Anda di halaman 1dari 3

"BHINEKA TUNGGAL IKA"

Pada suatu hari di Universitas Bakti Jaya, tepatnya di gedung 2, lantai 3 ruang kelas 212 . Para
mahasiswa baru sedang bermain dan berbicara.

Santi dan Sintya: "Nama kamu siapa? "(Dengan aksen jawa)”

Wina :"Nama saya Wina, nama kalian siapa?”

Santi : “Namaku Santi”

Sintya : "Namaku Sintya, asalmu dari daerah mana?"

Wina :"Aku tinggal di Bandung tapi orang tuaku tinggal di Jawa."

Afif :(Masuk ke kelas sambil berbicara dengan bahasa Jawa)

Santi:"Siapa namamu?" (Bertanya kepada Afif)

Afif : :"Namaku Afif." (Mengubah posisi tubuhnya menghadap santi)

Santi: "Oh, aku Santi, ini Wina, dan ini Sintya. " (Menujuk wina dan sintia)

Wina:"Kamu dari mana?”

Afif: "Aku dari Madura.

Wina : "Wah bagaimana suasana di Madura?, cerita dong!"Santi :” Win, kenap si

Afif : “Jdi madura itu ... “

Santi : “win kenaoasih tanya-tanya dia, sudahlah biar saja. Bagus juga jawa dari pada
madura.”(memotong pembicaraan afif.)

Afif: “madura itu indah ada berbagai macam tempat wisata yang bagus dan udaranya pun masih
terjaga.”

Sintya : “di jawa juga banyak tempat wisata! Tidak hanya madura saja kok.”

Wina : “sudahlah tidak usah berantem begitu.”

Afif : “(langsung pergi mencari tempat duduk yang jauh dari mereka)”

Denovan : “(masuk ruang kelas dengan pelan sambil mencari tempat duduk yang kosong)”

Pada saat denovan masuk, sintya dan santi saling membicarakan denovan dengan bahasa jawa
karena penampilannya yang kuno dan tidak modern.

Wina :”hai kamu. Ayuk duduk disini disampingku, oh ya nama kamu siapa?” (mengajak berbicara
denovan)

Santi :”win kenapa kamu suruh dia duduk disini? Kan dia bukan satu suku dengan kita!”

Sintya :”kamu orang mana sih?”

Denovan :”nama aku denovan. Aku dari cirebon.”

Santi :”sana cari tempat duduk yang lain saja!”


Afif :”denovan duduk disini saja!” (mengajak denovan bersamanya dan membelanya dari ucapan
pedas santi) denovan menghampiri afif. Mereka berbicara dan bertukar cerita tentang daerahnya
satu sama lain. Sementara mereka berbicara, dua orang siswa asli Jakarta masuk dengan gaya
sombongnya yaitu alprida dan daffa.

Alprida :”kawan lihat itu banyak perempuan disana! Sepertinya bukan orang asli dari sini” (berbicara
dengan temannya yaitu daffa)

Daffa :”iya, ajak kenalan yuk” (mengajak alprida dan menarik tangannya)

Alprida :”hai..., nama kamu siapa?” ?(berdiri didepan wina, santi, dan sintya)

Sintya :”namaku sintya, nama kalian siapa?”

Alprida :”aku alprida. Minta nomor kalian boleh kan?” (mengeluarkan handphone canggihnya)

Daffa :” aku daffa.” (menjabat tangan sintya memperkenalkan diri)

Sintya : iya, ini nomor aku. “(mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan nomornya)

Begitulah acara perkenalan mereka berlangsung di kelas. Pada jam istirahat, mereka mengeluarkan
bekal yang mereka bawa dari rumah

Santi : wina ayu coba makanan aku. Sintya, kamu mau juga?

Daffa : kami tidak ditanya ini?

Santi : “boleh, ayo sini Al, Daf! Kalian kan orang Jakarta, jadi tidak apa-apa kalau mau berteman
dengan kami.

Wina : seharusnya kalian tidak boleh begitu, kita harus berteman tanpa melihat mereka berasal dari
suku apa dan dari daerah mana. Karna kita di Indonesia! Indonesia terdiri dari beberapa suku,
budaya, dan bahasa daerah. Kalaun kita masih membedakan suku, bagaimana Indonesia mau
bersatu?

Alprida : win kamu seperti guru ppkn di sd ku dulu, omongannya sama seperti itu

Daffa : win, biar sajalah...”

Saat mereka sedang berbincang bincang, denovan menghampiri meja mereka dan menawarkan
bekal makanannya.

Denovan : teman-teman, ini aku membawa makanan khas sunda, kalian mau tidak?

Sintya : ( melihat makanan yang dibawa denovan ) “makanan apa ini ? pasti tidak enak! Enakan
makanan khas jawa.

Afif : kamu jangan begitu dong sama dia! Jangan membeda bedakan suku! kita kan sudah menjadi
satu bangsa. “

Denovan : Iya teman teman. Kita sudah di satu sekolah jadi jangan saling membeda-bedakan! Kita
semua harus bersatu!

Alprida : Sudahlah jangan berisik!


Wina : mereka benar kita harus bangga dengan daerah kita sendiri, tapi bukan berarti harus mencela
daerah lain. Karena sebagai penerus bangsa kita harus menghargai semua budaya yang ada di
Indonesia.”

Afif : Iya, karena Indonesia itu identitas diri kita. Sebagai generasi muda kita harus bangga, karena
Indonesia mempunyai banyak suku, budaya, dan bahasa daerah. Jadi kita harus bersatu.”

Wina : Nah itu betul sekali kamu fif. Lebih baik santi, Sintya, Alprida, dan Daffa minta maaf kepada
Afif dan Denovan!

Daffa : Menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan afif dan denovan)” Maafkan aku ya?
Sudah menghina kalian.

Alprida : Maaf ya, Karena sudah menghina daerah kalian.

Denovan : Iya, Aku maafin”(Menerima uluran tangan alprida dan daffa)

Afif : Iya, Maaf juga ya karena tadi sempat kesal dengan kalian semua.”

Wina : Nah begitu dong! Kan enak diliatnya kalo damai begini. Ingat semboyan Indonesia yaitu
Bhineka Tunggal Ika Yang artinya berbeda-beda tetapi tetap Satu jua.

Akhirnya, mereka semua bersatu dalam artian, tidak membedak-bedakan suku dan budaya bangsa
Indonesia serta menjunjung tinggi semangat kekeluargaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai