DAFTAR ISI
i
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Bangunan Pengelolaan Air Limbah dan Fungsinya ...................................... 2-15
Tabel 3.1 Check List Pengecekan untuk Pengoperasian Awal IPAL ................................. 3-4
Tabel 4.1 Jenis dan Periode Pemelihraan Unit Pengelolaan Limbah .............................. 4-1
ii
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Saluran Air Limbah Terbuka .................................................................. 2-2
Gambar 2.2 Saluran Air Limbah Terbuka .................................................................. 2-2
Gambar 2.3 Saluran Air Limbah Tertutup menuju Grese Trap .................................... 2-2
Gambar 2.4 Saluran Air Limbah Tertutup menuju IPAL............................................... 2-3
Gambar 2.5 Bangunan Grease Trap ........................................................................ 2-3
Gambar 2.6 Desain Grease Trap ............................................................................. 2-4
Gambar 2.7 Bangunan IPAL ..................................................................................... 2-5
Gambar 2.8 Desain Bio Reaktor 1 ............................................................................ 2-6
Gambar 2.9 Dinding Penyekat dan Ruangan Dalam Tabung Reaktor 1 ...................... 2-7
Gambar 2.10 Hoenycomb Filter ................................................................................. 2-8
Gambar 2.11 Bio Ball ................................................................................................ 2-8
Gambar 2.12 Desain Bio Reaktor 2 ............................................................................ 2-9
Gambar 2.13 Dinding Penyekat dan Ruangan Dalam Tabung Reaktor 2 .................... 2-10
Gambar 2.14 Bahan Penyerap Polutan dalam Bio Reaktor 2 ...................................... 2-11
Gambar 2.15 Filter .................................................................................................. 2-12
Gambar 2.16 Desain Filter ....................................................................................... 2-13
Gambar 2.19 Diagram Tahapan / Proses Pengelolaan Air Limbah ............................. 2-17
Gambar 2.20 Alur Proses Pemisahan Kotoran, Minyak dan Lemak ............................. 2-18
Gambar 2.21 Alur Proses Pengolahan Sistem Anaerobik ............................................ 2-19
Gambar 2.22 Alur Proses Pengolahan Sistem Aerobik................................................ 2-20
Gambar 2.23 Alur Proses Penyaringan ..................................................................... 2-21
Gambar 3.1 Alur Pengoperasian Awal IPAL ............................................................... 3-3
Gambar 3.2 Diagram Alur Pengoperasian Rutin IPAL ................................................. 3-7
iii
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
1 Pendahuluan
1-1
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Sistem pengelolaan air limbah yang yang direncankan adalah kombinasi SISTEM
AEROB-ANAEROB. Proses pengolahan Sistem Anerob dan Aerob (Extended Aeration
System) adalah sistem pengolahan limbah dengan metode secara biologis, dengan
tahapan tahapan penguraian bakteri alami, yaitu oleh bakteri yang hidupnya
mendapatkan oksigen dari ventilasi udara, kemudian berlanjut ketahapan aerob
atau tahapan penguraian oleh bakteri yang hidupnya mendapatkan oksigen dari
pemberian oksigen masuk dengan bantuan alat khusus yang disebut Blower (Mesin
Penghasil Udara).
1. Saluran Terbuka
Saluran terbuka merupakan saluran air limbah yang berada di dalam
bangunan gedung yang mengalirkan air limbah dari bangunan ke lokasi
saluran tertutup atau ke grease trap.. Saluran ini terdapat pada dapur kantin
dan dapur asrama, yang menampung air limbah dari kegiatan dapur, baik
dari ceceran/tumpahan minyak, sisa pencucian peralatan, atau limpasan
dari pembersihan dapur. Air limbah tersebut masuk dalam saluran terbuka
dan selanjutnya dialirkan menuju grease trap.
2-1
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
2. Saluran Tertutup
Saluran tertutup berupa jaringan pipa yang berada di luar bangunan
gedung yang menghubungkan sumber limbah dengan grease trap dan dari
grease trap ke unit pengolahan (IPAL).
2-2
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Prinsip kerja saluran air limbah adalah mengalirkan air limbah dari masing-
masing sumber air limbah ke grease trap dan dari grease trap ke IPAL.
B. Grease Trap
Grease Trap merupakan bangunan yang berfungsi untuk memisahkan minyak
dan lemak dari sumber limbah yang sulit terurai dalam IPAL. Disamping untuk
memisahkan minyak dan lemak, grease trap juga berfungsi untuk menyaring
kotoran dan mengendapkan lumpur yang larut dalam air sehingga tidak
menyebabkan penyumbatan pada saluran air limbah menuju IPAL. Bentuk
bangunan dan desain grease trap sebagaimana gambar berikut.
2-3
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Grease trap terdiri dari beberapa bagian, yaitu tabung grease trap, pipa inlet,
keranjang, lubang kontrol, dinding penyekat, pipa penghubung, dan pipa outlet.
Deskripsi masing-masing bagian grease trap adalah sebagai berikut.
2. Pipa Inlet
Pipa inlet berupa pipa yang berfungsi sebagai tempat masuknya air limbah
dari sumber limbah ke tabung grease trap.
3. Keranjang
Keranjang pada tabung grese trap berbentuk lingkaran, yang berfungsi
untuk menyaring kotoran yang masuk bersamaan dengan air limbah seperti
sisa makanan, agar saluran menuju IPAL tidak tersumbat.
4. Lubang Kontrol
Lubang kotrol berupa lubang berbentuk lingkaran pada bagian atas tabung
grease trap yang dilengkapi dengan tutup, yang berfungsi sebagai tempat
pengambilan kotoran pada keranjang dan berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan monitoring grease trap atau kontrol aliran air pada grease trap.
2-4
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
5. Dinding Penyekat
Dinding penyekat berfungsi sebagai pemisah antar ruangan dalam tabung
grease trap. Jumlah dinding penyekat sebanyak 3 unit, memisahkan
ruangan tabung grease trap menjadi 3 ruangan untuk proses pemisahan
lemak 3 tahap.
6. Pipa Penghubung
Pipa penghubung berupa pipa yang berfungsi sebagai penghubung antar
ruangan dalam tabung.
7. Pipa Outlet
Pipa outlet berupa pipa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air limbah
dari tabung grease trap. Air limbah yang telah disaring dan dipisahkan
selanjutnya disalurkan ke IPAL untuk proses pengolahan lebih lanjut.
Prinsip kerja dari grease trap adalah memisahkan minyak dan lemak yang
memiliki massa jenis lebih ringan daripada air sehingga lapisan minyak dan
lemak berada di atas.
C. IPAL
IPAL ini merupakan inti dari unit bangunan pengolahan air limbah, yang
berfungsi sebagai tempat untuk proses pengolahan air limbah secara biologis
dengan sistem aerob-anaerob.
2-5
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Bangunan IPAL terdiri dari beberapa bagian, yaitu pipa inlet, Bio Reaktor 1, Bio
Reaktor 2, pipa outlet, Filter, kolam uji, saluran pembuangan (outfall), pondasi
IPAL, serta bangunan pelindung IPAL. Deskripsi masing-masing bagian IPAl
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pipa Inlet
Pipa inlet berupa pipa yang berfungsi sebagai tempat masuknya air limbah
dari grease trap ke bio reaktor 1. Setelah proses pemisahan lemak pada
grease trap, air limbah disalurkan ke bio reaktor 1 untuk proses pengolahan
tahap 1 melalui pipa inlet.
2. Bio Reaktor 1
Bio Reaktor 1 merupakan salah satu unit dalam IPAL yang berupa tabung,
yang didalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang berfungsi sebagai
tempat untuk proses pengolahan air limbah tahap 1, yaitu pengolahan air
limbah dengan sistem ANAEROB. Desain Bio Reaktor 1 disajikan pada
gambar berikut.
Bio Reaktor 1 terdiri dari beberapa bagian, yaitu tabung bio reaktor, pipa
inlet, plat penyekat, dinding penyekat, lubang kontrol, pipa penguras, pipa
penghubung antar ruang, honeycom filter, bioball, dan pipa penghubung
antar ruang. Deskripsi masing-masing bagian dalam Bio Reaktor adalah
sebagai berikut.
2-6
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
b. Pipa Inlet
Pipa inlet merupakan pipa yang berfungsi sebagai tempat masuknya air
limbah yang berasal dari saluran air limbah tertutup ke tabung Bio
Rektor 1.
c. Plat Penyekat
Plat penyekat berupa plat yang berfungsi untuk menahan limbah plastik
atau limbah yang tidak bisa terurai secara biologis dalam tabung Bio
Reaktor 1.
d. Dinding Penyekat
e. Lubang Kontrol
f. Pipa Penguras
Pipa penguras berupa pipa yang ada lubang kontrol, yang berfungsi
sebagai penguras lumpur yang ada pada dasar ruangan tabung Bio
Reaktor 1.
2-7
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Pipa penghubung antar ruang ini berupa pipa yang berfungsi untuk
menghubungkan antar ruangan dalam tabung Bio Reaktor 1.
h. Honeycomb Filter
i. Bio Ball
2-8
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
3. Bio Reaktor 2
Bio Reaktor 2 berupa tabung yang didalamnya terdiri dari beberapa bagian,
yang berfungsi sebagai tempat untuk proses pengolahan air limbah tahap 2,
yaitu proses pengolahan dengan sistem AEROB. Desain Bio Reaktor 2
disajikan pada gambar berikut.
Tabung Bio Reaktor (Bio Reaktor 2) ini berfungsi sebagai tempat untuk
proses pengolahan air limbah untuk tahap 2, yang dibangun diatas
permukaan tanah.
2-9
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
b. Pipa Inlet
Pipa inlet merupakan pipa yang berfungsi sebagai tempat masuknya air
limbah yang telah diolah dari Bio Reaktor 1 ke tabung Bio Rektor 2.
c. Plat Penyekat
Plat penyekat berupa plat yang berfungsi untuk menahan limbah plastik
atau limbah yang tidak bisa terurai secara biologis dalam tabung Bio
Reaktor 2.
d. Dinding Penyekat
e. Lubang Kontrol
f. Pipa Penguras
Pipa penguras berupa pipa yang ada lubang kontrol, yang berfungsi
sebagai penguras lumpur yang ada pada dasar ruangan tabung Bio
Reaktor 2.
Pipa penghubung antar ruang ini berupa pipa yang berfungsi untuk
menghubungkan antar ruangan dalam tabung Bio Reaktor 2.
2-10
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
h. Honeycomb Filter
i. Penyerap Polutan
Batu zeolit ini untuk mengikat logam berat seperti besi (Fe) dan mangan
(Mn), mengikat bakteri E. Coli, dan menjernihkan air. Pasir silika
berfungsi untuk mengikat partikel mikron atau menjernihkan air. Karbon
aktif berfungsi untuk menyerap bau, menjernihkan air, dan menyerab
bahan kimia anorganik.
j. Blower
k. Air Difuser
l. Pompa Sirkulasi
2-11
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
m. Penyaring Reaktor
Penyaring Reaktor ini berfungsi untuk menyaring bakteri dan air limbah
yang telah melalui pengolahan tahap 2.
n. Tempat Klorin
Tempat klorin ini berfungsi untuk membunuh bakteri yang berhasil lolos
dari penyaring reaktor.
Pipa Outlet ini berfungsi sebagai tempat keluar air limbah yang telah
melalui proses pengolahan tahap 2. Pipa outlet ini terhubung dengan
unit penyaringan (Filter).
4. Filter
Filter merupakan unit pengolahan air limbah yang berfungsi sebagai
penyaringan akhir air limbah yang telah diproses oleh Bio Reaktor.
Sebagaimana pada proses pengolahan, proses penyaringan ini juga
dilakukan dalam 2 tahap pada 2 unit filter. Tujuannya untuk memastikan
bahwa air limbah yang telah diolah benar-benar memenuhi baku mutu.
Bangunan filter dan desain filter disajikan pada gambar berikut.
2-12
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Filter terdiri dari beberapa bagian, yaitu tabung filter, pipa inlet, pipa
penghubung antar filter, lubang kontrol atas, lubang kontrol samping,
tempat pengurasan, dan pipa outlet. Deskripsi masing-masing bagian pada
filter adalah sebagai berikut.
a. Tabung Filter
b. Pipa Inlet
Pipa inlet berupa pipa yang berfungsi sebagai tempat masuknya air
limbah yang telah diolah dari Bio Reaktor. Pipa inlet ini terhubung
dengan pipa penghubung filter-reaktor.
2-13
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
f. Tempat Pengurasan
g. Pipa Outlet
Pipa Outlet berupa pipa yang berfungsi mengalirkan air limbah yang
telah disaring tabung Filter.
5. Kolam Uji
Kolam Uji berupa bangunan kolam yang berfungsi sebagai tempat
pengujian kualitas air limbah yang telah diolah dalam IPAL dengan media
ikan sebagai indikator kualitas air limbah.
7. Pondasi IPAL
Pondasi IPAL merupakan struktur bangunan sipil yang berfungsi sebagai
penahan atau penobang IPAL.
2-14
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
A. Saluran Air Limbah Mengalirkan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan
operasional
1. Saluran Terbuka Mengalirkan air limbah dari dapur ke saluran tertutup
2. Saluran Tertutup Mengalirkan air limbah dari saluran tertutup ke Grease Trap
dan dari grease trap ke IPAL
B. Grease Trap Memisahkan minyak dan lemak yang sulit terurai, menyaring
kotoran, dan mengendapkan lumpur
1. Tabung Grease Trap Tempat untuk proses pemisahan lemak, penyaringan kotoran,
dan pengendapan awal lumpur
2. Pipa Inlet Tempat masuk air limbah menuju tabung Grease Trap
3. Keranjang Menyaring kotoran (sisa makanan, dll)
b. Pipa Inlet Tempat masuk air limbah dari saluran ke Tabung Bio Reaktor 1
c. Plat Penyekat Menahan limbah plastik atau limbah yang tidak bisa terurai
secara biologis dalam tabung Bio Reaktor 1
d. Dinding Penyekat Memisahkan antar ruangan dalam Bio Reaktor 1
b. Pipa Inlet Tempat masuk air limbah dari saluran ke Tabung Bio Reaktor 2
2-15
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
f. Pipa Penguras Menguras lumpur pada ruang dalam Tabung Bio Reaktor 2
g. Pipa Penghubung Menghubungkan antar ruang dalam Tabung Bio Reaktor 2
Antar Ruang
b. Pipa Inlet Tempat masuk air limbah dari Tabung Bio Reaktor 2 ke Tabung
Filter
c. Pipa Penghubung Menghubungkan Tabung Filter 1 dan Tabung Filter 2
Antar Filter
d. Lubang Kontrol Atas Kontrol/monitoring dan pembersihan Tabung Filter dari atas
e. Lubang Kontrol Kontrol/monitoring dan pembersihan Tabung Filter dari
Samping samping
f. Tempat Pengurasan Menguras air pada tabung filter
g. Pipa Outlet Mengalirkan air limbah yang telah disaring Tabung Filter
5. Kolam Uji Tempat pengujian kualitas air limbah yang telah diolah dalam
IPAL dengan media ikan
6. Saluran Pembuangan Mengalirkan air limbah dari kolam indikator ke media badan
(Outfall) air penerima
2-16
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
2-17
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
a. Penyaringan Kotoran
Air limbah masuk melalui pipa inlet dan selanjutnya melewati keranjang,
dimana kotoran yang mengalir bersama air limbah ini akan disaring.
Setelah melewati keranjang, air limbah yang masih mengandung minyak
dan lemak ini akan masuk ke ruang pemisahan awal. Secara periodik
kotoran yang ada dalam keranjang tersebut harus diangkat dan dibersihkan
melalui lubang kontrol.
2-18
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
2-19
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Setelah melalui proses penguraian secara aerobik dan aerobik ini konsentrasi
polutan akan mengalami penuruan secara signifikan. Air limbah yang telah
diolah melalui dua proses tersebut selanjutnya masuk ke Ruang 3 untuk proses
penyerapan polutan yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Penyerap polutan
yang terdiri dari Batu Zeolit, Pasir Silika, Karbon Aktif, dan Zet Met. Setelah
melalui media penyerapan tersebut, polutan air limbah yang tidak dapat terurai
oleh bakteri akan mengalami penurunan secara signifikan. Air limbah ini
selanjutnya akan disaring oleh Penyaring Reaktor, untuk mengurangi partikel
yang dari penyerap, dan kemudian mengalir ke Filter untuk tahap penyaringan
akhir melalui Pipa Outlet.
2-20
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
2-21
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
3 Pengoperasian IPAL
– Isi Tabung Grease Trap dengan aliran air limbah pada masing-masing
sumber.
3-1
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
– Cek saluran air limbah menuju Grease Trap, apakah terjadi kebocoran. Jika
terjadi kebocoran segera diperbaiki.
– Biarkan sampai Tabung Grease Trap penuh, dan mengalir ke saluran air
limbah menuju IPAL.
– Cek Tabung Grease Trap, apakah terjadi kebocoran. Jika terjadi kebocoran,
segera diperbaiki.
– Cek saluran air limbah dari Grease Trap ke IPAL, apakah terjadi kebocoran.
Jika terjadi kebocoran, segera diperbaiki.
3. Isi Tabung Bio Reaktor 1, Tabung Bio Reaktor 2, dan Tabung Filter
serta Cek
Pengisian Tabung Bio Reaktor 1, Tabung Bio Reaktor 2, dan Tabung Filter
bertujuan untuk mengetahui kondisi masing-masing tabung, untuk pembiakan
awal bakteri (seeding), serta mengetahui hasil pengolahan air limbah pada awal
operasional. Langkah-langkah pengisian dan pengecekannya adalah :
– Isi Tabung Bio Reaktor 1 dengan aliran air limbah yang berasal dari Grease
Trap.
– Biarkan Tabung Bio Reaktor 1 terisi sampai penuh dan mengalir ke Tabung
Bio Reaktor 2, dan mengalir ke Tabung Filter.
– Cek Tabung Bio Reaktor 1, Tabung Bio Reaktor 2, dan Tabung Filter,
apakah terjadi kebocoran. Jika bocor, segera diperbaiki.
– Isi Tabung Bio Reaktor 1 dan Tabung Bio Reaktor 2 dengan bibit bakteri
(seeding).
– Hidupkan Blower pada Tabung Bio Reaktor 2 dan cek apakah udara keluar
melaui Air Difuser secara merata. Jika udara tidak merata, segera perbaiki
Blower atau Air Difuser.
– Hidupkan Pompa Sirkulasi pada Tabung Bio Reaktor 2.
– Cek Saluran Outlet Tabung Filter, apakah aliran air berjalan dengan baik
sesuai dengan estimasi debit yang dialirkan.
– Isi Kolam Uji dengan aliran air limbah yang berasal dari Tabung Filter.
– Isi Kolam Uji dengan ikan yang rentan terhadap polutan, misalnya ikan hias.
– Cek kondisi ikan, apakah mati. Jika ikan hidup, maka hasil olahan air
limbah dapat dinyatakan aman bagi biota, dan sebaliknya. Jika ikan mati,
cek keseluruhan unit IPAL (Tabung Reaktor dan Tabung Filtrasi).
3-2
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
· Isi Tabung Grease Trap dengan aliran limbah dari tiap sumber
Isi Tabung Grease Trap dan Cek limbah.
· Apakah Saluran Air Limbah dari sumber limbah bocor ?
· Biarkan Grease Trap terisi penuh dan mengalir ke unit IPAL.
· Apakah Grease Trap bocor ?
· Apakah Saluran Air Limbah dari Grease Trap ke unit IPAL bocor ?
· Isi Tabung Bio Reaktor 1 dengan air limbah dari Grease Trap.
Isi Tabung Bio Reaktor (1 dan 2), · Biarkan penuh dan mengalir sampai ke Tabung Bio Reaktor 2 dan
Tabung Filter, dan Cek Tabung Filter.
· Apakah Tabung Bio Reaktor dan Tabung Filtrasi bocor ?
· Isi Tabung Reaktor 1 dan Tabung Reaktor 2 dengan bakteri.
· Hidupkan Blower pada Tabung Bio Reaktor 2.
· Apakah gelembung udara mengalir merata pada Air Difuser ?
· Hidupkan Pompa Sirkulasi pada Tabung Bio Reaktor 2.
· Apakah aliran air limbah pada Outlet Tabung Filter lancar ?
3-3
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
3-4
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
1. Persiapan Awal
Tahap persiapan dalam pengoperasian rutin IPAL berupa kegiatan pengecekan
beberapa unit pengolahan limbah, yang meliputi Grease Trap, Bio Reaktor, dan
Sistem Kelistrikan.
2. Pengoperasian
Tahap pengoperasian pada operasional rutin IPAL mencakup beberapa
kegiatan, yaitu menghidupkan mesin IPAL, menghidupkan Inlet, dan memantau
aliran air limbah.
3-5
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
b. Hidupkan Inlet
Setelah mesin IPAL dihidupkan, selanjutnya adalah menghidupkan Inlet
pada Bio Reaktor 1 dan Bio Reaktor 2, dengan cara menekan tombol ON
pada panel kontrol. Jika Inlet tidak dapat berjalan, maka dapat dilakukan
dengan pengecekan dan perbaikan sebagaimana pada mesin IPAL. Tetapi
jika masih belum dapat berjalan maka harus dilakukan perbaikan.
3-6
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Cek No
Yes
Cek No
Yes
Maintenance No Cek No
Yes
Maintenance No Cek No
Yes
Buka Inlet
Maintenance No Cek No
Yes
3-7
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
4 Pemeliharaan IPAL
4.1 Umum
Dengan berjalannya waktu operasional, unit bangunan pengelolaan air limbah akan
mengalami penurunan kinerja, atau bahwa dapat mengalami kerusakan karena
kurang/tidak terpelihara dengan baik. Pemeliharaan IPAL ini sangat perlu dilakukan
dalam rangka untuk menjaga kinerja IPAL agar dapat menghasilkan air limbah yang
memenuhi baku mutu lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Untuk itu perlu disusun program kerja pemeliharaan IPAL secara periodik, baik
pemeliharaan harian, pemeliharaan mingguan, pemeliharaan bulanan,
pemeliharaan semesteran atau tahunan, atau pemeliharaan yang sifatnya insidentil,
yang artinya segera melaksanakan perawatan atas hasil pemeriksaan sesuai dengan
tingkat kerusakannya.
4-1
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
4-1
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
– Penggunaan emergency
Reaktor. Tabung Bio Reaktor jika dasar Tabung Bio Reaktor
power jika sistem b. Perawatan : ditemukan kebocoran. menggunakan Pipa
kelistrikan tidak berjalan, – Perbaikan Tabung Bio
Penguras pada Lubang
atau melalui pengecekan Reaktor jika rusak (bocor). Kontrol.
dan perbaikan Sistem – Perbaikan/penggantian
– Perbaikan struktur pondasi
Kelistrikan. jika rusak (retak, pecah, bagian dalam Tabung Bio
dll). Reaktor sesui dengan
tingkat kerusakan.
– Perbaikan bangunan
– Pengecatan bagian luar
pelindung IPAL jika rusak.
Tabung Bio Reaktor.
– Perbaikan/penggantian
Saluran Penghubung Antar
Bio Reaktor jika rusak
(pecah, bocor, dll).
5 Filter a. Pemeriksaan : a. Pemeriksaan : a. Pemeriksaan : a. Pemeriksaan :
– Pemeriksaan aliran air – Pemeriksaan kondisi – Pemeriksaan kondisi – Pemeriksaan kondisi
pada Pipa Outlet Tabung bagian luar Tabung Filter lingkungan sekitar Tabung bagian dalam Tabung
Filter. – Pemeriksaan kondisi Filter. Filter.
– Pemeriksaan kondisi bagian luar Pipa – Pemeriksaan kebocoran
4-2
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
– Pengecekan dan
rusak (retak, pecah, dll). pada dasar Kolam Uji.
maintenance unit IPAL jika – Perbaikan Kolam Uji yang
ikan indikator mati. rusak (retak, pecah, dll).
4-3
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
4-4
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
5. Peralatan Karyawan
– Pelatihan dasar, seperti pengenalan limbah, peralatan pelindung, keadaan
darurat, prosedur inspeksi, P3K, K3, peraturan yang terkait dengan
pengelolaan air limbah.
5-1
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
5-2
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
LIMBAH CAIR DOMESTIK
Catatan :
Biaya Instalasi Jaringan Perpipaan menyesuaikan dengan layout atau site plan (berdasarkan hasil survei lapang)
5-3