pendapat saya.
1. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri yang dimiliki suatu bangsa, untuk
membedakan dengan bangsa lainnya.
Mengutip dari Identitas Nasional yang ditulis oleh I Putu Ari Astawa, kata identitas artinya pembeda
atau pembanding pihak lain. Sedangkan nasional artinya suatu paham.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata nasional bermakna kebangsaan, berkenaan, atau
berasal dari bangsa sendiri.
Sedangkan dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional adalah ciri-ciri atau
karakteristik keyakinan tentang kebangsaaan yang membedakan bangsa satu dengan yang lain.
Konteks identitas nasional sendiri berkaitan dengan adat istiadat, kebudayaan, dan karakter khas
suatu negara.
Contohnya
2. Kausa materialis atau asal mula bahan, berarti bangsa Indonesia merupakan asal muasal
bahan pembentukan Pancasila.
Lebih spesifiknya, nilai kebiasaan, kebudayaan, adat istiadat, serta agama dalam bangsa Indonesia
dijadikan bahan dasar untuk penyusunan Pancasila. Bisa dikatakan Pancasila berasal dari kepribadian
serta pandangan hidup bangsa Indonesia.
2. Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku menghina atau
merendahkan agama, seperti melakukan pembakaran rumah ibadah.
3. Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang dalam beribadah sesuai
agama dan kepercayaannya.
4. Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan dalam agama dan
keyakinan.
4. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan.
4. Mengembangkan persatuan asal dasar Bhinneka. Tunggal Ika, yaitu ‘berbeda-beda tetapi satu’.
3. Bekerja keras
Pancasila sebagai kepribadian bangsa termasuk ke dalam hakikat fungsi yang harus diketahui warga
negara Indonesia. Memahami fungsi pancasila sama halnya dengan memahami kedudukan bangsa
itu sendiri.
Dapat disimpulkan, pelaksanaan Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah perwujudan dari nilai-
nilai budaya bangsa yang diyakini kebenaran dan kebaikannya. Nilai-nilai tersebut dapat diwujudkan
dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan setiap warga negaranya.
Lebih lanjut, di buku yang sama, Mustafa Kamal Pasha menjelaskan bahwa Pancasila sebagai
kepribadian bangsa tidak lain berasal dari jiwa masyarakat dalam bangsa itu sendiri. Pancasila
berperan membimbing dan mengarahkan perilaku bangsa dalam kehidupan sehari-harinya.
Referensi:
Terimakasih.