0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Korban pencurian sepeda motor membunuh dua dari empat pelaku pencurian yang hendak merampas kendaraannya. Korban yang membela diri itu menjadi tersangka kasus pembunuhan, namun pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut secara mendalam untuk menentukan siapa tersangka sebenarnya. Kepala Bareskrim Polri menyatakan korban yang membela diri seharusnya dilindungi.
Korban pencurian sepeda motor membunuh dua dari empat pelaku pencurian yang hendak merampas kendaraannya. Korban yang membela diri itu menjadi tersangka kasus pembunuhan, namun pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut secara mendalam untuk menentukan siapa tersangka sebenarnya. Kepala Bareskrim Polri menyatakan korban yang membela diri seharusnya dilindungi.
Korban pencurian sepeda motor membunuh dua dari empat pelaku pencurian yang hendak merampas kendaraannya. Korban yang membela diri itu menjadi tersangka kasus pembunuhan, namun pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut secara mendalam untuk menentukan siapa tersangka sebenarnya. Kepala Bareskrim Polri menyatakan korban yang membela diri seharusnya dilindungi.
NPM : 22035010119 KELAS : AGAMA G-754 PRODI : TEKNIK SIPIL
Kronologi 2 Begal Dibunuh Korbannya di NTB dan Komentar Bareskrim Polri
Diketahui, kasus korban begal yang menjadi tersangka di Nusa Tenggara Barat menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto ikut berkomentar terkait kasus ini. Agus menyatakan bahwa korban begal, Amaq Sinta (34) yang sudah membunuh dua pelaku karena demi membela diri itu seharusnya dilindungi. Untuk memperjelas kasus begal ini agar terang benderang, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) harus melakukan gelar perkara. Gelar perkara ini dilakukan dengan mengundang pihak kejkasaan, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Mereka bisa dimintai pendapat untuk menentukan apakah kejadian begal ini layak ditindaklanjuti atau tidak. Amaq Sinta (34) menjadi tersangka karena membuat dua begal yang hendak merampas motornya terbunuh. Dua begal lainnya yang selamat juga menjadi tersangka kasus pencurian dengan pemberatan (curat). Kasus ini menjadi sorotan publik karena korban begal yang membela diri malah dijadikan tersangka. Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto dalam siaran persnya menyatakan bahwa kasus yang ditangani Polres Lombok Tengah itu pada Jumat ini sudah ditangan Polda NTB. "Dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTB," tandas Djoko. Djoko menjelaskan, pengambilalihan perkara tersebut sebagai rangkaian tindakan penyidikan untuk membuka kasus tersebut secara terang. Sehingga, penyidik bisa menentukan tersangka yang seharusnya. Berdasarkan informasi awal tersebut, Polres Lombok Tengah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan fakta bahwa dua orang korban yang tewas adalah laki-laki berinisial OWP (21) dan PE (30). Di TKP ditemukan barang bukti berupa sebuah pisau dengan panjang 30 sentimeter, dua kaus atau baju milik kedua korban, celana milik korban dan sebuah sepeda motor milik korban OWP. Selanjutnya, polisi menyelidiki kasus tersebut. Menurutnya, kejadian itu bermula pada Minggu (10/4/2022) dini hari saat Amaq Sinta, korban yang jadi tersangka, berkendara menggunakan sepeda motor berwarna merah. Saat itu, dia diadang oleh empat orang yang mengunakan dua buah sepeda motor. Dua dari empat orang itu, yakni yang mengunakan sepeda motor warna hitam, mendekati Amaq Sinta. Keduanya memaksa Amaq Sinta menyerahkan motor yang digunakannya. Sementara, dua lainnya, yakni berinisial HO dan WA berada di belakang melihat situasi. Ketika diadang oleh OWP dan PE, AS (Amaq Sinta) melakukan pembelaan yang mengakibatkan OWP dan PE meninggal dunia di TKP akibat luka tusuk di tubuh keduanya, sementara HO dan WA melarikan diri. Menurut saya, Sebagai manusia sudah menjadi nalurinya untuk melindungi dirinya d ari kejahatan yang dilakukan orang lain terhadap dirinya yang dapat menimbulkan kerugian pada dirinya dengan melawan perbuatan dari si penyerang baik melawan dengan perbuatan ringan maupun dengan perbuatan berat seperti sampai membunuh si penyerang, hal ini disebut dengan membela diri.