0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan4 halaman
Artikel ini membahas tentang plasticitas dan ketahanan dalam perkembangan dan evolusi. Beberapa poin utama adalah: 1) Organisme memiliki sifat yang kuat dan stabil sejak fertilisasi, namun juga dapat beradaptasi terhadap lingkungan, 2) Plasticitas dan ketahanan merupakan hasil dari berbagai mekanisme pada berbagai tingkatan biologi, 3) Pendekatan multi-tingkatan diperlukan untuk memahami perkembangan dan evolusi.
Artikel ini membahas tentang plasticitas dan ketahanan dalam perkembangan dan evolusi. Beberapa poin utama adalah: 1) Organisme memiliki sifat yang kuat dan stabil sejak fertilisasi, namun juga dapat beradaptasi terhadap lingkungan, 2) Plasticitas dan ketahanan merupakan hasil dari berbagai mekanisme pada berbagai tingkatan biologi, 3) Pendekatan multi-tingkatan diperlukan untuk memahami perkembangan dan evolusi.
Artikel ini membahas tentang plasticitas dan ketahanan dalam perkembangan dan evolusi. Beberapa poin utama adalah: 1) Organisme memiliki sifat yang kuat dan stabil sejak fertilisasi, namun juga dapat beradaptasi terhadap lingkungan, 2) Plasticitas dan ketahanan merupakan hasil dari berbagai mekanisme pada berbagai tingkatan biologi, 3) Pendekatan multi-tingkatan diperlukan untuk memahami perkembangan dan evolusi.
Judul EVOLUSI DOKTRIN PERTAHANAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA
MARITIM Nama Jurnal JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL Volume dan halaman VOL. 7 No.1 HAL. 1-13 Tahun 2021 Penulis Muhammad Khusna Bayu Hardianto Reviewer Muhammad Ihsan Tanggal Reviw JUMAT-11-NOVEMBER-2022 Latar Belakang Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Kebijakan Luar Negeri Indonesia berfokus pada kesadaran bahwa Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan. Posisi Indonesia sangat strategis secara geografis, geopolitik dan geoekonomi baik di tingkat regional maupun global. Permasalahan Selain memiliki peluang untuk maju melalui ambisi Poros Maritim Dunia, Indonesia juga menghadapi ancaman yang besar. Mulai dari masalah klasik sengketa perbatasan, hingga masalah kejahatan lintas batas atau kejahatan transnasional seperti terorisme, perompakan dan pembajakan di laut, perdagangan manusia, penyelundupan dan peredaran narkoba. Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memahami sistem pertahanan Indonesia, terutama di era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang berfokus pada keamanan maritim dan pertahanan laut. Metodologi Penelitian Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deduktif. Metode ini digunakan dalam penelitian yang secara epistemologis bersifat interpretivis dan secara ontologis bersifat konstruktivis. Hasil Penelitian Pembahasan mengenai Revolusi Militer yang terjadi di Indonesia dalam konteks tulisan ini yaitu terkait perubahan dalam doktrin militer TNI. Untuk memahami sejauh mana perubahan doktrin yang terjadi di Indonesia sebagai negara maritim, pertama-tama penting untuk melihat perkembangan dan arah kebijakan pertahanan negara. Perkembangan angkatan bersenjata Indonesia sejak masa kemerdekaan hingga era globalisasi pasca perang dingin merupakan sejarah yang panjang. Berbagai perubahan dan dinamika ancaman yang dihadapi Indonesia mau tidak mau harus dihadapi dan disikapi dengan berbagai penyesuaian dalam tubuh angkatan bersenjata yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam sistem pertahanan Indonesia, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, TNI menjadi komponen utama negara dalam menghadapi ancaman militer. Dalam rangka melaksanakan fungsi sebagai komponen utama tersebut, TNI didukung oleh adanya komponen cadangan dan komponen pendukung. Objek Penelitian Artikel ini menjelaskan perubahan-perubahan doktrin militer yang terjadi di Indonesia Kelebihan Jurnal Jurnal ini mudah di pahami dan tidak membuat reviwer susah memahaminya. Kekurangan Jurnal Jurnal ini tidak menampilkan gambar yang ditentukan JURNAL INTERNASIONAL EVOLUSI
Judul PLASTICITY AND ROBUSTNESS IN DEVELOPMENT AND
EVOLUTION Nama Jurnal International Journal of Epidemiology Volume dan Halaman Volume 41, Halaman 219–223 Tahun 2012 Penulis • Patrick Bateson • Peter Gluckman Reviewer Muhammad Ihsan Tanggal Reviw JUMAT-11-NOVEMBER-2022 Latar Belakang Biology presents many wonders, but one of the most remarkable is how a complex multicellular organism grows from a single cell. Until recently, the processes involved seemed largely beyond understanding and, even now, much remains to be discovered. Nevertheless, some factual certainties have been self-evident for a long time. An egg taken from a duck’s nest and incubated by a hen does not hatch out as a different species from its biological mother. Permasalahan Many of its characteristics were latent from the moment its mother’s egg was fertilized by its father’s sperm. These ‘robust’ constancies of development are profound and real. At the same time, the hatched duckling is capable of adapting to many challenges posed by its environment. It can cope with disabilities generated by accidents or disease. It can learn to recognize particular members of its species and acquire preferences for particular foods that are available to it. The plasticity of the bird is as remarkable as its robustness Tujuan Penelitian The persistence of alternative developmental tactics based on the processes of developmental plasticity, whether manifest as distinct polymorphisms (such as the worker or queen bee, both of which are derived from the diploid chromosomal female embryo) or a continuous range of phenotypes (sometimes termed the reaction norm5 ), is found throughout the animal and plant kingdoms. Their persistence implies that they have assisted individuals in the lineage to survive and reproduce successfully. Metodologi Penelitian More subtle trade-offs also exist. In response to maternal cues, offspring can make subtle changes in their physiological development in expectation of increasing the probability of survival and reproductive success in an anticipated later environment. Such responses are adaptive when the mother’s condition predicts accurately the environment in which her offspring is likely to live but leads to both short-term and long-term health and survival problems when it does not. Hasil Penelitian When the processes generating robustness and plasticity are examined in greater detail, they are both found to comprise a suite of different mechanisms acting at various levels of biological organization from the gene to the organism.1 Many different processes are involved in generating robust outcomes and many different forms of plasticity can be recognized. Objek Penelitian A willingness to move between the different levels of analysis has become essential for an understanding of development and evolution. Simplifications are necessary as aids to discovery. Even so, the notion that the organism’s characteristics are based on two sources of instruction, one from within and one from without, is far too simplistic. Other metaphors such as the supposed hard-wiring of the brain or the blueprint for development are equally unhelpful. The conventional opposition of nature and nurture relates to two different domains and should not be contrasted directly; indeed, one is a state and the other a process. Nature properly refers to the fully developed characteristics of an organism and these will depend on circumstances, and nurture should refer to the ways in which those characteristics were derived through development Kelebihan Jurnal This journal is easy to understand and does not make it difficult for reviwer to understand it Kekurangan Jurnal This journal does not display the specified image
Hubungan Tingkat Pengetahuan Santri Tentang Penyakit Tinea Kruris Terhadap Angka Kejadian Penyakit Tinea Kruris Di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang Jawa Timur Tahun