Anda di halaman 1dari 18

PERBEDAAN

MENGHAYATI
DAN
MENGAMALKAN
PANCASILA
• Kita telah mengetahui bahwa kedudukan
Pancasila di Indonesia sangat penting,
disamping sebagai Dasar Negara juga
merupakan jiwa dan kepribadian bangsa,
pandangan hidup bangsa, ideologi
negara, tujuan yang ingin dicapai, dan
perjanjian luhur Bangsa Indonesia saat
mendirikan negara Indonesia.
• Mengingat pentingnya Pancasila itu
seharusnya kita semua baik para
penyelenggara negara maupun anggota
masyarakat tidak hanya hafal kelima
silanya, tetapi akan lebih baik lagi apabila
mau mempelajari, menghayati dan
mengamalkan Pancasila
• Di tengah era keterbukaan informasi seperti
saat ini, bahaya radikalisme dan perpecahan
terus mengintai generasi muda Indonesia.
• Kondisi masyarakat saat ini dalam
memahami, menghayati dan mengamalkan
Ideologi Pancasila sangat mempengaruhi
persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan
integritas NKRI di masa yang akan datang,
karena penyelenggaraan suatu bangsa
sangat bergantung pada kualitas sumber
daya manusia yang ada di dalamnya.
• Bagi masyarakat dan negara Republik
Indonesia, Pancasila merupakan kenyataan
yang tidak dapat diganggu gugat. Pada
kenyataannya nilai-nilai Pancasila yang
terkandung di dalamnya sering diabaikan
bahkan belum ditaati sebagaimana mestinya.
• Hal ini disebabkan adanya berbagai faktor.
Salah satu diantaranya adalah kurangnya
pengertian dan pemahaman mengenai
Pancasila itu sendiri serta latar belakang
proses pertumbuhan Pancasila sebagai dasar
negara.
• Oleh karena itu, diperlukan penanaman
wawasan kebangsaan di setiap warga negara
Indonesia kepada seluruh masyarakat
Indonesia.
MENGHAYATI PANCASILA
• Menghayati (KBBI) : mengalami dan
merasakan sesuatu (dalam batin)
• Menghayati pancasila adalah sebuah
perasaan merasakan sesuatu dan
memperoleh gambaran yang tepat
dan benar mengenai pancasila.
• Menghayati disini dapat diibaratkan
merasakan nilai-nilai yang terkandung
didalamya, yaitu dengan memperluas
dan memperdalam pengetahuan
mengenai pancasila itu sendiri.

• Hal ini perlu disadari, bahwa dalam penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila di
dalamnya terdapat rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat
kebangsaan (nasionalisme)
Langkah yang dapat ditempuh
ketika proses menghayati ini,
adalah dengan menganalisis
nilai yang terkandung pada
pancasila.
• Cara menghayati pancasila sebagai pandangan hidup dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara antara lain menghayati
dan memahami nilai- nilai pancasila yang terkandung didalamnya,
Karena nilai yang terkandung di dalam Pancasila tidak lain adalah
kristalisasi dari nilai-nilai yang terdapat dalam berbagai pandangan
hidup masyarakat, maka sesungguhnya Pancasila itu sendiri yang
mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai
tersebut nyata hidup di dalam masyarakat dan dipergunakan
sebagai pegangan dalam bersikap dan bertingkah laku serta
menentukan tindakan dalam menghadapi berbagai persoalan
• Contoh dalam kehidupan sehari – hari menghayati pancasila
sebagai pandangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa antara lain rajin dan taat beribadah, mendengarkan
nasihat orang tua, berupaya menciptakan suasana yang tentram
dan damai, sebelum memulai kegiatan apapun diawali dengan doa,
menghargai guru dan mentaati peraturan sekolah, adanya sikap
peduli terhadap sesama teman, menolong tanpa pamrih, bersikap
jujur, membantu sesama yang sedang tertimpa musibah, saling
menghormati dan menghargai antar umat beragama, gotong royong,
tolong menolong,membantu pembangunan rumah ibadah,
silahturahmi antar umat beragama, tenggang rasa dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara, suka bermusyawarah, bekerja keras,
dll.
• 1. Pancasila adalah perjanjian luhur yang telah disepakati oleh
bangsa Indonesia untuk dijadikan sebagai jiwa dan kepribadian
bangsa, falsafah hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Sebagai jiwa bangsa, Pancasila melekat pada eksistensi bangsa
Indonesia.2. Sebagai falsafah hidup bangsa, Pancasila bukan hanya
untuk dimiliki, apalagi sekedar dijadikan pusaka. Nilai-nilai luhur
Pancasila harus dapat dihayati dan terwujud dalam perilaku nyata
setiap anak bangsa dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.3. Sebagai dasar negara,
• Pancasila menjadi dasar pedoman dalam kehidupan bernegara, baik
bagi pemerintah (dalam arti luas) maupun bagi setiap dan segenap
warganegara Indonesia. Jadi, warganegara yang baik adalah
warganegara yang mentaati segala peraturan yang didasarkan kepada
nilai-nilai Pancasila, yang tidak menyimpang apalagi bertentangan
dengan Pancasila.4. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk,
yang pluralistik, yang ber-bhinneka tunggal ika. Dalam perjalanan
sejarah dan gerak kehidupan bangsa Indonesia telah terbukti bahwa
Pancasila cocok sebagai falsafah pemersatu bangsa. Sangat disadari
bahwa bangsa majemuk itu sangat potensial untuk bertumbuhnya
benih konflik dan dis-integrasi, sehingga sangat diperlukan adanya
falsafah pemersatu yang bisa diterima oleh segenap komponen
kemajemukan bangsa.5. Ilmu dan pemahaman yang baik dan benar
tentang Pancasila perlu dipelajari oleh setiap anak bangsa untuk dapat
mewarisi dan menjaga kelestariannya. Setiap generasi penerus harus
mampu mewarisi ilmu dan pemahaman itu dari generasi
pendahulunya.Dengan demikian, maka dapat pula dijelaskan bahwa
yang menjadi tujuan setiap anak bangsa Indonesia ini mempelajari
• Pancasila adalah:1. Untuk mengenal PancasilaTujuan pada tahapan
dan tingkatan terendah adalah dimulai dari mengenal apa itu
Pancasila. Pada tingkatan ini setidak-tidaknya setiap anak bangsa
sudah mulai mengetahui bahwa Pancasila itu ada, dan Pancasila itu
bukan nama bagi makanan atau nama orang atau nama binatang
purba atau nama lainnya, melainkan Pancasila adalah nama bagi
falsafah atau pandangan hidup bangsa dan dasar negara kita,
Indonesia.2. Untuk memahami PancasilaPada tahapan berikutnya,
mempelajari Pancasila adalah untuk memahaminya secara benar
dan sedalam-dalamnya. Sampai seberapa dalam pemahamannya
tentu berbeda-beda pada masing-masing anak bangsa, tergantung
banyak faktor penyebabnya.
• Tetapi yang pasti, setiap pemahaman yang terjadi akan melahirkan
satu dari dua kemungkinan kesimpulan.Pertama, kesimpulan yang
positif, yang menilai bahwa Pancasila itu baik, cocok dan karena itu
diperlukan. Kesimpulan ini membawa kepada proses penerimaan yang
positif pula, yaitu menerima Pancasila secara ikhlas, tegas, dan penuh
kesadaran.Kedua, kesimpulan yang negatif, yang menilai bahwa
Pancasila itu tidak ada manfaatnya, tidak cocok dan karena itu tidak
diperlukan. Kesimpulan ini berpotensi membawa kepada proses
penolakan atau penerimaan yang negatif, yaitu menerima Pancasila
karena terpaksa, ragu-ragu, atau sekedar sebuah siasat atau strategi.
Misal, dalam sejarah bangsa tercatat, partai komunis yang semula
nampaknya menerima Pancasila kemudian terbukti bahwa
penerimaannya itu tidaklah ikhlas, bahkan kemudian mencoba
mengganti Pancasila dengan ideologi lain, yaitu komunisme.Dan untuk
dapat meningkat kepada tahapan berikutnya, maka syaratnya,
penerimaannya itu haruslah penerimaan yang positif.Simak lebih lanjut
di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/12586510#readmore
• nilai luhur sebagai pedoman pengamalan Pancasila dari setiap silanya yang kita
yakini mampu membawa kesejahteraan bagi bangsa dan negara kita.
• Sila : Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
• Sila : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
SILA 3 // PERSATUAN
INDONESIA
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila 4 // Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
1. Sebagai warga negara, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama.

2. Tidak memaksakan kehendak orang lain

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.

5. Tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

6. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Sila 5 // Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain.

5. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain, pemborosan atau merugikan kepentingan umum.

6. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.

7. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
MANFAAT MENGAMALKAN
PANCASILA
1. Kita akan bisa lebih menghargai jasa pahlawan kita
2. Negara kita akan dipandang lebih oleh negara lain.
3. Kita mengerti mana tujuan negara kita, sehingga tidak mudah goyah
dengan suatu keadaan.
4. Kita akan bisa bersatu dan tidak akan pernah bercerai sesama bangsa
indonesia

Anda mungkin juga menyukai