Abstract
This research intent to measure one how far public infrastructure influence as highway,
electricity,fresh water and telephone and seluler to Gross Domestic Product at Indonesia.
This research goes upon on classic economic growth theory and neoklasik what does look
on that infrastructure constitutes associate physical capital good direct and indirect to
economic growth. This research utilize analisis's method bifilar linear regression and time
series's data. Base estimation result is found that infrastructure publicing to have influence
that signifikan and terhdap's positive Gross Domestic Product.
Key word : Infrastructure, PDB and Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh infrastruktur publik
seperti jalan raya, listrik ,air bersih dan telepon serta seluler terhadap Produk Domestik
Bruto di Indonesia. Penelitian ini mendasarkan pada teori pertumbuhan ekonomi klasik
dan neoklasik yang menganggap bahwa infrastruktur merupakan modal fisik yang
berhubungan baik langsung dan tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan data time series.
Berdasarkan hasil estimasi ditemukan bahwa infrastruktur publik memiliki pengaruh yang
signifikan dan positif terhdap Produk Domestik Bruto.
Kata Kunci: Infrastruktur, PDB dan Indonesia
PENDAHULUAN
Sebagai sebuah negara berkembang, yang tinggi, Produk Domestik Bruto serta
Indonesia terus berupaya untuk penganguran yang sedikit.
mensejahterakan rakyatnya. Bidang Pemerintah dalam rangka mencapai
ekonomi adalah hal penting yang terus tujuan tersebut memerlukan berbagai
menerus diperhatikan oleh pemerintah. faktor pendukung yaitu salah satunya
Secara umum tujuan negara dalam yang penting adalah keberadaan
ekonomi makro adalah untuk mencapai infrastruktur. Dengan adanya
stabilitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang baik diharapkan
merangsang dunia usaha akan
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Dalam teori Neo Klasik rasio modal pertambahan produksi yang diciptakan
produksi dengan mudah mengalami oleh pertambahan satu unit tenaga kerja.
perubahan. Kombinasi jumlah antara Persaman diatas dapat diubah menjadi
modal yang diperlukan dan tenaga kerja persamaan sebagai berikut ry = rr + αrk +
yang diperlukan dapat berubah sesuai βrl dengan keterangan ry = tingkat
dengan kuantitas produksi yang pertambahan pendapatan nasional rr =
diinginkan. Apabila modal yang tersedia tingkat pertambahan teknologi rk =
r
sedikit, maka tenaga kerja yang tingkat pertambahan stok modal l =
digunakan banyak sebaliknya apabila tingkat pertambahan tenaga kerja
modal yang digunakan banyak, maka Dari persamaan diatas kita dapat
tenaga kerja yang digunakan sedikit. menarik kesimpulan bahwa merujuk teori
Dengan kata lain terdapat fleksibilitas pertumbuhan klasik, laju pertumbuhan
yang menjamin kebebasan perekonomian ekonomi negara tergantung kepada
dalam menentukan alokasi modal dan tingkat perkembangan teknologi, peranan
tenaga kerja (Raharja dan Manurung, modal dalam menciptakan pendapatan
2005:148-150) nasional (produksi marginal modal)
Teori pertumbuhan neoklasik dikalikan dengan tingkat perkembangan
mempunyai suatu persamaan yang umum stok modal dan peranan tenaga kerja
untuk menjelaskan teorinya yaitu suatu dalam menciptakan pendapatan nasional
persamaan yang dikembangkan oleh (produktivitas tenaga kerja) dikalikan
Charles Cobb dan Paul Douglas, yang dengan tingkat pertambahan tenaga kerja
secara lazim disebut fungsi produksi (Arsyad, 2004:60).
Cobb douglas. Fungsi tersebut dapat Teori pertumbuhan Harrod-Domar
α β
dituliskan secara berikut Yt = TtK tL t, adalah teori pertumbuhan yang berpijak
Dengan keterangan Yt = tingkat produksi pada asumsi Keynes. Teori ini
tahun t ,Tt = tingkat teknologi tahun t,Kt = menyatakan bahwa penanaman modal
jumlah modal kapital pada tahun t Lt = mempunyai dua fungsi dalam
jumlah tenaga kerja pada tahun t α = perekonomian yaitu (i) untuk menambah
pertambahan produksi yang diciptakan kapasitas barang-barang modal dan (ii)
oleh pertambahan satu modal β = untuk mempertinggi keseluruhan
dipengaruhi oleh K yang mewakili modal contoh, bahwa diagram input output
fisik dan modal manusia serta A yang mengungkapkan perusahaan perusahaan
mencerminkan tehnologi. Teori mengkonsumsi dua pertiga dari semua
pertumbuhan baru menyarankan peran jasa prasarana (Prud'homme dalam
aktif kebijakan publik dalam merangsang Garmendia, et al., 2004:04). Jadi, dengan
pembangunan ekonomi melalui investasi demikian saluran perusahaan akan
langsung maupun tidak langsung maupun menurunkan biaya-biaya dan, yang
tidak langsung dalam pembentukan paling penting, peluang pasar diperluas
sumber daya dan mendorong investasi (terutama melalui telekomunikasi-
swasta asing dalam berbagai industri telekomunikasi dan pengangkutan). Laba
padat-pengetahuan sepeti industri yang hasilnya di dalam daya saing dan
perangkat lunak dan telekomunikasi. produksi adalah apa yang dihasilkan di
Berdasarkan uraian diatas menyatakan dalam pertumbuhan ekonomi dan pada
bahwa modal fisik yang dimaksud adalah akhirnya kesejahteraan.
salah satunya merupakan infrastrukur. Pada gambar 1. menunjukan adanya
Menurut Garmendia dkk (2004:04), keterkaitan antara persediaan infrastruktur
hubungan antara jasa infrastruktur, dengan pertumbuhan ekonomi.
pertumbuhan ekonomi dan hasil-hasil Infrastruktur secara tidak langsung akan
sosial seperti bekerjanya Millennium mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Development Goals melalui saluran- melalui jalur rumah tangga (melalui
saluran yang ganda seperti yang peningkatan kesejahteraan) dan
dilukiskan di dalam gambar 2.1. perusahaan (melalui penurunan biaya dan
Kontribusi dari jasa seperti air, sanitasi , perluasan pasar) yang nantinya akan
transportasi dan energi secara langsung berpengaruh secara bersama-sama
rumah tangga manfaat dan dapat secara terhadap pertumbuhan ekonomi.
dramatis memperbaiki kesejahteraan Tinjauan Penelitian terdahulu,
mereka. penelitian yang dilakukan oleh Cecilia
Banyak dari manfaat infrastruktur Briceño-Garmendia, Antonio Estache,
kepada perusahaan di Prancis, sebagai dan Nemat Shafik berjudul
Infrastruktur
Keuntungan Keuntungan
Rumah Perusahaan
Tangga
Perununan
Perluasan Biaya
Peningkatan Pasar
Kesejahteraaan
Pertumbuhan
Vellutini dari Bank Dunia yang berjudul evidence menegaskan bahwa Investasi di
Infrastructure and Economic Growth in dalam jaringan infrastruktur dapat
the Middle East and North Africa menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi
dipublikasikan pada Oktober 2009. jangka panjang pada negara negara.
Penelitian ini menggunakan data dari Analisis penelitian ini menjelaskan
negara-negara Timur Tengah dan Afrika hubungan yang empirik antara
Utara meliputi 20 negara serta infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.
menggunakan data panel. Kesimpulanya Analisis time-series mengungkapkan
penelitian ini menyatakan bahwa suatu hal positip estimator dari investasi
infasrtuktur jalan, listrik, air dan telepon infrastruktur di pertumbuhan model
mampu menjelaskan faktor pertumbuhan Bayesian pemerataan kemunduran-
ekonomi tetapi masih dipengaruhi oleh kemunduran pertumbuhan potongan
perubahan struktur perekonomian. (Um et mengkonfirmasikan infrastruktur itu
al. ,2009:4,11,20,23). investasi di dalam telekomunikasi-
Penelitian yang ditulis oleh Balázs telekomunikasi dan sektor-sektor
Égert,Tomasz Koźluk dan Douglas kelistkrikan mempunyai suatu
Sutherland yang diberi judul kecenderungan pengaruh positip di
Infrastructure and growth: Empirical pertumbuhan yang jangka panjang (tidak
evidence menegaskan bahwa Investasi di jaringan jalan kereta api dan jalan)
dalam jaringan infrastruktur dapat (Egert,et al.,2009:21,39)
menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi Pada infrastruktur transportasi
jangka panjang di negara-negara OECD. pengaruh postif yang kuat dari jalan
Penelitian Egert menggunakan metode perkapita terhadap GDP perkapita dan
analisis estimasi time-series tahunan pada dalam jangka pendek dapat diidentifikasi
negara yang tergabung dalam OECD untuk negara Inggris dan Selandia Baru.
(Egert et al.,2009:01) Alternatif spesifikasi yang lain juga
Penelitian yang ditulis oleh Balázs menunjukan pengaruh yang positip yaitu
Égert,Tomasz Koźluk dan Douglas untuk negara Australia dan Portugal.
Sutherland yang diberi judul Jika variabel dikombinasikan dengan
Infrastructure and growth: Empirical jalan motor maka dapat ditemukan efek
diaspal) dengan luas daratan di seluruh Air Minum (PAM) di seluruh Indonesia
Indonesia Kepadatan ini diukur kepada para pelangganya dengan jumlah
menggunakan satuan kilometer per penduduk di Indonesia. Variabel ini
kilometer persegi. Data ini diperoleh dari menggunakan satuan meterkubik per
membagi total jalan tiap tahun mulai kapita dan dihitung pertahun mulai tahun
tahun 1979 sampai 2007 dengan luas 1979-2007.
wilayah daratan Indonesia. Variabel jumlah sambungan telepon
Variabel konsumsi listrik per kapita per 100 orang (X4) adalah perbandingan
(X2) adalah perbandingan total atau rasio antara jumlah sambungan
keberadaan lisrik dengan jumlah telepon dengan tiap tiap 100 penduduk di
penduduk. Total keberadaan listrik Indonesia. Sambungan Telepon yaitu
dihitung berdasarkan produksi tenaga suatu jalur yang menghubungkan antara
listrik dari pembangkit tenaga listrik baik alat transmisi pada telepon pelanggan
yang berasal proses trasmisi ataupun dari kepada jaringan telepon publik atau
tenaga panas, tenaga lsitrik yang hilang jaringan bersama melalui pusat alat
diserap pada saat didistribusikan dan transmisi dalam daerah tertentu termasuk
tenaga listrik yang hilang diserap ketika meliputi jasa jaringan digital dan
ditransformasi ke bentuk lain ataupun pengguna wireless. Satuan variabel ini
bentuk tenag panas. Variabel ini menggunakan satuan SST (Satuan
mengunakan Jumlah tenaga listrik total di Sambungan Telepon).
Indonesia dibagi jumlah penduduk Metode yang digunakan dalam
sehingga ditemukan konsumsi listrik per penelitian ini adalah metode kuantitatif
kapita. Variabel konsumsi listrik per dengan menggunakan alat ekonometrika
kapita menggunakan kwh percapita / melalui pengestimasian Engle-Granger
(kilowatthours percapita). Variabel ini Cointegration dan Error Correction
dihitung pertahun mulai tahun 1979 Model (ECM) untuk mengetahui faktor-
sampai 2007. faktor yang mempengaruhi impor susu
Variabel air yang disalurkan per sebagai permasalahan yang mendegradasi
kapita (X3) adalah perbandingan antara daya saing susu domestik pada jangka
total air yang didistribusikan Perusahaan
listrik per kapita pada periode t Telepont= peningkatan atau penurunan output
sambunagn telepon per 100 orang pada perekonomian dari tahun ke tahun dan
peiode t µ t = distribusi error periode t. telah mengesampingkan faktor inflasi
Error Correction Model (kenaikan harga bersama secara terus
Hasil estimasi pada pengujian akar- menerus). Pada tahun 1980 Produk
akar unit dan kointegrasi dapat digunakan Domestik Bruto mencapai
untuk mengestimasi model dengan 54.101.010.733 US$ sedangkan pada
menggunakan Error Correction Model tahun 2008 mencapai 2.33097 x 1011 US$
(ECM), seperti yang tertera dalam dan bermakna bahwa Produk Domestik
Persamaan berikut ini : DGDP Percapitat Bruto terus mengalami kenaikan.
= β0 + β1DJalant + β2DListrikt + Kenaikan Produk Domestik Bruto berasal
β3DTelepont +Dγµ t-1 + et, D = dari aktivitas ekonomi mengalami
pembedaan pertama (first difference) fluktuasi secara jangka panjang
GDP Percapitat= GDP per kapita harga disebabkan oleh pengaruh faktor kondisi
konstan tahun 2000 pada periode t Jalant politik dan ekonomi. Pada kurun waktu
= road density pada periode t, 1997-1998 Indonesia mengalami
Listrikt = konsumsi listrik per kapita pada kontraksi pada perekonomian yang
periode , Telepont= sambungan telepon berpengaruh kepada seluruh sektor
per 100 orang pada peiode t, γ = eror ekonomi yang lainya, bahkan
correction term µ t = β0 - β1Jalant - pertumbuhan ekonomi Indonesia
β2Listrikt - β3Telepont , et= Error mencapai penurunan sebesar -11,08%.
distribunce periode t Penurunan ini menimbulkan penuruan
produk domestic bruto ditunjukan oleh
PEMBAHASAN grafik yang agak curam pada Gambar 4.1.
Indonesia merupakan negara Pemulihan akibat guncangan krisis baru
berkembang dan memiliki banyak bisa dipulihkan pada tahun 2000 dua
indikator perekonomian salah satunya tahun setelah krisis moneter terjadi.
adalah pertumbuhan ekonomi. Produk Kondisi stabil dan meningkat terjadi pada
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
konstan berfungsi menunjukan tingkat
GDP Constan
2.5E+11
2E+11
1.5E+11
1E+11
5E+10
GDP Constan
Gambar 2.: Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas harga konstan tahun
2000.Tahun 1979 – 2007 (%)
1981
1983
1985
1987
1989
1991
1993
1995
1997
1999
2001
2003
2005
2007
Tahun
lsitrik per kapita tahun dari tahun 1980 dari tahun 1995 sampai 2007 adalah
sampai 1995 adalah 3.842005 kwh per sebesar 9.448233 kwh per kapita per
kapita per tahun sedangkan rata rata tahun.
pertumbuhan konsumsi listrik per kapita
0
1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007
Tahun
Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai t- dikatakan stasioner pada taraf nyata
statistik ADF lebih kecil daripada nilai tertentu. Hasil uji ADF untuk data time
kritis MacKinnon, maka variabel tersebut series setiap variabel pada tingkat level
tidak memiliki akar unit sehingga dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Hasil Augmented Dickey Fuller pada Level
Variabel Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon Keterangan
stastistic 1 persen 5 persen 10 persen
GDP 2.743196 Tidak
-3.679322 -2.967767 -2.622989
percapita Stasioner
Tidak
Jalan 1.277955 -3.689194 -2.971853 -2.625121
Stationer
Tidak
Listrik 1.871147 -3.752946 2.998064 -2.638752
Stationer
Tidak
Telepon 2.660034 -3.752946 -2.998064 2.638752
Stsioner
Tabel 1. memperlihatkan bahwa susu domestik (PD), dan nilai tukar riil
terdapat empat variabel yang tidak Rupiah (RER). Berdasarkan hal tersebut,
stasioner pada level, yakni variabel maka kembali dilakukan pengujian
volume impor susu (QM), volume Augmented Dickey Fuller Test lanjutan
produksi susu domestik (QP), harga riil pada tingkat first difference
Tabel 2. Hasil Uji Augmented Dickey Fuller pada First Difference
Variabel Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon Keterangan
stastistic 1 persen 5 persen 10 persen
GDP
-6.814129 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Stasioner
percapita
Jalan -9.157320 -3.689194 -2.971853 2.625121 Stasioner
jalan, listrik dan telepon. Tahap awal dari residual bersifat stasioner pada level atau
uji kointegrasi Engle-Granger adalah I(0) sehingga dapat dikatakan bahwa
dengan meregresi persamaan OLS antara variabel yang digunakan cenderung
variabel dependen dan variabel menuju keseimbangan pada jangka
independen. Kemudian setelah meregresi panjang walaupun pada tingkat level
persamaan didapatkan residual dari terdapat variabel yang tidak stasioner.
persamaan tersebut. Uji ADF pada
Tabel 3. Uji Augmented Dickey Fuller Persamaan Residual
Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon
Variabel Keterangan
stastistic 1 persen 5 persen 10 persen
ECT -4.602184 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Stasioner
PEMBAHASAN
Variabel Panjang Jalan per Luas yang kurang. Sebagai contoh, gambar 6.
wilayah (X1) adalah perbandingan atau yang berbentuk Sactter graph
rasio antara panjang jalan total (baik yang mengambarkan hubungan panjang per
diaspal dan tidak diaspal) dengan luas luas wilayah dengan pendapatan per
daratan di seluruh Indonesia. Variabel ini kapita propinsi propinsi di Indonesia.
diukur menggunakan satuan kilometer per Data yang digunakan adalah sebelum
kilometer persegi. Data ini diperoleh dari terjadi krisis ekonomi. Untuk variabel
membagi total jalan tiap tahun mulai panjang jalan per luas wilayah adalah
tahun 1979 sampai 2007 dengan luas panjang jalan Negara, Propinsi,
wilayah daratan Indonesia. Kabupaten, dan Kotamadya menurut
Sumber daya di daerah sulit provinsi dan jenis permukaan tahun 1995
berkembang disebabkan oleh infrastruktur harga konstan tahun 1995.
Kesimpulan yang secara kasar dapat membayar pajak yang lebih tinggi dan
diambil berdasarkan gambar 6 adalah daya beli masyarakat meningkat
panjang jalan per luas wilayah memiliki (Basri,2002:303-304)
korelasi positif. Pendapatan masyarakat Gambar 7 menggambarkan
didorong dari ketersediaan infrastruktur pemakaian energi, dalam kwh per kapita,
jalan yang baik adalah hal yang sebagai fungsi Produk Domestik Bruto,
ditentukan oleh kesimpulan ini. Faktor ini dalam US$ per kapita, sejumlah negara
disebabkan karena semakin lancarnya untuk tahun 1980. Gambar tersebut dibuat
arus perdagangan akibat dari semakin dalam skala logaritma, baik untuk PDB
tinggi mobilitas barang dan jasa. Selain maupun pemakaian listrik. Sering dipakai
kesimpulan diatas korelasi positif berarti Produk Nasional Bruto. Tampaknya ada
juga memberi makna bahwa semakin semacam jalur lurus, yang secara diagonal
tinggi pendapatan perkapita susatu daerah bergerak melintasi gambar, dengan
maka akan semakin tinggi pula sebelah kiri bawah negara-negara industri
kemampuan untuk menyediakan yang lebih maju.
infrastruktur jalan karena kemampuan
Tabel 6 : Jumlah Penduduk, Energi, Listrik, dan Elastisitas di Indonesia , 1970 dan
1979
Tahun Tahun Naik %
NO Penjelasan Satuan
1970 1979 tahun
Jumlah
1 Juta 117,3 143,7 2,57
penduduk
Produk
2 1012 Rupiah 5,182 9,990 7,5
Domestik Bruto
1012
3 PDB per Kapita 44,2 67,7 4,8
Rupiah/Kapita
Konsumsi
5 109 kwh 2,918 10,523 15,4
listrik
Listrik per
6 Kwh/K.T. 24,9 73,2 12,7
kapita
Listrik/K : Kwh/103
8 0,563 1,08 7,5
PDB/K Rupiah
Elastisitas Energi = 14,4 : 7,5 = 1,92
Elastisitas Listrik = 15,4 : 7,5 = 2,05
Sumber: Kadir (1995:563)
Dari tabel 6. dapat pula dilihat, Menurut Kadir (1995:564)
bahwa pemakaian listrik per kapita dari pengaruh tenaga listrik terhadap produksi
tahun 1970 sampai 1979 naik dengan rata industri dapat dipelajari sebagai berikut:
rata 12,7% setahun. Pula dapat dilihat a. Pengaruh dalam arti adanya
bahwa komponen listrik dalam komposisi tenaga listrik sehingga mendorong
energi berjumlah sekitar 10%. Tampak terbentuknya atau berkembangnya
pula bahwa elastisitas energi berjumlah kegiatan industri. Hal ini memang telah
1,92, sedangkan elastisitas listrik adalah menjadi perdebatan akademis. Manakah
sebesar 2,05. Adalah menarik juga untuk yang harus lebih dulu datang, listrik atau
melihat komponen-komponen PDB industri. Persoalan klasik ayam dan telur
Indonesia dan perkembangannya selama teranalogikan dengan hal ini.
beberapa tahun, sebagaimana terlihat b. Pengaruh harga tenaga listrik
pada tabel 4.4 dalam struktur biaya produksi industri.
Berapa besarkah komponen tenaga listrik pembuatan produk akhir yang dipelajari.
sebagai unsur bagian biaya industri? Bagian biaya energi listrik yang termasuk
Pengaruh ini akan coba diuraikan. didepresiasi aktiva tetap pabrik itu,
Penentuan bagian daripada biaya seperti bangunan, mesin dan asset tetap
listrik dalam produksi secara keseluruhan lainya.
suatu kegiatan industri dapat dilakukan Suatu studi yang mempelajari biaya
dengan mempelajari tiga unsur yang langsung harga energi listrik di suatu
terdiri atas: Biaya langsung energi listrik pabrik bir, pabrik rokok, pabrik sepatu
dalam pembuatan produk tersebut. Biaya dan pabrik ban memberikan hasil-
energi listrik yang terkandung dalam hasilnya sebagai mana terlihat pada table
produksi dan penyediaan bahan bakar dan 7
bahan bahan lain yang diperlukan untuk
Tabel 7 Pengaruh Energi Listrik Langsung Terhadap Produksi Beberapa Jenis Industri
NO Keterangan PABRIK
Bir Rokok Sepatu Ban
1 Pemakai listrik 3.057.684 364.522 kwh 843.170 kwh 1.614.120
kwh kwh
2 Produksi 5.130.100 73.718.650 1.038.258 393.093
liter bungkus pasang buah
3 Biaya 6,4% 0,41% 2,45% 4,7%
Langsung
4 Listrik 0,596 0,05 0,8 4,11
5 Listrik per 0,569 0,05 0,8 4,11
Unit produksi kwh/liter kwh/bungkus kwh/pasang kwh/ban
Sumber: Kadir dalam Kadir (1995:565)
Suatu studi lain yang mempelajari pemakaian energi per satuan produksi di
hal yang sama pada beberapa jenis luar negeri menurut Lincoln tercantum
industri lain seperti beras, gula, dalam tabel 9 berikut, yang menyangkut
pemintalan tekstil dan semen memberikan produk produk seperti alumunium, baja,
angka angka sebagaimana tampak dalam listrik, alumina ex-bauxtie, gula dan
tabel dibawah ini. rokok.
Data yang terdapat pada tabel 5 dan Kerancuan dalam pembahasan
6 merupakan angka-angka dari industri di pengaruh infrastruktur telepon terhadap
Indonesia. Angka angka mengenai pertumbuhan ekonomi. Ada asumsi