Anda di halaman 1dari 57

Tatalaksana dan Patofisiologi

Reproduksi Peripartum pada


Anjing dan Kucing

KULIAH PENDAHULUAN PPDH UB 2022


Topik
 Persiapan sebelum dikawinkan
• Siklus reproduksi
• Perkawinan
 Perawatan pada waktu bunting
• Diagnosa kebuntingan
• Nutrisi dan reproduksi
 Perawatan pada waktu dan setelah melahirkan
• Proses kelahiran normal
• Dystokia
 Problem peripartum
InI Veterinary Service
Caring with Heart and Knowledge
Persiapan sebelum dikawinkan

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Siklus Reproduksi Anjing
 Birahi pertama
• Umur 6–18 bulan tergantung pada ras
• Sebagian besar pada umur 8 bulan
• Ras kecil lebih awal daripada ras besar
 Biasanya setiap 4-6 bulan sekali
 Rata-rata selama 21 hari
• Proestrus dan estrus

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Siklus Reproduksi Anjing
Siklus Reproduksi Anjing

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Teknik Untuk Menentukan
Waktu Ovulasi
Perkawinan Anjing
Siklus Reproduksi Kucing
 Kucing betina induce ovulator – tidak ovulasi kecuali jika
dikawini  meningkatkan kemungkinan konsepsi jika
dikawini
 Kucing betina mulai birahi pada umur 4 bulan
 Tanda birahi
• Mau dikawini, berguling-guling, menggosokkan badan ke obyek
tertentu, mengangkat bagian belakang tubuhnya dan sering
mengeong dengan suara keras
 Lama birahi 3-20 hari  berulang 10-40 hari jika tidak
dikawini
 Bersedia dikawini oleh beberapa pejantan  anaknya
bermacam ukuran dan bentuk
 Siklus berhenti jika kucing bunting
 Lama kebuntingan 60-63 hari
 Jumlah anak rata-rata 4 ekor
InI Veterinary Service
Caring with Heart and Knowledge
Perkawinan Kucing
Proses Perkawinan pada Kucing
 Kucing betina harus dibawa ke tempat kucing
jantan paling cepat sekitar 2 hari setelah
menunjukkan gejala birahi
 Area kawin sebaiknya sudah dikenal oleh kucing
jantan, tenang, cukup luas, tidak banyak
gangguan dan mudah diawasi
 Sebaiknya proses perkawinan tidak terhenti,
kecuali jika terdapat ancaman gangguan
keselamatan baik yang jantan atau betina
 Kucing jantan akan kawin sampai lelah,
sedangkan yang betina akan berguling-guling
dan menjilati badannya setelah kawin dan tidak
mau dikawini lagi InI Veterinary Service
Caring with Heart and Knowledge
Proses Perkawinan pada Kucing
 Karena ovulasi pada kucing terinduksi oleh
stimulasi vaginal-cervical, disarankan untuk
memberikan kesempatan perkawinan berulang
kali selama 2–3 hari
 Disarankan ada waktu jeda antara periode kawin
untuk mencegah kelelahan dan mengurangi
perkelahian
 Stress akibat transportasi dapat mempengaruhi
fungsi reproduksi kucing betina yang nervous
 Pemeriksaan kebuntingan dapat dilakukan 21-30
hari pasca perkawinan
InI Veterinary Service
Caring with Heart and Knowledge
Pemeriksaan Kebuntingan
Lama kebuntingan dari saat konsepsi:
 Anjing: 57 – 65 hari (rata-rata 60 hari)
 Kucing: 61 – 65 hari (rata-rata 63 hari)
 Tanda-tanda kebuntingan:
 Perut terlihat membesar
 Puting susu membesar dan berwarna kemerahan
 Kepastian kebuntingan dapat ditentukan dengan uji
diagnostik lanjut
Diagnosa Kebuntingan Lanjut pada
Anjing dan Kucing

 Palpasi abdominal
 X-ray
 Ultrasonografi (USG)
 Relaxin canine pregnancy
test

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Diagnosa Kebuntingan Lanjut pada
Anjing dan Kucing
 Palpasi abdominal

 Pada hewan kooperatif


 Paling akurat  28-30 hari
pasca ovulasi
 Teraba seperti untaian tasbih
 Lebih sulit jika anjing besar
 Lebih sulit jika fetusnya hanya
satu

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Diagnosa Kebuntingan Lanjut pada
Anjing dan Kucing

 X-ray
• Akurat jika dilakukan pada 42-50 hari
• Berguna untuk menghitung jumlah anak

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
X-Ray

2
1

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Diagnosa Kebuntingan Lanjut pada
Anjing dan Kucing

 USG
• Akurat jika dilakukan pada 35 - 42 hari
• Berguna untuk menghitung jumlah anak
• Berguna untuk menentukan vitalitas
anak

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
USG
Jantung Kepala

Dada

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Diagnosa Kebuntingan Lanjut pada
Anjing dan Kucing
 Relaxin canine pregnancy test
• Relaxin adalah hormon spesifik yang
disekresikan placenta anjing ke dalam darah
• Akurat jika dilakukan pada 21-28 hari pasca
perkawinan
• Test negatif  tidak ada placenta  tidak
bunting
• Jika uji terlalu dini  negatif palsu 
sebaiknya uji ulang 7-10 hari kemudian

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Nutrisi dan Reproduksi

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Kebutuhan Nutrisi Induk Bunting
Dampak Nutrisi Induk Bunting
Penggunaan Nutrisi Pada Induk Bunting

Optimalisasi:
• Konsepsi
• Jumlah anak per kelahiran
• Kemampuan induk untuk
melahirkan
• Daya hidup anak pre-natal dan
neo-natal
• Laktasi

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Proses Kelahiran pada
Anjing dan Kucing

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Kelahiran pada Anjing dan Kucing

 Sebagian besar anjing dan kucing bisa


melahirkan sendiri tanpa kesulitan
 Awasi dengan seksama selama masa akhir
dari kebuntingan dan proses kelahiran

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Tanda-tanda menjelang kelahiran normal

 Induk terlihat gelisah


 Terengah-engah
 Menggali-gali lantai
 Suhu tubuh turun < 38 °C
 Kencing berulang-ulang
 Terlihat gelembung ketuban dari
vaginanya  pecah warna
kuning kehijauan dan tidak
berbau pesing

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Proses Kelahiran Normal
 Lama proses melahirkan bervariasi
 Proses kelahiran normal  perlu waktu sekitar 10
menit mulai saat anak terlihat di vagina sampai
keluar
 Anak biasanya dilahirkan dengan posisi kepala
dahulu
Proses Kelahiran Normal
 Induk menjilati muka anaknya
untuk memecah dan
membersihkan selaput ketuban
 Jilatan merangsang fungsi

jantung dan paru-paru anak


 Induk menggigit tali pusar

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Bagaimana jika proses kelahiran
tidak normal?

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Kapan Harus Menghubungi Dokter Hewan

 2 jam setelah amnion pecah, induk


merejan tetapi anak tidak keluar
 Lendir hijau tua keluar dari alat
kelamin induk
 Ada 2 gelembung yang keluar
bersamaan
 Selama 2 jam gelembung yang
keluar tidak pecah
 Kaki atau ekor terlihat tetapi anak
tidak segera dilahirkan

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Mengapa Kesulitan melahirkan (Dystokia)
terjadi?
Obstruktif
 Induk: ukuran panggul kecil, tulang pelvis
pernah patah, kegemukan, torsio uterus
 Anak: ukuran terlalu besar, salah posisi,
kelainan bawaan, mati
Fungsional
 Primer: stres, usia lanjut, gemuk, sakit,
obat-obatan
 Sekunder: kelelahan akibat lamanya
proses kelahiran

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Problem Peripartum
 Induk nervous
 Agalactia
 Puerperal hypocalcemia
 Metritis
 Mastitis
 Uterine subinvolution

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Induk Nervous
 Lingkungan yang asing  hewan nervous 
mengganggu proses kelahiran, pengeluaran air
susu dan sifat keibuan (khususnya hewan
premipara)
 Hilang dalam beberapa jam, tetapi berdampak
negatif pada produksi kolostrum dan perawatan
anak  harus segera diatasi
 Obat penenang dosis rendah Acepromazine (0,01
mg/kg PO 2-3 x/hari)  tidak mengganggu
produksi susu dan tidak berdampak negatif pada
anak
 Induk nervous mengabaikan anak atau merawat
anak secara berlebihan  tidak bisa menyusu,
tubuhnya luka-luka
Agalactia

 Pastikan bahwa benar terjadi agalactia  bukan


kolostrum
 Periksa terhadap adanya gangguan metabolik
(eclampsia) atau keradangan (metritis, mastitis),
status nutrisi dan cairan tubuhnya, dan nyeri
peripartus
 Estrogen mempengaruhi proses lactogenesis 
Pastikan kelenjar mammae sudah berkembang
sempurna sebelum melakukan OH bersamaan
dengan SC

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Agalactia

 Produksi air susu yang cukup dapat diperkirakan


dari derajat kekenyangan anak dan peningkatan
BB-nya per hari (setelah 24 jam)
 Keluarnya air susu diatur oleh pelepasan oxytocin
akibat rangsangan reflek menyusu
 Segala hal yang mengganggu pituitary-
ovarian-mammary gland axis akan
menyebabkan terjadinya agalactia
• Misalnya: tidak memberi kesempatan anak menyusu,
anak prematur, suplementasi progesteron selama
kebuntingan

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Agalactia
 Produksi air susu yang kurang dapat diatasi
jika tindakan pertolongan diakukan segera
 Suntikkan Mini-dose oxytocin (0.5–2 U/dosis,
SC, setiap 2 jam); anak harus disingkirkan
pada waktu penyuntikan dan dikembalikan 10
menit kemudian
 Sementara itu, anak harus diberi minum susu
formula secukupnya agar kondisinya
membaik dan mampu menyusu
 Kelenjar susu dipijat secara lembut jika
sedotan anak kurang kuat
InI Veterinary Service
Caring with Heart and Knowledge
Agalactia

 Metoclopramide (0.1–0.2 mg/kg, SC, 3–4


x/hari) akan merangsang pelepasan
prolactin
 Acepromazine dosis rendah juga dapat
merangsang pengeluaran air susu
 Pengobatan tetap dilakukan sampai
proses laktasi berjalan dengan baik
(biasanya sekitar 24 jam)

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Puerperal hypocalcemia
 Nama lain: Postpartum hypocalcemia,
Periparturient hypocalcemia, Puerperal tetany,
Eclampsia
 Penyakit berbahaya yang biasanya terjadi pada
puncak laktasi (2-3 minggu postpartum)
 Dapat terjadi pada anjing segala ras, jumlah
anak berapapun dan kapan saja selama laktasi
 Paling sering terjadi pada anjing ras kecil dengan
anak yang berat badannya besar atau jumlah
anak yang banyak
 Jarang terjadi pada kucing  biasanya awal
laktasi InI Veterinary Service
Caring with Heart and Knowledge
Patofisiologi
 Akibat hilangnya kalsium darah untuk produksi air
susu dan kurangnya asupan kalsium dalam pakan
 Gangguan metabolisme kalsium terjadi akibat
mobilisasi kalsium dari tulang ke dalam darah jauh
lebih rendah dari pada keluarnya kalsium ke dalam
kelenjar susu
 Suplementasi kalsium selama periode kebuntingan 
eclampsia pada puncak laktasi karena kadar kalsium
yang berlebihan selama kebuntingan mengacaukan
sistem metabolisme kalsium tubuh  hipokalsemia
pada waktu kebutuhan kalsium tinggi
 Berbeda dengan sapi perah, pada anjing eclampsia
tidak disebabkan oleh kurangya produksi parathyroid
hormone (PTH)
InI Veterinary Service
Caring with Heart and Knowledge
Gejala klinis
• Terjadi secara tiba-tiba. Sebelumnya induk dan anak terlihat
sehat

• Gejala awal berupa terengah-engah dan gelisah

• Tremor ringan, meringis, spasmus otot, jalan kaku, ataxia


akibat meningkatnya eksitabilitas neuromuskular

• Perubahan tingkah laku: agresif, meraung-raung, hipersalivasi,


menjejak jejakkan kaki, hipersensitif terhadap rangsangan dan
disorientasi

• Demam tinggi, tremor hebat, tetani, kejang umum, coma dan


mati
Diagnosa
 Berdasarkan signalement, riwayat hewan, gejala
klinis dan respon terhadap terapi
 Kadar kalsium darah <7 mg/dL (anjing) dan <6
mg/dL (kucing) memastikan adanya diagnosa
eclampsia
 Diagnosa banding:
• Penyebab kejang yang lain, misalnya
hipoglikemia, keracunan, epilepsi,
meningoencephalitis
• Penyebab demam lain: metritis, mastitis

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Terapi dan Pencegahan
 Terapi awal:
• Calcium gluconate 10% secara IV perlahan-lahan (0.5–1.5
mL/kg selama 10–30 menit; dosis rata-rata: 5–20 mL) sampai
gejala klinisnya hilang
• Relaksasi otot biasanya segera terjadi
• Jika gejala tidak hilang, biasanya terjadi akibat cerebral
oedema
• Cerebral edema, hyperthermia, and hypoglycemia harus
diobati jika terjadi
• Demam biasanya hilang setelah gejala kejang teratasi
• Pemberian obat anti demam seringkali malah menyebabkan
hipotermia
 Selama pengobatan
• Waspadai terhadap arithmia dan bradicardia akibat pemberian
kalsium yang terlalu cepat
InI Veterinary Service
Caring with Heart and Knowledge
Terapi dan Pencegahan
 Jika hewan sudah stabil
• Lanjutkan pemberian calcium gluconate 10% dengan dosis 5–
15 mg calcium/kg/jam secara IV atau berikan larutkan calcium
gluconate 10% dalam 0,9% saline (1:1) dengan dosis 0.5–1.5
mL/kg, SC, tid untuk mencegah gejala klinisnya kambuh
kembali
• Jaga agar kadar kalsium darah tetap berada dikisaran 8–9,5
mg/dL
 Setelah periode akut teratasi
• Berikan kalsium 25–50 mg/kg/hari PO  dibagi dalam 3–4 kali
pemberian sampai akhir masa laktasi
• Terapi jangka panjang dengan vitamin D dan kalsium PO
biasanya memerlukan 24-96 jam sebelum terlihat efeknya
• Pisahkan anak selama 12-24 jam  jika gejala kambuh
kembali  anak tidak boleh menyusu ke induk tersebut

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Terapi dan Pencegahan
 Pemberian Vitamin D akan meningkatkan absorpsi kalsium
di usus
 Dosis 1,25-dihydroxyvitamin D (Calcitriol): 0.03–0.06
mcg/kg/hari
 Calcitriol memiliki rapid onset of action yang cepat (1–4
hari) and half-life yang pendek(<1 hari)
 Efek samping Calcitrol akibat overdosis dapat dikendalikan
dengan cepat jika pemberiannya segera dihentikan
 Jangan memberikan kortikosteroid  menurunkan kadar
serum darah dengan cara menghambat transport kalsium
di usus dan meningkatkan pengeluaran kalsium di urin

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Terapi dan Pencegahan
 Pemilik hewan harus diberi tahu bahwa puerperal
hypocalcemia dapat terjadi lagi di periode kebuntingan
berikutnya
 Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan induk
anjing pakan berkualitas tinggi yang kadar nutrisinya
seimbang serta air minum yang cukup
 Beri anak suplemen susu (pada awal laktasi) atau pakan
solid (> 3-4 minggu)
 Berikan suplemen kalsium pada induk dengan riwayat
puerperal hypocalcemia
 Jangan memberikan suplemen kalsium PO selama laktasi
tanpa indikasi yang jelas

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Masititis
 Radang kelenjar mammae post partum akibat infeksi
bakteri
 Kadang-kadang terjadi pada keadaan bunting palsu
 Dapat bersifat akut atau kronis
• Akut: kelenjar mammae terasa panas dan sakit dan induk demam,
depresi, anoreksia dan lemah
• Kronis: Anak tidak tumbuh dengan baik dan akhirnya mati
 Dapat terjadi pada salah satu atau beberapa kelanjar
mammae
 Lebih sering terjadi pada anjing daripada kucing
 Faktor resiko
• Sanitasi yang buruk, trauma akibat gigitan anak waktu menyusu,
infeksi sistemik
 Induk yang terkena dapat tidak menunjukkan gejala klinis
 Warna atau konsistensi air susu yang dikeluarkan dapat
terlihat normal atau tidak normal
Mastitis

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Metritis
 Metritis adalah infeksi uterus post partum
 Faktor predisposisi
• Proses melahirkan yang lama, dystocia, dan fetus atau placenta
yang tertinggal
 Causa
• Biasanya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli . Penyebab
lain adalah streptococci, staphylococci, Proteus sp
 Gejala klinis
• Leleran nanah bercampur darah dari vulva, depresi, demam,
lethargi, anoreksia dan tidak mau merawat anaknya
 Diagnosa
• Palpasi abdomen terasa uterus yang besar dan lentur (flacid)
• Radiografi diperlukan untuk memastikan tertinggalnya placenta
atau fetus
• Hemogram menunjukkan adanya lekositosis dengan left shift
Metritis

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Gambaran pyometra (USG)
Pyometra (X-Ray)
Subinvolution of placental sites (SIPS)

 Subinvolution of placental sites (SIPS) adalah


gangguan pemulihan endometrium di area
perlekatan placenta
 Causanya tidak diketahui
 Paling sering terjadi pada induk anjing muda (<3
tahun) setelah melahirkan untuk pertama kalinya
 Gejala klinis:
• Biasanya anjing terlihat normal, kecuali tetap
mengeluarkan darah merah muda- kecoklatan (berasal
dari uterus) dari vulvanya ≥3 minggu post partum

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Subinvolution of placental sites (SIPS)

 Diagnosanya dengan menyingkirkan


penyebab lain dengan sitologi vagina, x-ray,
USG, pemeriksaan darah, dll
 Diagnosa banding:
• Metritis, vaginitis, and cystitis.
 Pengobatannya biasanya bersifat suportif
 Disarankan Ovariohysterectomy pada anjing
yang perdarahannya tidak berhenti atau tidak
akan dibiakkan lagi

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Subinvolution of placental sites (SIPS)

Normal postpartum Subinvolution


Take Home Messages
 Kesehatan induk peripartum tidak dapat
dilepaskan dari persiapan kondisi kesehatan
(khususnya organ reproduksi) sebelum dan pada
saat birahi, perkawinan, kebuntingan, kelahiran
dan menyusui

 Pada saat ini tersedia berbagai cara diagnostik,


teknologi, pakan dan pengobatan yang memadai
untuk keperluan tersebut

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge
Any Questions?

Terima kasih

InI Veterinary Service


Caring with Heart and Knowledge

Anda mungkin juga menyukai