Abstrak
Pada masa kini pembangunan begitu pesat sehingga hal tersebut membuat ruang bagi
kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya menjadi terganggu.
Pembangunan pemukiman serta sarana dan prasara pendukung yang tidak terkendali
menjadi salah satu sebab terpengaruhnya kualitas lingkungan. Untuk menertibkan
pembangunan yang tidak terkendali tersebut maka pemerintah daerah mewajibkan
pelaksana pembangunan untuk mengajukan perizinan usahanya yaitu dengan
melengkapi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Namun oleh karena pembangunan
yang pesat disertai pengawasan yang lemah maka banyak pembangunan yang tidak
dilengkapi dengan IMB termasuk permukiman di sepanjang rel kereta api seperti
yang terjadi di kawasan Tanjung Priok. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian
untuk melihat dampak yang terjadi akibat pembangunan pemukiman yang tidak
melalui proses perizinan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Observasi dilakukan untuk melihat melihat fenomena
yang ada serta dilengkapi dengan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa
kelalaian akibat pelanggaran berupa tidak dilengkapinya surat Izin Mendirikan
Bangunan pada permukiman di sepanjang rel kereta api di Tanjung Priok Jakarta
membawa dampak buruk terhadap lingkungan sekitarnya.
Abstract
Nowadays, development is so rapid that it makes space for human life and other
living things to be disturbed. The uncontrolled development of settlements and
supporting facilities and infrastructure is one of the causes of the impact on
environmental quality. To bring order to the uncontrolled development, the local
government requires development implementers to apply for business permits,
namely by completing of Izin Mendirikan Bangunan (IMB). However, due to the
rapid development accompanied by weak supervision, many developments are not
equipped with IMB, including settlements along the railroad tracks, as happened in
the Tanjung Priok area. Therefore, it is necessary to conduct research to see the
impact that occurs due to the construction of settlements that do not go through the
permit process. This research was conducted using a qualitative method with a
descriptive approach. Observations are made to see the existing phenomena and are
equipped with literature studies. The results showed that negligence due to violations
in the form of not completing a building permit in settlements along the railroad in
Tanjung Priok Jakarta had a negative impact on the surrounding environment.
terganggu (Hantono, Prayitno, and Pramitasari terbangun pada tapak yang tidak sesuai
2021). Namun hal tersebut dilakukan karena peruntukkannya tentu tidak memiliki IMB
demi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sesuai dengan peraturan daerah setempat
manusia yang semakin tinggi. Hal ini juga (Liem and Prayitno 2019).
membawa dampak semakin tinggi pula Pelanggaran GSJRKA ini bisa juga
pertumbuhan pembangunan, baik terlihat di daerah Tanjung Priok. Bangunan
pembangunan untuk tempat tinggal maupun banyak berdiri di sepanjang jalur kereta api di
pembangunan penunjang lainnya (Larasati et kawasan tersebut. Pelanggaran ini membawa
al. 2021). dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu
Perubahan gaya hidup dan kebutuhan penelitian ini bertujuan ingin mengetahui
manusia yang semakin berkembang sejauh mana dampak tersebut berpengaruh
menyebabkan pembangunan tidak bisa terhadap lingkungan sekitarnya.
dihentikan (Aziza 2020). Perubahan manusia
pra sejarah yang hidupnya berpindah-pindah METODE
menjadi manusia modern yang hidup menetap Berdasarkan pendekatan dan jenis data
membutuhkan bangunan untuk hunian yang yang digunakan, penelitian ini termasuk
tetap pula (Hadinata, Setiawan, and Prayitno kedalam penelitian kualitatif sehingga akan
2015). Kebutuhan akan hunian tetap atau menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
rumah tinggal secara berkelompok membentuk (Bungin 2005). Pemilihan penelitian kualitatif
kawasan permukiman beserta sarana dan bertujuan untuk mengumpulkan informasi
prasarana pelengkapnya (Pramitasari and mengenai suatu gejala yang ada. Pada
Sarwadi 2015). penelitian kualitatif juga mampu membantu
Percepatan kebutuhan menyebabkan dalam mengungkap fenomena pada suatu
pembangunan semakin tidak terkendali (Aziza subjek yang ingin diteliti secara mendalam
and Hantono 2021). Untuk mengawasi (Sugiyono 2018).
pembangunan tersebut pemerintah mewajibkan Dalam penelitian ini literatur
bagi setiap pelaku usaha mengajukan izin dikumpulkan untuk menganalisis
sebelum memulai usahanya tersebut. permasalahan dan membandingkan dengan
Pemerintah melalui Peraturan Menteri kondisi yang ada.
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 05/PRT/M/2016 HASIL DAN PEMBAHASAN
Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung Tanjung Priok merupakan salah satu
bermaksud menertibkan arah pembangunan kelurahan yang menjadi pusat
agar tetap terjaga kelestarian lingkungan. pemerintahan di bawah kecamatan
Setiap pelaku pembangunan harus mengajukan Tanjung Priok, kota Jakarta Utara,
izin pada setiap usahanya diantaranya Izin
provinsi DKI Jakarta, Indonesia.
Mendirikan Bangunan (IMB).
Terbitnya IMB berkaitan dengan
Kelurahan Tanjung Priok terdiri dari
peuntukan tapak atau zonasi ruang. Bangunan 158 RT dan 16 RW, luas wilayahnya yaitu
yang berdiri wajib berada pada tapak yang 5,54 km2. Batasan wilayah Kelurahan
sesuai dengan peruntukannya (Hantono 2019). Tanjung Priok yaitu sebelah Utara
Ruang terbuka publik, seperti: taman, alun- dengan Kabupaten Kepulauan Seribu,
alun, dan garis sempadan merupakan ruang sebelah Barat Kelurahan Ancol, sebelah
kota yang tidak diizinkan untuk didirikan Timur Kelurahan Koja Utara dan sebelah
bangunan (Sunaryo et al. 2010). Selatan Kelurahan Papanggo, Kelurahan
Pada kenyataannya masih banyak Warakas, Kelurahan Kebon
peraturan pembangunan yang dilanggar. Garis Bawang, Kelurahan Sungai Bambu.
Sempadan Jalan Rel Kereta Api (GSJRKA)
sebagai ruang terbuka publik yang tidak
diperbolehkan mendirikan bangunan tetap saja
masih banyak masyarakat yang mendirikan
rumah serta bangunan lainnya di sepanjang
tepi jalur kereta api tersebut. Bangunan yang
Bahkan lahirnya produk Izin Mendirikan dan edukasi tentang pentingnya IMB (izin
Bangunan juga sangat dibutuhkan ketika mendirikan bangunan).
terjadi transaksi jual beli rumah. Bagi Supaya peristiwa seperti ini tidak
Pemilik rumah yang kedapatan tidak terus terjadi maka perlu adanya edukasi
memiliki Izin Mendirikan Bangunan akan dari pemerintak kepada masyarakat.
dikenakan sanksi seperti denda 10 persen Edukasi tersebut harus dikemas dengan
dari nilai bangunan, dan rumah pemilik baik serta mudah dipahami supaya
bisa saja dibongkar. masyarakat paham akan pentingnya
Berdasarkan dari studi kasus yang memiliki IMB sehingga pembangunan
ada di wilayah tanjung priok bisa dilihat dimasa yang akan datang akan sesuai
bahwa penting nya tempat tinggal bagi dengan rencana tata ruang.
masyarakat membuat banyak
penyalahgunaan lahan yang seharus nya KESIMPULAN
tidak boleh atau dilarang keras di jadikan Kelurahan Tanjung Priok merupakan
tempat tinggal mereka justru melanggar kelurahan dengan wilayah perumahan dan
permukiman yang padat. Pada wilayah ini
nya tanpa memperdulikan dampak dari
terdapat banyak bangunan yang berdiri
perilaku itu sendiri. sepanjang tepian rel kereta api. Kehadiran IMB
Apabila dari pihak pemerintahan bisa (izin mendirikan bangunan) pada sebuah
mengedukasi masyarakat tentang bangunan sangatlah penting, karena bertujuan
bagaimana mengurus IMB dan pentingnya untuk menciptakan tata letak bangunan yang
bangunan agar memiliki IMB, maka aman dan sesuai dengan peruntukan lahan.
kemungkinan besar masyarakat akan Namun pada wilayah ini masih banyak
tersadar akan penting nya bangunan bangunan yang tidak memiliki IMB sehingga
mereka yang di tempati harus memiliki mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi
IMB, namun sebaliknya masyarakat lebih lingkungan sekitar. Pemilik rumah yang tidak
tidak peduli karena dirasa mengurus IMB memiliki IMB akan dikenakan denda 10
persen dari nilai bangunan dan kemungkinan
itu adalah suatu hal yang sangat sulit dan
tindakan pembongkaran paksa bangunan yang
cukup memakan waktu, biaya, maka akibat melanggar peraturan tersebut. Supaya
dari tidak pedulinya masyarakat terhadap peristiwa seperti ini tidak terus terjadi maka
harus nya bangunan memiliki IMB maka perlu adanya edukasi dari pemerintak kepada
akan banyak bangunan liar yang memadati masyarakat. Edukasi tersebut harus dikemas
wilayah wilayah dimana yang peruntukan dengan baik serta mudah dipahami supaya
lahan nya bukan untuk pemukinam bahkan masyarakat paham akan pentingnya memiliki
yang harus nya untuk hanya lahan kosong IMB sehingga pembangunan dimasa yang akan
itu dibangun untuk tempat tinggal, contoh datang akan sesuai dengan rencana tata ruang.
nya bangunan tempat tingal di tepi rel,
bahkan bukan hanya melanggar tataguna DAFTAR PUSTAKA
lahan tapi mereka tidak memikirkan Aziza, Noer. 2020. “Honing, Loving, and
keselamatan mereka dan keluarga mereka Nurturing: A Study of Mothers’ Role in
akan bahayanya berada di tepi rel. Family.” Martabat: Jurnal Perempuan
Edukasi dari pemerintah sangatlah Dan Anak 4 (2): 251–66.
penting pengaruhnya untung menyadarkan https://doi.org/10.21274/martabat.2020.4.
masyarakat akan pentingnya mempunyai 2.251-266.
Aziza, Noer, and Dedi Hantono. 2021.
IMB, pemerintah seharusnya lebih
“Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Ibu
memperhatikan kebijakan atau edukasi Dan Pendidikan Anak Di Desa Kiarasari
kepada masyarakat terutama di lingkungan Kabupaten Bogor.” Logista - Jurnal
permukiman yang padat agar Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
masyarakatnya bisa diberikan pengarahan 5 (1): 127–34.