Anda di halaman 1dari 2

Tablet keseragaman bobot Tablet

 keseragaman bobot tablet dapat menjadi indikator awal keseragaman komposisi / kadar
zat aktif.
Uji keseragaman bobot tablet, menurut Farmakope Indonesia ed. III, 1979:
Ditimbang 20 tablet dan dihitung bobot rata-rata setiap tablet. lika ditimbang satu persatu,
tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot
rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun
yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan
kolom B , seperti tercantum pada Tabel 7.1.
Tabel 7.1 Persyaraton keseragaman tablet

Penyimpangan (%) dari


Bobot tablet rata- bobot tablet rata-rata
rata
A B

25 mg atau kurang 15 30

26 – 150 mg 10 20

151 – 300 mg 7,5 15

>300 mg 5 10

menurut Unites State Pharmacopoiea:

 Berlaku untuk tablet yang tidak bersalut.

 Diterapkan untuk tablet dengan zat aktif 50 mg atau lebih, dengan perbandingan kadar zat
aktif dalam tablet 50% atau lebih dari bobot tablet.

 20 tablet ditimbang satu persatu, dihitung bobot rata-ratanya dan penyimpangan terhadap
bobot rata-rata setiap tablet.
Persyaratannya tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang (dari bobot
rata-rata) dari persentase yang tercantum pada Tabel 7.2.
Tabel 7.2 Persyaratan keseragaman bobot tablet menurut USP

Bobot rata-rata (mg) Persen perbedaan


130 atau kurang 10
130 – 324 7,5
Lebih dari 324 5
Keragaman bobot tablet dapat juga dievaluasi dengan nilai koefisien variasi (KV).
Dikatakan memiliki keseragaman bobot yang baik jika nilai KV kurang dari 5%. Keseragaman
kandungan dapat ditentukan dengan persyaratan sebagai berikut (Farmakope Indonesia ed. IV,
1995):
 Jika persentase kadar zat aktif dalam tablet relatif rendah dibandingkan dengan bobot
tabletnya, maka selain keseragaman bobot, juga perlu dilakukan uji keseragaman kandungan
yang terdapat pada masing-masing tablet.
 Tablet dengan kadar zat aktif 50 mg atau lebih kecil perlu dilaku- kan uji keseragaman
kandungan.

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995)


Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu keseragaman
bobot atau keseragaman kandungan. keseragaman bobot untuk tablet tidak bersalut, adalah
sebagai berikut

 Untuk penetapan keseragaman sediaan dengan cara keseragaman bobot, pilih tidak kurang
dari 30 satuan. Timbang saksama 10 tablet, satu persatu, dan hitung bobot rata-rata. Dari
hasil penetapan kadar, yang diperoleh seperti yang tertera dalam masing-masing monografi,
hitung jumlah zat aktif dari masing-masing masing-masing dari 10 tablet dengan anggapan
zat aktif terdistribusi homogen

 Untuk penetapan keseragaman kandungan jenis tablet tidak bersalut: dipilih tidak kurang
dari 30 satuan, kemudian ditetapkan kadar 10 satuan satu persatu seperti tertera pada
penetapan kadar dalam masing-masing monografi. Jika jumlah zat aktif dalam masing-
masing 10 satuan terletak antara 85,0% hingga 115% dari yang tertera pada etiket dan
simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0%

 Jika 1 satuan terletak diluar rentang 85,0% hingga 115,0% seperti yang lertera pada etiket
dan tidak ada satuan terletak antara rentang 75.0% hingga 125.0% dari yang tertera pada
etiket, atau jika simpangan baku relatif lebih besar dari 6.0% atau jika kedua kondisi tidak
dipenuhi, lakukan uji 20 satuan tambahan
 Persyaratan dipenuhi jika tidak lebih dari satuan dari 30 terletak di luar rentang 85,0%
hingga 115,0% dari yang tertera pada etiket dan tidak ada satuan yang terletak di luar
rentang 75,0% hingga 125,0% dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relative dari
30 satuan sediaan tidak lebih dari 7,8%.

Anda mungkin juga menyukai