Anda di halaman 1dari 4

TABLET SALUT FILM

AMAL AZIMAH BINTI AHAMAD 260110103029

Tablet bersalut adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang cocok untuk maksud dan tujuan tertentu. Tablet salut film adalah tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna (Depkes RI,1979). Perbedaannya dengan salut gula adalah tablet salut gula merupakan tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Supaya dapat menahan bantingan selama proses penyalutan tablet inti harus memiliki resistensi dan kekerasan yang cukup di dalam panci penyalut yang berputar terus menerus selama proses berlangsung. Kekerasan yang cukup juga akan berperanan memperlambat penyalut pada waktu dilakukan penyalutan dan sebaiknya permukaan tablet berbentuk. Bentuk tablet inti yang ideal untuk disalut ialah: sferis, elip, bikonvek bulat atau bikonvekoval. Tinggi antara permukaan tablet sedapat mungkin agak rendah. Pada bentuk ini sesudah dibasahi dengan cairan penyalut, kemungkinan hanya terjadi lengketan pada satu titik tertentu saja dari sisi tablet dan perlekatan ini hanya akan berlangsung selama periode waktu relative singkat karena segera terlepas lagi pada waktu terjadi gerakan panci penyalut. Kelebihan salut film dibanding dengan salut gula ialah lebih tahan terhadap kerusakan akibat goresan, bahan yang dibutuhkan lebih sedikit dan waktu pembuatannya lebih sedikit (Ansel, 1989). Beberapa keuntungan penggunaan teknologi film coating yaitu : (1) waktu proses yang lebih cepat (2) pengurangan luas area produksi (3) peningkatan berat yang minimum (4) otomatisasi, seiring dengan perkembangan teknologi proses penyalutan lapis tipis dapat diotomatisasi (Basri, 2009). Dalam penyalutan lapis film pada tablet biasanya mengandung jenis-jenis bahan seperti polimer (pembentukan selaput), plasticizer, surfaktan, pewarna, pemanis/perasa/pengharum, pengkilap, dan pelarut. Bahan polimer yang digunakan adalah hidroksipropil metilselulosa (HPMC). Polimer ini merupakan suatu bahan pilihan untuk sistem suspensi udara dan sistem panic penyalut dengan penyemprotan (Lachman, et. al., 1994).

Jika hanya menggunakan polimer saja akan dihasilkan lapisan film yang rapuh, mudah pecah, dan mudah terkelupas, untuk memperbaiki hal tersebut, diperlukan plasticizer untuk mempertinggi keluwesan dan fleksibilitas dari lapisan tipis penyalut tersebut (Basri, 2009).

TABLET SALUT FILM


AMAL AZIMAH BINTI AHAMAD 260110103029

Tablet inti (core) yang akan disalut haruslah memenuhi persyaratan tertentu, karena selama proses penyalutan akan terjadi gerakan dan bantingan tablet inti secara terus menerus selama beberapa waktu. Kerapuhan tablet inti harus sekecil mungkin. Kerapuhan yang tinggi akan menyebabkan terbentuknya partikel halus dan kasar yang akan dapat menempel pada permukaan tablet selama proses penyalutan, tempelan tersebut dengan sendirinya akan menyebabkan cacat pada permukaan tablet yang disalut. Tablet inti harus hancur dengan cepat di dalam lambung atau usus sesudah penyalut terlarut (untuk tablet yang entero soluble). Pada umumnya tablet inti yang disalut akan hancur lebih lama jika dibandingkan dengan tablet yang tidak disalut. Perubahan waktu hancur tersebut disebabkan karena pada waktu penyalutan, pori pada permukaan tablet ditutupi oleh larutan penyalut sehingga akan memperlambat penetrasi cairan pada waktu hancur (Basri, 2009). Persyaratan Tablet yang Sudah Disalut Tablet yang disalut haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan, diantaranya: - Permukaan tablet harus benar-benar licin - Lapisan penyalut harus stabil dan tidak cacat - Pewarnaan yang homogen pada lapisan tipis yang berwarna dan tidak boleh terjadi migrasi zat warna ke dalam inti tablet - Lapisan penyalut tidak boleh menunjukkan sifat mudah pecah dan retak - Penyalutan harus dapat melindungi tablet inti terhadap pengaruh udara kelembaban dan cahaya. - Penyalut harus mempunyai rasa yang menyenangkan dan dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari tablet inti - Pada umumnya lapisan penyalut harus melarut dalam media cairan lambung dengan waktu sesingkat mungkin - Penyalutan yang digunakan tidak boleh merusak atau mengurangi aktivitas bahan obat (Martin, et. al., 1993).

Prinsip-Prinsip Penyalutan Tablet Pemberian salut pada tablet yang merupakan langkah tambahan dalam proses pembuatan dan menaikkan biaya produksi. Dengan demikian, keputusan untuk menyalut tablet biasanya didasarkan atas salah satu atau beberapa tujuan berikut ini:

TABLET SALUT FILM


AMAL AZIMAH BINTI AHAMAD 260110103029

1. Untuk menutupi rasa, bau, atau warna obat. 2. Untuk memberikan perlindungan fisik dan kimia pada obat. 3. Untuk mengendalikan penglepasan obat dari tablet. 4. Untuk melindungi obat dari suasana asam lambung, dengan menyalutnya dengan salut enterik tahan asam. 5. Untuk menggabungkan obat lain atau membantu formula dalam penyalutan untuk menghindari tidak tercampurnya obat secara kimia atau untuk menjamin terselenggaranya penglepasan obat secara berurutan. 6. Untuk memperbaiki penampilan obat dengan menggunakan warna khusus dan pencetakan kontras (Barkley, et.al., 2006).

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Penerjemah: Barkley, A., Levine, S., Signorino, C. 2006. Tablet Coating. Tersedia pada

TABLET SALUT FILM


AMAL AZIMAH BINTI AHAMAD 260110103029

http://online1.ispcorp.com/enUS/Media/Articles/The%20Evolution%20and%20Evaluatio n%20of%20Tablet%20Coatings.pdf [diakses pada 29 Mei 2013]. Basri. 2009. Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) dengan Bahan Penyalut Hidroksipropil Metilselulosa dan Polietilen Glikol 400. Tersedia pada etd.eprints.ums.ac.id/5865/ [diakses pada 29 Mei 2013]. Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Lachman, L. , Lieberman, H. A., & Joseph, L. K. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi Ketiga. Penerjemah: Siti Suyatmi. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta. Martin, A., James, S., & Arthur, C. 1993. Farmasi Fisik. UI-Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai