Mengetahui:
Kepala Balai, Koordinator Program dan Evaluasi,
Muhammad Sidiq, S.TP., MM. Dr. Ir. Muhammad Alwi Mustaha, M.Si.
NIP. 19770421 200312 1 001 NIP. 19680722 199403 1 003
1. JUDUL RKTM : Penyusunan Laporan dan Monev Kegiatan
5. TUJUAN
Tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi adalah:
a. Mengetahui sikronisasi pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan
yang telah disusun.
b. Mengindentifikasi masalah yang timbul sedini mungkin sehingga dapat
diambil tindakan koreksi, dan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan.
c. Melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun berikutnya.
6. LATAR BELAKANG
Balitbangtan memiliki peran strategis dalam konstelasi pembangunan
pertanian nasional. Kinerja Balitbangtan dari sisi manajemen maupun
penciptaan teknologi inovasi pertanian dalam mendukung pencapaian sasaran-
sasaran strategis Kementan harus selalu ditingkatkan seiring dengan tuntutan
perubahan lingkungan strategis yang semakin kompleks di era modern, sehingga
1
perlu dilakukan reorientasi kebijakan dan reorientasi output.
Untuk mencapai target di atas perlu didukung langkah-langkah
perencanaan yang kuat, salah satunya adalah dokumen Renstra Strategis
(Renstra). Renstra Kementerian Pertanian periode tahun 2015-2019 disusun
sebagai perwujudan amanah Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang saat
ini memasuki tahap ke-3 (2015-2019) sebagai kelanjutan dari RPJMN tahap ke-2
(2010-2014) yang telah berakhir. Pada RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor
pertanian masih menjadi sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional
(Kementerian Pertanian, 2016).
Arah kebijakan RKP 2018 adalah dengan menajamkan prioritas nasional,
memastikan pelaksanaan program, dan mengoptimalkan integrasi sumber
pendanaan. RKP 2018 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMN 2015-
2019 menjadi penentu pencapaian tahun terakhir di 2019; dengan
memprioritaskan ketahanan pangan dan pengembangan dunia industri nasional.
Rancangan output Kementan tahun anggaran 2018 utamanya antara lain:
alsintan, asuransi pertanian, SIWAB, benih unggul, rehabilitasi jaringan irigasi,
pemberdayaan lumbung pangan masyarakat, KRPL, desa mandiri benih,
perluasan dan optimalisasi lahan sawah, embung dan sumberdaya air, desa
pertanian organik, toko tani Indonesia, serta pengembangan Techno Park dan
Science Park (Balitbangtan, 2018).
Saat ini mekanisme perencanaan di lingkup Balitbangtan berbasis pada
Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) sehingga sasaran strategis dan indikator
outcome harus dapat dituangkan secara kuantitatif sehingga memudahkan
evaluasi capaian kinerja. Dalam upaya peningkatan kinerja, maka diperlukan
suatu manajemen pengelolaan yang baik, khususnya berkaitan dengan
penelitian/pengembangan/diseminasi. Didalamnya tercermin perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan manajemen yang baik akan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki dalam menghasilkan
produk teknologi yang mempunyai daya saing tinggi.
Dalam perspektif pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian, kegiatan
monev mempunyai kedudukan dan peran yang penting sebagai alat kontrol
manajemen pengkajian dan diseminasi teknologi hasil pengkajian. Kegiatan ini
berhubungan dengan upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi
2
sumberdaya, serta meningkatkan akuntabilitas kegiatan pengkajian dan
diseminasi teknologi. Oleh karena itu setiap unit kerja (UK) dan unit pelaksana
teknis (UPT) di lingkup Balitbangtan perlu melakukan monev. Secara struktural,
pelaksanaan monev sejalan dengan PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal, yang mengamanatkan institusi pemerintah untuk
melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana kegiatan
(Hendayana, 2010).
Kegiatan monev mutlak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kegiatan penelitian dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan. Hasil-
hasil evaluasi akan dijadikan bahan untuk mengatasi hambatan yang sering
terjadi di lapangan. Selain itu juga menjadi bahan perbaikan dalam perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan berikutnya. Tidak kalah pentingnya adalah menjadi
bahan dalam mengukur kinerja manajemen Balai yang di dalamnya terkait
dengan kebijakan Balai, meningkatkan kemampuan peneliti, dan pengalokasian
anggaran yang tepat untuk kegiatan.
Melalui kegiatan monev yang baik, akan diperoleh informasi penting
dalam mempelajari keberhasilan dari suatu intervensi dalam pembangunan.
Keuntungan pelaksanaan monitoring yang baik adalah meningkatkan manajemen
dan performance termasuk efektifitas, efisiensi, meningkatkan akuntabilitas, dan
transparansi (Butcher dan Yaron, 2006). Definisi monitoring bisa bervariasi
tetapi pada dasarnya prinsip yang digunakan adalah sama, yaitu: monitoring
adalah penilaian yang terus menerus terhadap fungsi suatu kegiatan di dalam
konteks serangkaian jadwal pelaksanaan dan terhadap penggunaan sejumlah
input oleh kelompok sasaran di dalam konteks harapan rancangan.
Hasil capaian kegiatan monev tahun 2018 diketahui bahwa komposisi
kegiatan tahun 2018 meliputi 4 judul RKTM, 26 judul diseminasi dan 4 judul
RPTP. Selama tahun 2018, telah dilakukan empat kali revisi anggaran guna
optimalisasi anggaran dan juga untuk merespon program yang diluncurkan dari
pemerintah. Dari komposisi anggaran, kelompok manajemen menempati porsi
anggaran tertinggi yaitu Rp.12.021.032.000 (64,97%), diikuti diseminasi
Rp.5.799.455.000 (31,34%) dan pengkajian Rp. 685.000.000 (3,70%). Kegiatan
diseminasi yang merupakan sarana efektif dalam menyebarluaskan inovasi
teknologi Balitbangtan tersebar pada hampir seluruh wilayah kabupaten/kota,
dimana kegiatan terbanyak di Kabupaten Konawe Selatan (18 judul). Kegiatan
3
pengkajian dan diseminasi juga merepresentasikan agroekosistem dominan di
Sultra, dimana terdapat 78% judul kegiatan dilaksanakan di lahan kering.
Beberapa lokasi kegiatan sudah berjalan sesuai perencanaan yang ditunjang
ketersediaan sarana pendukung, lokasi representatif, petani kooperator terampil
dan tidak kalah pentingnya adalah dukungan stakeholder. Beberapa kendala
iklim, utamanya pada awal tahun 2018, dimana curah hujan relatif tinggi telah
diantisipasi dengan penundaan tanam dan perbaikan drainase di lapangan. Dari
hasil kegiatan pengkajian dan diseminasi, beberapa yang potensi menjadi
rekomendasi teknologi yaitu: varietas unggul baru padi gogo, jagung, kedelai,
dan bawang merah; teknologi pemupukan; dan pengelolaan plasma nutfah lokal
(Mustaha et al., 2018).
8. PERKIRAAN KELUARAN
Perkiraan keluaran monev tahun 2020 adalah: (a). Tercapainya
Sinkronisasi pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan yang telah
disusun; (b). Teridentifikasinya permasalahan sedini mungkin sehingga dapat
diambil tindakan koreksi, dan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan; dan
(c). Diperolehnya perbaikan/penyempurnaan terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun berikutnya.
9. PERKIRAAN HASIL
Melalui kegiatan monev yang dilaksanakan secara bertahap akan
mendukung pelaksanaan litkaji dan diseminasi serta kegiatan manajemen
berjalan secara optimal.
4
11. PROSEDUR
A. Ruang Lingkup
Kegiatan monev dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Kepala BPTP Sultra yang merupakan gabungan kelompok fungsional
dan struktural di lingkup BPTP Sultra. Kegiatan dilaksanakan pada masing-
masing lokasi litkaji dan diseminasi melalui observasi kunjungan lapang, diskusi
langsung dengan penanggung jawab kegiatan dan tim. Monev juga dilaksanakan
di kantor melalui pemeriksaan dokumen perencanaan maupun laporan kegiatan.
Materi monev meliputi tiga kelompok kegiatan yaitu: kegiatan pengkajian
(RPTP/ROPP), diseminasi (RDHP/RODHP) dan manajemen (RKTM/ROKTM).
Materi yang dievaluasi antara lain: kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan,
baik waktu maupun kegiatan yang dilaksanakan, masalah dan kendala yang
dihadapi. Secara rinci materi monev yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan meliputi beberapa aspek sebagai berikut:
a. Evaluasi dan pemantauan kegiatan, mulai dari judul, apakah sudah sesuai
arahan, metodologi/prosedur yang meliputi kesesuaian dengan kaidah
ilmiah, kesesuaian desain, ketersediaan bahan/alat.
b. Keuangan meliputi kesesuaian dana antara rencana dengan kondisi saat ini,
efektifitas unit cost dan ketepatan waktu dalam pencairan dana.
c. Fisik meliputi kesesuaian jadwal pelaksanaan dan rencana, volume kegiatan,
ketersediaan tim pelaksana kegiatan.
d. Kemajuan hasil yang terencana yang menonjol.
e. Masalah/kendala.
f. Keragaan pelaksanaan secara deskriptif.
g. Saran pemecahan masalah.
h. Pelaporan kemajuan pelaksanaan kegiatan. Semua indikator kinerja teknis
dan manajemen kegiatan dituangkan ke dalam matriks indikator.
5
C. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan antara lain dokumen matriks, Surat
Keputusan pelaksana kegiatan dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), proposal
(RODHP/ROPP/ROKTM), laporan perjalanan dinas, laporan kemajuan (bulanan,
triwulan, tengah tahun dan akhir kegiatan), kamera digital, tinta printer, laptop,
printer dan alat tulis-menulis.
D. Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan monev dilaksanakan selama satu tahun anggaran dan terbagi
atas tiga tahap yaitu: ex-ante, on-going dan ex-post. Uraian masing-masing
tahapan monev adalah sebagai berikut:
a. Monev ex-ante
Pada tahapan ini yang ditelaah adalah kelengkapan administrasi meliputi:
matriks, proposal, SK tim pelaksana kegiatan, analisis resiko, proposal (RPTP,
RDHP, RKTM dan ROPP, RODHP, ROKTM). Substansinya meliputi perbaikan dan
penajaman proposal berdasarkan hasil seminar, kesesuaian format, keterkaitan
antara tujuan, keluaran dan metodologi/prosedur, keterukuran keluaran,
kelayakan metodologi dengan kaidah ilmiah, kelayakan sumberdaya, analisis
resiko dan indikator kenerja serta laporan perkembangan fisik dan keuangan.
b. Monev on-going
Pada tahapan ini yang ditelaah adalah dokumen laporan bulanan, laporan
fisik dan keuangan, realisasi pencapaian output, laporan tengah tahun, laporan
kerjasama dan form penilaian kinerja. Substansinya meliputi kesesuaian capaian
fisik dilaporan bulanan terakhir dengan kondisi di lapangan (lokasi, luasan,
jumlah petani yg terlibat, frekwensi kegiatan, metode/prosedur pelaksanaan dan
kesesuaian jadwal kegiatan); Kesesuaian penggunaan anggaran dengan
kesesuaian realisasi di lapangan.
c. Monev ex-post
Pada tahapan ini yang ditelaah adalah dokumen draft laporan akhir,
laporan bulanan setelah on-going dan indikator kinerja. Substansinya adalah
tingkat pencapaian keluaran dibandingkan dengan rencana keluaran pada
proposal dan efektivitas dukungan penggunaan input terhadap kelancaran
kegiatan yang terdiri dari: kesesuaian jumlah input dengan yang
6
dibutuhkan/rencana kegiatan (jumlah SDM dan realisasi keuangan serta
kesesuaian waktu penyediaan input dengan kebutuhan kegiatan).
Secara garis besar pelaksanaan kegiatan monev litkaji dan diseminasi
serta manajemen adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pertemuan sesama tim monev untuk membahas
pelaksanaan kegiatan monev.
b. Melakukan kajian dokumen kegiatan berupa matriks, SK pelaksana
kegiatan dan laporan kemajuan (bulanan, triwulan, tengah tahun dan
laporan akhir) setiap kegiatan.
c. Kunjungan lapangan untuk melihat langsung pelaksanaan kegiatan dan
melakukan wawancara dengan petani dan stakeholder yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan.
d. Melakukan penilaian kegiatan penelitian dan pengkajian, diseminasi dan
kegiatan manajemen mengenai tingkat kesesuaian antara perencanaan,
pelaksaanaan dan target output. Terdapat sejumlah indikator penilaian
monev terhadap kegiatan pengkajian, diseminasi dan manajemen, dimana
secara garis besar dikelompokkan atas penilaian atas input, proses, luaran
dan manfaat kegiatan. Penjelasan masing-masing indikator penilaian adalah
sebagai berikut:
i. Indikator penilaian terhadap kegiatan pengkajian
Input/masukan (Bobot 40%):
• Komposisi tim yang melaksanakan kajian (multidisiplin/kepakaran sesuai
tujuan yang hendak dicapai)
• Kesesuaian lokasi kajian (representatif, agroekosistem, strategis untuk
dipromosikan)
• Kesesuaian kajian dengan perencanaan tentang skala kajian, ulangan.
• Perangkat pendukung kajian (sesuai dengan bahan kajian yang
direncanakan termasuk input produksi).
• Koordinasi dengan pihak luar misal pemda atau pihak swasta.
Proses (Bobot 30%):
• Tingkat partisipasi petani kooperator pelaksana kegiatan kajian.
• Tingkat partisipasi dan dukungan stakeholder terhadap pelaksanaan
kegiatan kajian.
7
• Tingkat kesesuaian jadwal rencana kajian dengan pelaksanaan di lapang.
• Tingkat kesesuaian variabel yang dikumpulkan dengan rencana kajian.
• Tingkat kesesuaian pengambilan data sesuai dengan rencana kajian.
• Tingkat kesesuaian teknik analisa yang digunakan dengan rencana kajian.
Luaran (Bobot 15%):
Tingkat dicapainya luaran kajian dibandingkan dengan rencana yang ada
dalam proposal.
Manfaat/ Outcomes (Bobot 15%):
Tingkat manfaat yang dirasakan oleh petani pelaksana dan petani
sekitarnya.
Tingkat manfaat yang dirasakan oleh stakeholder.
ii. Indikator penilaian terhadap kegiatan diseminasi
Input/masukan (Bobot 40%):
• Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari hasil pengkajian
sebelumnya
• Teknologi yang didiseminasikan adalah teknologi unggul hasil pengkajian
sebelumnya
• Tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah interdisiplin.
• Pelaksanaan kegiatan diseminasi sesuai prosedur yang direncanakan
(skala, jumlah petani, bahan yang digunakan).
• Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder (Kelompok tani,
anggota kelompok, PPL, BPP, dan dengan tingkat Kabupaten).
Proses (Bobot 30%):
• Persiapan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan petani, ketua
kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian tingkat kecamatan dan tokoh
masyarakat.
• Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan petani, ketua
kelompok tani, penyuluh, aparat pertanian tingkat kecamatan dan tokoh
masyarakat.
• Tingkat akurasi pelaksanaan dingan rencana, kesesuaian lokasi, skala
kegiatan, jumlah petani yang terlibat dan jadwal yang direncanakan.
Luaran (Bobot 15%):
• Paket teknologi yang siap dan sesuai dengan kondisi setempat untuk
8
bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh setempat.
9
bulanan, tengah tahun maupun akhir tahun). Laporan monev menjadi dokumen
penting sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran pada masing-
masing kegiatan.
12. ANGGARAN YANG DIALOKASIKAN
10
13. RENCANA OPERASIONAL
Tabel 2. Rencana operasional kegiatan tahun 2020
Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan ROKTM x
Seminar ROKTM x x
Koordinasi dan x X
perencanaan kegiatan
Monev ex-ante x X x
Monev on-going x x X
Monev ex-post x x x x
Entri data dan x x x X x x x x x
penyusunan laporan
Seminar hasil x
Perbaikan laporan x
Penggandaan laporan x
11
[diakses tanggal 15/01/2016].
12