Anda di halaman 1dari 3

GENG MOTOR YANG MERESAHKAN MASYARAKAT

TUGAS PPKN

Nama kelompok:

-ayusman

-Michael Falentino

-Andi Surya bahari

Polisi Ringkus Dua Kelompok Geng Motor yang Meresahkan Masyarakat di


Jambi
Dua kelompok geng motor yang meresahkan warga Kota Jambi berhasil dibekuk tim Macan
Satreskrim Polresta Jambi di dua tempat berbeda.

Dari 11 orang yang diamankan dan diketahui masih pelajar di Kota Jambi tersebut, petugas
menetapkan dua orang tersangka.

Waka Polresta Jambi AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan, pihaknya telah mengamankan 11
orang yang telah mengganggu kamtibmas di Kota Jambi.

Menurutnya, 11 pelaku komplotan geng motor yang diamankan ini dari kelompok yang
berbeda, yakni kelompok dari "Sedulur Famili" dan dari "Geng Eror" dari Selincah 19 Never Die.

"Dari hasil penyelidikan, setelah kejadian di Kotabaru waktu itu, kami terus melakukan
pengejaran dan memantau kegiatan mereka," ungkap Ruli, Selasa (27/9/2022).

Dia menambahkan, dari 11 komplotan geng motor yang telah diamankan, terdapat dua orang
yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Ada dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka, karena kepemilikan senjata tajam, yakni
Ilham dan AA," tegasnya.

Kesebelas orang komplotan geng motor itu, yakni Ilham (19) warga Kelurahan Eka Jaya, Kota
Jambi, SMA (15), MIR (17), AA (16), AP (17), RLB (14), AJS (14). Tujuh orang geng motor ini
merupakan kelompok Geng Eror.

Sedangkan, kelompok dari Sedulur Family berjumlah empat orang yang berinisial ABF (16), JMI
(16), RA (15), MFM (15).

Diakuinya, para komplotan yang berhasil diamankan itu ditangkap di tempat yang berbeda-
beda.

"Ada juga yang diamankan pada saat melakukan aksinya. Sedangkan, geng motor Sedulur
Family ini yang viral ditangkap warga di Kelurahan Talangbakung, Kecamatan Jambi Selatan,
Kota Jambi," ujarnya.

Geng motor Error ini dari Selincah 19 Never Die yang viral di media sosial melakukan aksi konvoi
dengan membawa senjata tajam diseputaran Tugu Juang, Kelurahan Simpang III Sipin,
Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi.

"Rata-rata mereka masih pelajar SMP dan SMA di Kota Jambi," tukas Ruli.
Kepada masyarakat, pihaknya juga meminta bantuan jika terlihat anak- anak yang berkumpul,
kemudian melakukan tindak yang tidak sewajarnya, dipersilakan untuk melaporkan.

"Laporkan saja ke kami melalui nomor bantuan polisi," tutur Ruli.

Akibat perbuatannya, para tersangka harus meringkuk di sel tahanan Polresta Jambi. Oleh
petugas, mereka juga diganjar Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No 12 tahun 1951 tentang
kepemilikan senjata tajam dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

Anda mungkin juga menyukai