Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS

OLEH
NAMA : CHRISTOPH J. LIWE (32118119)
THERESIA S.N. NENI (32118154)
THERESIA E. REO (32118137)
MARIA J. D. BAIT (32118134)
KELAS : C
SEMESTER : IV

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pisang merupakan sebuah jenis tanaman raksasa yang berdaun besar dalam
dunia pertanian. Buah pisang merupakan tanaman unggul Indonesia, yang
dimana volume produksinya relatif lebih besar dan luas panennya
dibandingkan dengan komoditas tanaman lain. Namun disisi lain
pengelolaan tanaman pisang masih terbatas atau perkebunan rakyat yang
kurang dikelola secara intensif.
Tanaman pisang berskala besar, sehingga Indonesia pernah dan sempat
mengekspor pisang dengan volume yang begitu tinggi, namun pada keadaan
yang lain volume ekspor menurun hingga mencapai titik terendah.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa sebenarnya Indonesia mempunyai
peluang yang cukup besar untuk dapat meningkatkan ekspor buah pisang di
tahun yang akan datang. Hal ini didukung dengan ketersediaan lahan yang
cukup untuk penanaman benih pisang yang disiapkan tersebut, serta iklim
yang mendukung, sumber daya manusia yang memadai dan perkembangan
teknologi yang inovasi untuk pengelolaan tanaman pisang.
Meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi buah-buahan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi buah
pisang secara baik, sehingga kebutuhan akan buah pisang terus meningkat,
maka perlu dilakukan pengembangan pisang yang baik dan bertanggung
jawab. Pengembangan pisang berskala kebun rakyat dan besar akan dengan
sendirinya membuka peluang usaha bisnis yang tentunya akan membuka
kesempatan usaha dan kesempatan kerja .
Pisang selain sebagai buah yang dikonsumsi, pisang juga dapat diolah secara
baik untuk skala rumah tangga seperti keripik, pisang juga diolah oleh
industri besar yang akan menghasilkan tepung dan lain sebagainya, yang
akan merangsang tumbuh berkembangnya bisnis.

Pengembangan pisang di Indonesia tidak akan tercapai secara optimal tanpa


adanya investor baik dari dalam maupun dari luar negeri. Oleh karena itu,
investasi harus disertai dengan informasi, pengembangan dan kebijakan-
kebijakan yang akan mendukung investasi pisang demi pengembangan
bisnis dan kebutuhan konsumen maupun industrial.

BAB II
PEMBAHASAN
Kami telah melakukan pengambilan data di Desa Tetebudale, Kec. Kupang Timur,
Kab. Kupang tentang usaha pertanian budidaya tanaman pisang. Kami melakukan
pengambilan data ini pada seorang ibu rumah tangga dengan:
Nama : Ibu Gebi Manu
Umur : 33 thn
Pendidikan terakhir : S1
Beliau adalah pemilik dari kebun pisang yang berada di Desa Tetebudale.

2.1. SEJARAH
Menurut ibu Gebby, kebun pisang ini di wariskan dari nenek moyang kami dan
kami budidayanya sampai saat ini. Tidak tau pada tahun berapakah nenek moyang
kami mulai menanam dan membudidayakan pisang-pisang ini. Karena kami sudah
berada pada generasi yang berikutnya jadi kami tidak tau menau pada tahun berapa
kebun pisang ini di buat. Sebelum saya lahir saja sudah ada kebun ini. Sampai saat
ini kami tetap membudidayakan tanaman pisang ini karena selain sebagai makanan
pengganti kami juga bisa mendapatkan uang dari pisang-pisang ini. Kami
menanamnya dengan meminta anakan pisang dari tetangga untuk memperbanyak
pisang-pisang yang ada di kebun kami.

2.2. BIAYA
Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa mereka hanya meminta anakan pisang
pada tetangga jadi mereka tidak perlu membutuhkan modal awal. Lahan yang
menjadi kebun mereka saat ini adalah tanah milik mereka sendiri atau dari nenek
moyang mereka. Kalau diperkirakan saat ini harga lahan kurang lebih mencapai
Rp. 50.000.000,00 dan harga peranakan Rp. 1.000,00. Pengadaan awalnya mereka
hanya mengambil anakan lalu membuat lubang untuk menanam anakan pisang
tersebut.
Tanaman pisang ini tidak memerlukan vaksin /pupuk mereka hanya cukup
menyiramnya dengan air.

2.3. PROSES PENGOLAHAN PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN


Pisang setelah matang atau sudah tua pisang akan di potong dan di sisirkan
menjadi satu-satu sisir pisang sampai pada sisir paling terakhir hasilnya bisa untuk
di jual dan bisa juga untuk di makan, biasanya keluarga merebus atau di goreng
menjadi keripik untuk di makan bersama keluarga. Pemeliharaan tidak perlu
menggunakan pupuk khusus hanya perlu di siram dan di biarkan begitu saja
sampai pada masa panen. Pisang tidak memiliki musim hanya kalau cuacanya
panas maka buah yang di hasilkan tidak begitu bagus.
Pisang yang kami tanam di sini atau di kebun kami ini ada tiga (3) macam yaitu:
1. Pisang susu
2. Pisang kalvanik
3. Pisang beranga
Buah pisang-pisang ini bisa di buat menjadi kue, keripik, pisang rebus, pisang
goreng, minuman sari pisang, tepung pisang, dan bahkan bisa di buat tidak hanya
di buahnya saja yang dapat di hasilkan bonggolnya saja bisa di hasilkan menjadi
keripik bonggol pisang dan dapat juga menghasilkan minuman keras atau alcohol
yang sering di sebut dengan “Anggur Pisang”.

2.4. PENJUALAN
Harga jual dari hasil kebun ini per sisirnya berbeda beda kalau yang sisir buahnya
besar maka harganya Rp. 5.000,00 kalau yang kecil maka turun menjadi Rp.
4.000,00. Kebun ini tidak menjualnya per tandan tetapi per sisir dari pembeli,
mereka membeli dengan harga yang ada di atas tetapi jika di pasarkan harganya
menjadi Rp. 7.000,00 - Rp 10.000,00.

2.5. KEUNTUNGAN PER BULAN


Pisang yang di jual keuntungannya tidak per bulan karena biasanya panen 4-5
bulan sekali, jadi tidak ada keuntungan per bulan. Jika pembeli dating membeli
pisang tersebut maka keuntungannya kurang lebih Rp. 150.000,00 dan itu
keuntungannya sudah pasti karena sudah ada saling kerja sama antara dua belah
pihak.

2.6. DISTRIBUSI
Pemilik lahan tidak berhubungan langsung dengan konsumen akhir karena sudah
ada kerja sama.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan kajian materi yang di jelaskan dapat di simpulkan bahwa tanaman
pisang selain sebagai tanaman pertanian yang dapat di konsumsikan secara
langsung oleh konsumen, pisang juga dapat di ekspor untuk dapat meningkatkan
kesempatan bisnis dan memperbaiki ekonomi masyarakat dalam hal ini peluang
investasi.

3.2. SARAN
Berdasarkan kajian materi yangt di jelaskan, di sarankan kepada masyarakat agar
dapat membudidayakan tanaman pisang sebaik mungkin agar dapat di jadikan juga
sebagai peluang usaha demi pengembangan ekonomi masyarakat yang berjalan
seadanya.

Anda mungkin juga menyukai