Anda di halaman 1dari 11

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat

(GPIB)
Jemaat Jurang Mangu Tangerang Selatan

IBADAH MEDITATIF
KAMIS PUTIH DALAM PEKAN SUCI

Pelayan Firman :
Pdt. Nancy Nisahpih - Rehatta

Kamis, 1 April 2021


-1-
PERSIAPAN IBADAH
• Saat Teduh Pribadi
• Keluarga mempersiapkan peralatan pembasuhan kaki
• Lonceng dibunyikan 6x sebagai symbol sudah 6 minggu
Prapaskah terlewati

UCAPAN SELAMAT DATANG


P Selamat malam ibu, bapak, saudara dan anak-anak yang
dikasihi Tuhan…
Dalam sejarah liturgi, Kamis Putih adalah hari raya terakhir
sebelum Trihari Paska, yaitu Jumat Agung, Sabtu Sunyi &
Minggu Paska. Kamis Putih juga dipandang sebagai penutup
masa Prapaska.
Dua unsur utama dalam liturgi Kamis Putih ialah perjamuan
malam terakhir (dan perintah untuk mengadakan perjamuan
kudus), serta pembasuhan kaki sebagai simbol hamba yang
melayani. Marilah kita siapkan hati dan diri kita untuk
merasakan sentuhan pemulihan Sang Terang yang menghalau
bayang-bayang kelam. Ibadah Kamis Putih dilaksanakan,
untuk mengingat saat-saat terakhir Yesus bersama dengan
para murid-Nya.
Kita mengingat dan mengenang peristiwa ini dalam masa-
masa sulit yang kita jalani dalam Pandemi Covid ini, sehingga
kita tetap berpengharapan kepada Tuhan dan bersedia
menyatakan cinta-kasih kita kepada sesama melalui tindakan
nyata. Tema dalam Ibadah Meditatif Kamis Putih ini adalah
“Mengasihi dengan tulus”

Kiranya ibadah ini semakin mempersiapkan kita untuk


menyelami karya penyelamatan yang dikerjakan Kristus
dalam sengsara dan kepedihanNya.

----- Saat Teduh -----

P Kini marilah kita mengawali ibadah kita, dengan


menyanyikan Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil
-2-
♫ Ny. Umat KJ 353 : 1, 3 "SUNGGUH LEMBUT TUHAN YESUS
MEMANGGIL"
Syair dan lagu: Softly and tenderly, Will L. Thompson, 1880, Terjemahan: Yamuger, 1977

1. Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,


memanggil aku dan kau.
Lihatlah Dia prihatin menunggu, menunggu aku dan kau.
Refr : “Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!”
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,
“Kau yang sesat,marilah!”
3. Waktu serta kesempatan berlalu, yang dib’ri aku dan kau;
nanti gelap kematian membayang,
mengancam aku dan kau. Refr :

Jemaat menyanyi bait ke 3, Pelayan Firman menyalakan 1 (satu) Lilin


Putih yaitu lilin Kamis putih dan mengajak berdoa

PANGGILAN KASIH DALAM LINTASAN SEJARAH


PF Kita hendak bergabung dalam perjalanan hikmat tiga hari
yang merubah dunia ini dan kehiduan kita.
Para pengikut Kristus – gereja Kristen –
sepanjang abad telah melakukan perjalanan ini,
karena para pengikut-Nya yang pertama telah
melakukannya,
berabad-abad yang lalu

U Inilah malam cinta-kasih.


......................................................................................................

P Ya Yesus,
Engkau datang ke dunia bukan untuk dilayani
tetapi untuk melayani dan memberikan kehidupan-Mu;
Engkau membawa segala sesuatu
yang melebihi dari apa yang dapat kami tanggung.
Di malam waktu Engkau akan diserahkan,
Engkau mengucapkan perkataan-perkataan dan
-3-
melakukan tindakan-tindakan yang menunjuk pada
pemberian diri-Mu bagi semua orang.

U Tolonglah kami untuk mendengarkan ulang


perkataan-perkataan-Mu
dan menghayati tindakan-tindakan-Mu yang penuh makna
bagi kehidupan dan keselamatan kami .....

KETELADANAN KASIH: KERENDAHAN & KEHAMBAAN

Margreth Ena Membaca Injil Yohanes 13:1-7

PF Perintah untuk saling mengasihi bukanlah perintah baru.


Perintah itu sudah ada dalam hukum taurat. Apanya yang
baru? Kualitasnya. Yesus meminta para murid, termasuk
Saudara dan saya, untuk saling mengasihi sama seperti Yesus
mengasihi para muridNya.
Kasih yang Yesus tunjukkan, adalah kasih yang nyata dalam
tindakan, bukan sekedar ucapan "aku mengasihimu." Bukan
juga hanya soal perasaan. Bagi Yesus, mengasihi berarti
merendahkan diri. Memandang orang lain lebih utama, lebih
penting dari diri sendiri. Mengasihi berarti menanggalkan
kepentingan diri, demi melayani sesama.

Kasih yang seperti inilah yang dapat memulihkan. Kasih


kepada mereka yang lemah, yang dianggap tak pantas untuk
menerimanya.

U Inilah malam cinta-kasih.


...................................................................................................

Ibu Eva Sherhalawan Pembacaan: Injil Yohanes 13:12-17

PF Pada malam itu,


Gereja menyambut mereka yang kembali ke jalan Yesus
setelah masa pengembaraan ...
-4-
mereka yang hidup tak senonoh,
mereka yang ada dalam pertikaian dan perseteruan,
dan terkena disiplin gereja ...

U Inilah malam cinta-kasih.


........................................................................................

PF Pada malam itu,


Gereja mengundang mereka untuk memulai
suatu malam berjaga-jaga dalam doa dan puasa
hingga hari kebangkitan Kristus.

U Inilah malam cinta-kasih.


..............................................................................

P Inilah malam cinta-kasih.

U Karena itu, pada malam ini,


kita menyambut mereka yang bertobat –

PF semua kita yang ada di sini telah mengembara –

U dan mengundang semua yang berdosa –

P semua kita yang ada di sini tetap adalah murid –

U untuk bergabung mendengarkan dan taat kepada perintah


Guru kita dan merayakannya di meja-Nya,

PF agar kita boleh mengasihi seorang akan yang lain,

U sebagaimana Dia telah mengasihi kita.

PF Datanglah, semua yang letih lesu dan berbeban berat ...


Datanglah, semua yang berdosa dan bercela ...
Terimalah rahmat ...

-5-
♫ Ny. Umat KJ 358 : 1 - 2 “SEMUA YANG LETIH LESU”
Syair: Come Every Soul, by Sin Oppressed, John H. Stockton, 1874, (bait 1, 3-4),
Terjemahan: Yamuger, 1980, (bait 2), Lembaga Literatur Baptis, 1979, dengan izin L.L.B.,
Lagu: John H. Stockton, 1874

1. Semua yang letih lesu, berdosa, bercela


Terima rahmat Tuhanmu, percaya sabda-Nya
Refr : Datang saja pada Yesus; kini saat-Nya!
Datang saja pada Yesus, t’rima rahmat-Nya.

2. Cucuran darah Almasih memb’ri berkat penuh,


Membasuh hati yang keji, jiwa tenang teduh. Refr :

RENUNGAN Yohanes 13:21-27 “MENGASIHI DENGAN TULUS”

---- SAAT TEDUH ----

DOA REKONSILIASI
PF Ada banyak cara menjadi tidak setia terhadap apa yang
seharusnya kita lakukan, terhadap komitmen dan ketaatan
kita pada Tuhan. Kini kita mempersembahkan kepada-Nya
doa-doa pertobatan kita:

U menyanyi dengan lembut ……


PKJ 43 Tuhan, Kami Berlumuran Dosa (2x)
Tuhan, kami berlumuran dosa.
Tuhan, sudilah ampuni kami.

P Kami mengaku kepada-Mu, ya Tuhan, kegagalan kami


untuk hidup sebagai saudara laki-laki dan saudara
perempuan,
dan sebagai anak-anak dari satu Bapa.
Kami mengaku kepada-Mu, bahwa kami tidak mengasihi
Engkau
seBagaimana Engkau telah mengasihi kami;
bahwa kami telah mengabaikan firman-Mu dan gagal
-6-
menaati pengajarannya;
bahwa kami tidak mengakui-Mu sebagai Tuhan atas seluruh
kehidupan …
Ampuni kami dan bebaskan kami. Karena kami tidak
membiarkan kehadiran-Mu bersinar di antara kami.

♫ PKJ 43 Tuhan, Kami Berlumuran Dosa (2x)


Tuhan, kami berlumuran dosa.
Tuhan, sudilah ampuni kami.
............................................................................................................................

PF Ada banyak cara di mana kita telah gagal dalam komitmen


dan ketaatan kita terhadap sesama. Mari kita berpaling pada
sesama kita dan teman-teman kita dan mempersembahkan
doa-doa pertobatan kita.

U (mengucapkan dengan lembut dan kesungguhan hati ...)


Saudara-saudari dalam Kristus, kami mengaku kepadamu
bahwa kami cenderung tidak mau mengerti cara hidupmu
dan lebih suka menilai dan menghakimimu .....

kami mengaku kepadamu bahwa kami terlalu sering melukai


hatimu daripada menyembuhkan dan melayanimu ......

kami mengaku kepadamu


bahwa kami lebih menuntut untuk didengar dan
diperhatikan
daripada untuk mendengar dan memperdulikanmu ......

kami mengaku kepadamu


bahwa kami telah gagal melayani Kristus
yang hadir di tengah-tengah kita
dengan mengabaikan pelayanan kami kepadamu ......

-7-
kami mengaku kepadamu
keinginan kami untuk suatu kehidupan yang mudah,
kehidupan yang nyaman, kehidupan yang tidak membuat
banyak tuntutan terhadap kami ……

Ampuni kami karena kegagalan kami


untuk menunjukkan kasih Kristus
dan karena semua hal yang telah gagal kami lakukan.
...........................................................................................................................

PF Apa yang telah kita akui dengan bibir kita biarlah menjadi
nyata dalam hidup kita. Dengan saling memberi tanda damai
kita membaharui komitmen untuk menjalani hidup baru
yang membuat pengakuan kita kepada Tuhan dan seorang
dengan yang lain menjadi titik balik dalam hidup masing-
masing kita.

(saling memberikan tanda pengampunan – salam damai seorang


terhadap yang lain)
...........................................................................................................................

Margreth Ena membaca Injil Yohanes 13:34-35

PF Pada malam itu,


Yesus memberikan “perintah” baru –
dalam perjalanan masuk ke kegelapan malam
menuju sebuah taman pribadi benama Getsemani –
dengan langkah-langkah berat
sebab bayang-bayang salib telah nampak di pelupuk pandang

U Inilah malam cinta-kasih.


........................................................................................

TELADAN KERENDAHAN HATI


• Pemutaran film “Pembasuhan Kaki Para Murid”
-8-
PF Pembasuhan kaki yang biasa dilakukan pada Kamis Putih
(Maundy Thursday or Thursday of the Mandatum) bukan
tradisi Katolik saja, tetapi tradisi keluarga dan umat Israel
Perjanjian Lama dan juga Gereja mula-mula. Menyambut
tamu yang datang ke rumah dengan menyapa, mencium
kemudian menawarkan air untuk membasuh kaki merupakan
suatu sikap sambutan yang ramah dan sopan dalam
kehidupan keluarga Israel kuno. Karena itu, seorang tuan
rumah akan menyediakan air untuk para tamu agar dapat
membasuh kaki mereka sendiri, atau meminta seorang
pelayan (hamba) untuk membasuh kaki para tamu (Kejadian
18:4; 19:2; 24:32; 43:24; I Samuel 25:41; dll.) Dalam
Perjanjian Baru, Tuhan Yesus pernah menegur Simon orang
Farisi karena tidak menjadi tuan rumah yang baik kepada-Nya
sebagai tamu. Ia tidak memberikan air untuk membasuh kaki
dan mencium-Nya (bd. Luk 7:44-46) Hanya saja Pembasuhan
kaki merupakan pekerjaan hamba dalam keluarga Israel;
khusus bagi keluarga yang memperkerjakan hamba/pelayan.
Setiap anggota keluarga yang pulang dari bepergian sebelum
masuk rumah terlebih dulu mencuci kakinya sendiri dengan
air atau dicuci oleh sang hamba. Posisi sang hamba adalah
rendah dan hina, ia tidak diperhitungkan.
Yesus melakukanya. IA memposisikan diriNya sebagai
hamba yang membasuh kaki murid-muridNya. Yesus
mengatakan,”Kalau engkau memiliki kasih seperti kasih Bapa,
maka merendahkan diri bukanlah perendahan martabat,
tetapi itulah kasih. Begitu caranya mengasihi” .
Kasih terbesar itu juga diwujudkan-Nya ketika dengan
Tangan yang terbuka lebar, Ia menyambut kita semua, tanpa
merasa jijik atas segala bau busuk dosa yang begitu tajam
tercium, tanpa merasa terganggu dengan kehinaan kita. Ia
merangkul kita bak merangkul milik berharga yang
ditemukan-Nya kembali setelah lama hilang dan terbuang.
Dengan bercermin pada Kasih seperti itu, marilah kita
menyatakan kesiapan kita mengampuni, merangkul,
-9-
memulihkan relasi, mengasihi dan melayani dengan
melakukan hal yang bagi sebagian orang dianggap hina atau
kaki kekasih-kekasih kita.

(Warga Jemaat di rumah masing-masing membasuh kaki secara


bergantian dimulai dari orang yang lebih tua pada orang yang
lebih muda atau orang tua pada anak-anaknya, suami pada
istrinya. Demikian pula sebaliknya).

Sementara itu Pemandu lagu menyanyikan lagu "Bahasa


Cinta"
dinyanyikan dengan lirih / lembut.

1. Andaikan aku kulakukan yang luhur mulia


Jika tanpa kasih cinta, hampa tak berguna
Reff : Ajarilah kami bahasa cintaMu
Agar kami dekat padaMu ya Tuhan
Ajarilah kami bahasa cintaMu
Agar kami dekat padaMu

2. Kasih itu lemah lembut, sabar, sederhana


Kasih itu murah hati, Rela menderita. Reff :

3. Andaikan aku pahami, bahasa semua


Hanyalah bahasa kasih, Kunci tiap hati. Reff :

(Anggota keluarga saling memeluk dan memaafkan)

♫ Taize 9 "TINGGALAH BERSAMA AKU"


(Dinyanyikan 5x dan semakin lirih)

Tinggallah bersama Aku


di dalam doa, di dalam doa

- 10
-
PENUTUP
PF Kiranya Yesus Kristus, yang demi kita telah taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib,
menjaga dan menguatkan kita,
kini dan selamanya!

U Syukur kepada Allah, amin!

- 11
-

Anda mungkin juga menyukai