3. Melestarikan budaya bangsa yang luhur
4. Melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara
5. Menjaga identitas dan integritas suatu bangsa
RADIKALISME
YANG
1. MENGHENDAKI PERUBAHAN SECARA
MENGANCAM EKSTREM SESUAI DENGAN KEHENDAK
KEBHINNEKAAN PENGIKUTNYA, MISALNYA
KHILAFAHNYA
HTI DENGAN
•Istilah radikalisme berasal dari bahasa Latin, yaitu radix yang artinya akar, sumber atau asal
mula. Istilah radikal memiliki arti ekstrem, menyeluruh fanatik, revolusioner, fundamental.
Sedangkan radikalisme adalah doktrin atau praktek yang mengenut paham radikal (Widiana,
2012).
•Radikalisme adalah suatu pandangan, paham dan gerakan yang menolak terhadap tatanan,
tertib sosial dan paham politik yang ada dengan cara perubahan atau perombakan secara
besar-besaran melalui jalan pemaksaan.
•Kartodirdjo (1985), radikalisme adalah gerakan sosial yang menolak secara menyeluruh tertib
sosial yang sedang berlangsung dan ditandai oleh kejengkelan moral yang kuat untuk
menentang dan bermusuhan dengan kaum yang memiliki hak-hak istimewa dan yang
berkuasa.
•Menurut para Ahli, radikalisme adalah suatu ideologi baik ide atau gagasan yang akan
melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan kekerasa yang
ekstrim. Tohir Bawazir (2020) kelompok radikal menginginkan perubahan yang cepat dan
drastis.
•Hasani dan Naipospos (2010), radikalisme adalah pandangan yang ingin melakukan
perubahan yang mendasar sesuai dengan interpretasinya terhadap realitas sosial atau ideologi
yang dianutnya
FAKTOR PENYEBAB
RADIKALISME
Pola
Konvensional
Sebelumnya pola penyebaran dilakukan secara terpusat melalui
pertemuan tertutup dengan jumlah pengikut terbatas.
Pola Modern
Saat ini, polanya mengalami perubahan yakni memanfaatkan
teknologi informasi, seperti media sosial, diantaranya twitter,
facebook, Instagram, watsapp, dan telegram.
MODEL
SI DALAM
AKADEMIK PERKULIAHA
KETAHANAN DASAR B
N
TERHADAP
N N DIKLAT DAN
T WORKSHO
IDEOLOGI
PENDEKATAN KEMANUSIAAN U P
K
RADIKAL
K
E SEMINAR
PRINSIP- KETERBUKAA G DAN DISKUSI
PRINSIP N I ILMIAH
TUJUAN A
KEKELUARGAAN T
A
Tujuan Model Ketahanan Kampus terhadap Ideologi Radikal adalah untuk menciptakan N KEGIATAN
kondisi dinamis kampus yang meliputi seluruh aspek kehidupan kampus secara PENGATURA KEAGAMAAN
terintegrasi yang berisikan keuletan, ketangguhan, dan kemampuan N
mengembangkan kekuatan kampus dalam menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan dari pemikiran dan gerakan radikal.
TERIMAKASIH