Anda di halaman 1dari 47

WAWASAN KEBANGSAAN, NEGARA

dan BELA NEGERA


➢ Wawasan Adalah cara pandang
Prof. Muladi, mantan Gubernur Lemhannas RI,
PENGERTIAN WAWASAN atau cara melihat
wawasan kebangsaan adalah cara pandang
➢ Kebangsaan Adalah hubungan bangsa Indonesia mengenai diri dan
KEBANGSAAN hukum antara orang dan negara lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan
persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
➢ WAWASAN Kebangsaan Adalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
konsep politik bangsa Indonesia bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional
yang memandang Indonesia bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa
sebagai satu kesatuan wilayah, struktural mengandung satu kesatuan ideologi,
meliputi tanah (darat), air (laut) kesatuan politik, kesatuan sosial budaya,
termasuk dasar laut dan tanah di kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan
bawahnya dan udara di atasnya dan keamanan.
secara tidak terpisahkan, yang
menyatukan bangsa dan negara
secara utuh menyeluruh mencakup Wawasan Kebangsaan dalam kerangka NKRI,
segenap bidang kehidupan nasional adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di
yang meliputi aspek politik, dalam memandang diri dan lingkungannya
ekonomi, sosial budaya, dan dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup
hankam. perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
➢ Keberagaman Adalah adalah suatu pertahanan keamanan, dengan berpedoman
kondisi faktual pada kehidupan pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau
masyarakat. Perbedaan meliputi dengan kata lain bagaimana kita memahami
suku, bangsa, ras, agama, budaya Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan
dan gender. POLEKSOSBUD dan HANKAM.
• Wadah (contour)→ TUJUAN WAWASAN
Wadah kehidupan
bermasyarakat, KEBANGSAAN
berbangsa, dan bernegara
meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki
kekayaan alam dan

UNSUR DASAR penduduk dengan aneka


ragam budaya
Mewujudkan Nasionalisme
yang tinggi dari segala aspek
WAWASAN •Isi (Content)→ Realisasi kehidupan rakyat indonesia
KEBANGSAAN aspirasi bangsa sebagai
kesepakatan bersama serta
pencapaian cita-cita dan yang mengutamakan
tujuan nasional, dan
Persatuan dan kesatuan
dalam kebinekaan yang
kepentingan Nasional dari
pada kepentingan
meliputi semua aspek
kehidupan nasional

perorangan, kelompok,
•Tata Laku (Conduct→ Tata golongan, suku Bangsa atau
laku batiniah, mencerminkan
jiwa, semangat, dan mentalitas
yang baik bangsa Indonesia,
daerah. Kepentingan tersebut
tetap dihargai agar tidak
sedangkan Tata laku lahiriah,
tercermin dalam tindakan,
perbuatan, dan perilaku bangsa
Indonesia
bertentangan dari
kepentingan Nasional.
Wawasan kebangsaan Wawasan
mengamanatkan kepada kebangsaan
seluruh bangsa agar mengembangkan
penghargaan terhadap harkat dan
MAKNA WAWASAN
menempatkan persatuan, persatuan Indonesia
kesatuan, serta kepentingan sedemikian rupa martabat manusia sebagai makhluk
dan keselamatan bangsa dan sehingga asas ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
negara di atas kepentingan Bhinneka Tunggal

KEBANGSAAN pribadi atau golongan; Ika dipertahankan;


K bersama untuk berkehidupan
Tekad
N kebangsaan yang bebas, merkeka,
I e besatu;
dan
L W b
Dengan wawasan A a i cinta
a akan tanah air dan bangsa;
kebangsaan yang dilandasi
oleh pandangan hidup
Wawasan I w
Pancasila, bangsa
kebangsaan tidak l n
Indonesia telah berhasil
memberi tempat a
merintis jalan menjalani
pada patriotisme
yang licik; D s a gDemokrasi atau kedaulatan
misinya di tengah-tengah rakyat;
tata kehidupan di dunia; a a i s
s n a
a Kesetiakawanan sosial;
a
r
NKRI yang merdeka, bersatu,
n
berdaulat, adil dan makmur
bertekad untuk mewujudkan
Masyarakat adil-makmur.
bangsa yang maju dan mandiri
serta sejahtera lahir batin,
sejajar dengan bangsa lain yang
sudah maju.
Konsep Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara terdiri dari:
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh
masyarakat. Dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang
adil, makmur, sejahtera dan bermartabat.

1 2 3 4
Acuan dalam
Pluralitas
Ideologi dan Bentuk pembangunan
dalam
Dasar Negara Negara karakter
kesatuan
bangsa

Bhinneka Tunggal
Pancasila Ika NKRI UUD 1945
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGINTEGRASIKAN BANGSA
INDONESIA
Nilai-nilai luhur
Pancasila Hukum yang
01 ditegakkan secara
konsisten dan adil

06 02
Strategi yang
adaptif Integrasi Kepemimpinan
Bangsa yang efektif

05 03
Kekuatan Pembangunan
04 yang bermuatan
harmoni
BANGSA & NEGARA
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU & MAKHLUK SOSIAL

Manusia sebagai makhluk individu, Memiliki kebutuhan biologis:


1. Rasa ingin makan/minum, pakaian dan tempat tinggal
2. Bekerjasama di dalam kelompok demi kelangsungan hidupnya
3. Keinginan untuk mengembangkan keturunan

Manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon)


Manusia sebagai makhluk sosial memiliki 3 status (Ariestoteles):
1. Ascribed status, status yang didapat tanpa harus diperjuangkan karena
berdasarkan keturunan. Ex: anak raja menjadi raja
2. Achieved status, status yang didapat dengan perjuangan. Ex: anggota DPR
3. Assigned status, diberikan oleh masyarakat kepada orang yang telah berjasa. Ex:
sbg Bpk Koperasi, Bpk Pembangunan, dll
Pengertian Bangsa
Bangsa merupakan kumpulan dari masyarakat yang membentuk negara. Bangsa adalah rakyat yang telah
mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa depan bersama.
Pengertian menurut para ahli:
❑ Ernest Renant, bangsa adalah suatu nyawa, akal yang terjadi dari 2 hal, yang harus bersama-sama
menjalankan satu riwayat dan rakyat yang kemudian harus mempunyai kemauan atau keinginan
hidup untuk menjadi satu.
❑ Hans Kohn, bangsa terjadi karena persamaan ras, bahasa, adat istiadat, dan agama yang merupakan
faktor pembeda bangsa yang satu dengan yang lain.
❑ Otto Bauer, bangsa terbentuk karena adanya suatu persamaan, satu karakter/watak yang timbul dan
lahir karena adanya persatuan pengalaman.
Unsur-unsur terbentuknya bangsa (Hans Kohn):
❑ Kesamaan keturunan (asal usul)

❑ Kesamaan wilayah dan politik

❑ Kesamaan bahasa dan adat istiadat

❑ Perasaan, kemauan bersama dan tekad nasionalisme


PENGERTIAN & UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA

Pengertian Negara:
kelanjutan dari keinginan manusia untuk bergaul
dengan orang lain dalam rangka
menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya.
Unsur-unsur terbentuknya negara:
1. Rakyat
2. Wilayah
3. Pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari negara lain
Rakyat
Semua orang yang secara nyata berada di wilayah
suatu negara, patuh & tunduk pada peraturan
yang berlaku di negara tsb.
▪ Peduduk, orang yang berdomisili secara tetap
di wilayah suatu negara dalam jangka waktu
yang lama. Penduduk terbagi 2: warga negara
dan bukan warga negara
▪ Bukan penduduk, orang yang tinggal di suatu
negara tdk menetap & hanya sementara
waktu saja.
Wilayah
❖ Wilayah daratan
Batas wilayah dapat berupa:
1. Batas alamiah
2. Batas buatan
3. Batas secara geografis
❖ Wilayah lautan
1. Laut teritorial
2. Zona bersebelahan
3. Zona ekonomi ekslusif (ZEE)
4. Landas kontinen
5. Landas benua
❖ Wilayah udara
❖ Wilayah ekstrateritorial
Pemerintah yang berdaulat
• Kedaulatan ke dalam, pemerintah memiliki kewenangan
tertinggi dalam mengatur & menjalankan organisasi negara
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
• Kedaulatan ke luar, pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat,
dan tidak tunduk kepada kedaulatan lain.
4 (empat) sifat kedaulatan:
1. Asli, kekuasaan itu tdk berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi
2. Permanen, kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri,
walaupun pemegang kedaulatan berganti-ganti
3. Tunggal (bulat), kekuasaan itu merupakan satu-satunya
kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagi
kepada badan lain
4. Tidak terbatas, kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain
Pengakuan dari negara lain
• Pengakuan de facto
1. Pengakuan de facto bersifat tetap, menimbulkan hubungan di
bidang perdagangan & ekonomi
2. Pengakuan de facto bersifat sementara, tanpa melihat
perkembangan negara tsb. Bila negara tsb hancur, maka negara
lain akan menarik pengakuannya.
• Pengakuan de jure
1. Pengakuan de jure bersifat tetap, berlaku untuk selamanya krn
kenyataan yg menunjukkan adanya pemerintahan yg stabil
2. Pengakuan de jure bersifat penuh, terjadinya hubungan
antarnegara yg mengakui & diakui dlm hub dagang, ekonomi, &
diplomatik. Negara yg mengakui berhak memiliki konsulat atau
membuka kedutaan di negara yang di akui.
NEGARA & BENTUK
KENEGARAAN
Sifat Hakekat Negara
Sifat hakekat negara:
1. Memaksa, negara mempunyai kekuatan fisik
secara legal
2. Monopoli, negara mempunyai sifat monopoli
dalam menetapkan tujuan bersama masyarakat
3. Menyeluruh (mencakup semuanya), semua
peraturan perundangan yang berlaku adalah untuk
semua orang tanpa terkecuali
Asal Mula Terjadinya Negara

1. Secara Primer
# Suku (genootschaf), kehidupan manusia
berawal dari keluarga dan berkembang
menjadi suku.
# Kerajaan (rijk), dari beberapa suku menjadi
sebuah kerajaan
# Negara nasional, dari beberapa kerajaan
menjadi sebuah bangsa dan negara
# Negara demokrasi, pemimpin sudah dipilih oleh
rakyat.
2. Faktual/ Sekunder, negara itu sudah ada sebelumnya
- occupatie (pendudukan), terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan & belum dikuasai kemudian
diduduki dan dikuasai oleh suku, kelompok tertentu. Ex: Liberia diduduki budak negro
- cessie (penyerahan), terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu
perjanjian tertentu. Ex: Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman)
- accesie (penaikan), terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari
dasar laut (delta). Kemudian wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuk negara. Ex: Mesir
terbentuk dari delta Sungai Nil
- fusi (peleburan), terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian
untuk saling melebur menjadi negara baru. Ex: Terbentuknya Federasi Kerajaan Jerman pada tahun 1871
- proklamasi, terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan
perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali, dan menyatakan kemerdekaannya. Ex:
NKRI merdeka 17 Agustus 1945 dari jajahan Belanda & Jepang
- innovation (pembentukan baru), munculnya negara baru di atas wilayah suatu negara yang pecah karena
suatu hal dan kemudian lenyap. Ex: Columbia, tapi kemudian muncul negara baru Venezuela & Columbia Baru
- anexatie (pencaplokan/penguasaan), suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh
bangsa lain tanpa reaksi berarti. Ex: Israel (1948), wilayahnya banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania,
dan Mesir
- separatise (pemisahan), wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya,
kemudian menyatakan kemerdekaannya. Ex: Belgia memisahkan diri dari Belanda & menyatakan kemerdekaannya (
1939)
3. Secara Teoritis
* Teori ketuhanan, didasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesuatu
itu terjadi atas kehendak Tuhan. Tokoh: Thomas Aquinas, Haller
* Teori kekuasaan, negara terbentuk atas dasar kekuasaan & kekuasaan
adalah ciptaan mereka yang paling kuat & berkuasa. Tokoh: Leon Duguit, Karl
Marx, Harold J. Laski
* Teori perjanjian masyarakat (kontrak sosial), semua warga negara
mengikat diri dalam suatu perjanjian bersama untuk mendirikan suatu
organisasi yang bisa melindungi & menjamin kelangsungan hidup bersama.
Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J Rousseau, Montesquieu
* Teori hukum alam, hukum alam bukan buatan negara, melainkan atas
kekuasaan alam yang berlaku setiap waktu & tempat, serta bersifat universal
& tidak berubah. Tokoh: Plato, Aristotelles, Thomas Aquino
Pentingnya pengakuan suatu negara dari negara lain

Tujuan: untuk mengawali dan menjalin hubungan resmi


antara negara yang diakui dengan yang mengakui.
Bentuk: de facto, de jure, de facto-dejure
Penting karena:
a) Khawatir kelangsungan hidup terancam, baik dari dalam
(kudeta) maupun intervensi dari negara lain.
b) Suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan
dan kerjasama dengan negara lain. (bidang ekonomi,
politik, sos-bud, hankam)
Bentuk-bentuk Kenegaraan
Bentuk Negara:
❑ Negara kesatuan
❑ Negara serikat (federasi)
Bentuk Kenegaraan:
❑ Koloni, negara yang menjadi jajahan negara lain. Misal: Hongkong menjadi koloni Inggris hingga 1997.
❑ Perwalian (trusstee), wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang dalam PD II dan berada di bawah naungan
Dewan Perwalian PBB serta negara yang menjadi pemenang perang. Misal: Papua New Guinea bekas jajahan Inggris yang
berada di bawah perwalian PBB sampai 1975.
❑ Dominion, negara bekas jajahan Inggris yang sudah merdeka dan berdaulat serta mengakui Raja Inggris sebagai rajanya
(lambang persatuan). Misal: Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan
❑ Uni, gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu kepala negara yang sama. Uni ada 2 macam: Uni
Riil dan Uni Personil.
❑ Protektorat, negara yang berada di bawah lingkungan negara lain yang lebih kuat. Misal: Tunisia, Maroko, Uni Indo-Cina
(Kamboja, Laos, Vietnam) sebelum merdeka merupakan protektorat dari Perancis. Protektorat ada 2 macam: Protektorat
Kolonial dan Protektorat Internasional.
❑ Mandat, suatu negara yang tadinya jajahan negara yang kalah dalam PD I dan diletakkan di bawah perlindungan suatu
negara yang menjadi pemenang perang dengan pengawasan Dewan Mandat LBB. Misal: Kamerun bekas jajahan Jerman
yang menjadi mandat Perancis.
PENGERTIAN & FUNGSI NKRI
Fungsi & Tujuan Negara Secara Universal

Fungsi Negara
Fungsi negara menurut Montesquieu (trias politica):
a) Fungsi legislatif, membuat undang-undang
b) Fungsi eksekutif, melaksanakan undang-undang
c) Fungsi yudikatif, mengawasi agar semua peraturan ditaati
Fungsi pokok/mutlak setiap negara:
a. Melaksanakan penertiban
b. Mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran rakyat
c. Pertahanan
d. Menegakkan keadilan
Tujuan Negara
Tujuan negara merupakan pedoman untuk mengarahkan segala kegiatan negara,
menyusun, dan mengendalikan alat perlengkapan negara serta kehidupan rakyatnya.
Pengertian & Fungsi NKRI
❑ Pengertian NKRI
Sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-
batasnya & hak-haknya ditetapkan dengan UU (Pasal 25A UUD ‘45), negara
hukum (Pasal 1 ayat 3 UUD ‘45).
Negara hukum adalah negara yang berlandaskan hukum yang menjamin keadilan
dan kesejahteraan bagi warga negaranya.
❑ Fungsi NKRI
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia & seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
c. Mencerdaskan kehidupan seluruh rakyat Indonesia
d. Aktif melaksanakan ketertiban dunia
PERBANDINGAN BERBAGAI TEORI TENTANG FUNGSI & TUJUAN NEGARA

Teori-teori Fungsi Negara


1. John Locke
-Fungsi legislatif, membuat UU atau peraturan
-Fungsi eksekutif, melaksanakan peraturan sekaligus mengadili
-Fungsi federatif, mengurusi urusan luar negeri, perang, damai
2. Montesquieu (trias politica)
-Fungsi legislatif, membuat UU
-Fungsi eksekutif, melaksanakan UU
-Fungsi yudikatif, mengawasi jalannya perundang- undangan
3. Van Vallenhoven (catur praja)
-Regelling, fungsi membuat peraturan
-Bestuur, fungsi menyelenggarakan pemerintah
-Rechtspraak, fungsi mengadili
-Politie, fungsi ketertiban dan keamanan
Teori-teori Tujuan Negara
1. Ajaran Plato; memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai makhluk sosial.
2. Ajaran Negara Kekuasaan
Shang Yang; membentuk kekuasaan yang sebesar-besarnya.
Machiavelli; menghimpun & memperbesar kekuasaan negara agar
tercipta kemakmuran, kebesaran, kehormatan & kesejahteraan rakyat.
3. Ajaran Teokratis (Kedaulatan Tuhan); mencapai penghidupan &
kehidupan aman serta tenteram dengan taat kepada & di bawah
pimpinan Tuhan. Tokohnya Thomas Aquinas & Agustinus.
4. Ajaran Negara kesejahteraan; mewujudkan kesejahteraan umum.
Negara dipandang sbg alat untuk mencapai tujuan bersama. Pencetus:
Mr. Kranenburg.
TUJUAN NKRI YANG TERDAPAT DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA KE-4

• Melindungi segenap bangsa Indonesia & seluruh tumpah


darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, & keadilan sosial
SEMANGAT KEBANGSAAN
MAKNA NASIONALISME
Nasionalisme adalah paham yang
menciptakan & mempertahankan kedaulatan
sebuah negara dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia.
MAKNA PATRIOTISME
Patriotisme adalah sikap rela mengorbankan
segala-galanya demi kejayaan tanah air,
bangsa, dan negara.
 Nasionalisme Kewarganegaraan, terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari
partisipasi aktif rakyatnya.
 Nasionalisme Etnis (Etnonasionalisme), terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari
budaya asal atau etnis sebuah masyarakat yang sifatnya turun temurun.
 Nasionalisme Romantik (Nasionalisme Organik/ Identitas), adalah nasionalisme etnis yang
terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah & merupakan
ekspresi dari bangsa atau ras.
 Nasionalisme Budaya, adalah nasionalisme yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya bersama & tidak bersifat turun temurun seperti warna kulit (ras) atau bahasa. Ex:
Cina
 Nasionalisme Kenegaraan, suatu komunitas yang memberikan konstribusi terhadap pemeliharaan &
kekuatan negara. Ex: fasisme Italia
 Nasionalisme Agama, terbentuk karena negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan
agama.
Tata Cara Penerapan Nasionalisme & Patriotisme
Dalam Kehidupan
■ NASIONALISME
Hal yang harus dilakukan untuk membina nasionalisme:
1. Mengembangkan kesamaan di antara suku-suku bangsa penghuni
nusantara
2. Mengembangkan sikap toleransi
Ada 4 (empat) hal yang harus dihindari:
1. Sukuisme, merasa bangsa yang paling baik
2. Chauvinisme, mengunggulkan bangsa sendiri & merendahkan bangsa
lain
3. Ekstrimisme / radikalisme, sikap keras mempertahankan pendirian
dengan berbagai cara, tanpa memberi ruang perbedaan atau toleransi
walaupun melanggar ketentuan-ketentuan dasar negara
4. Provinsialisme, sikap yang selalu berkutat dengan kepentingan propinsi
(daerah) sendiri tanpa memperdulikan kepentingan bangsa yang lebih
besar.
PATRIOTISME
Ciri-ciri patriotisme:
1. Cinta tanah air
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa & negara
3. Menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan
bangsa & negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan
4. Berjiwa pembaharu
5. Tidak kenal menyerah
MASIH TERJADI INTOLERANSI BAIK ANTAR
UMAT BERAGAMA MAUPUN INTER UMAT
MEMUNCULKAN PERSAINGAN KETAT, BERAGAMA
KEJAHATAN BERDIMENSI BARU,
DISERTAI MEMUDARNYA NILAI LUHUR
KEBANGSAAN
MASIH ADA KELOMPOK YANG MEMAKSAKAN
UNTUK MENGGANTI IDEOLOGI / DASAR
NEGARA DENGAN IDEOLOGI TERTENTU

PERSAINGAN ANTAR BANGSA DI DUNIA


SEHINGGA MENGINGINKAN NKRI MENJADI
LEMAH, BUBAR, TERPECAH

TERORISME AKSI MASSA

MEMUDARNYA NILAI – NILAI LUHUR BUDAYA


BANGSA AKIBAT DARI GLOBALISASI YANG
TIDAK DI FILTER DENGAN BAIK

SEPARATISME INTOLERANSI
• MEDIA SOSIAL MEMILIKI
KERAWANAN YANG LEBIH BESAR
DIBANDINGKAN DENGAN MEDIA
KONVENSIONAL/MEDIA
MAINSTRIME, KARENA SIAPA SAJA
BISA MENJADI PEMILIK MEDIA,
JURNALIS, PENULIS YANG DAPAT
MEN-SHARE APA SAJA YANG
• INTOLERANSI → PENYEBARAN DIINGINKAN
PERMUSUHAN DALAM BENTUK INFO
HOAX DAN MEME YANG DAPAT • MASYARAKAT HARUS WASPADA DAN
MEMICU KONFLIK BERHATI – HATI DALAM MEN
• RADIKALISME PRO KEKERASAN → DOWNLOAD, MEN-SHARE BERITA
PENYEBARAN PAHAM RADIKAL YANG TIDAK BISA DIPASTIKAN
MELALUI PROPAGANDA KELOMPOK TINGKAT KEBENARANNYA
TERORIS
• CYBERCRIME → PORNOGRAFI, JUDI
ONLINE, UU ITE NOMOR 11/2008, dll
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Pengertian Bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan
keamanan negara.
3. Pasal 30 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.
BELA NEGARA 4. UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
5. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 68:
“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
UNSUR BELA NEGARA

1. Cinta tanah air


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi
negara.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.

1. Memiliki jiwa cinta tanah air


2. Rela berkorban demi kesejahteraan bangsa dan
negara
3. Meyakini bahwa Pancasila merupakan ideologi
negara
4. Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara
5. Mempunyai keahlian awal bela negara
SADAR AKAN PERANANNYA
SEBAGAI TUNAS BANGSA
PAHAM NILAI PERJUANGAN
BANGSA, PAHAM ARTI
PEMBANGUNAN BANGSA
MILIKI WATAK DAN SIKAP PEJUANG,
KSATRIA YANG PENUH JIWA
PENGABDIAN SERTA MILIKI SIKAP
ULET DAN PANTANG MENYERAH.
MILIKI DISIPLIN TINGGI DAN TUNTUT
IPTEK DENGAN DIDASARI MOTIFASI
KUAT.
MILIKI KEYAKINAN AKAN
KEBENARAN DAN KESAKTIAN
PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGOI &
FALSAFAH HIDUP.
MENGHAYATI AJARAN AGAMA
MASING-MASING
MILIKI KASIH SAYANG DIANTARA
SESAMA DAN MEMBANGUN
SASARAN BELA KERUKUNAN DAN KERJA SAMA

NEGARA DI POSITIF DI KAMPUS


MILIKI SOPAN SANTUN,
LINGKUNGAN MENGHARGAI ORANG TUA, DOSEN
DAN SESAMA MAHASISWWA
PENDIDIKAN
FUNGSI DAN TUJUAN BELA NEGARA

FUNGSI
1..Sebagai penjaga keutuhan wilayah negara
2. Sebagai pertahanan negara dari suatu
ancaman
3. Sebagai sebuah panggilan sejarah
4. Sebagai kewajiban masing-masing warga
negara
TUJUAN
1.Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
2. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
3. Melestarikan budaya bangsa yang luhur
4. Melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara
5. Menjaga identitas dan integritas suatu bangsa
RADIKALISME
YANG
1. MENGHENDAKI PERUBAHAN SECARA
MENGANCAM EKSTREM SESUAI DENGAN KEHENDAK
KEBHINNEKAAN PENGIKUTNYA, MISALNYA
KHILAFAHNYA
HTI DENGAN

2. HANYA MEMBENARKAN KELOMPOK/


AJARANNYA (TRUTH CLAIM).
3. FANATISME SEMPIT/DILUAR DIRINYA ADALAH
KAFIR.
4. DALAM MEMAHAMI AGAMA BERSIFAT
TEKTUALIS & SKRIPTUALIS.
5. MERENDAHKAN CITRA SUATU AGAMA
DIKALANGAN UMAT LAIN.
6. MEMECAH PERSATUAN & KESATUAN UMAT
BERAGAMA SERTA DISINTEGRASI BANGSA.
APA ITU RADIKALISME ?

•Istilah radikalisme berasal dari bahasa Latin, yaitu radix yang artinya akar, sumber atau asal
mula. Istilah radikal memiliki arti ekstrem, menyeluruh fanatik, revolusioner, fundamental.
Sedangkan radikalisme adalah doktrin atau praktek yang mengenut paham radikal (Widiana,
2012).

•Radikalisme adalah suatu pandangan, paham dan gerakan yang menolak terhadap tatanan,
tertib sosial dan paham politik yang ada dengan cara perubahan atau perombakan secara
besar-besaran melalui jalan pemaksaan.

•Kartodirdjo (1985), radikalisme adalah gerakan sosial yang menolak secara menyeluruh tertib
sosial yang sedang berlangsung dan ditandai oleh kejengkelan moral yang kuat untuk
menentang dan bermusuhan dengan kaum yang memiliki hak-hak istimewa dan yang
berkuasa.

•Menurut para Ahli, radikalisme adalah suatu ideologi baik ide atau gagasan yang akan
melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan kekerasa yang
ekstrim. Tohir Bawazir (2020) kelompok radikal menginginkan perubahan yang cepat dan
drastis.

•Hasani dan Naipospos (2010), radikalisme adalah pandangan yang ingin melakukan
perubahan yang mendasar sesuai dengan interpretasinya terhadap realitas sosial atau ideologi
yang dianutnya
FAKTOR PENYEBAB
RADIKALISME

MENANGKAL ✓ Cara berfikir: yang


mengharuskan semua aturan
PAHAM harus dikembalikan ke “agama”
meskipun dengan cara yang
RADIKALISME kaku hingga menggunakan cara
kekerasan.
✓ Politik: melakukan pemihakan SAAT INI JARINGAN KELOMPOK RADIKAL DI
tertentu untuk menegakkan INDONESIA TERMONITOR MASIH TERUS
keadilan dengan cara kekerasan
MELAKUKAN KONSOLIDASI DAN MANUVER
✓ Kondisi ekonomi dan sosial:
memiliki ekonomi lemah dan UNTUK MELAKSANAKAN AGENDA
biasanya punya pemikiran yang PERJUANGANNYA
sempit sehingga mudah
dipengaruhi oleh kelompok
radikal. PAHAM RADIKALISME MASIH MENJADI
✓ Psikologis: berawal dari ANCAMAN NYATA BAGI BANGSA INDONESIA.
peristiwa pahit dalam hidup PAHAM RADIKALISME TERINDIKASI KUAT
seseorang. Misalnya saja
masalah ekonomi, masalah TELAH MASUK KE BERBAGAI LINI
keluarga, masalah percintaan, KEHIDUPAN MASYARAKAT, TERMASUK
rasa benci dan dendam, semua
masalah ini berpotensi membuat DUNIA PENDIDIKAN
seseorang menjadi radikal.
KELOMPOK RADIKAL YANG TERUS BERUPAYA MENYEBARKAN PAHAM
✓ Pendidikan: pendidikan yang DAN IDEOLOGINYA KE BERBAGAI ELEMEN MASYARAKAT. JARINGAN
KELOMOK RADIKAL MEMPUNYAI METODE YANG SISTEMATIS DALAM
salah, khususnya pendidikan MENYEBARKAN AJARANNYA DAN MEREKRUT ANGGOTANYA.
agamA
SEBAGAI CONTOH, PENYEBARAN RADIKALISME DI KAMPUS, SELAIN
MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL, JUGA SERING MEMANFAATKAN
ORGANISASI DAN UNIT KEGIATAN MAHASISW A SEBAGAI PINTU MASUK
PENGENALAN TERHADAP RADIKALISME.
METODE PEREKRUTAN DAN PENYEBARAN
PAHAM RADIKALISME

Pola
Konvensional
Sebelumnya pola penyebaran dilakukan secara terpusat melalui
pertemuan tertutup dengan jumlah pengikut terbatas.

Pola Modern
Saat ini, polanya mengalami perubahan yakni memanfaatkan
teknologi informasi, seperti media sosial, diantaranya twitter,
facebook, Instagram, watsapp, dan telegram.

Penyebaran menggunakan teknologi informasi kini menjadi pilihan


kelompok radikal, karena penyebarannya dianggap lebih cepat dan
massif. Hal ini mengingat penyebaran melalui teknologi informasi tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu, serta bisa menyasar semua lini
masyarakat dalam waktu yang singkat.
Jaringan kelompok radikal
menganggap kampus memiliki UPAYA LAWAN
pengaruh yang besar dan
signifikan untuk penyebaran 1. Memperkuat pendidikan kewarganegaraan untuk
menanamkan pemahaman yang mendalam
paham radikal terhadap empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
GERAKAN Oleh karenanya kampus kini
2. Perlu memberikan pemahaman agama yang damai
menjadi salah satu sasaran
RADIKALISME strategis untuk
dan toleran, sehingga mahasiswa tidak mudah
terjebak pada ajaran radikalisme.

DI KALANGAN pengembangan jaringan


kelompok radikal 3. Mengarahkan para mahasiswa untuk ikut aktif pada
beragam aktivitas yang berkualitas baik di bidang
KAMPUS Perekrutan dan penyebaran akademis, sosial, keagamaan, seni, budaya,
maupun olahraga.
radikalisme di kampus, selain
memanfaatkan media sosial, juga
sering memanfaatkan organisasi
dan unit kegiatan mahasiswa
sebagai pintu masuk pengenalan
terhadap radikalisme Berbagai langkah tersebut, jika dapat
Mereka menggunakan berbagai dilakukan secara optimal diyakini akan
pendekatan, seperti membangun sikap dapat membangun ketahanan kampus dari
kritis terhadap Pemerintah, mengusung ideologi radikalisme. Kondisi tersebut
isu ketidakadilan, hingga kebencian diyakini akan dapat memberikan kontribusi
terhadap negara-negara Barat dengan positif terhadap upaya memberantas
dalih telah menindas umat Islam di pengembangan jaringan kelompok radikal
belahan negara lain di Indonesia.
❖ Ketahanan kampus adalah kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan
ketangguhan dalam menghadapi segala dari luar maupun dari dalam, langsung
maupun tidak langsung yang membahayakan integrasi dan identitas Nasional.
❖ Kampus adalah masyarakat ilmiah, komunitas yang memiliki tradisi ilmiah,
memelihara dan mengembangkan budaya akademik .
TERINTEGRA

MODEL
SI DALAM
AKADEMIK PERKULIAHA

KETAHANAN DASAR B
N

KAMPUS PEMIKIRA EDUKASI E

TERHADAP
N N DIKLAT DAN
T WORKSHO
IDEOLOGI
PENDEKATAN KEMANUSIAAN U P
K
RADIKAL
K
E SEMINAR
PRINSIP- KETERBUKAA G DAN DISKUSI
PRINSIP N I ILMIAH
TUJUAN A
KEKELUARGAAN T
A
Tujuan Model Ketahanan Kampus terhadap Ideologi Radikal adalah untuk menciptakan N KEGIATAN
kondisi dinamis kampus yang meliputi seluruh aspek kehidupan kampus secara PENGATURA KEAGAMAAN
terintegrasi yang berisikan keuletan, ketangguhan, dan kemampuan N
mengembangkan kekuatan kampus dalam menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan dari pemikiran dan gerakan radikal.
TERIMAKASIH

Yuk …kita kuatkan rasa kebangsaan dan


kebanggaan terhadap NKRI, Jaga NKRI dari
ancaman Radikalisme Dan Terorisme
Daftar Pustaka
■ Dr. Zulmasyhur, M.Si., Dkk, Pendidikan Pancasila, Buku Ajar Untuk Perguruan Tinggi, Penerbit
Leader, Jakarta, 2019
■ Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka Utama, 2008
■ Bahan Belajar Mandiri Ujian Penyesuaian Kenaikan Tingkat V, Pusdiklat Pengembangan
SDM, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2017
■ Zainul Djumadin, Zulmasyhur, Bela Negara Perguruan Tinggi, Pengenalan Lingkungan dan
Budaya Akademik, Universitas Nasional, 2021
■ AKBP Drs. Nazarudin, SH.,MH. , Wawasan Kebangsaan Dalam Menjaga NKRI,
KASUBDIT BINTIBLUH DIT BINMAS POLDA LAMPUNG
■ Dr. Wawan Hari Purwanto, Jaringan Radikalisme di Indonesia, Materi Disampaikan dalam
webinar Nasional tentang Ketahanan Kampus Terhadap Ideologi Radikalisme,
diselenggarakan oleh LP2M dan FPKPK se Indonesia, 4 Agustus 2021
■ Dr. A Rosyid Al Atok, M.Pd., MH, Model Ketahanan Kampus Terhadap Ideologi Radikal,
Materi Disampaikan dalam webinar Nasional tentang Ketahanan Kampus Terhadap Ideologi
Radikalisme, diselenggarakan oleh LP2M dan FPKPK se Indonesia, 4 Agustus 2021
■ Masidin Nasrip, Pentingnya Bela Negara Bagi Generasi Melanial, Disampaikan Pada
Seminar “Bela Negara di Era Milenial” Kerjasama Fakultas Hukum Universitas Nasional Dan
Kementerian Pertahanan Republik Indonesi Tanggal 4 Februari 2019
■ Pengantar Bela Negara, PowerPoint Presentation - Dosen IKIP Siliwangi
https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id › sites › 2021/02, PPT, diakses tanggal 11 Agustus 2021, pukul
10.57 wib

Anda mungkin juga menyukai