Anda di halaman 1dari 4

ASKEP BAYI PREMATUR

1.Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas paru dan neorumuskular,

2.Ketidak seimbangan nutrisi Kurang dari kebutuhan Tubuhb.d. Intake yang tidak adekuat

3. Risiko infeksi b.d. Prosedur invasif, penurunan sistem imun tubuh

4. Termoregulasi tidak efektif b.d kontrol suhu yang imatur dan penurunan lemak tubuh subkutan,

5. Risiko gangguan integritas kulit b.d struktur kulit imatur,imobilitas,penurunan status nutrisi, prosedur
invasif,

ASKEP BAYI DENGAN BBLR


1.Resiko tinggi gawat pernafasan berhubungan dengan ketidakmatangan paru karena kurang
produksi surfactan

   2.Resiko tinggi hipotermia atau hypertermi berhubungan dengan lemak subkutan tipis,luas
permukaan tubuh lebih luas dibanding dengan masa tubuh,termoregulasi belum sempuna

    3.Nutisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan reflek menelan lemah akibat prematuritas

    4.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan bayi terhadap
sistem imun yang belum matang

    5.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang disebabkan


imaturitas,pengeluaran kulit atau paru
ASKEP BAYI DENGAN RDS

1)   Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan imatur paru dan dinding dada atau kurangnya jumlah
cairan surfaktan.

2)   Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi atau pemasangan intubasi trakea
yang kurang tepat dan adanya secret pada jalan napas.

3)   Tidak efektif pola napas berhubungan dengan ketidaksamaan nafas bayi dan ventilator, dan posisi
bantuan bentilator yang kurang tepat.

4)   Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan hilangnya cairan yang tanpa disadari (IWL).

5)   Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan,
motilitas gastrik menurun, dan penyerapan.

ASKEP BAYI DEGAN ASFIKSIA

a.       Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi

b.      Hipotermi berhubungan dengan terpapar lingkungan dingin

c.       Resiko infeksi berhubungan dengan presedur invasif.

d.      Pola makan bayi tidak efektif b.d kegagalan neurologic

BBLR
1.      Pola nafas yang tidak efektif yang berhubungan dengan imaturitas pusat pernapasan,
keterbatasan perkembangan otot penurunan otot atau kelemahan, dan ketidakseimbangan
metabolik
2.      Resiko termoregulasi inefektif yang berhubungan dengan SSP imatur (pusat regulasi
residu, penurunan massa tubuh terhadap area permukaan, penurunan lemak sebkutan,
ketidakmampuan merasakan dingin dan berkeringat, cadangan metabolik buruk)
3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan penurunan simpanan
nutrisi, imaturitas produksi enzim, otot abdominal lemah, dan refleks lemah.
4.      Resiko infeksi yang berhubungan dengan pertahanan imunologis yang tidak efektif
5.      Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan usia dan berat ekstrem,
kehilangan cairan berlebihan (kulit tipis), kurang lapisan lemak, ginjal imatur/ kegagalan
mengonsentrasikan urine.
6.      Resiko cedera akibat bervariasinya aliran darah otak, hipertensi atau hipotensi sistemik, dan
berkurangnya nutrient seluler (glukosa dan oksigen) yang berhubungan dengan system sraf
sentral dan respons stress fisiologis imatur.
7.      Nyeri yang berhubungan dengan prosedur, diagnosis dan tindakan.
8.      Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang berhubungan dengan kelahiran
premature, lingkungan NICU tidak alamiah, perpisahan dengan orang tua.
9.      Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilitas, kelembaban kulit.
10.  Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi penyakit bayinya ditandai dengan orang
tua klien tampak cemas dan khawatir malihat kondisi bayinya, dan berharap agar bayinya cepat
sembuh

HIPERBILIRUBIN
1.Kurangnya volume cairan sehubungan dengan tidak adekuatnya intake cairan, fototherapi, dan diare.

2. Gangguan suhu tubuh (hipertermi) sehubungan dengan efek fototerapi

3.Gangguan integritas kulit sehubungan dengan hiperbilirubinemia dan diare

4. Gangguan parenting sehubungan dengan pemisahan

RDS
1)   Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan imatur paru dan dinding dada atau kurangnya

jumlah cairan surfaktan.

2)   Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi atau pemasangan intubasi

trakea yang kurang tepat dan adanya secret pada jalan napas.

3)   Tidak efektif pola napas berhubungan dengan ketidaksamaan nafas bayi dan ventilator, dan

posisi bantuan bentilator yang kurang tepat.


4)   Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan hilangnya cairan yang tanpa disadari

(IWL).

5)   Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan,

motilitas gastrik menurun, dan penyerapan.

SEPSIS
1.Hipertermia berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat infeksi atau inflamasi

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan sekunder akibat demam

Anda mungkin juga menyukai