0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan1 halaman
Emulsi adalah sistem dua fase dimana satu cairan terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi dapat distabilkan oleh bahan pengemulsi untuk mencegah koalesensi tetesan. Minyak ikan dan rimpang temulawak mengandung beberapa komponen aktif sesuai dengan standar Farmakope.
Emulsi adalah sistem dua fase dimana satu cairan terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi dapat distabilkan oleh bahan pengemulsi untuk mencegah koalesensi tetesan. Minyak ikan dan rimpang temulawak mengandung beberapa komponen aktif sesuai dengan standar Farmakope.
Emulsi adalah sistem dua fase dimana satu cairan terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi dapat distabilkan oleh bahan pengemulsi untuk mencegah koalesensi tetesan. Minyak ikan dan rimpang temulawak mengandung beberapa komponen aktif sesuai dengan standar Farmakope.
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan larutan air fase pembawa, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. Sebaliknya, jika air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak merupakan fase pembantu emulsi ini disebut emulsi air dalam minyak. Emulsi dapat distabilkan dengan penstabilan bahan pengemulsi yang mencegah koalesensi, yaitu penyatuan tetes kecil yang menjadi tetesan besar dan akhirnya menjadi satu fase tunggal yang memisah. Bahan pengemulsi (surfaktan) menstabilkan dengan cara menempati antar permukaan antara tetesan dan fase eksternal dan membuat batas fisik di sekeliling partikel yang akan berkoalesens i. Surfaktan juga mengurangi tegangan antar permukaan antara fase, sehingga meningkatkan proses emulsifikasi sesama pencampuran (Farmakope Indonesia Edisi V). Minyak ikan adalah minyak lemak hasil destearisasi sebagian dari minyak lemak segar Gadus morrhua Linne, dan spesies lain dari familia Gadidae. Mengandung tidak kurang dari 225µg (850 unit FI) Vitamin A dan tidak kurang dari 2,125 µg (85 unit FI) Vitamin D per gram minyak ikan. Minyak ikan dapat di tambah penyedap tunggal atau campuran penyedap yang sesuai tidak lebih dari 1% (Farmakope Indonesia Edisi V). R i m p a n g t e m u l a w a k a d a l a h r i m p a n g t u m b u h a n Curcuma xanthorrhiza Roxb, s u k u Zingiberaceae, mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 5,08% v/b dan kurkuminoid tidak kurang dari 4,0% dihitung sebagai kurkumin (Farmakope Herbal).