Oleh
Dr.Asan Petrus,MKed(for),Sp.F / Ketua
dr.Erwin Sembiring / Anggota
dr. Oktafianna Malau / Anggota
dr. Rahmadsyah/Anggota
dr. Adrian Rival/ Anggota
dr.Hendra Aprialdi/ Anggota
Menyetujui
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat
(Prof.Tulus Vor.Dipl.Math.MSi.PhD)
NIP. 196209011988031002
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……..…………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. …. iii
RINGKASAN……………………………………………………………………… …. iv
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… …. 1
1.1 Latarbelakang ………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah Mitra…………………………………………. 2
BAB II. TARGET DAN LUARAN ………………………………………. …. 3
2.1 Target………………………………………………………………….. 3
2.2 Luaran………………………………………………………………….. 3
iii
RINGKASAN
Visum et Repertum sebagi salah satu alat bukti yang sah di pengadilan yang berperan
dalam proses pembuktian suatu perkara, sehingga tindak pidana yang terjadi semakin jelas
maka Visum et Repertum yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter harus berkualitas
baik. Namun pada kenyataannya seringkali pada kasus tindak pidana sering kali ketika
dimintakan penyidik untuk dibuatkan visumnya, korban menolak dengan berbagai alasan
seperti perdamaian atau diselesaikan dengan cara kekeluargaan, sehingga Visum et Repertum
sebagai alat bukti disidang pengadilan untuk penyelesaian masalah secara hukum tidak
terjadi.
Seringkali damai maupun penyelesaian secara kekeluargaan tidak berhasil, sementara
barang bukti sudah hilang akibat proses penyembuhan. Sehingga pada saat ini ketika
dimintakan visumnya maka hasil pemeriksaannya tidak sesuai denngan tindak pidana yang
sebenarnya sehingga korban akan kecewa dengan keputusan siding pengadilan. Peran
penyidik sangat diharapkan untuk menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan korban oleh
dokter untuk dibuatkan visum et repertumnya.
Kelompok yang menjadi target sasaran penyuluhan adalah Penyidik dilingkungan
POLRES PAKPAK BARAT BEHARAT KABUPATEN PAKPAK BARAT untuk
meningkatkan pemahaman dalam permintaandan tujuan pembuatan visum et repertum.
Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode ceramah dan Tanya jawab, lalu akan
dilakukan evaluasi keberhasilan dengan pre test sebelum penyuluhan dan post tes setelah
penyuluhan.
Iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
Saat ini banyak sekali kita mendengar bahkan melihat sendiri peristiwa–peristiwa
(kasus-kasus) kejahatan yang tidak hanya melibatkan harta benda tetapi nyawa seseorang.
Dalam perjalanan menelusuri kasus-kasus tersebut, pihak kepolisian melakukan penyelidikan
hingga kemudian berakhir di peradilan. Dalam proses penyidikan kasus yang melibatkan
nyawa seseorang umumnya penyidik meminta bantuan dari ahli misalnya dokter dalam
bentuk keterangan yang disebut visum et repertum.
Bantuan dokter kepada kalangan hukum (penyidik, pengacara, hakim) mutlak
diperlukan dalam hal ini adalah pemeriksaan korban untuk pembuatan Visum et Repertum
(VeR) atau lebih sering disingkat ‘visum’ saja. Kerjasama yang baik antara
kepolisian/penyidik dengan dokter /ahli forensik sudah terbangun sejak lama dan terus
bekerja sama saling bahu membahu untuk menegakkan keadilan baik bagi korban maupun
tersangka. Visum adalah jamak dari Visa, yang berarti dilihat dan repertum adalah jamak dari
Repere yang berarti ditemukan atau didapati, sehingga terjemahan langsung dari VeR adalah
yang dilihat dan ditemukan.
Dari rumah sakit pemerintah maupun swasta sampai ke puskesmas, setiap bulan ada
ratusan pemeriksaan yang harus dilakukan dokter untuk membuat visum yang diminta oleh
penyidik, yang paling banyak adalah visum untuk luka /visum perlukaan karena perkelahian,
penganiayaan, dan kecelakaan lalu lintas, selanjutnya visum untuk pelanggaran kesusilaan
atau perkosaan, kemudian diikuti visum jenazah.
Visum et Repertum sebagi salah satu alat bukti yang sah di pengadilan yang berperan
dalam proses pembuktian suatu perkara, sehingga tindak pidana yang terjadi semakin jelas
maka Visum et Repertum yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter harus berkualitas
baik. Namun pada kenyataannya seringkali pada kasus tindak pidana sering kali ketika
dimintakan penyidik untuk dibuatkan visumnya, korban menolak dengan berbagai alasan
seperti perdamaian atau diselesaikan dengan cara kekeluargaan, sehingga Visum et Repertum
sebagai alat bukti disidang pengadilan untuk penyelesaian masalah secara hukum tidak
terjadi.
1
Seringkali damai maupun penyelesaian secara kekeluargaan tidak berhasil, sementara
barang bukti sudah hilang akibat proses penyembuhan. Sehingga pada saat ini ketika
dimintakan visumnya maka hasil pemeriksaannya tidak sesuai denngan tindak pidana yang
sebenarnya sehingga korban akan kecewa dengan keputusan siding pengadilan. Peran
penyidik sangat diharapkan untuk menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan korban oleh
dokter untuk dibuatkan visum et repertumnya.
Kelompok yang menjadi target sasaran penyuluhan adalah Penyidik dilingkungan
POLRES PAKPAK BARAT BEHARAT KABUPATEN PAKPAK BARAT untuk
meningkatkan pemahaman dalam permintaan dan tujuan pembuatan visum et repertum.
Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode ceramah dan Tanya jawab, lalu akan
dilakukan evaluasi keberhasilan dengan pre test sebelum penyuluhan dan post tes setelah
penyuluhan.
2
BAB II
TARGET DAN LUARAN
A. TARGET
1. Peningkatan pengetahuan tentang undang-undang yang terkait dengan peran
Penyidik dilingkungan POLRES PAKPAK BARAT KABUPATEN PAKPAK
BARAT dalam melakukan penyidikan terkait dengan kasus tindak pidana yang
dialami oleh korban semakin lebih baik.
2. Peningkatan keterampilan Penyidik dilingkungan POLRES PAKPAK BARAT
KABUPATEN PAKPAK BARAT dalam pembuatan Surat permintaan visum
kepada dokter.
3. Peningkatan Ketrampilan Penyidik dalam menjelaskan maksud dan tujuan
Autopsi korban oleh dokter untuk dibuatkan visum et repertumnya.
B. LUARAN
Luaran yang diharapkan adalah :
1. Para Penyidik di lingkungan POLRES PAKPAK BARAT BEHARAT
KABUPATEN PAKPAK BARAT mampu menjelaskan maksud dan tujuan
pemeriksaan korban oleh dokter untuk dibuatkan visum et repertumnya.
2. Surat Permintaan Visum et repertum yang dibuat oleh Penyidik dilingkungan
POLRES PAKPAK BARAT BEHARAT KABUPATEN PAKPAK BARAT
merupakan surat permintaan visum yang baik.
3. Kegiatan termuat di media social (YouTube)
4. Artikel termuat di media massa/ surat kabar nasional
5. Artikel pengabdian yang dipublikasikan di jurnal nasional.
3
BAB III
METODE PELAKSANAAN
5
BAB IV
KEPAKARAN TIM PELAKSANA
Kepakaran dan tugas pengabdian masyarakat dalam program Pengabdian Masyarakat adalah
sebagai berikut :
Penyuluh
6
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1. ANGGARAN BIAYA
Rekapitulasi dan uraian biaya pelaksaaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah
sebagai berikut :
7
BAB VI
HASIL KEGIATAN
Berdasarkan wawancara , Tanya jawab , pengamatan serta hasil pre- test (nilai rata-rata
69), dan pos-test (nilai rata-rata 94), selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian
masyarakat ini memberikan hasil sebagai berikut :
a. Meningkatnya pemahaman penyidik POLRES PAKPAK BARAT maksud dan
tujuan pemeriksaan korban oleh dokter untuk dibuatkan visum et repertum.
b. Meningkatnya keterampilan penyidik POLRES PAKPAK BARAT dalam
pembuatan surat permintaan visum et repertum korban tindak pidana .
c. Meningkatnya Ketrampilan Penyidik dalam menjelaskan maksud dan tujuan Autopsi
korban oleh dokter untuk dibuatkan visum et repertumnya.
8
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
8.2 Saran
Kita berharap penyidik POLRES PAKPAK BARAT dalam menjalankan tugasnya
menangani kasus tindak pidana semakin lebih baik dan pemeriksaan korban hidup maupun
mati untuk dibuatkan visumnya lebih banyak lagi dan keputusan pengadilan terkait dengan
kasus tersebut dapat memberikan kepuasan terhadap semua pihak, baik pihak korban maupun
pihak terdakwa.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Lampiran 1. Daftar hadir
11
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari senin, 13 Februari
2020, kegiatan sebagai berikut :
12
Lampiran 3 Foto Kegiatan
13
Lampiran 4. Biodata Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat.
A. Identitas
1 Nama Dr.Asan Petrus,MKed9for),SpF
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP 196804022000121001
5 NIDN 00 020468 04
6 Tempat dan Tanggal Lahir Serapit, 2 April 1968
7 E-mail Asanpetrus95@gmail.com
8 No.Telepon/ HP 082165831354
9 Alamat kantor Fakultas Kedokteran USU
Jl. dr.T.Mansur no.5 Kampus USU Medan 20155
10 No.Telpon/ Fax Telp (061) 8211045, Fax (061) 8216264
11 Mata kuliah yang diampu 1. Visum et repertum
2. Euthanasia
3. Saksi ahli
4. Thanatologi
5. Pemeriksaan laboratorium sederhana
forensic
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 Sp-1
Riwayat Universitas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
perguruan Indonesia
tinggi
Bidang Ilmu Kedokteran Kedokteran klinis Forensik Forensik dan Medikolegal
Tahun masuk- 1988-1997 2009-2013 2010-2015
Lulus
Judul - Menentukan jenis diatom Menentukan jenis diatom
skripsi/tesis sungai Deli dan Badera sungai Deli dan Badera
pada stasiun hulu, tengah pada stasiun hulu, tengah
dan hilir dengan cara dan hilir dengan cara
destruksi asam destruksi asam
Nama 1.dr.H. Guntur Bumi 1.dr.H. Guntur Bumi
Pembimbing NST,SpF NST,SpF
2.Prof.dr.H.A.Amir,DFM, 2.Prof.dr.H.A.Amir,DFM,
SpF(K) SpF(K)
14
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat
1 Seminar ilmiah dalam memperingati visum et 31 Mei 2018 di Aula
hari bakti dokter Indonesia ke-110 repertum,prosedur RSU.Balige
dan cara
membuatnya
2 Muktamar dan PIT PDFI Yogyakarta Sosialisasi visum et 20 September 2019
2019 repertum melalui di Hotel Eastparc
seminar IDI Cabang Yogyakarta
3 Muktamar dan PIT PDFI Yogyakarta Sosialisasi visum et 20 September 2019
2019 repertum melalui di Hotel Eastparc
Siaran Radio RRI Yogyakarta
Medan
Semua data yang saya buat dan tercantum dalam Biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Usulan Program Pengabdian Masyarakat .
dr.Asan Petrus,MKed(for),SpF
15
lampiran 5 surat tugas
Lampiran 6 pre dan post test
Lampioran 7 surat keterangan melaksanakan tugas