Anda di halaman 1dari 3

TUGAS DISKUSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Tema : Analisis Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Kelompok 10

1. Duan Yoga Crestiano Kwando (113210179)


2. Maria Reginacaeli Rondonuwu (113210180)
3. Muhammad Rafsanjani Mahaputra (113210181)

1. Kepolisian

 Kinerja baik
 Membantu penanganan pandemic Covid-19 melalui pendisiplinan protokol
Kesehatan 5M, penguatan upaya 3T, penjagaan dan penyekatan, operasi
yusitisi dan membantu presisi dan vaksinasi massal.
 Sepanjang tahun 2022, Polri berhasil mengamankan 38 kasus penyelewengan
BBM bersubsidi khususnya jenis Solar Subsidi yang tersebar di wilayah
Sumatera Bagian Utara, Sumatera Bagian Selatan, Jawa Bagian Barat, Jawa
Bagian Tengah, Jatimbalinus, Kalimantan, Sulawesi  dan Maluku-Papua.
 Pada 11 April 2022 sekitar pukul 22.00 WIB kepolisian berhasil menangkap
lima terduga pelaku kejahatan jalanan atau klitih yang menewaskan seorang
pelajar di Yogyakarta.
 Kepolisian ungkap kasus penyalahgunaan gas elpiji 3kg ribuan tabung disita
pada Rabu, 13 April 2022.
 Kinerja buruk
 Kepolisian hanya ungkap 8 kasus korupsi di setiap bulannya dan masuk
dalam kategori sangat buruk.
 Oknum polisi aniaya warga warga sipil di waihaong, kecamatan nuaniwe,
Ambon pada minggu, 17 April 2022 sekitar pukul 23.00 WIT
 Hasil reportase di samsat daan mogot, pola pungutan liar seolah resmi itu
mewajibkan setuap pembuat SIM untuk membayar uang asuransi sebesar Rp
30.000,00. Para petugas di samsat sama sekali tidak mengedukasi tetapi
mengarahkan pembuat SIM membeli asuransi itu. Modusnya, asuransi itu
seolah menjadi bagian resmi dari alur pembuatan SIM, padahal asuransi
tersebut bersifat tidak wajib.

Analisis 4W+1H
 “What”
Apa faktor yang membuat kinerja polisi bisa saja menjadi buruk?
Bahwa pengawasan menjadi hambatan. Mengapa tugas dan kerja polisi menjadi
sangat buruk. Hal ini menunjukan bahwa peran Komisi Kepolisian Nasional
(Kompolnas) yang sudah dibentuk beberapa tahun belakangan, gagal. Kompolnas
tidak memiliki kinerja yang cukup baik didalam melakukan kerja-kerja untuk
pengawasan.
 “When”
Kapan kinerja polisi dianggap buruk dan jelaskan penyebabnya!
Disaat terjadinya penyuapan dan pungli karena 35 Polres masuk dalam kategori
"rawan sekali terjadi penyuapan." Mereka adalah Polresta Medan, Polresta
Balerang, Polresta Pekan Baru, Polresta Sorong Kota, dan Polresta Bandar
Lampung. Sementara, 30 lainnya masuk kategori rawan, di antaranya, Polresta
Depok, Polres Bandung, Polrestabes Semarang, dan Polrestabes Surabaya. Dari
70 Polresta dan Polres itu, hanya 5 Polres yang masuk kategori "aman dari
penyuapan," yakni Polres Konawe, Polres Garut, Polres Kotawaringin Timur,
Polres Lombok Timur, dan Polres Sorong. Sementara, dalam hal praktik
pemerasan, hasilnya sebanyak 50 Polres dan Polresta masuk dalam kategori
"rawan terjadinya pemerasan" dan 9 Polres dan Polresta masuk dalam kategori
"rawan sekali terjadinya praktik pemerasan." Sembilan Polres ini dari Kupang,
Medan, Balerang, Sorong Kota, Pekanbaru, Lampung Tengah, Banda Aceh, Deli
Serdang, dan Bandar Lampung. Hanya enam Polres yang mendapat predikat
cenderung aman dari praktik pemeresan (Polres sambas, Polres Garut, Polres
Sorong, Polres Konawe, dan Polres Lombok Timur. Praktik pungutan liar,
pemerasan, dan penyuapan di tubuh Polri dalam melayani kasus-kasus pidana di
tengah masyarakat sebenarnya sudah lama diketahui publik. Dari penelitian itu,
rupanya praktik tersebut masih laten.

 “Where”
Dimana biasanya polisi mempertanggungjawabkan kinerjanya?
Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia yaitu
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

 “Why”
Mengapa harus ada penilaian kinerja polisi?
Untuk mengukur prestasi kerja masing – masing personel dalam rangka
mengembangkan kualitas kerja mereka.

 “How”
Bagaiamana dari pihak kepolisian sendiri membuat kinerja mereka menjadi
sangat baik?
Dimana hasil kerja keras dari seluruh anggota Polri dan juga dukungan para
senior yang memberikan masukan untuk selalau berbenah , dan juga sering
mendengarkan suara dari masyarakat lalu dimana sudah memasuki era 4.0 dan
masyarakat 5.0. Personel Polri dituntut mampu beradaptasi menghadapi
perkembangan informasi di era tersebut, di mana masyarakat memberikan
perhatian lebih kepada institusi dalam memberikan layanan khususnya di media
sosial. Dan tak lupa juga memberikan rasa aman , ramah dan tentram untuk
masyarakat.
 Argumen
Jadi menurut kami dari kinerja kepolisian sangat kurang sekali untuk masyarakat
sekitar apalagi yang bisa merugikan masyarakat seperti pungli, kekerasan dan lain
– lain. Jadi dari kami berharap dari kepolisian lebih ditegaskan lagi para apparat
kepolisian untuk mengayomi masyarakat jadi kami sebagai masyarakat bisa
membantu balik untuk kepolisian tersebut. Bagaimana kasus besar di Indonesia
bisa selesai kalau hal kecil untuk mengayomi masyarakat saja masih kurang.
Kami sangat mengapresiasi kinerja baik dari kepolisian yang telah di berikan
kepada di negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai