Anda di halaman 1dari 5

Modul 5

Sub CPMK

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Psikodiganostika, Sejarah


Psikodiagnostika, serta syarat-syarat psikodiagnostikus (kode etik & adab),

Kode Etik Dalam Psikodiagnostik


Ethichs : the branch of science which investigate the activity of individuals, not as
event, but as judged with respect to moral values
Ethics : is study of ideal conduct, the highest knowledge of good and evil, the
knowledge of the wisdom of life
Etika direfleksikan oleh individu melalui pengalaman & pendidikan sbg moral judgment
dalam tindakan:
1. Tidak menyakiti orang lain
2. Memegang janji
3. Taat dan hormat pada orang tua & guru
4. Moral Judgement (kemampuan u/ membedakan yg baik dan buruk) terbentuk
melalui pengalaman dalam interaksi dg orang tua, kemudiaan peer group,
sekolah, & selanjutnya masyarakat
CODE : Adalah kesepakatan tentang sesuatu yang tertulis secara deskriptif dan
sistematik

Kode Etik : Adalah kesepakatan tertulis mengenai tindakan atau aktivitas yg


didasarkan pada nilai moral tentang baik buruk
Kode Etik berlaku pd suatu kelompok sesuai dg norma yg berlaku dlm kelompok
itu. Disosialisasikan o/ kelompok itu kepada anggotanya dan mengikat para
anggotanya. Sehingga akan terdpt bermacam-macam kode etik dlm masyarakat
Adab dalam menjalankan Profesi

Persyaratan Psikodiagnostikus
1. Memiliki pengetahuan yang luas dan terlatih /terampil dalam melakukan
proses diagnostik
2. Mengenal diri sendiri, sehingga kemungkinan munculnya kelemahan, seperi
penilaian subjektif dapat dihindarikan
3. Mampu menempatkan diri pada keadaan orang yang sedang diperiksa
4. Menyadari pengalaman intuitif dirinya, sehingga tidak terjebak pd interpretasi
yg tidak matang
5. Memiliki pertimbangan objektif & kritis terhadap setiap data yg diperoleh.
Dalam hal ini memperhitungkan kemungkinan adanya hal yg disembunyikan
individu
6. Menyadari keterbatasan diri, bila perlu dalam proses selanjutnya
menggunakan rujukan orang lain yg lebih ahli

Seorang Psikodiagnostikus ad. 1. Memiliki pengetahuan yang luas, 4.


Menyadari pengalaman intuitif dirinya, sehingga tidak terjebak pada
interpretasi yg tidak matang, 5. Memiliki pertimbangan objektif & kritis
terhadap setiap data yg diperoleh. Dalam hal ini memperhitungkan
kemungkinan adanya hal yg disembunyikan individu.
Oleh karena itu seorang Psikodiagnostikus penting memiliki dan mengamalkan
adab dibawah ini :
Rasullulah bersabda : “ Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seorang
muslim dan Muslimah” Ketahuilah bahwa setiap muslim dan Muslimah tidak
berkewajiban mempelajari semua ilmu , tetapi berkewajiban mempelajari ilmu
yang ia dibutuhkan saat itu. Sebagaimana dikatakan : Ilmu yang paling utama
ialah ilmu yang dibutuhkan saat itu dan sebaik-baiknya amal yang dituntut saat
itu.Perlu diketahui, seorang muslim wajib mempelajari segala kewajiban yang
akan ia jalani dalam keadaan apapun itu. Dengan demikian karena ia harus
menegakan sholat maka ia wajib mempelajari ilmu tentang sholat, minimal ilmu
yang dengannya ia bisa menjalankan kewajiban sholat, selain itu sekurang-
kurangnya ia wajib mempelajari ilmu yang dengannya ia dapat menjalankan
semua kewajiban. Sebab sesuatu yang menjadi wasilah untuk menegakan
sesuatu yang fardu maka hukumnya juga fardu. Demikian pula sesuatu yang
menjadi wasilah untuk menegakan sesuatu yang wajib maka hukumnya juga
wajib dipelajari. Begitu juga dalam perkara puasa, zakat-jika ia memiliki harta-,
dan haji jika memang sudah wajib baginya. Sama halnya dengan jual beli ; jika
ia memang orang yang berprofesi pedagang. Dikatakan pada Muhammad bin
Hasan, “kenapa anda tidak menulis kitab tentang Zuhud?” Beliau
menjawab”aku telah menulis satu kitab dalam bab jual beli.”maksudnya, orang
yang zuhud adalah orang yang selamat dari syubhat-syubhat dan hal-hal yang
dimakruhkan dalam perdagangan, begitu juga dalam semua bentuk muamalah
dan perkejaan. Dan siapa saja yang menyibukan diri dengan salah satu
darinya makai a wajib mempelajari ilmu yang dapat menjaga dirinya dari hal-
hal yang haram. Diwajibkan pula baginya untuk mempelajari ilmu tentang hati,
seperti tawakal, inabah, khasiyyah dan ridha, karena hal itu terjadi disetiap
keadaan. Semua orang sudah tahu akan keutamaan ilmu karena ilmu
merupakan keistimewaan bagi manusia.Sebab, semua sifat selain ilmu itu
sama-sama dimiliki oleh manusia dan juga semua hewan, seperti : sifat berani,
nekad, kuat, dermawan, kasih sayang, dsb, kecuali ilmu. Dengan Ilmu, Allah
menunjukan kemuliaan Adam atas malaikat, dan Allah memerintahkan mereka
untuk bersujud kepadanya. Ilmu menjadi mulia tak lain karena ia merupakan
wasilah menuju kebaikan dan kataqwaan, yang dengannya seseorang berhak
mendapatkan kemuliaan disisi Allah dan kebahagian yang abadi. Belajarlah
karena ilmu adalah hiasan, keutamaan, dan alamat pujian bagi pemiliknya.
Jadilah orang yang dapat mengambil manfaat setiap hari dengan cara
menambah ilmu, dan berenanglah di Samudra kemanfaatan. (Ta’limul
Mutaállim : Imam Az-Zarnuji 2019 ; 35-39)
Adapun no 2. Mengenal diri sendiri, sehingga kemungkinan munculnya
kelemahan, seperi penilaian subjektif dapat dihindarikan, 6. Menyadari
keterbatasan diri, bila perlu dalam proses selanjutnya menggunakan
rujukan orang lain yg lebih ahli, adab yang penting dimiliki dan diamalkannya
adalah :
Tawadhu
Sesungguhnya engkau telah diuji oleh makna-makna tabi'atmu dan oleh tipu
daya hawa nafsumu, maka dari itu tegaklah kamu dengan penuh tawadhu'.
Tawadhu' itu bermacam-macam di mana tawadhu' yang paling utama, adalah
engkau tidak merasa atau beranggapan memiliki kelebihan dari selainmu, dan
engkau harus melihat orang lain dari kacamata dhamir dan hati. Jika engkau
melihat orang yang baik, maka hendaknya engkau mengharap darinya
keberkahan dan mengharap doa darinya. Tawadhu' kedua, adalah seorang
hamba yang tawadhu' dengan hatinya, mencintai orang yang dikenalnya dan
tidak menghina orang yang berbeda pendapat dengannya, tidak juga
meninggalkan orang yang berada dihadapannya atau yang bukan keluarga
dekatnya. Tawdhu' ketiga adalah tawadhu' yang diwajibkan bagi seseorang
hamba di mana seandainya mereka meninggalkan tawadhu' ini, mereka jadi
kafir, yaitu sujud kepada Allah Swt. Hal ini dijelaskan oleh hadits rasulallah
Saw: "Sesungguhnya bagi orang yang meletakkan (sujud) wajahnya kepada
Allah, ia bebas dari takabur. (Psikologi Sufi)

Adapun no 3. Seorang psikodiagnostikus mampu menempatkan diri pada


keadaan orang yang sedang diperiksa, adab yang penting dimiliki dan
diamalkan :
Menurut al Ghazali, seorang muslim tidak boleh menginginkan yang jelek untuk
muslim yang lain, maupun merugikan mereka dengan ucapan atau perbuatan.
Kalau dia bisa, dia harus berbuat baik kepada mereka tanpa membedakan
antara yang shaleh dan yang jahat. Dia harus hormat terhadap mereka dan
berlapang dada kalau mereka bertindak kasar kepadanya. Jika dia marah
kepada salah satu diantara mereka, dia jangan memutuskan hubungan
dengannya lebih dari tiga hari. Setelah jangka waktu ini, mereka bertemu,
dialah harus yang lebih dulu menegur orang itu. Dia tidak boleh percaya
kepada seseorang yang berkata jelek tentang orang lain. Seorang muslim
harus menghargai orang lain menurut kedudukan mereka. Jika dia berhutang
kepada seseorang, maka dia harus menghormati orang itu. Perlakuaannya
terhadap orang lain harus sesuai dengan kecerdasan mereka. Dia mesti
menghargai kaum tua dan sayang kepada anak-anak, mengharmati yang
disebut terdahulu dilakukan dengan tidak berbicara dihadapan mereka tanpa
izin. Dia harus baik hati, tenang, mudah dihubungi, riang dan ramah kepada
orang lain. Seorang muslim harus menyembunyikan kesalahan muslim lain ;
kalau tidak Ikhwan muslimnya akan dibuat malu. Mendorong kearah yang
bermanfaat atau menjauhkan segala yang tidak terpuji, adalah amal derma
lidah. (Etika Al- Ghazali 1988 ; 247-248)

Anda mungkin juga menyukai