Anda di halaman 1dari 11

Nama : Maulana Insanul Karim

NIM : 126211202059
Kelas : TFIS5B
Seorang peneliti melakukan penelitian terhadap hasil panen padi (dalam ton) setiap
hektarnya dibeberapa wilayah dengan varietas padi yang bermacam-macam. Dari hasil
lapangan, diperolah data sebagai berikut:

Varietas Padi
Kecamatan
A B C D E
7,57 7,76 7,82 7,92 7,95
Mulyosari 7,81 7,62 7,58 7,69 8,02
7,68 7,59 7,64 7,75 7,88
8,05 8,13 8,26 8,36 8,43
Mekarsari 8,28 8,27 8,14 8,59 8,38
7,94 7,87 8,42 8,25 8,61
7,22 7,27 7,52 7,26 7,01
Rejomulyo 7,31 7,55 7,60 7,11 7,22
7,16 7,47 7,38 7,28 7,13
8,41 8,39 7,88 8,53 8,41
Purworejo 8,57 8,27 8,41 8,22 8,16
8,34 8,53 7,94 8,47 7,83
8,71 9,11 8,85 8,63 9,04
Kedungringi
8,84 8,87 8,71 8,72 8,84
n
8,62 8,65 9,03 8,77 8,91
Dari data tersebut, peneliti ingin mengetahui tingkat perbedaan hasil panen
(produktifitas) berdasarkan jenis padi (varietas) dan wilayah (kecamatan).
 Jenis uji yang digunakan: Uji Anova Dua Arah (Two Way Anova)
 Tingkat/Taraf Signifikansinya 5 % (0,05)
 Langkah-langkahnya
1. Sebelum mengujianya pada SPSS, kita harus menentukan hipotesisnya terlebih
dahulu. Karena membandingkan dua faktor, maka terdapat tiga hipoyesis, yaitu satu
hipotesis untuk interaksi antar faktor (interaksi faktor varietas dan kecamatan) dan dua
hipotesis faktor (varietas dan kecamatan)
 Hipotesis interaksi antar faktor (varietas dan kecamatan)
- H0 = Tidak ada interaksi antara faktor varietas dan wilayah (kecamatan).
- H1 = Terdapat interaksi antara faktor varietas dan wilayah (kecamatan).
 Hipotesis perbedaan produktifitas untuk faktor varietas
- H0 = Tidak ada perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang signifikan
akibat perbedaan varietas.
- H1 = Terdapat perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang signifikan akibat
perbedaan varietas.
 Hipotesis perbedaan produktifitas untuk faktor wilayah (kecamatan)
- H0 = Tidak ada perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang signifikan
akibat perbedaan wilayah (kecamatan).
- H1 = Terdapat perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang signifikan akibat
perbedaan wilayah (kecamatan).
2. Setelah hipotesis ditentukan, mulailah untuk pengujian. Langkah awal adalah
membuka program SPSS.
3. Setelah dibuka, klik Varieble view, selanjutnya buat tabel untuk pengisian data.
4. Terdapat tiga vareabel yang harus dibuat dalam tiga baris.
- Baris pertama, pada kolom Name
diketik “Kecamatan”, kolom desimal
“0”, kolom Label (terserah), pada
kolom Value, klik kotaknya, maka akan
muncul dialog Value Labels seperti
disamping.
Pada kolom Value ketik 1, dan Label
ketik kecamatan pertama (Mulyosari), kemudian klik “Add”. Lakukan seterusnya
hingga kecamatan ke
lima
(Kedungringin).
Setelah selesai
maka tamplilan box akan
menjadi:
Lalu klik OK.
Pada kolom Measure pilih Nominal, sedangkan untuk kolom yang lain abaikan.
- Pada baris kedua, kolom Name diisi dengan “Varietas_Padi”, kolom Decimals “0”,
kolom Labels (terserah) dan pada kolom Values, klik kotaknya maka akan muncul
dialog Valeu Labels (seperti
pada baris pertama/Kecamatan).
Lakukan seperti di atas, namun
untuk kolom label sesuaikan
dengan varietas (A,B,C,D,dan
E). Stetlah selesai tampilan
menjadi seperti di samping.
Stelah itu klik OK.
Pada kolom Measure, pilih
Nominal, sedangkan untuk kolom yang lain abaikan juga.
- Pada baris ketiga, kolom Name diisi dengan “Produktifitas”, kolom Decimals “2”,
kolom Labels (terserah), dan pada kolom Measure pilih “Scale”.untuk kolom yang
lain abaikan. Setelah semuanya selesai, maka tampilan akan menjadi:
5. Setelah itu klik Data View untuk penginputan data. Pada kolom Kecamatan ketik 1
(kode untuk kecamatan Mulyosari) hingga baris 15 (jumlah sampel 3 dengan 5 varietas
padi). Untuk kolom Varietas_Padi, ketik 1 (kode untuk varietas A) sebanyak 3 hingga
varietas E. Untuk kolom Produktifitas input angka sesuai data yang ada di tabel.
Lakukan hingga lima kecamatan (Kedungringin). Setelah penginputan data selesai,
maka tampilan menjadi:
6. Tahap penginputan data selesai, maka langkah berikutnya adalah tahap pengujian. Uji
two way anova memiliki uji prasyarat yang sama dengan uji one way anova, yaitu:
a. Uji Normalitas
1. Dari menu bar pilih menu Analyze,
pilih Descriptive Statistic pilih Explore,
maka akan muncul dialog box Explore.
Pada kotak Dependent List, masukkan
variabel terikatnya (Produktifitas).
Sedangkan pada kotak Faktor List
masukkan variabel bebasnya
(Kecamatan dan Varietas Padi).
2. Setelah itu klik menu Plots, maka akan
muncul dialog Explore Plots. Centang pada
bagian Histogram dan Normality plot with
test, kemudian klik Continue lalu OK.
3. Setelah itu akan muncul output uji
normalitas. Seperti pada uji one way anova,
tabel yang digunakan untuk penarikan kesimpulan adalah tabel Test Of
Normality.

Ketentuan uji normalitas adalah:


- Jika nilai Sig. > 0,05, maka data berdistribusi normal
- Jika nilai Sig. < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Sig. semuanya 0,200 > 0,05, maka data
berdistribusi normal. Karena uji prasyarat pertama terpenuhi, maka uji two way
anova dapat dilanjut.
b. Uji two way anova dan homogenitasnya
4. Dari menu Analyze, pilih General Linier Model, lalu pilih Univariate, maka
akan muncul dialog box Univariate.

Pada kotak Dependent List,


masukkan variabel terikatnya
(Produktifitas). Sedangkan pada
kotak Faktor List masukkan
variabel bebasnya (Kecamatan dan
Varietas Padi).

5. Kemudian klik Plots, maka akan


muncul dialog box Univariate: Profile Plot.
Masukkan Variabel Varieras padi pada
Horizontal Axis, dan Kecamatan pada
Seprate Line. Kemudian klik Add, maka
akan muncul dilaog.
Klik continue.
6. Kemudian klik post Hoc, maka
akan muncul dialog. Masukkan
variabel varietas padi dan
kecamatan kedalam Post Hoc
Tesst (karena semua faktor lebih
dari dua, maka semua harus
diuji). Centang jenis post hoc
yang digunakan (umumnya LSD
dan Tuky). Klik Continue.
7. Setelah itu klik Options, maka
akan muncul dialog. Masukkan
variabel
Varietas_Padi*Kecamatan ke
dalam kolom Display Menas
For. Centang pada bagian
Descriptive Statistic, Estimates
of effect size, Homogeneity test
dan Spread vs level plot.
Pastikan nilai significance 0,05.
Klik continue lalu OK.
8. Setelah itu maka akan muncul
output untuk uji two way anova.
9. Pada tahap analisis dan penarikan kesimpulan terdapat beberapa tahap.
a. Analisis uji homogenitas
Tabel yang digunakan adalah Levene’s..... . Dari tabel di atas diketahui
bahwa nilai Sig. = 0,180 > 0,05, maka data memiliki varians yang sama
(homogen). Karena uji prasyarat kedua terpenuhi, maka uji two way anova
dapat dilanjut.
b. Uji Interaksi
 Hipotesis interaksi antar faktor (varietas dan kecamatan)
- H0 = Tidak ada interaksi antara faktor varietas dan wilayah
(kecamatan).
- H1 = Terdapat interaksi antara faktor varietas dan wilayah
(kecamatan).
Untuk uji interaksi antar faktor, variabel yang digunakan adalah
Varietas_Padi*Kecamatan. Diketahui bahwa nilai Sig. = 0,001 < 0,05,
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya terdapat interaksi antara
faktor kecamatan dengan varietas padi.
c. Uji Faktor Varietas Padi
 Hipotesis perbedaan produktifitas untuk faktor varietas
- H0 = Tidak ada perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan varietas.
- H1 = Terdapat perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan varietas.
Variabel yang digunakan untuk penarikan kesimpulan ini adalah pada
Varietas_Padi. Diketahui bahwa nilai Sig. = 0,6 > 0,05, maka H0 diterima.
Kesimpulannya tidak ada perbedaan produktifitas padi yang signifikan
akibat perbedaan varietas. Artinya semua varietas padi memiliki
produktifitas yang sama.
d. Uji Faktor Kecamatan
 Hipotesis perbedaan produktifitas untuk faktor wilayah (kecamatan)
- H0 = Tidak ada perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan wilayah (kecamatan).
- H1 = Terdapat perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan wilayah (kecamatan).
Variabel yang digunakan untuk penarikan kesimpulan ini adalah pada
Kecaatan. Diketahui bahwa nilai Sig. = 0,00 < 0,05, maka H0 di tolak dan
H1 diterima. Kesimpulannya terdapat perbedaan produktifitas padi yang
signifikan akibat perbedaan varietas. Artinya setiap kecamatan memiliki
produktifitas yang berbeda-beda. Untuk mengetahui tingkat perbedaannya,
maka kita dapat melihatnya pada tabel berikut:
Pada kolom Mean Difference, angka yang atasnya ada tanda bintang
mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signfikan.
Dari tabel, terlihat bahwa semua angka terdapat tanda bintang. Ini menunjukkan
semua variabel memiliki perbedaan yang signifikan. Sebagai contoh adalah antara
kecamatan Mulyosari dengan Mekarsari. Perbedaan mean keduanya adalah -
0,5133. Artinya bahwa produktifitas padi (pada semua jenis varietas) di Kecamatan
Mulyosari rata-rata lebih kecil sebesar 0,5133 ton jika dibandingkan dengan
produktifitas padi di Kecamatan Mekarsari. Sedangkan untuk yang lain, dapat
dilihat pada tabel di atas.
Selain dari tabel di atas, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antar kecamatan dapat dilihat pada bagian tabel di bawah ini
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua hampir kecamatan berada pada subset
yag berbeda. Ini menunjukkan bahwa hampir semua kecamatan memiliki
perbedaan produktifitas padi yang signifikan. Kecuali kecamatan Mekarsari
dan Purworejo. Kedua kecamatan ini berada dalam satu subset yang artinya
keduanya tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Subset 1 Rejomulyo menunjukkan bahwa kecamatan tersebut (Rejomulyo)
memiliki produktifitas paling rendah, sedangkan subset 4 menunjukkan bahwa
kecamatan tersebut (Kedungringin) memiliki produktifitas paling tinggi.

Anda mungkin juga menyukai