Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL

PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS)


TINGKAT SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2020/2021

A. UMUM
1. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik;
2. Penilaian aspek pengetahuan antara lain dilakukan melalui tes tertulis sesuai
dengan kompetensi yang dinilai;
3. Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain berupa
pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian;
4. Penilaian Tengah Semester (PTS) atau Ulangan Akhir Semester (UAS) merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
tengah semester
5. Cakupan penilaian untuk PTS meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
semua Kompetensi Dasar (KD) pada setengah semester;
6. Penilaian hasil belajar untuk Kurikulum 2013 hanya dilakukan dalam bentuk tes
tertulis;
7. Ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar berpedoman pada Permendikbud
Nomor 53 tahun 2015 dan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016;
8. Keseluruhan Biaya penyelenggaraan pelaksanaan penilaian sepenuhnya menjadi
tanggung jawab satuan pendidikan.

B. KHUSUS
1. Materi soal
a. Materi penyusunan soal untuk Penilaian Tengah Semester (PTS) Kurikulum
2013
Cakupan materi soal untuk bahan penyusunan instrumen Penilaian Tengah
Semester (PTS) meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti aspek pengetahuan (KI-3) setiap
mata pelajaran yang diajarkan pada setengan semester
2. Mata pelajaran atau muatan pelajaran yang dibuatkan soal penilaian (tulis):
a. Mata pelajaran untuk Kurikulum 2013
Kelas
No. Mata Pelajaran
I II III IV V VI
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
1.      
(PABP)
2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)      
3. Bahasa Indonesia      
4. Matematika      
5. IPA - - -   
6. IPS - - -   
7. Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)      
8. PJOK      
9. Mulok Bahasa Jawa      

3. Bentuk penyajian soal


a. Penyajian instrumen soal penilaian untuk kurikulum 2013 disajikan dalam
bentuk Muatan Pelajaran dan Tematik. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
Penyajian
No. Muatan Pelajaran Kelas
Tematik Mupel
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP) I - VI - 
2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) I - VI  -
3. Bahasa Indonesia I - VI  -
I - III  -
4. Matematika
IV - VI - 
5. IPA IV - VI  -
6. IPS IV - VI  -
7. Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) I - VI  -
I - III  -
8. PJOK
IV - VI - 
9. Mulok Bahasa Jawa I - VI - 

Penyajian soal bentuk tematik pada setiap kelas dibagi menjadi 2 (dua) unit,
yaitu:
a. Unit 1 untuk kelas I - VI meliputi mupel Bahasa Indonesia dan PKn;
b. Unit 2 untuk kelas I - III meliputi mupel Matematika, SBdP, dan PJOK; dan
c. Unit 2 untuk kelas IV - VI meliputi mupel SBdP, IPA, dan IPS.
Catatan: Penyajian soal untuk kelas IV – VI dibuatkan beberapa soal HOT.

4. Konstruksi soal dan Alokasi waktu


Konstruksi soal penilaian tertulis pada Penilaian Tengah Semester (UTS) berupa
pilihan ganda, isian, dan uraian, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kurikulum 2013
MUATAN ALOKASI BENTUK SOAL
NO. KLS TEMA/UNIT
PELAJARAN WAKTU PG IS U JUMLAH
T1-4 PKn
60 menit 10 10 5 25
(Unit 1) Bhs. Indonesia
Matematika
T1–4
1. I SBdP 60 menit 10 15 5 30
(Unit 2)
PJOK
PABP 60 menit 10 10 5 25
Mulok B. Jawa 60 menit 10 10 5 25
T1-4 PKn
60 menit 10 10 5 25
(Unit 1) Bhs. Indonesia
Matematika
T1-4
2. II SBdP 90 menit 15 15 5 35
(Unit 2)
PJOK
PABP 60 menit 10 15 5 30
Mulok B.Jawa 60 menit 10 15 5 30
MUATAN ALOKASI BENTUK SOAL
NO. KLS TEMA/UNIT
PELAJARAN WAKTU PG IS U JUMLAH
T1-4 PKn
60 menit 10 15 5 30
(Unit 1) Bhs. Indonesia
Matematika
T1-4
3. III SBdP 90 menit 15 15 5 35
(Unit 2)
PJOK
PABP 60 menit 15 15 5 35
Mulok B.Jawa 60 menit 15 15 5 35
T1-5 PKn
60 menit 15 15 5 35
(Unit 1) Bhs. Indonesia
IPA
T1-5
IPS 90 menit 15 20 5 40
(Unit 2)
4. IV SBdP
PABP 90 menit 15 20 5 40
Matematika 90 menit 15 20 5 40
PJOK 90 menit 15 20 5 40
Mulok B.Jawa 90 menit 15 20 5 40
T1-5 PKn
60 menit 15 15 5 35
(Unit 1) Bhs. Indonesia
IPA
T1-5
IPS 90 menit 20 15 5 40
(Unit 2)
5. V SBdP
PABP 90 menit 15 20 5 40
Matematika 90 menit 15 20 5 40
PJOK 90 menit 15 20 5 40
Mulok B.Jawa 90 menit 15 20 5 40
T1-5 PKn
60 menit 15 15 5 35
(Unit 1) Bhs. Indonesia
IPA
T1-5
IPS 90 menit 20 15 5 40
(Unit 2)
6. VI SBdP
PABP 90 menit 15 20 5 40
Matematika 90 menit 15 20 5 40
PJOK 90 menit 15 20 5 40
Mulok B.Jawa 90 menit 15 20 5 40

5. Ketentuan penulisan soal


a. Kelas I dan II
1) Huruf : Time New Roman
2) Ukuran huruf : 14
3) Option PG : 3 pilihan (huruf kecil)
4) Ukuran kertas : F4 (21,5 x 33,0 cm)
5) Margin : Atas – bawah – kiri – kanan = 2 cm

b. Kelas III s.d VI


1) Huruf : Time New Roman
2) Ukuran huruf : 12
3) Option PG : 4 pilihan (huruf Kapital)
4) Ukuran kertas : F4 (21,5 x 33,0 cm)
5) Margin : Atas – Bawah – Kiri – Kanan = 2 cm

6. Kriteria perakitan soal


a. Kriteria perakitan soal bentuk Pilihan Ganda (PG)
Perakitan/penulisan soal harus memperhatikan 3 (tiga) hal, yaitu (1) materi, (2)
konstruksi, dan (3) bahasa.
1) Aspek Materi
(1) Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan
perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator
dalam kisi-kisi;
(2) Pengecoh harus bertungsi;
(3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu soal
hanya mempunyai satu kunci jawaban;
2) Konstruksi
(1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya,
kemampuan/materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak
menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang
dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu
persoalan/gagasan;
(2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan
yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan
yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu
dihilangkan saja;
(3) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang
benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok
kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban
yang benar;
(4) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih
yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya
kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang
dimaksud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda
diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang
negatif ganda itu sendiri;
(5) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama
seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan
semua pilihan jawaban harus berfungsi;
(6) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini
diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban
yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu
lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban;
(7) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban
di atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". Artinya
dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan
jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi
yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen;
(8) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya
pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka
paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan
sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu
harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan
untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban;
(9) Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai
suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh
peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik,
tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik,
atau tabel itu tidak berfungsi;
(10)Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang
bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang;
(11)Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang
tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab
benar soal berikutnya.

3) Bahasa/budaya
(1) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di
antaranya meliputi: a) pemakaian kalimat: (1) unsur subyek, (2) unsur
predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2)
penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan: (1) penulisan huruf, (2)
penggunaan tanda baca.
(2) Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya
mudah dimengerti warga belajar/peserta didik.
(3) Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok
soal.

b. Kriteria Penulisan Soal Bentuk Isian Singkat


Bentuk soal isian merupakan salah satu bentuk soal yang jawabannya menuntut
peserta didik untuk melengkapi atau mengisi kata-kata atau kelompok kata yang
dihilangkan.
1) Materi
(1) Soal harus sesuai dengan indikator
(2) Materi yang diukur sesuai dengan tuntutan bentuk isian.

2) Konstruksi
(1) Pernyataan disusun sedemikian rupa, sehingga jelas jawaban yang
diharapkan.
(2) Hindarkan petunjuk ke arah jawaban yang benar,
(3) Susunlah pertanyaan yang dapat mempermudah penskorannya.
(4) Hindarkan pernyataan-pernyataan yang kurang tegas.
(5) Susunlah soal dengan pernyataan berita.
(6) Usahakan hanya ada satu jawaban yang benar.
(7) Hindarkan pernyataan yang terlalu banyak dihilangkan. Sebuah soal yang
terlalu banyak yang dihilangkan sukar diketahui apakah sebenarnya hal
yang diukur. Pernyataan yang dihilangkan adalah benar-benar bentuk
kata atau frasa yang merupakan kunci jawaban dan bukan hal-hal yang
memang tidak penting.
(8) Hindarkan pernyataan yang diambil langsung persis sama dengan di
dalam buku pelajaran.
(9) Tempat jawaban yang disediakan untuk setiap soal harus sama
panjangnya.
(10)Dalam menyusun soal yang memerlukan jawaban rincian perlu disusun
secara berurutan (alfabetis jawabannya). Hal ini untuk memudahkan
pemeriksaannya.
(11)Daftarlah semua kemungkinan jawaban yang benar. Hal ini dimaksudkan
untuk mempersiapkan jawaban benar yang tidak terduga dari siswa.
(12)Berilah nomor pada tiap-tiap tempat jawaban. Hal ini untuk memudahkan
penilaiannya.
3) Bahasa
(1) Bahasa soal harus komunikatif dan disesuaikan dengan jenjang
pendidikan peserta didik.
(2) Gunakan bahasa Indonesia baku.
(3) Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.

c. Kriteria Penulisan Soal Bentuk Uraian


(1) Penulisan soal bentuk uraian diperlukan ketepatan dan kelengkapan dalam
merumuskannya.
(2) Penulisan soal harus dapat merumuskan setepat-tepatnya pedoman
penskorannya karena kelemahan bentuk soal uraian terletak pada tingkat
kesubyektifan penskorannya.
(3) Bentuk uraian yang digunakan uraian objektif adalah suatu soal atau
pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep
tertentu, sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif.

7. Langkah-langkah penyusunan Instrumen Soal PTS


a. Melakukan analisis Kompetensi Dasar pada pemetaan Tema/KD;
b. Menetapkan materi dan indikator soal;
c. Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD;
d. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah penulisan
soal;
e. Menyusun pedoman penskoran; dan
f. Membuat format pengolahan nilai.
____________________

Anda mungkin juga menyukai