Anda di halaman 1dari 9

Siaran Pers dan Sosialisasi Penelusuran Data Arkeologi Terkini di Jazirah

Huamual dan Kawasan Taman Nasional Manusela, Pulau Seram

Singkapan bagian hulu dari bentang karst masif Manusela masa Triassik (± 200 juta tahun yang lalu) di sepanjang
pesisir pantai Utara Pulau Seram bagian tengah, dari Sawai hingga ke Saleman
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)
Lokasi Puncak 3035, Puncak Binaiya, dan Gunung Murkele
(Sumber: Basemap Badan Informasi Geospasial, diolah oleh Mujabuddawat, 2019)
Lanskap singkapan karst di ketinggian 2665 mdpl, jalur rangkaian Pegunungan Binaiya
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)
Data artefaktual berupa potongan cangkang moluska di Situs Gua Hunian Kawasan Karst Sawai—Saleman
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)

Gambar cadas berupa hand stencil pada tebing karst pesisir Sawai
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)
Ekskavasi di Situs Lokki
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)
Data artefaktual di permukaan Situs Asaude
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)

Data Fitur kubur kuno di Situs Permukiman Negeri Lama Pulau Buano
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)
Sisa Bangunan Benteng Wantrow di Pulau Manipa
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)

Lokasi pertempuran di Jazirah Huamual yang tercatat dalam riwayat VOC dengan sebutan ‘Perang Ambon Raya’
atau ‘Perang Huamual’ 1629-1656
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)
Temuan gambar cadas di Tanjung Bintang, Pesisir Utara Seram Pulau Buano
(Sumber: Balai Arkeologi Maluku, 2019)

Profil Ketua Tim Peneliti


Muhammad Al Mujabuddawat, S.Hum.

Lahir di Bandung, tanggal 26 Januari 1991. Lulusan S1 Arkeologi Universitas Indonesia tahun 2013.
Bergabung di Balai Arkeologi Maluku sejak 2014, saat ini mengampu jabatan Peneliti Muda, III/c dengan
bidang kepakaran Arkeologi Sejarah. Sejumlah publikasi ilmiah yang ditulisnya dalam kurun waktu
beberapa tahun terakhir lebih fokus terkait arah analisis spasial permukiman-permukiman kuno di
Kepulauan Ambon Lease.

Anda mungkin juga menyukai