Anda di halaman 1dari 8

1.

Pentingnya Posisi Geografis Indonesia di tingkat Asean dan Dunia

Posisi Geografis yang strategis membawa cukup banyak keuntungan bagi negara Indonesia,
yaitu mempermudah perdagangan dari negara – negara di dunia, mempermudah pemasaran
produk – produk yang di hasilkan oleh masyarakat Indonesia, mendatangkan banyak investor
asing untuk negara Indonesia maupun negara – negara yang berada di kawasan Asia.

Indonesia sendiri merupakan rangkaian negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya terdiri
dari laut atau perairan. Hal ini merupakan suatu keuntungan bagi negara Indonesia untuk
dapat mengembangkan atau memanfaatkan perairan sebagai salah satu upaya untuk
memajukan perekonomian negara Indonesia.

Pada era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014-2019 secara resmi meluncurkan
beberapa program, yaitu meningkatkan 6 pelabuhan Internasional, membangun 24 pelabuhan
komersial baru dan meningkatkan lebih dari 1000 pelabuhan komersial. Hal tersebut dapat
membuka akses baru sumber daya ekonomi melalui pembangunan tol laut untuk
menghubungkan bagian terpencil Indonesia ke perdagangan dunia. Namun dengan
banyaknya pembangunan tersebut tidak dapat menjamin bahwa Indonesia dapat menjadi
negara maritim dunia.

Secara Geografis Indonesia terletak di pusat Asia-Pasifik sebagai pusat Maritim Indo-Pasifik.
Dengan posisi geografis tersebut sangat memungkinkan untuk Indonesia menjadi pusat
Maritim di ASEAN maupun di Dunia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang
sebagian wilayahnya terdiri dari laut, Indonesia berusaha memanfaatkan posisi
geostrategisnya tersebut untuk menjadi poros maritim dunia. Letak geografis merupakan
unsur penting dari kekuatan negara di dunia Internasional. Saat ini Indonesia sedang berusaha
untuk menjadi negara maritim, namun Indonesia belum sepenuhnya mampu memanfaatkan
laut yang ada di dalam kekuasaannya dan kewenangannya.

Kemampuan diplomasi menjadi salah satu faktor penting untuk membuat kebijakan Indonesia
sebagai poros maritim yang dapat di patuhi oleh negara atau pihak terkait lainnya.

Meskipun Indonesia terletak pada posisi Geografis yang strategis untuk menjadi negara
maritim dunia, sistem keamanan di perairan Indonesia bisa di bilang kurang mumpuni. Hal
tersebut di buktikan dengan tercatatnya beberapa peristiwa perampokan terhadap kapal niaga
di sekitar Kawasan Timur Indonesia (KTI). Kawasan di bagian timur Sabah, Malaysia dan
Filipina menjadi salah satu kawasan yang cukup mengkhawatirkan. Berbagai upaya
diplomasi di lakukan untuk menciptakan keamanan jalur pelayaran di sekitar KTI. Negara
Indonesia harus mampu mengelola KTI dengan baik agar tidak melumpuhkan perdagangan di
kawasan itu.

Posisi Geostrategis Indonesia berada di persimpanan jalur perdagangan dunia. Indonesia


berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, di antara Asia Barat dan Asia Timur.
Berbatasan dengan Selat Malaka yang merupakan jalur utama perdagangan Asia dan dunia.
Selat Malaka sendiri merupakan jalur utama yang di lewati kapal minyak. Posisi Geostrategis
Indonesia dapat membuka peluang untuk Indonesia menjadi kawasan jasa kelautan yang
bepengaruh pada perdagangan dunia.

Di karenakan Indonesia memiliki wilayah yang sebagian besarnya adalah perairan atau laut,
sebagian besar kegiatan ekspor dan impor dalam perdagangan luar negri di lakukan melalui
jalur laut. Dengan letak yang strategis itu seharusnya Indonesia juga memperoleh manfaat
dari aktivitas pelayaran niaga tersebut.

Di Indonesia sendiri mempunyai 4 chokepoint jalur pelayaran utama di Asia Tenggara, yaitu
Selat Malaka, Selat Singapura, Selat Sunda dan Selat Lombok. Dimana sepertiga pengiriman
barang di dunia yang menggunakan kapal akan melalui titik titik tersebut. Kapal-kapal yang
melewati chokepoint tersebut mendapat jaminan keamanan oleh Indonesia.

Sumber:
Berkas.dpr.go.id/diplomasi Indonesia dan pembangunan konektivitas maritim
MKDU4111
2. Peran saya sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia
dari Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) baik yang berasal dari dalam
negeri maupun luar negeri serta berupa fisik maupun non fisik adalah

Menurut saya pribadi sebagai warga negara Indonesia yang baik sudah sepatutnya kita sadar
akan pentingnya bela negara. Pada rumusan pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945 menyatakan
bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Konsep bela negara sendiri bukan hanya monopoli TNI, tetapi juga merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara.

Dalam upaya melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia kita harus menyadarkan diri
sendiri untuk berbuat yang lebih baik. Berusaha menjaga lisan dan tangan agar kita tidak
berkomentar atau mengeluarkan spekulasi yang dapat memecah belah persatuan negara
Indonesia. Memulai untuk disiplin dalam berbagai hal dapat mencegah terjadinya korupsi
dari diri sendiri, yang dimana pencegahan korupsi juga merupakan bentuk untuk melindungi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tidak mengikuti atau tidak terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang bersifat paham
radikalisme juga merupakan upaya untuk melingungi Negara Kesatuan Republik Indonesia
dari ATHG. Sebagai mahasiswa sudah sepatutnya kita dapat membedakan mana kegiatan
yang mempunyai unsur paham radikalisme dan mana kegiatan yang boleh kita ikuti.

Secara fisik cara untuk melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat beragam,
salah satu contohnya adalah bergabung dengan kegiatan Pelatihan Dasar Kemiliteran, Saya
sendiri sebagai mahasiswa sudah bergabung dengan beberapa kegiatan yang di selenggarakan
dalam pelatihan dasar kemiliteran. Bidang pramuka yang saya ikuti berada di bawah naungan
TNI yang secara tidak langsung saya sudah banyak dan sering untuk mengikuti kegiatan
pelatihan dasar kemiliteran sebagai upaya untuk melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Dalam bentuk non fisik bela negara sudah di atur dalam UU Nomor 3 Tahun 2002. Tertulis
dalam Undang – Undang tersebut bahwa masyarakat wajib berpartisipasi dalam menjaga
keamanan negara lewat pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian profesi. Sebagai
mahasiswa tentunya kita sudah mendapat pendidikan kewarganegaraan sejak bangku Sekolah
Dasar. Melindungi negara dengan cara belajar yang giat agar kelak bisa mengembangkan
bakat dan minat, membuat dan menciptakan teknologi baru yang bisa membuat negara
Indonesia terlihat kuat di mata dunia.

Dari diri sendiri kita juga perlu mencegah perilaku hedonisme yang berpengaruh terhadap
integrasi sosial budaya. Menghindari pergaulan bebas dan berbelanja yang berlebihan juga
merupakan bentuk mencegah perilaku hedonisme yang sekarang sedang marak terjadi di
masyarakat Indonesia. Menanamkan ideologi Pancasila pada kehidupan sehari – hari juga
sangat penting. Ideologi Pancasila dapat menjadi landasan hidup berbangsa dan bernegara
yang baik, serta mencegah kita untuk hanyut dalam kehidupan bebas pada era yang sekarang.

Bijak dalam menggunakan sosial media jugga merupakan upaya untuk melindungi Negara
Kesatuan Republik Indonesia dari ATHG yang berasal dari dalam negeri. Salah satu
tantangan dan musuh terbesar dari suatu negara adalah rakyat atau bangsanya sendiri. Jadi
sebisa mungkin kita sebagai mahasiswa bijak dalam menggunakan media sosial, jangan
sampai sosial media membawa perpecahan untuk bangsa kita sendiri. Sebagai masyarakat
Indonesia kita juga perlu mendukung produk – produk lokal Indonesia dalam upaya untuk
memajukan perekonomian Indonesia. Dengan kita mendukung perekonomian Negara, kita
juga sudah ikut serta dalam melindungi Negara Kesatuan republik Indonesia dari ATHG.

Sumber
MKDU4111
3. Analisis penyebab munculnya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)
yang bisa memecah belah NKRI!
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan berbagai latar belakang
kehidupan sosial dan budaya. Perbedaan latar belakang kehidupan sosial dan budaya ini
menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bisa menjadi satu. Pancasila
menjadi landasan penting dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Pentingnya
pemahaman dan pengamalan nilai – nilai Pancasila menjadi dasar dan pegangan dalam
kehidupan bermasyarakat adalah salah satu upaya dalam mencegah adanya Acaman,
Tantagan, Gangguan dan Hambatan (ATHG) yang bisa memecah belah NKRI.

Fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia akhir- akhir ini adalah banyaknya muncul
berita HOAX, isu Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA) yang mulai menguat
pasca kemerdekaan Indonesia. Persoalan politik Indonesia yang tidak stabil juga lekat dengan
ancaman yang bisa memecah belah NKRI. Permasalahan ekonomi di negara Indonesia juga
berpotensi untuk membuat perpecahan di masyarakat Indonesia. Kesenjangan sosial yang
sangat terlihat nyata di kehidupan bermasyarakat Indonesia menjadi tantangan pemerintah
untuk memcahkan masalah tersebut.

Kemajuan teknologi di era sekarang ini membuat kita dengan mudah mengakses sosial media
dan cepat dalam menyebarkan berbagai informasi. Kurang bijaknya masyarakat Indonesia
dalam memanfaatkan kemajuan teknologi ini menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia.
Masyarakat Indonesia sangat gampang dalam menerima berita yang belum di pastikan
kebenarannya (berita HOAX). Seperti contohnya banyak sekali broadcast berita di akun
Whatsapp yang belum di ketahui kebenarannya, tetapi para ibu – ibu dan bapak – bapak yang
menerima berita tersebut langsung dengan cepat menyebarkannya ke grup atau keluarganya.
Pada dasarnya masyarakat Indonesia belum siap untuk menerima kemanjuan teknologi itu
sendiri.

Pada akhir – akhir ini marak sekali berita yang berkaitan dengan isu Suku, Agama, Ras dan
Antar golongan (SARA). Kurang kuatnya pemahaman identitas SARA dan hubungan antar
etnis menyebabkan potensi terjadinya konflik dan ketegangan di masyarakat Indonesia. Pasca
reformasi Indonesia banyak muncul isu tentang SARA dan hubungan antar etnis. Isu SARA
masih sering di gunakan untuk memecah belah kekuatan NKRI, seperti contohnya peristiwa
kerusuhan Mei 1998 di Jakarta yang memunculkan isu anti keturunan Tionghoa. Kerusuhan
ini juga berdampak ke berbagai daerah, tidak hanya di Jakarta. Sudah tidak terhitung lagi
berapa korban jiwa dan kerugian materi yang di sebabkan oleh konflik ini. Pemimpin daerah
sebenarnya memiliki andil atau keterkaitan dengan intoleransi dan konflik SARA yang
terjadi. Diskriminasi kepada suatu kelompok tertentu juga menjadi pemicu adanya konflik
tersebut. Sebenarnya masih banyak isu tentang SARA yang terjadi di Indonesia yang
menyebabkan perpecah belahan masyarakat Indonesia.

Persoalan politik yang tidak stabil juga membuat perpecahan di masyarakat Indonesia.
Pemerintahan di Indonesia memiliki masalah politik yang cukup rumit dan ketidakstabilan
politik. Pada rentang tahun 1950 sampai 1959 pemertintahan Indonesia mengalami
pergantian kabinet yang cukup cepat, sistem ini menyebabkan ketidakstabilan politik pada era
itu. Pergantian kabinet yang terlalu cepat itu membuat hubungan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah menjadi tidak baik. Pemerintah pusat sangat sibuk dengan urusan
pergantian kabinet tersebut, sehingga tuntutan – tuntutan dari pemerintah daerah sering tidak
di dengar dan tidak di perhatikan. Situasi seperti ini menyebabkan munculnya gejala
Provinsialime, yang akhirnya menyebabkan berkembangnya gerakan separatisme atau usaha
untuk memisahkan diri dari pemerintah pusat. Munculnya gerakan Provinsialisme dan
gerakan separatisme ini menyebabkan Anacaman, Tantangan, Hambatan dan Ganggaun
(ATHG) yang bisa membuat perpecahan di NKRI.

Sumber :
MKDU 4111
Sumber.belajar.kemendikbud.go.id
4. Telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat
wawasan Ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional.
Berdasarkan cerita sejarah perjuangan bangsa Indonesia, nilai – nilai yang terkandung dalam
setiap sila Pancasila merupakan nilai – nilai kehidupan yang ada pada bangsa Indonesia
sendiri. Oleh karena itu kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat di pisahkan dengan nilai –
nilai Pancasila. Atas dasar histori inilah maka sangat penting bagi generasi penerus bangsa
yang sekarang untuk memahami dan mengembangkan nilai – nilai Pancasila. Pancasila
sebagai ideologi negara bermakna bahwa sila – sila yang terkandung dalam Pancasila
merupakan ide dasar untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga
merupakan dasar negara yang mempunyai kedudukan yuridis formal yaitu Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku dalam negara.

Wawasan kebangsaan nasional bersumber dari ideologi Pancasila, yang dimana seluruh
rakyat Indonesia harus memiliki kesadaran wawasan kebangsaan untuk mengelola tata
kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar
dan solid. Pemantapan nilai – nilai Pancasila harus di mulai sejak dini, yaitu melalui
pendidikan anak – anak sekolah sampai orang meninggal (long life education). Penunjukan
suatu lembaga negara untuk menjadi pusat dari pembinaan yang melaksanakan kegiatan
penanaman, pengembangan dan pemantapan wawasan kebangsaan sangatlah penting.

Partai politik juga merupakan pilar demokrasi dan alat untuk menggapai kekuasaan secara
demokratis. Pelatihan kader politik dan kader pimpinan nasional sangatlah di perlukan
sebagai sarana komunikasi politik dan sosialisasi kebijakan publik, serta sebagai sarana untuk
mengemban etika politik dan budaya politik yang santun dan elegan. Pemantapan nilai – nilai
Pancasila juga perlu di tanamkan pada pelaku – pelaku usaha atau ekonomi, baik dari
kalangan pengusaha swasta besar – menengah – kecil, Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dan koperasi.

Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia harus di tanamkan kuat pada diri sendiri. Di era
yang sekarang semakin banyaknya masyarakat yang terhanyut dalam arus globalisasi juga
merupakan tantangan terberat dalam ketahanan Ideologi Pancasila. Masyarakat sekarang
cederung mengikuti gaya hidup liberal dengan meninggalkan nilai – nilai Pancasila.
Pada sila pertama yaitu Ketuhanan kita dapat melihat bahwa masyarakat Indonesia sudah
banyak yang mengabaikan ajaran agamanya. Sementara pada sila kedua tentang
kemanusiaan, masyarakat Indonesia juga sudah banyak mengabaikannya dengan banyaknya
terjadi kekerasan dalam rumah tangga dan meningkatnya angka kriminalitas pembunuhan
dari tahun ke tahun. Dan masih banyak lagi semakin di tinggalkannya nilai – nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari – hari bangsa Indonesia.

Dengan banyaknya fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia, sudah sepatutnya kita
sebagai warga Indonesia yang baik dan benar harus berusaha untuk kembali menanamkan
dan mengamalkan nilai – nilai Pancasila di kehidupan sehari – hari. Membangun dan
memperkuat solidaritas antar masyarakat juga sangat di perlukan untuk pertahanan nasional.
Membangun relasi dengan kelompok lain atau suku dan ras lain menjadi alat perekat untuk
mempertahankan kesatuan bangsa Indonesia. Beradaptasi dengan arus globalisasi dan bijak
dalam mengikuti perkembangan jaman sekarang juga di perlukan untuk mempertahankan
kesatuan bangsa Indonesia.

Sumber :
https://journal.unnes.ac.id/sju
bpip.go.id

Anda mungkin juga menyukai