Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMINATAN SMA

MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

Nurul Fartindyyah dan Subiyanto


Fakultas Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang
email: fartindyyah93@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu model multi attribute decision
making (MADM) dengan metode penyelesaian weighted product (WP) sebagai Sistem
Pendukung Keputusan Peminatan SMA dalam pengelompokan mata pelajaran yang sesuai
dengan kurikulum 2013. Membuat sistem pendukung keputusan peminatan SMA diperlukan
data berupa nilai raport Sekolah Menengah Pertama (SMP), nilai UN SMP, dan minat siswa.
Data sampel untuk uji sistemdiambil dari data siswa kelas X, SMA Negeri 13 Semarang. Hasil
uji sistem menunjukkan 93.2% dari 103 jumlah data siswa sesuai dengan proses peminatan
yang dilakukan manual di SMA N 13 Semarang.

Kata kunci: metode peminatan SMA, weighted product

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) FOR INTEREST CLASS


IN SENIOR HIGH SCHOOL USING WEIGHTED PRODUCT (WP) METHOD

Abstract
The purpose of this study was to construct a Multi Attribute Decision Making (MADM)
model using the solution-method Weighted Product (WP) as DSS in the senior high school
for course-grouping areas appropriate for the 2013 curriculum. The research subjects were
students of Class 10 of State Senior High School 13 of Semarang. Data were collected from
the report cards, state-examination results, and interests of the junior high school student. The
results of the study show that 93.2% of the 103 students were appropriate with the interest
process conducted manually in the senior high school 13 of Semarang.

Keywords: interest process method, weighted product

PENDAHULUAN tidak ada lagi dalam kurikulum 2013, isti-


Penyelenggaraan pendidikan dalam sa- lah yang muncul adalah peminatan peserta
tuan pendidikan di SMA/MA, dan SMK didik (BPSDMPK & PMP, 2013).
sebelum kurikulum 2013, terdapat program Menurut Widayanti (2009), sekolah
penjurusan peserta didik. Penjurusan peser- memegang peranan penting untuk dapat
ta didik SMA/MA dilaksanakan pada saat mengembangkan potensi diri yang dimiliki
kelas IX, dan di SMK program penjurusan siswa. Implementasi kurikulum 2013 dapat
dilaksanakan bersamaan dengan peneri- menimbulkan masalah bagi peserta didik
maan siswa baru. Istilah penjurusan peserta SMA/MA dan SMK jika peserta didik tidak
didik yang biasanya digunakan selama ini mampu dalam menetapkan pilihan pemi-

139
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 44, Nomor 2, November 2016, Halaman 139-145

natan, baik peminatan kelompok mata pe- menggunakkan metode MADM dengan
lajaran, peminatan lintas mata pelajaran metode penyelesaian masalah WP ke dalam
maupun pendalaman mata pelajaran secara sistem pendukung keputusan, untuk mem-
tepat, sehingga akan menimbulkan kesulit- bantu dalam memecahkan masalah menge-
an dan kecenderungan gagal dalam belajar nai keputusan peserta didik dalam pemi-
(BPSDMPK&PMP, 2013). natan SMA (sekolah menengah atas).
Sekolah, dalam rangka mengembang- Perubahan sistem penjurusan SMAmen-
kan potensi siswa secara optimal, perlu jadi peminatan SMA memiliki banyak kri-
mencari media pemilihan peminatan mata teria, sehingga tidak semua sekolah mampu
pelajaran yang sesuai dengan potensi diri menggunakan acuan yang telah ditentukan
siswa. Dalam tulisan ini, Decision Support secara kumulatif. Batasan masalah dalam
System (DSS) dan Multiple criteria deci- penelitian ini adalah pengelompokan mata
sion making (MCDM) ditawarkan menjadi pelajaran dalam peminatan yang dilakukan
suatu solusinya. DSS merupakan sistem untuk SMA dengan peminatan MIA
pendukung keputusan biasanya dibangun (Matematika dan Ilmu Alam), IIS (Ilmu-
untuk mengevaluasi peluang atau mendu- ilmu Sosial), dan BaBu (Ilmu Budaya dan
kung solusi atas suatu masalah. DSS tidak BaBu) dengan kriteria dari nilai raport,
dimaksudkan untuk mengomptimasi pe- nilai UN, dan minat siswa. Metode yang
ngambilan keputusan, tetapi memberikan digunakan adalah model MADM dengan
sarana interaktif yang memungkinkan pe- metode penyelesaian WP.
ngambil keputusan melakukan analisis de- Penelitian ini bertunjuan membangun
ngan menggunakkan model yang ada (Kus- model multi attribute decision making de-
rini, 2007). MCDM merupakan salah satu ngan metode penyelesaian WP sebagai
metode pengambilan keputusan, metode sistem pendukung keputusan peminatan
ini digunakan untuk menetapkan alternatif SMA yang sesuai dengan kurikulum 2013.
terbaik dari beberapa alternatif berdasarkan Manfaat yang diharapkan dari tulisan ini
kriteria tertentu (Kusumadewi, et al, 2010). agar bisa menjadi salah satu alternatif atau
Salah satu metode MCDM adalah multi pilihan alat bantu untuk mempermudah da-
attribute decision making (MADM) yang lam proses peminatan SMA bagi sekolah.
digunakan untuk menyeleksi terhadap DSS adalah suatu sistem informasi yang
beberapa alternatif dari sebuah masalah datanya diproses dalam bentuk pembuatan
dalam ruang diskret. MADM mampu mem- keputusan bagi pemakai akhir (Mahasri,
berikan solusi alternatif dari beberapa alter- 2000). Karena berorientasi pada pemakai
natif yang ada. Kemampuan MADM telah akhir, maka DSS membutuhkan penggu-
banyak diterapkan dalam tulisan (Wang, et naan model-model keputusan dan database
al, 2010; Savitha dan Chandrasekar, 2011; khusus yang berbeda dengan sistem DP.
Athawale dan Chakraborty, 2011; Prabawa- DSS diarahkan pada penyediaan data yang
ti 2012; Ningrum 2012; Khoiruddin dan nyata, khusus, dan informasi yang tidak ru-
Maulana 2014), sebagian besar dari tulisan tin yang diminta oleh manajemen.
tersebut menggunakan metode weighted Pengambilan keputusan adalah pemilih-
product (WP) dalam menyelesaikan masa- an beberapa tindakan alternatif yang ada
lah untuk memilih alternatif, metode ini untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
merupakan salah satu metode penyelesaian yang telah ditetapkan (Alexander, et al,
masalah pada MADM. Di sini, penulis 2007). Sistem pendukung keputusan ada-

140
Nurul F. dan Subiyanto: Sistem Pendukung Keputusan Peminatan...

lah suatu sistem berbasis komputer yang


menghasilkan berbagai alternatif keputus-
an untuk membantu manajemen dalam
menangani berbagai permasalahan yang
terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menggunakan data dan model.
MCDM merupakan teknik pengambilan
keputusan dari beberapa pilihan alternatif
yang ada. Di dalam MCDM ini mengan-
dung unsur atribut, obyektif, dan tujuan.
Atribut menerangkan, memberi ciri kepa-
da suatu obyek. Misalnya tinggi, panjang
dan sebagainya. Obyektif menyatakan arah
perbaikan atau kesukaan terhadap atribut,
misalnya memaksimalkan umur, memini-
malkan harga, dan sebagainya. Objektif
dapat pula berasal dari attribut yang men-
jadi suatu obyektif jika pada atribut terse-
but diberi arah tertentu. Tujuan ditentukan
terlebih dahulu. Misalnya suatu proyek
mempunyai obyektif memaksimumkan
profit, maka proyek tersebut mempunyai
tujuan mencapai profit 10 juta/bulan
(Rahardjo, Stok, dan Yustina, 2000).

METODE
Metode weighted product dalam tu-
lisan ini digunakan untuk pemilihan alter-
natif dalam pengelompokan mata pelajaran
dalam peminatan SMA. Alternatif yang
digunakan sesuai dengan kelompok mata
pelajaran peminatan SMA, yaitu kelompok
(1) peminatan mata pelajaran ilmu alam
(MIA), (2) peminatan mata pelajaran ilmu- Gambar 1. Flowchart
ilmu sosial (IIS), dan (3) peminatan mata Metode Weighted Product
pelajaran ilmu budaya dan bahasa (BaBu).
Alternatif peminatan sebagai A, un- Kriteria yang digunakan untuk penge-
tuk kelompok peminatan MIA sebagai A1, lompokan mata pelajaran peminatan SMA
kelompok peminatan IIS sebagai A2, dan dalam tulisan ini mengacu pada aspek-
kelompok peminatan BaBu sebagai A3. aspek yang menentukan peminatan peserta
Flowchart metode weighted product dalam didik di alternatif dua pada pedoman pe-
tulisan ini seperti pada Gambar 1. minatan SMA kurikulum 2013, dengan
pengecualian pada aspek prestasi non aka-
demik yang tidak dimasukkan kedalam

141
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 44, Nomor 2, November 2016, Halaman 139-145

sistem pendukung keputusan dalam tulisan


ini dan menjadi pertimbangan oleh guru
BK/ Konselor. Kriteria-kriteria yang digu- (1)
nakan adalah sebagai berikut: (1) Prestasi
belajar peserta didik kelas VII, VIII, dan Keterangan:
IX yang diperoleh di SMP/MTs (C1); (2) Σ = Jumlah
Prestasi UN yang diperoleh di SMP/ MTs Wj = Bobot kriteria
(C2); dan (3) Minat belajar peserta didik
(C3).
Penentuan bobot dari kreiteria yang
telah ditentukan berdasarkan hal-hal se-
bagai berikut (BPSDMPK & PMP, 2013):
(1) Prestasi belajar peserta didik pada kelas
VII, VIII, dan IX merupakan profil kemam-
puan akademik peserta didik, yang dapat
dijadikan dasar pertimbangan pokok dalam Jadi bobot kriteria yang digunakan da-
peminatan. Profil kondisi prestasi belajar lam tulisan ini adalah W 1=0.38; W 2=0.31;
yang dicapai dapat sebagai prediksi keber-
W3=0.31. Bobot yang telah ditentukan da-
hasilan belajar selanjutnya. (2) Nilai UN lam tulisan ini dapat di ubah sesuai dengan
yang dicapai merupakan cerminan kemam- keputusan sekolah, penulis menentukan bo-
puan akademik mata pelajaran tertentu bot hanya berdasarkan hal-hal yang telah
berstandar nasional. Prestasi belajar dapat dituliskan pada pedoman peminatan kuri-
sebagai pertimbangan untuk pemilihan dan kulum 2013.
penetapan peminatan peserta didik. (3) Per- Setelah ditentukan bobot masing-
nyataan minat peserta didik mencerminkan masing kriteria, maka langkah selanjutnya
apa yang diinginkan dan merupakan indi- adalah menghitung nilai vektor S, maka
kasi akan kesungguhan dalam belajar sebab setiap kriteria dikalikan dengan kriteria
aktivitas belajar berkaitan erat dengan mi- lainnya yang sebelumnya kriteria sudah di-
natnya. pangkatkan terlebih dahulu dengan bobot
Tingkat kepentingan kriteria yang akan masing-masing. Hasil perhitungannya di-
dibobotkan adalah sebagai berikut: (1) Sangat berikan pada Persamaan 2.
kurang = 1; (2) Kurang = 2; (3) Cukup = 3; (4)
Tinggi = 4; dan (5) Sangat tinggi = 5. (2)
Berdasarkan hal-hal yang telah disebut-
kan dalam memnentukan nilai bobot dan Keterangan:
tingkat kepentingan kriteria yang telah di-
∐ = Produk atau jumlah kali
tentukan di mappingkan atau dipetakan,
maka nilai bobot preferensi masing-masing Si = Preferensi untuk alternatif Ai
kriteria yang digunakan dalam tulisan ini dianalogikan sebagai vektor S
sebagai W = (5, 4, 4). Bobot setiap kriteria |Ai, i = 1,2,...,m|, merupakan alternatif-
adalah C 1=5; C 2=4; C 3=4. Bobot awal yang alternatif keputusan
telah ditentukan akan diperbaiki sehingga |Cj, j = 1,2,...,m|, merupakan atribut
total bobot ΣWj=1, dengan pada Persa- atau kriteria
maan 1.

142
Nurul F. dan Subiyanto: Sistem Pendukung Keputusan Peminatan...

x = rating kinerja/nilai kriteria natan IIS, dan 34 siswa peminatan BaBu.


w = nilai bobot kriteria Data 103 siswa untuk semua peminatan
diujikan dalam sistem pendukung keputus-
i = alternatif
an peminatan SMA dengan menggunakan
j = kriteria metode weighted product dalam tulisan ini.
n = banyaknya kriteria Uji sistem menunjukan 93,2% sesuai de-
xij = rating kinerja alternatif ke-i ngan proses peminatan yang dilakukan
terhadap atribut ke-j manual SMA N 13 Semarang, dengan 96
Σwj = 1. wj adalah pangkat bernilai hasil peminatan siswa yang dilakukan de-
positif untuk atribut keuntung- ngan sistem sama dengan manual, dan tu-
an, dan bernilai negatif untuk juh siswa tidak sesuai. Data hasil uji sistem
atribut biaya peminatan SMA disajikan pada Gambar 2.

Kemudian setelah mendapatkan nilai


vektor S, maka langkah selanjutnya adalah
mencari nilai vektor V yang dihitung dengan
Persamaan 3.

(3)

Keterangan: Gambar 2. Grafik Hasil Uji Sistem


Vi = preverensi relatif dari setiap alter-
natif dianalogikan sebagai vektor Data sampel dari 103 siswa, setelah di-
V ujikan pada sistem pendukung keputusan
* = banyaknya kriteria yang telah di- peminatan SMA menggunakan metode
nilai pada vektor S weighted product menunjukkan 93,2% se-
suai dengan proses peminatan yang dilaku-
HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN kan manual SMA N 13 Semarang atau se-
Pengujian sistem dalam tulisan ini di- banyak 92 siswa. Jumlah siswa yang tidak
lakukan untuk melihat performa sistem pen- sesuai dari sistem pendukung keputusan
dukung keputusan peminatan SMA yang peminatan SMA dengan sitem yang dilaku-
dibuat dengan metode weighted product kan manual sebanyak 7 siswa atau 6,8%
(WP) untuk merekomendasikan dalam pro- dari persentase keseluruhan uji sistem.
ses pengelompokan mata pelajaran dalam Perbandingan persentase keberhasilan
peminatan SMA. Membandingkan sejauh peminatan pengelompokan mata pelajaran
mana kebenaran sistem yang dibuat dengan dengan menggunakan sistem pendukung
hasil manual peminatan SMA yang telah keputusan peminatan SMA menggunakan
dilakukan di SMA N 13 Semarang. metode weighted product, dengan yang
Data sampel yang diambil adalah 35 menggunakan proses manual diberikan
siswa dari peminatan MIA, 34 siswa pemi- dalam Gambar 3.

143
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 44, Nomor 2, November 2016, Halaman 139-145

nya menggunakan nilai hasil studi siswa


setelah dilakukan peminatan secara manual.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, da-
pat disimpulkan bahwa metode weighted
product menunjukan 93,2% sesuai dengan
proses peminatan yang dilakukan manual, se-
Gambar 3. Grafik Perbandingan Hasil hingga dapat digunakan untuk membangun
Peminatan Sistem Pendukung Keputusan Peminatan
SMA. Kebenaran atau keefektifan mana yang
Peminatan MIA dari data yang didapat- lebih baik antara proses peminatan yang di-
kan dengan proses manual 35 siswa, setelah lakukan secara manual atau menggunakan
menggunakan sistem pendukung keputusan sistem pendukung keputusan peminatan
peminatan SMA, 40 siswa masuk dalam pe- SMA dalam pengelompokan mata pelajaran
minatan MIA, dengan 34 siswa yang sama menggunakan metode weighted product,
dengan proses manual masuk dalam pe- bisa menggunakan parameter keberhasilan
minatan MIA, 4 siswa yang dalam proses yang berbeda, misalnya menggunakan nilai
peminatan manual masuk dalam peminatan hasil studi siswa setelah dilakukan peminat-
IIS, dan 2 siswa yang dalam proses peminat- an secara manual.
an manual masuk dalam peminatan BaBu.
Peminatan IIS dengan proses manual 34
DAFTAR PUSTAKA
siswa, kemudian setelah menggunakan
Setiawan, A., Irawan, M.I., Wijaya, R. 2007.
sistem, 31 siswa masuk dalam peminatan
“Perancangan dan pembuatan aplikasi de-
IIS, 30 siswa yang sama dengan proses pe-
cision support system pada departemen
minatan manual masuk dalam peminatan
HRD dan pembelian dengan menggu-
IIS, dan 1 siswa yang dalam proses pemi-
nakan metode analytical hierarcy process
natan manual masuk dalam peminatan MIA.
(AHP)”. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika,
Data proses manual untuk peminatan BaBu
10(1), 107-125.
34 siswa, kemudian setelah menggunakan
Athawale, V.M. 2011. “AComparative Study
sistem 32 siswa masuk dalam peminatan
on the Ranking Performance of Multi-
BaBu untuk siswa yang sama dengan pro-
Criteria Decision Making Methods
ses yang digunakan secara manual.
for Industrial Robot Selection”. Interna-
Penelitian ini belum bisa melihat kebe- sional Journal of Industrial Engineering
naran sistem peminatan yang telah dibuat Computations, 2: 831-850.
atau kebenaran proses peminatan yang di-
BPSDMPK & PMP. 2013. Pedoman Pemi-
lakukan secara manual, karena penelitian ini
natan Peserta Didik. Jakarta: Kemen-
bertujuan membangun sistem pendukung dikbud.
keputusan untuk pengelompokan mata pe- Khoiruddin, A.A., dan Maulana, R.A. 2014.
lajaran dalam peminatan SMA. Penelitian
“Sistem Pendukung Keputusan Seleksi
selanjutnya diharapkan bisa membandingan
Pemain Futsal”. Konferensi Nasional
hasil proses peminatan manual dengan pro-
Sistem Informasi. 261.
ses peminatan menggunakan sistem, dengan
parameter keberhasilan yang berbeda, misal-

144
Nurul F. dan Subiyanto: Sistem Pendukung Keputusan Peminatan...

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Product”. Skripsi. Universitas Pendidik-
Pendukung Keputusan. Yogyakarta: an Indonesia.
Andi. Rahardjo, J. Stok, R.E., dan Yustina, R.
Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., 2000. “Penerapan Multi-Criteria Deci-
dan Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi-At- sion Making dalam Pengambilan Kepu-
tribute Decision Making (Fuzzy MADM). tusan Sistem Perawatan”. Jurnal Teknik
Yogyakarta: Graha Ilmu. Industri, 2(1), 1 - 12.
Maharsi, S. 2000. “Pengaruh Perkembangan Savitha, K. dan Chandrasekar, C. 2011.
Teknologi Informasi terhadap Bidang “Vertikal Handover Decision Schemes
Akuntansi Manajemen”. Jurnal Akun- using SAW and WPM for Network Se-
tansi & Keuangan, 2(2), 127-137. lection in Heterogeneous Wireless Net-
Ningrum, W.R. 2012. “Sistem Pendukung works”. Global Journal of Computer
Keputusan untuk Merekomendasikan Science and Technology, 11, 19-24.
TV Layar Datar menggunakan Metode Wang, M., Liu, S., and Wang, S. 2010. A
Weighted Product (WP)”. Skripsi Uni- “Weighted Product Method for Bidding
versitas Satya Wacana. Strategies in Multi-Attribute Auctions”.
Prabawati, D. 2012. “Pembangunan Sistem J syst Sci Complex, 23, 194-208.
Pemilihan Siswa Berprestasi menggu- Widayanti, N. (2009) Pemilihan Jurusan
nakan Multiattribute Decision Making di SMA. http://bimbingankarir.word
dengan Metode Penyelesaian Weighted press.com/2009/ diakses 24 Maret 2014.

145

Anda mungkin juga menyukai