Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) MATAKULIAH ILMU DAKWAH

Nama : febrio Maulana


NIM :
Kelas : A/B
Hari/tanggal : Senin, 24-10-2022

MEDIA DAKWAH (PENGERTIAN , KRITERIA MEDIA DAKWAH DAN


MACAM MACAMNYA)

Pengertian Dan Kriteria Media Dakwah


Media ialah alat atau wahana yang digunakan untuk Memindahkan
pesan dari sumber ke penerima. Oleh karena itu Dakwah dapat dibagi dua ada
dakwah non media ada dakwah Bermedia.
Media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk Berdakwah
media yang dimaksud adalah media antarpribadi, Media kelompok, media
publik, dan media massa. Pada masa Rasulullah media dakwah yang
digunakan adalah para da’i, Mubalig, sahabat dikirim ke daerah-daerah untuk
berdakwah. Rasulullah Saw juga mengirim surat kepada gubernur-gubernur
Sebagai ajakan untuk masuk Islam. Pada masa Rasulullah Saw Pula
digunakan media kelompok dengan melakukan pertemuan-Pertemuan dengan
para khalifa dan sahabat Rasulullah.
Dalam berkomunikasi dikenal dua teknik komunikasi, Yaitu komunikasi
langsung (tak bermedia, atau tatap muka) dan Komunikasi bermedia.
Komunikasi bermedia dapat dibedakan Lagi menjadi dua, yaitu komunikasi
dengan menggunakan media Massa dan komunikasi yang menggunakan
media individual. Yang termasuk dalam media massa adalah pers, radio, film,
Televisi, dan internet. Media yang termasuk media komunikasi Individual
adalah surat, telegram, telepon dan sebagainya.
Media dakwah, biasa juga disebut dengan metode dakwah Menurut
bentuk penyampainnya. (Anwar Arifin, 1998) Media ini, Termasuk di
dalamnya dakwah kalām (lisan), dakwah qalam (pena/tulisan)dan selainnya
termasuk media dakwah elektronik.
Dakwah qalam seperti buku, majalah, surat kabar, Harus dikembangkan
bobot kualitas dan kuantitasnya. Media Dakwah elektronik, harus pula
dikembangkan frekuensinya.
Selanjutnya media elektronik yang juga sebagaimana Telah disinggung,
terdiri atas dua kata yakni “media” dan “elektronik”.Kata media jika dikaitkan
dengan kata elekbtronik, Maka media mengandung arti alat, yang terletak di
antara dua Pihak, penghubung, washilah, perantara, alat jalur, semua sumber
Di mana berita disiarkan.(Depertemen Pendidikan Nasional, 2002;640)
Selanjutnya kata elektronik ini berarti alat-alat yang Digunakan berdasarkan
prinsip-prinsip elektronika, atau benda Yang dibuat berdasarkan alat-alat yang
dibentuk atau bekerja atas Dasar elektronika.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dipahami Bahwa media
elektronik adalah sarana media massa yang Mempergunakan alat-alat
elektronik modern seperti internet, dan Selainnya sebagai saluran resmi dan
merupakan alat komunikasi Untuk menyebarkan berita atau pesan kepada
masyarakat.
Medium pada dasarnya adalah sarana teknis atau fisik Untuk merubah
pesan menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan Melalui saluran tersebut.
Suara saya adalah sebuah medium; Teknologi penyiaran adalah apa yang
membentuk media radio dan Televise. Sifat teknologis atau fisik dari sebuah
medium ditentukan Oleh sifat dasar dari saluran. Sifat dari medium ini
kemudian Menentukan tingkat kode yang dapat ia transmisikan.1
Pendapat lain tentang media dakwah atau washilah dikemukakan
Muhammad Abdul Fatah al-Bayanuni. Menurutnya secara praktis washilah
dalam Konteks dakwah terbagi dua, yaitu (1) Washilah maknawiyah dan, (2)
Washilah Madaniyah. Washilah maknawiyah adalah media yang bersifat
immaterial, seperti Rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan mempertebal
ikhlas dalam beramal. Sedangkan yang dimaksud dengan Washilah madiyah
adalah media yang bersifat Material, yaitu dengan segala bentuk alat yang bisa
di indera dan dapat membantu Para dai dalam menyampaikan dakwah kepada
mad’u nya. Media ini terbagi pada Tiga bentuk yaitu (1) Media yang bersifat
fitrah (wasail fitriyah). Seperti: ceramah Monolog, mengajar, ceramah umum,
1
BUKU PENGANTAR ILMU DAKWAH. Dr Muhammad Qadaruddin Abdullah
khutbah dan sebagainya). Dalam pendapat Lain aspek-aspek ini termasuk
method dakwah.2 (Muasasah arrisalah 2001) 309:310

Jenis-Jenis Media Dakwah


dakwah berdasarkan jenis dan peralatan yang melengkapinya
terdiri dari Media tradisional, media modern, dan perpaduan kedua media
tradisional dan modern. Jenis-jenis media dakwah tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
A.) Media tradisional
Setiap masyarakat tradisional (dalam berdakwah) selalu menggunakan
media yang Berhubungan dengan kebudayaan, sesuai dengan komunikasi
yang berkembang dalam Pergaulan tradisionalnya. Media yang digunakan
terbatas pada sasaran yang paling Digemari dalam kesenian seperti: tabuh-
tabuhan (gendang, rebana, bedug, siter, Suling, wayang, dan lain-lain) yang
dapat menarik perhatian orang banyak.
B.) Media Modern
Berdasarkan jenis dan sifatnya media modern dapat kita bagi: pertama,
Media auditif; media tersebut meliputi; telepon, radio, dan tape recorder.
Kedua, media visual; yang dimaksud dalam kategori media visual adalah
media Yang tertulis dan tercetak. Contohnya ialah pers: disini dimaksudkan
dengan Segala bacaan yang tercetak seperti surat kabar, buku, majalah, brosur,
Pamphlet, dan sebagainya. Photo dan lukisan: media visual lainnya yang dapat
Digunakan untuk kepentingan berdakwah adalah photo-photo dan
lukisanlukisan. Brosur, poster dan pamphlet bisa digunakan sebagai media
dakwah. Ketiga, media audiovisual; televisi, video, internet dan lain-lain.
C.) Perpaduan Media tradisional dan modern
disini dimaksudkan dengan pemakaian media tradisional Dan media
modern dalam suatu proses dakwah. Contohnya pegelaran wayang,
Sandiwara, yang bernuansa Islam, atau ceramah di mimbar yang ditayangkan
Televisi.

2
BUKU ILMU DAKWAH. Fahrurraji. Faizah. Kadri

Muhammad Abdul Fatah, al Madkhalal ila ‘ilm al-Da’wah (Beirut: Muasasah al-Risalah,
2001).309-310
1. Organisasi Sebagai Media Dakwah
Dalam makna yang sangat luas, media dakwah tidak hanya dikaitkan
dengan Alat (tool) yang secara fungsional (bersifat teknik) dimanfaatkan
sebagai saluran Komunikasi dakwah seperti media massa, tetapi juga bisa
dialamatkan pada Kelembagaan (organisasi) yang bersifat institusional.
Media dakwah dalam Konteks ini di antaranya adalah;
Pertama, lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan merupakan sarana
Dalam rangka memberi pemahaman yang sempurna dan mendalam dalam
masalah Ajaran agama Islam, dan membina kader dai yang betul-betul
paham dan Mengajarkan ajaran dengan lengkap, baik secara teori maupun
secara praktek, Mulai tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Di
Indonesia banyak dai yang Berdakwah melalui lembaga pendidikan.
Misalnya pondok pesantren atau sekolah. Sekolah agama Islam, terutama
lembaga formal yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
Kedua, organisasi keagamaan. Organisasi merupakan sarana
memperjuangkan Agama Islam, karena dapat memperjuangkan ajaran
Islam secara terprogram dan Sistematis serta dapat menjangkau yang lebih
leluasa. Di Indonesia berjuang Melalui organisasi sangat efektif, karena
dapat memperjuangkan hak-hak umat Islam dan dapat mempertahankan
ajaran Islam secara terorganisir, misalnya Nahdhatul Ulama (NU),
Muhammadiyah dan Nahdlatul Wathan (NW), Persis, Matla`ul Anwar,
dan lain sebagainya.
Ketiga, partai politik. Islam tidak akan bisa dilaksanakan secara
kaffah (sempurna dan menyeluruh) tanpa mendirikan negara yang
berdasarkan Islam. Sedangkan negara Islam tidak akan dapat didirikan
tanpa menguasai parlemen, Karena parlemen sebagai sarana membuat
undang-undang dan peraturan Pemerintah yang berdasarkan Al-Qur`an
dan Hadis. Sedangkan parlemen bisa Dikuasai melalui partai politik. Maka
oleh karena itu, salah satu sarana Memperjuangkan ajaran Islam adalah
melalui partai politik. Partai politik tidak Akan mampu memperjuangkan
ajaran Islam di parlemen, apabila visi dan misinya Tidak berdasarkan
Islam dan kader-kadernya tidak dididik secara Islami.3

2. Media dakwah dan teknologi komunikasi


Dalam era global yang ditandai dengan perkembangan teknologi
komunikasi Seperti saat ini mengharuskan dakwah Islam
memanfaatkan media yang relevan Dan sedang digandrungi oleh
masyarakat. Berikut dijelaskan beberapa media Dakwah yang dinilai
tepat pada era global dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi
komunikasi.
A. Media cetak
Media cetak pada era sekarang telah bermunculan, bagaikan buah
Rambutan yang sedang berbuah, baik itu majalah, koran, ataupun
buletin-buletin Lainnya. Hal ini merupakan wujud nyata dari sebuah
era informasi dan Keterbukaan. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika
para muballigh mampu Memanfaatkan media-media cetak yang ada
sebagai sarana untuk berdakwah. Melihat persaingan media cetak yang
begitu hebat, maka para muballigh Hendaknya segera menyiapkan diri
untuk menjadi penulis-penulis handal Sehingga mampu bersaing
dalam amar ma`ruf nahyi munkar di bidang media cetak.
Mengingat media cetak merupakan media informasi yang cukup
banyak Peminatnya. Media cetak yang berkembang selama ini lebih
berpegang pada Keterbukaan dan kebebasannya. Dan inilah problem
besar bagi para pelaku Dakwah selama ini.
Di samping Surat Kabar, media dakwah lainnya dalam kategori media
Cetak adalah majalah. Majalah memiliki peran sentral dalam
penyampaian nilainilai Islam dengan memadukan dua pendekatan
sekaligus; pendekatan tulisan Dan visual. Majalah pop tentang dunia
remaja sementara ini masih Mendominasi liputan-liputan dan
dirancang untuk dunianya. 4 Routledge, 1991,35.

3
BUKU ILMU DAKWAH Fahrurraji. Faizah. Kadri
4
8Angela McRobbie, Feminism and Youth Culture (London: Routledge, 1991),35.

Anda mungkin juga menyukai