Anda di halaman 1dari 2

1.

Pernapasan Internal (internal respiration)


Darah kaya oksigen dari alveolus akan dialirkan menuju jaringan tubuh yang banyak
mengandung sel-sel tubuh. Oksigen tadi akan dibawa oleh hemoglobin darah, sebelum
menuju sel tubuh darah kaya oksigen dari paru-paru akan melewati :

Vena pulmonalis – serambi kiri jantung – bilik kiri – aorta – dan masuk ke sel-sel tubuh

Karena tekanan parsial oksigen dalam kapiler- kapiler darah lebih besar dari sel tubuh maka
oksigen akan berdifusi masuk ke dalam sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi
yang akan menghasilkan karbondioksida. Jika oksigen yang diperlukan oleh sel tubuh
semakin besar maka akan semakin besar pula karbondioksida yang dihasilkan. Hal ini akan
membuat tekanan parsial karbondioksida dalam sel tubuh menjadi semakin besar, sehingga
karbondioksida akan berdifusi keluar dari dalam sel tubuh menuju darah yang ada di kapiler.
Kemudian darah yang membawa karbondioksida ini akan dialirkan melalui :

vena cava inferior/superior - serambi kanan jantung - bilik kanan - arteri pulmonalis – dan
kemudian dialirkan Kembali lagi ke paru-paru.

2. Pernapasan eksternal
oksigen akan dihirup dari udara melalui proses inspirasi, dari rongga hidung oksigen akan
dibawa masuk ke dalam paru-paru tepatnya di alveolus. Semakin banyak oksigen yang
dihirup dari lingkungan akan mengakibatkan tekanan parsial oksigen di alveolus menjadi
lebih besar daripada kapiler darah, akibatnya oksigen akan berdifusi keluar dari alveolus
menuju kapiler darah. Di kapiler darah oksigen tersebut akan di ikat oleh hemoglobin darah
sebelum dibawa ke sel tubuh. Di kapiler darah juga terdapat karbondioksida dari hasil
metabolisme yang terjadi pada sel tubuh, karena tekanan parsial karbondioksida lebih tinggi
daripada di alveolus maka karbondioksida tersebut akan berdifusi masuk ke dalam alveolus
yang kemudian akan dikeluarkan ke atmosfer melalui proses ekspirasi.

3. Pernapasan seluler (cellular respiration)


proses kimia yang terjadi dalam mitokondria di dalam sel
a. Melalui respirasi aerob Oksigen bereaksi dengan molekul makanan (glukosa) sehingga
dihasilkan energi berupa ATP, serta hasil sampingan berupa karbondioksida dan air.
Proses ini melalui 4 tahap yaitu tahap Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs,
dan Transpor Elektron. Dengan rumus kimia sebagai berikut :
b. Melalui respirasi anaerob tidak diperlukan oksigen, namun reaksi glukosa akan
menghasilkan energi berupa ATP yang jauh lebih sedikit dari respirasi aerob dan hasil
sampingan berupa asam laktat. Proses ini hanya melalui tahap glikolisis. Dengan rumus
kimia sebagai berikut :

4. Perbedaan Pernapasan Perut dan Dada


Pernapasan dada melibatkan otot antar tulang rusuk sedangkan pernapasan perut
melibatkan diafragma. Proses inspirasi dan ekspirasinya tentu berbeda :

Proses inspirasi :
a. Pernapasan dada
Ketika terjadi inspirasi otot antar tulang rusuk akan berkontaksi dan mengakibatkan
tulang rusuk terangkat ke atas. Ketika tulang rusuk terangkat maka rongga dada akan
membesar dan paru-paru mengembang. Karena tekanan udara pada paru-paru menjadi
lebih rendah dari tekanan udara luar maka udara akan masuk kedalam paru-paru.
b. Pernapasan perut
Sedangkan inspirasi pada pernapasan perut tidak melibatkan otot antar tulang rusuk tapi
melibatkan diafragma. Saat inspirasi otot diafragma akan berkontraksi dan
menyebabkan diafragma menjadi datar. ketika diafragma mendatar maka rongga dada
membesar dan paru-paru mengembang. Sama seperti pernapasan dada tekanan udara
dalam paru-paru lebih rendah daripada tekanan udara luar maka udara masuk ke paru-
paru

Proses Ekspirasi :

a. Pernapasan dada
Ketika terjadi ekspirasi otot interkostalis berelaksasi mengakibatkan tulang rusuk turun
kebawah. Ketika tulang rusuk turun maka rongga dada akan mengecil dan paru-paru
mengempis. Karena tekanan udara dalam paru- paru lebih tinggi dibandingkan dengan
tekanan udara luar maka udara akan dihembuskan keluar dari paru-paru.
b. Pernapasan perut
Sedangkan ekspirasi pada pernapasan perut tidak melibatkan otot antar tulang rusuk tapi
melibatkan diafragma. Saat ekspirasi otot diafragma akan berelaksasi dan menyebabkan
diafragma melengkung. ketika diafragma melengkung maka rongga dada mengecil dan paru-
paru mengempis. Sama seperti pernapasan dada tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi
daripada tekanan udara luar maka udara keluar dari paru-paru

Anda mungkin juga menyukai