Anda di halaman 1dari 7

Etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral.

Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan
karena setiap tindakannya selalu lahir dari keputusan pribadi yang bebas dengan selalu bersedia
mempertanggungjawabkan tindakannya itu karena terdapat alasan – alasan dan pertimbangan dalam
setiap tindakannya.

Simorangkir, ETIKA: Bisnis, Jabatan dan Perbankan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hlm 82

Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our
control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang
akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara
khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan
(code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral yang ada dan
pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam
tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial itu sendiri.

Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our
control system”. Dengan demikian, etika memberikan batasan atau standar tertentu yang mengatur
interaksi manusia dalam kelompok sosial. Dalam arti yang sangat relevan dengan seni hubungan
manusia, etika ini adalah seperangkat aturan tertulis (kode) yang dirumuskan secara sistematis dan
sadar atas dasar prinsip-prinsip moral yang ada dan yang dapat berfungsi sebagai instrumen penilaian
bila diperlukan dan difungsikan sebagai alat untuk menghakimi semua tindakan secara logika-
penalaran umum (common sense) dari segala macam perilaku yang logis dianggap menyimpang dari
kode etik. Etika dengan demikian mencerminkan apa yang disebut "self control". Karena semuanya
dibuat dan diterapkan untuk kepentingan kelompok sosial itu sendiri.

Isnanto. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Universitas Diponegoro. Jawa Tengah.

Istilah Etika itu sendiri berasal dari bahasa Prancis yakni Etiquete
yang berarti tata pergaulan yang baik antara manusia atau
peraturan/ketentuan yang menetapkan tingkah laku yang baik dalam
hubungan dengan orang lain. Istilah yang sepadan dengan etika
seperti tatakrama, tata sopan santun, norma sopan santun, tata cara
bertingkah laku yang baik, perilaku yang baik dan
menyenangkan. Kata tatakrama berasal dari kata tata yang
berarti adat aturan atau norma, sedangkan kata krama berarti
sopan santun, kelakuan, tindakan dan perbuatan, sedangkan kata
pergaulan menunjukkan hubungan manusia dengan manusia lain.
Dengan demikian pengertian etika dan tatakrama pergaulan berarti
sopan santun atau tata sopan santun antar sesama manusia.
Istilah Etika itu sendiri berasal dari bahasa Prancis yakni Etiquete
yang berarti tata pergaulan yang baik antara manusia atau
peraturan/ketentuan yang menetapkan tingkah laku yang baik dalam
hubungan dengan orang lain.
Istilah-istilah yang berlaku untuk etika seperti tata karma, kesopanan, etiket, norma sopan santun,
tata cara bertingkah laku yang baik, perilaku yang bai dan menyenangkan. Kata tata krama
berasal dari kata tata yang berarti aturan atau norma adat, kata krama berarti sopan santun,
tingkah laku, tindakan atau perbuatan dan kata pergaulan mengacu pada hubungan dengan orang
lain. Oleh karena itu, istilah etika dan tata krama berarti adab atau sopan santun antar sesama
manusia.

Hudiarini. 2017. JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN 2(1). 1-13

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di
perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan
pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama,
protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-
masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan
kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan
yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan
prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika
pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan
dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan kita

RR Isnanto – 2009. Buku ajar etika profesi

Etika
berkaitan dengan moral
d
an sopan santun. Belajar etika berarti bagaimana bertindak baik.
Etika menunjuk pada tindakan manusia secara menyeluruh
,
mengantar orang pada bagaimana menjadi
baik.
Etika dengan demikian mengajukan nilai
-
nilai bagaimana manusia itu dapat hidup secara baik. Ia
juga menawarkan pola
-
pola etis dan aneka pertimbangan moral dalam menguji tindakan manusia.
Lebih
lanjut, dengan menawarkan norma
-
norma hidup baik tersebut
etika juga hendak membawa manusia
kepada tingkah laku yang baik, sikap yang bertanggung jawab,
menjunjung tinggi nilai kehidupan, dan
mengedepankan kemanusiaan

Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
(
Dewantara, 2017
: 3)
Dewantara, Agustinus W.
(
2017
).
Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia
. Yogyakarta :
PT Kanisius

Jounal of Education and Teaching


,
Vol. 1, No.
2
, 2020
Afna Fitria Sari

Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama penerapan etika
adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan
mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita berada. Sebagai makhluk sosial, tidak
dapat dipungkiri manusia tidak bisa terlepas dari manusia yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan
orang lain dalam hidupnya. Etika juga berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

Palamba. 2019. Etika Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Atma Jaya. Makassar

Etika dalam kehidupan bertetangga dan bermsyarakat adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam kehidupan betetangga dan bermasyarakat antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan
mana yang salah.

ETIKA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Gregorius Ricky Ferdinand, Efendi Madallo, Reinaldi
Palamba, Rigel Josua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Atma Jaya Makassar
2019

Etika merupakan cabang filsafat yang melakukan kajian kritis tentang moralitas – yaitu kebaikan atau
keburukan – tindakan manusia. Etika berkaitan dengan nilai-nilai dan kepercayaan yang sangat penting
bagi individu maupun masyarakat. Nilai-nilai tersebut membantu dalam pembentukan karakter manusia
dalam masyarakatnya, melalui pembelajaran tentang apa yang baik dan buruk. Etika mengandaikan
pengetahuan tentang prinsip dasar moralitas dan tanggung jawab untuk membuat pilihan yang sesuai
bila diperlukan. Keberadaan etika mengandaikan nilai-nilai yang bersifat universal dan tidak terikat
dengan satu masyarakat atau periode zaman tertentu

Istilah “moral” berasal dari bahasa Latin mos (jamak: mores) yang berarti: kebiasaan, adat. Dalam
bahasa Inggris dan banyak bahasa lain, termasuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), kata
mores dipakai dalam arti yang sama. Jadi, etimologi kata “etika” sama dengan etimologi kata “moral”,
karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan (Bertens, 2005: 4)

Bertens, K. (2005). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Etika bukan sumber tambahan moralitas, melainkan merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran-
ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas: bersifat rasional, kritis, mendasar,
sistematik, dan normative. Etika merupakan pokok bahasan yang kompleks. Etika adalah cabang
filsafat berupa refleksi kritis terhadap moralitas tindakan manusia. Etika memusatkan pembahasan
pada norma moral dalam kaitannya dengan etiket, hukum, dan agama. Pendekatan etika dibedakan
atas etika deskriptif yang melaporkan tentang fenomena moral yang mendasar dalam masyarakat dan
kebudayaan; etika normatif menyelidiki berbagai perintah moral dan matematika yang menganalisis
makna terminologi bidang etika.

Etika bukanlah sumber tambahan moralitas, melainkan suatu filsafat yang mencerminkan ajaran
moral. Pemikiran filosofis memiliki lima karakteristik yaitu rasional, kritis, mendasar, sistematis,
preskriptif. Etika adalah subjek yang kompleks. Etika adalah cabang filsafat yang berbentuk refleksi
kritis terhadap moralitas perilaku manusia. Etika berfokus pada pembahasan norma-norma moral
yang berkaitan dengan etiket, hukum, dan agama. Pendekatan etika dibedakan atas etika deskriptif
yang melaporkan fenomena moral mendasar dalam masyarakat dan budaya dan etika normatif
meneliti berbagai imperatif moral dan matematika dan menganalisis makna istilah etika.

Magnis-Suseno, Franz, et al. (1996). Etika Sosial. Buku Panduan Mahasiswa PB I – PB VI. APTIK kerja
sama dengan Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Pengantar Etika Prof. Dr. Nurdien H. Kistanto, M.A. Dra. Ngesti Lestari, M.Si. Drs. Slamet Subekti

NH Kistanto, N Lestari, S Subekti 

Kampus, berasal dari bahasa Latin; campus yang berarti “lapangan luas”, “tegal”. Dalam pengertian
modern, kampus berarti sebuah kompleks atau daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-
gedung universitas atau perguruan tinggi. Kampus merupakan tempat belajarmengajar berlangsungnya
misi dan fungsi perguruan tinggi. Dalam rangka menjaga kelancaran fungsi-fungsi tersebut, memerlukan
penyatuan waktu kegiatan beserta ketentuan-ketentuan di dalam kampus.

Kampus berasal dari bahasa Latin yakni campus yang berarti “lapangan luas”, “tegal”. Kampus dalam
pengertian modern berarti suatu kompleks atau kawasan tertutup yang merupakan kumpulan gedung
perguruan tinggi atau universitas. Kampus adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
berlangsungnya misi dan fungsi universitas. Agar fungsi tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka
perlu adanya koordinasi waktu kegiatan sesuai dengan kebijakan kampus.

Akhsan. 2015. Perancangan Kawasan Grdung Kampus Universitas Pandanaran. Jurnal Arsitektur. 3(4): 9

PERANCANGAN KAWASAN GEDUNG KAMPUS UNIVERSITAS PANDANARAN (Dengan Pendekatan Desain


Arsitektur Modern) Oleh : M Nur Akhsan1), Adi Sasmito2) , Iwan Priyoga3) , 1) Mahasiswa Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Pandanaran Semarang

MN Akhsan, ASI Priyoga - Journal of Architecture, 2015

Salatin (2011), bahwa untuk mewujudkan konsep seperti kampus ramah lingkungan, eko kampus,
kampus berkelanjutan, kampus konservasi atau istilah-istilah lainnya yang sebenarnya memiliki prinsip
yang sama, yaitu berwawasan lingkungan, maka perlu didukung oleh setiap civitas akademika yang ada
di dalamnya.

Kampus ramah lingkungan, eko kampus, kampus berkelanjutan, konservasi kampus, atau istilah lain
yang sebenarnya memiliki prinsip yang sama, yaitu konsep ramah lingkungan, sangat dibutuhkan oleh
seluruh civitas akademika yang ada di dalam kampus tersebut (Salatin, 2011).

Salatin. 2011. Thinking Beyond Green to Truly Sustainable. Jurnal Agres The Voice of Eco - Agriculture.
41(6):23-25
ampus merupakan deretan gedung yang ada di perguruan tinggi
sebagai
sarana tempat kuliah bagi mahasiswa. tetapi pengertian
gedung di atas apabila
disandingkan dengan kampus untuk
era modern ini sepertinya sudah tidak relevan lagi,
seiring dengan perkembangan ilmu komunikasi. Alasan ini
berdasarkan alasan masing
-
masing individu tentang makna kampus itu sendiri. Ada sebagian
kelompok yang
menyatakan bahwasanya kampus adala tempat unt
uk belajar, berdiskusi, berkontemplasi.
Ada pula yang menyatakan bahwasanya pengertian kampus
adalah ruang dialektika
dalam membuka alam fikiran untuk menjadi manusia yang
memiliki pengetahuan yang
lebih luas.

TRANSFORMASI NILAI PENDIDIKAN KEBERAGAMAAN


PADA GENERASI MILENIAL
Jamal Ghofir
Institut A
gama Islam Nahdlatul Ulama (IAI
NU) Tuban
Tadris, Volume
14
/
No.
1
/
Tahun
2020
|
101
1. Vol 14 No 1 (2020): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam /
Etika seringkaliberkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam
bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau
cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Kata-
kata etika, etik dan moralmerujuk ke persoalan baik-buruk, lurus-
bengkok, benar-salah dan adanya penyimpangan ataupun
pelanggaran praktek tidak lagi disebabkan oleh faktor yang
bersifat di luar kendali manusia (force majeur), tetapi lebih
diakibatkan oleh semakin kurangnya pemahaman etika yang
melandasi perilaku manusia.

Anda mungkin juga menyukai