Anda di halaman 1dari 15

UTS TEORI ARSITEKTUR 2

Ardiansyah (201945500248) S7C


Dosen : Dian Nugraha, S.T, M.Ars

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
MUSIC HOUSE CULTURAL
CENTER, NACAJUCA-MEXICO

Music House Cultural Center, Nacajuca-Mexico

SEDATU, Municipio de Nacajuca yang merupakan owner dari tempat ini


mempercayai kepada tim arsitek Colectivo C733 yang mengambil peran musik
dan peran mendasar dalam kehidupan sehari-hari Nacajuca, baik dalam tarian
pochó dan dalam manifestasi kontemporer.

Pusat komunitas baru ini menggunakan kembali eksisting pondasi yang sudah
ada sebelumnya dan menyediakan ruang untuk pertemuan sosial, dengan
denah lantai 32x24 meter, dan inti layanan dengan ruang bawah tanah, toliet,
dan dapur untuk acara khusus, kemudian lantai atas berfungsi sebagai
mezzanine untuk lokakarya atau panggung musik lokal.

Mencerminkan Pusat Komunitas, yang disesuaikan kembali dengan jalan


umum diantara kedua bangunan, sekolah musik baru ini menghadap ke sungai
yang tercemar. Dinding-dindingnya diselaraskan dengan ritme struktur pusat
komunitas yang sudah ada sebelumnya sehingga ketika semua pintunya
dibuka memungkinkan semua untuk melihat seluruh kompleks bangunan dari
arah melintang. Sekolah Musik terdiri dari delapan ruang kelas, kafetaria,
toilet, dan kantor manajemen, berkat kemiringan atapnya, masing-masing
ruang ini memiliki ketinggian ganda dan teras atas dari mana Anda dapat
mengamati puncak pohon.

1
MUSIC HOUSE CULTURAL
CENTER, NACAJUCA-MEXICO

Music House Cultural Center, Nacajuca-Mexico

Proyek ini menyediakan ruang untuk pertemuan sosial masyarakat lokal,


dengan bahan yang hangat dan kesegaran alami melalui ventilasi silang. Untuk
musisi, ruang kelas yang luas, terisolasi, dan lengkap. Ini adalah proyek
SEDATU (Secretaría de Desarrollo Agrario Territorial y Urbano), dari
Pemerintah Federal, sebagai bagian dari PMU (Programa de Mejoramiento
Urbano) untuk menangani daerah-daerah yang sangat rentan di negara ini.

Air hujan ditangkap, dikumpulkan, dan disaring, untuk digunakan di toilet,


setelah itu melewati sistem biodigester dan biofilter melalui lahan basah,
sebelum kembali ke sungai. Selain pengolahan air, kayu kelapa untuk situs ini
sangat berkelanjutan, karena merupakan sumber daya yang melimpah dan
terbarukan. Selama hidupnya, ia menangkap sejumlah besar CO2. Produksi
dan transfernya menghasilkan jejak karbon minimum dibandingkan dengan
bahan lain. Bahan-bahan tersebut digunakan untuk mengenali keuntungan
dari penerapan sumber daya lokal dan mendorong produksi kerajinan tangan
dan tenaga kerja lokal.

2
PRINSIP PENATAAN
MENURUT D.K CHING

Side SIMETRI PADA TAPAK


Entrance

Distribusi dan tatanan seimbang antara bentuk ruang pada sisi


yang berlawanan disuatu garis atau ruang pembagi atau terhadap
titik sumbu/titik pusat. Terdapat dua jenis simetri yang mendasar
yaitu, simetri bilateral dan simetri radial. Bangunan ini lebih
condong ke prinsip simetri bilateral karena merujuk pada
penyusunan berimbang elemen-elemen yang serupa.

Pada bangunan ini mengambil prinsip penataan Simetri Bilateral


dimana Main Entrance dan Side Entrance adalah titik sumbu yang
menciptakan proporsi antar ruang yang simetri atau seimbang.

Main
Entrance

3
PRINSIP PENATAAN
MENURUT D.K CHING

SIMETRI PADA FASAD


Main
Entrance
Fasad pada bangunan ini mencerminkan prinsip Asimetris dapat
dilihat dari 2 massa bangunan yang berbeda tetapi ada
keseimbangan ukuran dan volume dikedua sisinya. Bentuk dasar
dari bangunan ini terbentuk dari 2 bentuk dasar yaitu segitiga dan
persegi yang ditempatkan di massa utama dan pendukung yang
membuat fasad menjadi seimbang dinamis atau Asimetris.

Main
Entrance

4
PRINSIP PENATAAN
MENURUT D.K CHING

HIRARKI

Prinsip hirarki menunjukan bahwa kebanyakan perbedaan-


perbedaan yang nyata hadir di antara bentuk dan ruang atau
suatu dominasi terhadap bentuk dan ruang melalui ukuran,
bentuk dasar, dan penempatan terhadap bentuk dan ruang lain
yang berada disekitarnya secara jelas.
Hirarki oleh Ukuran yang ada pada prinsip
bangunan ini dapat dilihat dari bentuk atau ruang
yang bisa mendominasi sebuah komposisi menjadi
berbeda secara signifikan dalam hal ukuran
dibandingkan seluruh elemen lain didalam
komposisi tersebut.

5
PEMBENTUKAN PENATAAN
RUANG LUAR

SKALA AKRAB

Menciptakan suasana yang nyaman dan akrab. Vegetasi


tumbuhan di sekitar tapak terbilang tidak terlalu rimbun dan
padat, vegetasi pohon yang cukup besar ada di dekat sungai
itupun adalah pohon eksisting pada bangunan ini, sisanya adalah
vegetasi baru yang ditanam untuk merespon angin yang ada dan
untuk sebagai border antara jalan dan bangunan.

Lingkaran warna biru merupakan vegetasi baru


Lingkaran warna merah merupakan vegetasi eksisting

6
PEMBENTUKAN PENATAAN
RUANG LUAR

TEKSTUR

Pada dasarnya tekstur penataan ruang luar pada bangunan ini


adalah material tanpa finising mulai dari tembok ruang luar yang
merupakan bata merah tanpa finising acian ataupun plesteran,
dan pada bagian lantai yang merupakan kombinasi antara 2
bahan material yaitu concrete kasar dengan tali air dan juga bata
merah dengan penyusunan diagonal.

Material dinding luar yang menggunakan bata menciptakan fasad


yang warm atau hangat dan kasar, kemudian untuk finising lantai
concrete kasar dengan tali air dan bata merah merespon iklim
yang tropis untuk air hujan bisa langsung menyerap ke tanah,
penggunaan material ini juga menciptakan ruang luar yang luas.

7
PEMBENTUKAN PENATAAN
RUANG LUAR

WARNA

Penggunaan warna pada bangunan ini dihasilkan dari material itu


sendiri tanpa ada sentuhan dari finising cat dll, selain mengurangi
biaya pada pembangunan warna alami ini juga mencerminkan
identitas dari bangunan ini nantinya. Warna yang terbilang
seragam dan kontras ini tercipta dari finising dinding bata yang
dominan diikuti warna-warna kontras lainnya. Bisa dilihat jika
elemen bata di sinari lampu sorot menimbulkan kesan warm atau
hangat pada bangunan itu sendiri.

8
PENATAAN
MASSA BANGUNAN

LINIER

Bentuk sebuah organisasi linier pada dasarnya adalah fleksible


dan dengan sigap mampu merespon beragam kondisi tapaknya. Ia
dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di dalam
topografi, bermanufer disekeliling kolam atau deretan pepohonan
atau berputar menghadap ruang-ruang untuk menangkap cahaya.

Pada bangunan ini sendiri bentuk linier terdapat pada bangunan


pendukung yang memanjang menghadap bangunan utama itu
sendiri.

Bangunan Main Bangunan


Utama Entrance Pendukung
9
PENATAAN
MASSA BANGUNAN

GRID

Sebuah organisasi grid terdiri dari bentuk dan ruang yang posisi-
posisinya didalam ruang serta hubungannya satu sama lain diatur
oleh suatu pola atau area grid berbentuk 3 dimensi.

Bangunan ini terdiri dari ruang yang tersusun dari beberapa grid
untuk penempatan kolom-kolomnya, grid-grid tersebut Menyusun
beberapa ruang yang nantinya dijadikan ruang utama dan
pendukung.

10
SINTESIS
PENUTUP

SIMETRI PADA TAPAK

Pada bangunan ini mengambil prinsip penataan Simetri Bilateral dimana Main Entrance dan Side Entrance adalah titik
sumbu yang menciptakan proporsi antar ruang yang simetri atau seimbang.

SIMETRI PADA TAPAK

Fasad pada bangunan ini mencerminkan prinsip Asimetris dapat dilihat dari 2 massa bangunan yang berbeda tetapi ada
keseimbangan ukuran dan volume dikedua sisinya.

SIMETRI PADA TAPAK

Hirarki oleh Ukuran yang ada pada prinsip bangunan ini dapat dilihat dari bentuk atau ruang yang bisa mendominasi
sebuah komposisi menjadi berbeda secara signifikan dalam hal ukuran dibandingkan seluruh elemen lain didalam
komposisi tersebut.

11
SINTESIS
PENUTUP

SKALA AKRAB
Menciptakan suasana yang nyaman dan akrab. Vegetasi tumbuhan di sekitar tapak
Pohon baru terbilang tidak terlalu rimbun dan padat, vegetasi pohon yang cukup besar ada di
dekat sungai itupun adalah pohon eksisting pada bangunan ini, sisanya adalah
vegetasi baru yang ditanam untuk merespon angin yang ada dan untuk sebagai
Pohon border antara jalan dan bangunan. Penempatan vegetasi terbilang bagus karena
eksisting
vegetasi tidak menghalangi fasad itu sendiri.

TEKSTUR
Material dinding luar yang menggunakan bata menciptakan fasad yang warm atau
hangat dan kasar, kemudian untuk finising lantai concrete kasar dengan tali air dan
Bata bata merah merespon iklim yang tropis untuk air hujan bisa langsung menyerap ke
merah
tanah, penggunaan material ini juga menciptakan ruang luar yang luas.
Bata
merah
Concrete
kasar

WARNA
Penggunaan warna pada bangunan ini dihasilkan dari material itu sendiri tanpa
ada sentuhan dari finising cat dll, selain mengurangi biaya pada pembangunan
warna alami ini juga mencerminkan identitas dari bangunan ini nantinya. Warna
yang terbilang seragam dan kontras ini tercipta dari finising dinding bata yang
Warna
alami dominan diikuti warna-warna kontras lainnya.
12
SINTESIS
PENUTUP

LINIER

Pada bangunan ini sendiri bentuk linier terdapat pada bangunan pendukung yang memanjang menghadap bangunan utama itu sendiri.

Bangunan Main Bangunan


Utama Entrance Pendukung

GRID

Bangunan ini terdiri dari ruang yang tersusun dari beberapa grid untuk penempatan kolom-kolomnya, grid-grid tersebut Menyusun beberapa
ruang yang nantinya dijadikan ruang utama dan pendukung.

13
DAFTAR
PUSAKA

Ebook:

Francis D.K Ching. 2008. Architecture: Form, Space & Order Third Edition. Ciracas, Jakarta: Erlangga

Website:

https://www.archdaily.com/990690/music-house-colectivo

https://www.slideshare.net/RabiyatulAdawiyah3/arsitektur-bentuk-ruang-dan-tatanan-francis-
dk-ching

14

Anda mungkin juga menyukai