NPM: 18.047
TINGKAT: II A
a. Penyegelan (sealing)
Kebanyakan formulasi salut yang digunakan dalam proses salut gula adalah akuosa, sedangkan inti
tablet yang berpori dan merupakan absorben kuat diformulasikan untuk berdisentegrasi dengan
cepat jika berkontak dengan air. Salut segel di terapkan langsung pada inti tablet yang berfungsi :
o untuk memisahkan ingredien tablet (terutama zat aktif) dan air (yang merupakan konsisten
utama dari formulasi penyalut) untuk memastikan stabilitas produk yang baik.
Kuantitas bahan yang di terapkan sutu salut segel akan bergantung terutama pada tablet dan ukuran
baths. Jika permukaan inti tidak di lindungi dengan baik,stabilitas produk jadi (fisika-kimia) dapat
rusak.
Maksud penyegelan adalah memberikan perlindungan awal dan menjaga ingridient tablet inti
bermigrasi ke dalam penyalut, dan akhirnya merusaak penampilan produk jadi.
Ada beberapa polimer yang di dapat digunakan sebagai penyalut segel, misalnya selak, zein,
hidroksipropilmetil selulosa (HPMC), polivinil asetat ftalat (PVAP), dan selulosa ftalat asetat (CAP).
Polimer tersebut dilarutkan pada konsentrasi 15-30% b/b dalam suatu pelarut organik yang sesuai.
Apabila menggunakan polimer yang tidak larut air sebagai dasar untuk formulasi penyalut segel,
digunakan penyalutan dalam jumlah minimal guna memberi perlindungan yang sesuai. Kalau tidak,
karakteristik pelepasan zat aktif dapat berpengaruh.
Penyalutan dasar adalah tahap inti pertama dari proses gula yang membuatkan pinggiran dan
menambah bobot inti. Salut dasar juga membuat pondasi untuk proses salut gula yang masih akan
dilakukan. Untuk mencapai hal yang bermutu, selama penyalutan dasar bahan penyalut harus
menutup sudut tablet dan pinggir tablet secara efektif. Oleh karena itu, seleksi bentuk tablet yang
sesuai harus dilakukan.
Jika tablet mengandung zat yang higroskopis, di gunakan lebih dahulu salut penutup (sealing coat)
agar air dari sirop salut dasar tidak masuk ke dalam tablet.
o Akasia 2, 25%
o Gelatin 2, 25%
o Sukrosa 57, 25%
o Kaolin 16%
o Talk 25%
o Sakarosa 20%
o Akasia 4%
c. Melicinkan (smoothing)
Yaitu proses pembasahan berganti-ganti dengan sirop pelicin (bolak-balik) dan pengeringan dari
salut dasar tablet menjadi bulat dan licin.
o Sakarosa 60%
o Aquadest 40%
Di lakukan dengan memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin.
e. Pengeringan (finishing)
Proses pengeringan salut sirop yang terakhir dengan cara perlahan-lahan sehingga memperoleh hasil
akhir yang licin.
f. Pengilapan (polishing)
Permukaan tablet yang baru saja disalut warna biasanya pudar. Oleh karena itu, tablet perlu dipoles
dengan menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan permukaan tablet salut gula yang halus.
Metode untuk memperoleh satu permukaan yang halus cenderung sangat beragam, namun pada
umumnya di anjurkan agar tablet hendaknya di biarkan semalam diatas nampan sebelum pemolesan
guna memastikan bahwa tablet sudah kering. Konsentrasi lembab yang sangat berlebihan dalam
tablet dapat mengakibatkan:
2. meningkatnya resiko “berbunga” dan “berkeringat” pada periode yang lebih lama.
Jika tablet yang disalut gula selanjutnya di beri identitas dengan suatu nama produk, kekuatan dosis,
atau logo perusahaan, hal ini harus dilakukan dengan suatu proses penstempelan. Secara khas,
penstempelan demikian meliputi penerapan tinta bercap farmaseutik pada permukaan tablet yang
disalut dengan suatu proses penstempelan yang dikenal sebagai offset rotoggravure.
Tablet salut gula dapat distempel sebelum atau sesudah pengilapan. Tiap pendekatan itu
mempunyai keuntungan dan keterbatasan. Penstempelan sebelum pengilapan memungkinkan tinta
dapat melekat lebih kuat pada permukaan tablet, tetapi tulisan dapat hilang karena sentuhan atau
gesekan pelarut organik selama proses pengilapan. Penstempelan setelah pengilapan dapat
dihindari masalah penggosokan cap selama pengilapan, tetapi tinta tidak akan melekat dengan baik
pada permukaan tablet yang dilapisi malam. Adhesi tinta stempel dapat ditingkatkan dengan
penerapan larutan dasar pencetak dari selak yang dimodifikasi sebelum penstempelan.