Anda di halaman 1dari 3

Nama: Meidy Virdaus

NIM: 6211171066
Mata Kuliah: Para-Diplomacy
Dosen Pengampu: Yusep Ginanjar, S.IP., M.Si.
Kelas: B
Review Jurnal Paradiplomasi (Sister City)
Judul Jurnal : Sister City as A Preservation Strategy
Penulis : Asuka Ogawa
Publikasi : Graduate School of Architecture, Planning and Preservation Columbia
University
Reviewer : Meidy Virdaus (6211171066)
Latar Belakang
Sister City atau Twinning Town merupakan salah satu aktifitas para-diplomasi yang
berhubungan dengan penyelenggara negara sehingga menjadi salah satu aspek yang terikat
dengan politik suatu negara. Seperti contohnya Sister City antara Seattle, WA - Kobe, Japan.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi dalam program
Sister City antara Seattle, WA-Kobe, Japan. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan
pemahaman terhadap pembaca tentang berhasil atau gagalnya Sister City antara Seattle-Kobe.
Hasil
Sister City agreement antara Seattle dan Kobe dimulai dari bulan Oktober tahun 1957.
Populasi kota Seattle ada sebanyak 608,660 jiwa, populasi kota Kobe ada sebanyak 1,544,200
jiwa. Kemitraan kota kembar Seattle-Kobe didirikan pada tahun 1957, setelah perdagangan
tersebut hubungan dimulai kembali antara Seattle dan Tokyo dalam upaya untuk
memperbaiki AS-Jepang hubungan di awal 1950-an. Pada 2012, Seattle memiliki total 21
kota kembar, dan Kobe berafiliasi dengan delapan kota kembar. Sebagai kemitraan pertama
untuk kedua kota tersebut, Hubungan Seattle-Kobe tetap menjadi salah satu yang terkuat dan
paling aktif.
Awal mula kerjasama sister city antara Seattle dan Kobe di latar belakangi untuk
memperbaiki hubungan antar Amerika dengan Jepang usai Perang Dunia ke 2 yang dimana
Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir berkode “Little Boy” di Hiroshima dan “Fat Man”
di Nagasaki yang mengakibatkan 40% bangunan di kota Hiroshima dan Nagasaki hancur
total atau rusak parah.
Kerjasama ini juga menjadi salah satu cara Amerika Serikat meminta maaf kepada
Jepang karena telah mengasingkan etnis Jepang di Amerika Serikat selama Perang Dunia ke
2 setelah Jepang menyatakan perang kepada blok sekutu dan menyerang Pearl Harbor di
Hawaii. Dicatat terdapat 114.000 orang keturuan Jepang disalurkan ke kamp terpencil,
banyak kota-kota pe-Jepangan hilang, dan orang-orang etnis Jepang di Amerika yang
dibebaskan dari kamp terpencil (pengasingan) tidak pernah bisa Kembali ke rumah mereka
masing-masing dan tidak punya apa-apa untuk Kembali menjalani hidupnya.
Hubungan pertemanan antara Seattle dan Kobe terlihat berjalan dengan baik dengan
melihat kegiatan yang terjadi antara kedua kota tersebut pasca Perang Duia ke 2. Pada tahun
1972, Ketika Seattle mengalami “Resesi terpanjang dan terdalam semenjak The Great
Depression”, Kobe mengirimkan beberapa ribu ton beras kepada sister city-nya, mengingat
banyaknya bantuan yang diterima Kobe pasca Perang Dunia ke 2. Arsitektur Seattle,
membuktikan persahabatan pasca-perang dengan Jepang, berpusat di sekitar pertukaran
dengan sister city-nya kota Kobe, paling terlihat di Taman Teras Kobe di Distrik
Internasional, yang memiliki Pohon pinus dan ceri Jepang dan lentera batu. Kegiatan lain
seperti menggunakan seni dan juga selebritas untuk mempromosikan persahabatan antara
Seattle dan Kobe pun dilakukan secara berkala.
Kelebihan
 Dalam tulisan “Sister City as A Preservation Strategy” di sebutkan latar belakang dan
motivasi dari terjadinya kerjasama sister city antara Seattle dan Kobe,
 Digambarkan bahwa kerjasama sister city tersebut berjalan dengan baik dan terus
berkembang dengan bantuan kerjasama lainnya seperti sister port,
 Adanya acara eventual tahunan untuk memperingati satu sama lain dalam kerjasama
sister city tersebut,
 Dijelaskan dengan cukup rinci apa saja yang dilakukan oleh kedua negara dalam
memberikan kontribusi di dalam kerjasama sister city tersebut,
 Menjadi sebuah contoh dalam pelaksanaan sister city yang sinergis.
Kekurangan
 Tulisan ini tidak menjelaskan gambaran besar atas apa saja yang akan dilakukan
dalam kerjasama sister city,
 Tulisan ini hanya focus pada kejadian-kejadian besar di dalam kerjasama sister city
tersebut,
 Kurangnya inisiatif dalam mengembangkan kemajuan kerjasama sister city antara
Seattle dan Kobe.
Kesimpulan
Kerjasama sister city antara Seattle, Amerika Serikat dengan Kobe, Jepang dianggap
berjalan dengan lancar melihat dari waktu yang sudah berjalan dari tahun 1957 hingga
sekarang, keaktifan kedua kota dalam berkontribusi untuk mempromosikan hubungan
persahabatan anatara kedua negara dan kota tersebut, juga tidak lupa dengan adanya
perpanjangan kerjasama berupa sister ports yang menguatkan hubungan mereka.
Sister City antara Seattle dan Kobe merupakan contoh dalam pelaksanaan program
sister city atau twinning town kepada seluruh dunia. Bahwa terlepas sejarah atau apapun yang
telah terjadi antara kedua negara tersebut, hubungan masih bisa diperbaiki dengan
serangkaian kegiatan yang saling menguntungkan seperti sister city.
Saran
Tulisan mengenai studi kasus sister city antara Seattle dan Kobe seharusnya sebelum
dijelaskan apa saja yang mereka lakukan selama ini dijelaskan dahulu apa gambaran besar
atau tujuan yang ingin diraih dari program tersebut. Perlunya penjelasan yang lebih rinci lagi
mengenai pembuatan dan juga proses dari sister city tersebut agar tidak ada fakta yang
tertinggal.

Anda mungkin juga menyukai