Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS PENGARUH INFRASTRUKTUR EKONOMI

TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO DI INDONESIA


Oleh:
Eko Fajar Cahyono
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang
E-mail/No. Hp: eko_cah@gmail.com

Abstract
This research intent to measure one how far public infrastructure influence as highway,
electricity,fresh water and telephone and seluler to Gross Domestic Product at Indonesia.
This research goes upon on classic economic growth theory and neoklasik what does look
on that infrastructure constitutes associate physical capital good direct and indirect to
economic growth. This research utilize analisis's method bifilar linear regression and time
series's data. Base estimation result is found that infrastructure publicing to have influence
that signifikan and terhdap's positive Gross Domestic Product.
Key word : Infrastructure, PDB and Indonesia

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh infrastruktur publik
seperti jalan raya, listrik ,air bersih dan telepon serta seluler terhadap Produk Domestik
Bruto di Indonesia. Penelitian ini mendasarkan pada teori pertumbuhan ekonomi klasik
dan neoklasik yang menganggap bahwa infrastruktur merupakan modal fisik yang
berhubungan baik langsung dan tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan data time series.
Berdasarkan hasil estimasi ditemukan bahwa infrastruktur publik memiliki pengaruh yang
signifikan dan positif terhdap Produk Domestik Bruto.
Kata Kunci: Infrastruktur, PDB dan Indonesia

PENDAHULUAN
Sebagai sebuah negara berkembang, yang tinggi, Produk Domestik Bruto serta
Indonesia terus berupaya untuk penganguran yang sedikit.
mensejahterakan rakyatnya. Bidang Pemerintah dalam rangka mencapai
ekonomi adalah hal penting yang terus tujuan tersebut memerlukan berbagai
menerus diperhatikan oleh pemerintah. faktor pendukung yaitu salah satunya
Secara umum tujuan negara dalam yang penting adalah keberadaan
ekonomi makro adalah untuk mencapai infrastruktur. Dengan adanya
stabilitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang baik diharapkan
merangsang dunia usaha akan
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

menanamkan modalnya dalam investasi sejumlah fasilitas dan karena


langsung sehingga dapat mempertinggi pertumbuhan penduduk. Bagaimanapun,
pertumbuhan. Infrastruktur yang baik pada masa lalu Indonesia pernah
juga akan memberikan akses yang lebih mengungguli Thailand, Taiwan, China,
luas untuk menikmati sumber daya. dan Sri Lanka dalam Global
Investasi Indonesia untuk Competitiveness Report’s 1996 tentang
infrastruktur sangat tidak memadai. Hal Indeks Mutu Infrastruktur secara
ini dapat dilihat dari semakin menurunnya keseluruhan. Pada 2002, negara-negara
investasi. Contohnya investasi ini telah mampu melampaui Indonesia
infrastruktur dari 5-6 persen dari PDB (Bank Dunia,2007:80).
sebelum tahun 1997 menjadi kurang dari Kemunduran investasi masa lalu
1-2 persen dari PDB pada 2000 dan tahun perlu ditanggulangi, maka dari itu
2007 berada dalam kondisi stabil pada pemerintah pada saat yang sama juga
tingkat 3,4 persen dari PDB (Bank melakukan proyek-proyek besar yang
Dunia,2007:80). baru untuk memenuhi permintaan yang
Dalam hal indikator infrastruktur semakin besar dan untuk terus mendorong
Indonesia mengalami penurunan dan pertumbuhan. Tentu saja hal ini
posisi Indonesia tertinggal dari negara memerlukan tambahan investasi yang
tetangga. Beban listrik yang besar cukup besar (diperkirakan tambahan
terpusat di Pulau Jawa dan Bali, sekitar 2 persen dari PDB, atau US$6
sementara di pulau-pulau besar lainnya milyar pertahun), dengan tujuan hanya
mengalami kekurangan listrik yang untuk mencapai tingkat pertumbuhan
sangat besar. Jalan raya perkotaan jalan sebelum krisis.
raya sudah terlalu padat dan jalan bebas Sektor air bersih dan listrik yang
hambatan yang baru yang diharapkan sangat vital mengalami krisis. Kurangnya
akan membantu mendorong pertumbuhan kapasitas dan daya listrik serta
ekonomi masih dalam tahap perencanaan. memburuknya layanan air pipa adalah
Rasio penduduk yang memiliki akibat dari tingkat investasi yang rendah
akses terhadap air pipa sebenarnya sudah selama satu dekade.. Penyediaan
mengalami penurunan akibat penutupan sambungan kepada konsumen di wilayah

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 137


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Indonesia bagian timur yang memerlukan Definisi Casablanca (yang


biaya lebih tinggi terkendala oleh tarif disepakati oleh ahli ekonomi)
listrik yang seragam bersifat regresif dan mengugkapkan bahwa secara umum
tidak memberikan insentif (Bank bahwa infrastruktur publik adalah
Dunia,2007:81). meliputi sektor sektor berikut:
Berdasarkan uraian diatas maka transportasi, komunikasi, air dan sanitasi,
masalah yang ingin diteliti dalam listrik dan gedung gedung (gedung
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh sekolah, rumah sakit, pengadilan, penjara
infratruktur publik yang terdiri dari jalan, dan sebagainya).
listrik, air dan telepon secara bersama- Karateristik infrastruktur adalah
sama dan secara parsial terhadap Produk Aset memiliki bentuk fisik dengan masa
Domestik Bruto di Indonesia? pakai yang panjang.
American Society of Civil Penciptaan aset memerlukan cukup
Engineers (ASCE) menganggap definisi periode persiapan pembangunannya. Aset
yang lebih komprehensif infrastruktur ada memiliki sedikit pengganti dalam jangka
pada laporan tahunan "Daftar Laporan pendek. Struktur aset mampu
Infastruktur Amerika ”. Daftar ini memperlancar aliran barang dan jasa dan
memuat data infrastruktur untuk tanpa asset akan terjadi gangguan dalam
penerbangan, jembatan, bendungan, air aliran persediaan barang dan jasa. Aset
minum, energi, tempat limbah berbahaya, penting terutama karena asset berfungsi
jalur air bernavigasi, taman umum dan sebagai barang komplementer atau
rekreasi, kereta api, jalan, sekolah, pelengkap terhadap barang dan jasa
keamanan, limbah padat, jalur transit dan dalam faktor produksi. Memiliki
jalur air limbah. Sekali lagi, ekternalitas positif yaitu daya manfaatnya
bagaimanapun, daftar laporan tidak dapat dinikmati pihak diluar pembuat
menjelaskan mengapa sarana sarana itu infratruktur tersebut (Baldwin dan
dikelompokan dalam kategori Dixon,2008:20).
infrastruktur (dalam Dixon dan Baldwin, Bank Dunia (dalam Wahyuni,
2008:17). 2009:20-21) mendefinisikan infrastruktur
ekonomi, merupakan aset fisik yang

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 138


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

diperlukan untuk menunjang aktivitas berproduksinya akan lebih meningkat dan


ekonomi baik dalam produksi maupun lebih banyak.
konsumsi final, meliputi public utilities Penggambaran hubungan yang jelas
(tenaga, telekomunikasi, air minum, antara kuantitas input yang digunakan
sanitasi dan gas), public work (jalan, dalam produksi dengan kuantitas input
bendungan, kanal, saluran irigasi dan yang digunakan fungsi produksi
drainase) serta sektor transportasi (jalan, (Mankiw,1997:178). Dalam model
rel kereta api, angkutan pelabuhan, tersebut anggaplah bahwa Y menunjukan
lapangan terbang dan sebagainya). jumlah output, L melambangkan jumlah
Pertumbuhan ekonomi suatu negara tenaga kerja, K menunjukan kuantitas
dapat tercermin dalam produktivitas suatu modal fisik, H kuantitas modal manusia
negara. Produktiktitas dalam arti sempit dan N adalah kuantitas sumber daya alam.
adalah “….jumlah barang dan jasa yang Dengan demikian, kita bisa menulis Y =
dihasilkan seorang pekerja per jam A F (L,K,H,N)
kerja…”. Sedangkan untuk definisi Teori pertumbuhan Neo Klasik,
produktivitas negara dapat dikatakan permintaan masyarakat tidak menentukan
adalah jumlah barang dan jasa yang laju pertumbuhan sebaliknya tergantung
dihasilkan oleh seluruh penduduk negara dalam pertumbuhan ekonomi tergantung
itu secara agrregat. Menurut Mankiw kepada pertambahan penawaran faktor-
(1997:173) produktivitas dipengaruhi faktor produksi dan tingkat kemajuan
oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu teknologi. Pandangan ini didasarkan pada
modal fisik, modal manusia, sumber daya asumsi perekonomian akan tetap
alam, dan pengetahuan teknologis. mengalami tingkat kesempatan kerja
Salah satu bagian dari barang modal penuh dan kapasitas barang-barang modal
fisik adalah infrastruktur (Case dan Fair akan tetap sepenuhnya digunakan dari
,2004:330). Sebuah negara jika memiliki masa ke masa. Pertambahan faktor- faktor
lebih banyak peralatan dan infrastruktur produksi dan tingkat kemajuan teknologi
yang jumlahnya lebih banyak maka akan menjadi penentu sampai dimana
negara tersebut kemampuan perekonomian berkembang
(Sukirno,2007:263-264).

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 139


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Dalam teori Neo Klasik rasio modal pertambahan produksi yang diciptakan
produksi dengan mudah mengalami oleh pertambahan satu unit tenaga kerja.
perubahan. Kombinasi jumlah antara Persaman diatas dapat diubah menjadi
modal yang diperlukan dan tenaga kerja persamaan sebagai berikut ry = rr + αrk +
yang diperlukan dapat berubah sesuai βrl dengan keterangan ry = tingkat
dengan kuantitas produksi yang pertambahan pendapatan nasional rr =
diinginkan. Apabila modal yang tersedia tingkat pertambahan teknologi rk =
r
sedikit, maka tenaga kerja yang tingkat pertambahan stok modal l =
digunakan banyak sebaliknya apabila tingkat pertambahan tenaga kerja
modal yang digunakan banyak, maka Dari persamaan diatas kita dapat
tenaga kerja yang digunakan sedikit. menarik kesimpulan bahwa merujuk teori
Dengan kata lain terdapat fleksibilitas pertumbuhan klasik, laju pertumbuhan
yang menjamin kebebasan perekonomian ekonomi negara tergantung kepada
dalam menentukan alokasi modal dan tingkat perkembangan teknologi, peranan
tenaga kerja (Raharja dan Manurung, modal dalam menciptakan pendapatan
2005:148-150) nasional (produksi marginal modal)
Teori pertumbuhan neoklasik dikalikan dengan tingkat perkembangan
mempunyai suatu persamaan yang umum stok modal dan peranan tenaga kerja
untuk menjelaskan teorinya yaitu suatu dalam menciptakan pendapatan nasional
persamaan yang dikembangkan oleh (produktivitas tenaga kerja) dikalikan
Charles Cobb dan Paul Douglas, yang dengan tingkat pertambahan tenaga kerja
secara lazim disebut fungsi produksi (Arsyad, 2004:60).
Cobb douglas. Fungsi tersebut dapat Teori pertumbuhan Harrod-Domar
α β
dituliskan secara berikut Yt = TtK tL t, adalah teori pertumbuhan yang berpijak
Dengan keterangan Yt = tingkat produksi pada asumsi Keynes. Teori ini
tahun t ,Tt = tingkat teknologi tahun t,Kt = menyatakan bahwa penanaman modal
jumlah modal kapital pada tahun t Lt = mempunyai dua fungsi dalam
jumlah tenaga kerja pada tahun t α = perekonomian yaitu (i) untuk menambah
pertambahan produksi yang diciptakan kapasitas barang-barang modal dan (ii)
oleh pertambahan satu modal β = untuk mempertinggi keseluruhan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 140


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

pengeluaran masyarakat. Fungsinya yang produktivitas yang melebihi penghasilan


terpenting adalah untuk menambah yang cukup untuk menutup diminishing
keseluruhan pembelanjaan. Teori Harrod- returns.
Domar menganggap bahwa rasio modal Lebih lanjut tentang kesimpulan itu
adalah tetap, maka keadaan tersebut dapat maka investasi yang menghasilkan
diartikan bahwa hanya terdapat satu penghematan eksternal menyebabkan
gabungan tertentu modal dan tenaga kerja dihilangkanya a dari persamaan Solow,
yang digunakan untuk menghasilkan sehingga persamaan pertumbuhan
sejumlah produksi tertentu. Perubahan neoklasik Y = AemtKaL1-a menjadi Y =
dalam hal modal, tenaga kerja akan AemtlK dalam persamaan pertumbuhan
tergantung dari perubahan sejumlah ekonomi. Menurut Kuncoro (2006:73)
produksi (Sukirno, 2007:264). persamaan ini, menunjukan bahwa bagi
Teori pertumbuhan baru menjadi negara yang miskin modal manusia dan
acuan karena relevansinya membahas modal fisik yang sedikit sulit untuk
pertumbuhan. Menurut Raharja dan menyamai tingkat pendapatan per kapita
Manurung (2004:150-152). Persaman negara yang kaya kapital, walaupun
Teori endogen digambarkan dengan Y = memiliki tingkat tabungan nasional yang
AK. Dalam persaman ini, A sama besar.
menggambarkan faktor yang Todaro dan Smith (2006:174)
mempengaruhi tehnologi, dan K adalah menyatakan bahwa pertumbuhan
modal fisik dan modal manusia (phisycal ekonomi suatu negara salah satunya
and human capital). Dalam persamaan ini bergantung pada investasi komplementer
hal yang harus diperhatikan adalah tiada negara dalam sumber daya manusia
hasil yang menurun (diminishing return) (pendidikan), infrastruktur atau riset dan
atas capital dalam formula capital dalam pengembangan. Kesimpulan ini diambil
formula tersebut. Hal ini menimbulkan Todaro dan Smith berdasarkan model
akibat berupa kemungkinan kesimpulanya teori pertumbuhan endogen. Model
bahwa investasi dalam modal manusia endogen yang dimaksud Todaro dan
dan fisik dapat menghasilkan Smith menggunakan formulasi Y = AK.
penghematan eksternal dan peningkatan Penjelasannya yaitu bahwa produksi

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 141


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

dipengaruhi oleh K yang mewakili modal contoh, bahwa diagram input output
fisik dan modal manusia serta A yang mengungkapkan perusahaan perusahaan
mencerminkan tehnologi. Teori mengkonsumsi dua pertiga dari semua
pertumbuhan baru menyarankan peran jasa prasarana (Prud'homme dalam
aktif kebijakan publik dalam merangsang Garmendia, et al., 2004:04). Jadi, dengan
pembangunan ekonomi melalui investasi demikian saluran perusahaan akan
langsung maupun tidak langsung maupun menurunkan biaya-biaya dan, yang
tidak langsung dalam pembentukan paling penting, peluang pasar diperluas
sumber daya dan mendorong investasi (terutama melalui telekomunikasi-
swasta asing dalam berbagai industri telekomunikasi dan pengangkutan). Laba
padat-pengetahuan sepeti industri yang hasilnya di dalam daya saing dan
perangkat lunak dan telekomunikasi. produksi adalah apa yang dihasilkan di
Berdasarkan uraian diatas menyatakan dalam pertumbuhan ekonomi dan pada
bahwa modal fisik yang dimaksud adalah akhirnya kesejahteraan.
salah satunya merupakan infrastrukur. Pada gambar 1. menunjukan adanya
Menurut Garmendia dkk (2004:04), keterkaitan antara persediaan infrastruktur
hubungan antara jasa infrastruktur, dengan pertumbuhan ekonomi.
pertumbuhan ekonomi dan hasil-hasil Infrastruktur secara tidak langsung akan
sosial seperti bekerjanya Millennium mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Development Goals melalui saluran- melalui jalur rumah tangga (melalui
saluran yang ganda seperti yang peningkatan kesejahteraan) dan
dilukiskan di dalam gambar 2.1. perusahaan (melalui penurunan biaya dan
Kontribusi dari jasa seperti air, sanitasi , perluasan pasar) yang nantinya akan
transportasi dan energi secara langsung berpengaruh secara bersama-sama
rumah tangga manfaat dan dapat secara terhadap pertumbuhan ekonomi.
dramatis memperbaiki kesejahteraan Tinjauan Penelitian terdahulu,
mereka. penelitian yang dilakukan oleh Cecilia
Banyak dari manfaat infrastruktur Briceño-Garmendia, Antonio Estache,
kepada perusahaan di Prancis, sebagai dan Nemat Shafik berjudul

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 142


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Infrastruktur

Keuntungan Keuntungan
Rumah Perusahaan
Tangga

Perununan
Perluasan Biaya
Peningkatan Pasar
Kesejahteraaan

Pertumbuhan

Sumber: Prud'homme dalam Garmendia, et al. (2004:04).


Gambar 1 : Diagram bagaimana infastruktur mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Infrastructure Services in modal tetap fisik dan modal manusia


Developing Countries: Access, Quality, yaitu jumlah penduduk yang masuk
Costs and Policy Reform. Penelitian ini sekolah tingkat menengah. Dengan
menggunakan data negara berkambang. penambahan variabel independent yang
Kesimpulannya penelitian ini pengaruh bukan infrastruktur maka akan
infastruktur terhadap pertumbuhan menyebabkan tingkat pengaruh
ekonomi adalah positip dan signifikan infrastruktur lebih rendah.
(Garmendia,et al.,2004:17). Hal ini Penelitian selanjutnya yang dirujuk
menunjukan tingkat pengaruh yang lebih penulis adalah penelitian César Calderón
kecil karena Garmendia menggunakan dan Luis Servén berudul The Effects of
model berdasarkan persamaan Cobb Infrastructure Development on Growth
Douglas, persamaan ini and Income Distribution. Penelitian ini
memperhitungkan modal fisik yang dilakukan dengan data antar 121 negara
dipresentasikan dengan jumlah bruto mulai 1960-2000 dengan menggunakan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 132


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

data panel. Penelitian ini menyimpulkan pertumbuhan ekonomi. Penelitian


bahwa pertumbuhan ekonomi secara menggunakan teori persamaan Solow
positip dan signifikan dipengaruhi oleh yang mengikutsertakan modal manusia
persediaan infrasruktur, yaitu bahwa dan fisik sedangkan model yang kedua
pertumbuhan ekonomi secara positip yaitu persamaan pengaruh infrastruktur
dipengaruhi oleh faktor keberadaan yang telah dibuat persmaaan log. Hasil
kepadatan jalan per kilometer kuadrat dan selanjutnya mengemukakan persediaan
jalur kereta api berepengaruh secara infarstruktur transportasi secara jelas
signifikan terhadap pertumbuhan dapat menjelaskan pertumbuhan
ekonomi pada negara negara seperti ekonomi.
Argentina, Korea dan Taiwan. Sedangkan infrastruktur listrik juga
Hasil lainnya adalah pertumbuahan berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi secara positip tetapi tidak ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan dipengaruhi oleh infrastruktur Rsqurae yang mencapai 94% yaitu
pembangkit kapasitas listrik dan dengan variabel depedent pertumbuhan
kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi produk domestic bruto perkapita dan
secara negatif tetapi tidak signifikan variabel independent yaitu keberadaan
dipengaruhi oleh infrastruktur jaringan listrik. Penelitian menggunakan teori
sanitasi pengakut air. Kemudian bahwa persamaan Solow yang mengikutsertakan
pertumbuhan ekonomi secara positip dan modal manusia dan fisik sedangkan
signifikan dipengaruhi oleh persediaan model yang kedua yaitu persmaan
infrastuktur telekomunikasi (Calderon pengaruh infrastruktur yang telah dibuat
dan Serven ,2004:17-18,25,32-34). persamaaan log. Sedangkan untuk telepon
Penelitian berjudul How Relevant Is dapat diwakili oleh hasil penelitian yang
Infrastructure to Growth inEast Asia?. menyatakan bahwa persediaan
Penelitian ini ditulis oleh Kalpana infarstruktur komunikasi secara jelas
Seethepalli, Maria Caterina Bramati dan dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi
David Veredas. Penelitian (Seethepali,et al. ,2008:10,12,17,18,22).
mengemukakan persediaan infarstruktur Penelitian yang dilakukan Paul
secara jelas dapat menjelaskan Noumba Um ,Stéphane Straub Charles

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 133


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Vellutini dari Bank Dunia yang berjudul evidence menegaskan bahwa Investasi di
Infrastructure and Economic Growth in dalam jaringan infrastruktur dapat
the Middle East and North Africa menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi
dipublikasikan pada Oktober 2009. jangka panjang pada negara negara.
Penelitian ini menggunakan data dari Analisis penelitian ini menjelaskan
negara-negara Timur Tengah dan Afrika hubungan yang empirik antara
Utara meliputi 20 negara serta infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.
menggunakan data panel. Kesimpulanya Analisis time-series mengungkapkan
penelitian ini menyatakan bahwa suatu hal positip estimator dari investasi
infasrtuktur jalan, listrik, air dan telepon infrastruktur di pertumbuhan model
mampu menjelaskan faktor pertumbuhan Bayesian pemerataan kemunduran-
ekonomi tetapi masih dipengaruhi oleh kemunduran pertumbuhan potongan
perubahan struktur perekonomian. (Um et mengkonfirmasikan infrastruktur itu
al. ,2009:4,11,20,23). investasi di dalam telekomunikasi-
Penelitian yang ditulis oleh Balázs telekomunikasi dan sektor-sektor
Égert,Tomasz Koźluk dan Douglas kelistkrikan mempunyai suatu
Sutherland yang diberi judul kecenderungan pengaruh positip di
Infrastructure and growth: Empirical pertumbuhan yang jangka panjang (tidak
evidence menegaskan bahwa Investasi di jaringan jalan kereta api dan jalan)
dalam jaringan infrastruktur dapat (Egert,et al.,2009:21,39)
menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi Pada infrastruktur transportasi
jangka panjang di negara-negara OECD. pengaruh postif yang kuat dari jalan
Penelitian Egert menggunakan metode perkapita terhadap GDP perkapita dan
analisis estimasi time-series tahunan pada dalam jangka pendek dapat diidentifikasi
negara yang tergabung dalam OECD untuk negara Inggris dan Selandia Baru.
(Egert et al.,2009:01) Alternatif spesifikasi yang lain juga
Penelitian yang ditulis oleh Balázs menunjukan pengaruh yang positip yaitu
Égert,Tomasz Koźluk dan Douglas untuk negara Australia dan Portugal.
Sutherland yang diberi judul Jika variabel dikombinasikan dengan
Infrastructure and growth: Empirical jalan motor maka dapat ditemukan efek

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 134


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

positip pengaruh infrastruktur konunikasi meningkatkan marginal produktifitas


terhadap GDP perkapita pada negara pekerja (Canning,1999:12).
Austria, Spanyol, dan Jepang. Selain Penelitian berjudul The
penemuan diatas juga ditemukan pula Contribution of Infrastructureto
pengaruh negatif infratsruktur transportasi Aggregate Output ditulis oleh David
terhadp gdp perkapita yaitu pada negara Canning menyatakan bahwa infrastruktur
Prancis, Yunani ,Spanol dan Belanda kapasitas pembangkit listrik per pekerja
(Egert,et al.,2009:20). secara tidak signifikan dan kecil untuk
Penelitian ini menyimpulkan bahwa mempengaruhi produktivitas pekerja hal
infrastruktur telepon berpengaruh positip ini terjadi menurut Canning karena faktor
secara signifikan pada negara Austria, tersebut merupakan bagian dari seluruh
Spanyol, Yunani ,Italia, Norwegia dan infestasi pada infrastruktur dan akan
Islandia. Meskipun demikian penelitian menjadi biaya yang harus dikeluarkan
juga menunjukan pengaruh negatif seperti sehingga pada gilirannya memberikan
pada negara Australia, Inggris, Irlandia dampak negatif dalam meningkatkan
dan Selandia Baru (Egert,2009:21). marginal produktifitas pekerja
Penelitian berjudul The (Canning,1999:12).
Contribution of Infrastructureto Penelitian berjudul The
Aggregate Output ditulis oleh David Contribution of Infrastructureto
menyatakan bahwa infrastruktur rute Aggregate Output ditulis oleh David
transportasi (panjang jalan aspal dan jalur Canning menyatakan bahwa infrastruktur
kereta api) per pekerja secara tidak telepon per pekerja secara positip dan
signifikan mempengaruhi produktivitas signifikan mempengaruhi produktivitas
pekerja hal ini terjadi menurut Canning pekerja (Canning,1999:12).
karena faktor tersebut merupakan bagian Penelitian yang dilakukan oleh
dari seluruh infestasi pada infrastruktur Surya Tarmizi Kasim yang
dan akan menjadi biaya yang harus kesimpulannya adalah bahwa kinerja
dikeluarkan sehingga pada gilirannya infrastruktur listrik berpengaruh secara
memberikan dampak negatif dalam positip dan signifikan terhadap produk
domestik bruto (Kasim,2006:01).

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 135


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Literatur empiris yang lebih baru, dan daya. Estimasi produktivitas


kebanyakan dalam konteks data panel marginal dari aset-aset ini secara
lintas negara, telah memastikan kontribusi signifikan melebihi modal non-
output yang signifikan pada sejumlah infrastruktur. Pada basis estimasi itu,
besar negara dan oleh Demetriades and Calderon menduga bahwa porsi utama
Mamuneas (2000) dalam Calderon dan kesenjangan output per-kapita yang
Serven (2004:04) menggunakan data terbuka antara Amerika Latin dan Asia
OECD. Roller dan Waverman (2001) Timur selama 1980-an dan 1990-an dapat
dalam Calderon dan Serven (2004:04) dilacak balik pada pelambatan akumulasi
juga menemukan efek output yang besar infrastruktur Amerika Latin pada tahun-
dari infrastruktur telekomunikasi dalam tahun itu.
negara industri, dalam kerangka kerja Lopez dalam Calderon dan Serven
bahwa dapat dilakukan pengendalian (2004:04) adalah menilai kontribusi
endogeneity akumulasi infrastruktur. infrastruktur pada pertumbuhan dan
Hasil yang sama untuk jalan raya distribusi pendapatan. Dalam kerangka
dilaporkan oleh Fernald (1999) dalam kerja panel dan pengendalian untuk
Calderon dan Serven (2004:04) penyebab reversi yang mungkin terjadi,
menggunakan data industri untuk Lopez menemukan bahwa infrastruktur
Amerika Serikat. meningkatkan pertumbuhan dan
Calderon and Serven (2004:04), mengurangi ketimpangan pendapatan.
pada penelitan mereka tahun 2003 Beberapa makalah melakukan lebih
menyajikan analisa empiris yang hampir dari pengukuran pengeluaran infrastruktur
sama dengan yang menjadi fokus di dan stok infrastruktur, dan
Amerika Latin. Menggunakan estimasi mempertimbangkan isu efisiensi
GMM teknologi produksi Cobb-Douglas infrastruktur. Hulten menemukan bahwa
yang diperoleh dari seperangkat data perbedaan dalam penggunaan sumber
panel lintas negara yang besar, Calderon daya infrastruktur yang efektif
menemukan kontribusi output yang menjelaskan seperempat perbedaan
positip dan signifikan dari tiga tipe aset pertumbuhan antara Afrika dan Asia
infrastruktur—telekomunikasi, transport Timur, dan lebih dari 40 persen

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 136


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

perbedaan pertumbuhan antara negara hipotesis. Pendekatan yang digunakan


dengan pedapatan rendah dan tinggi. dalam penelitian ini adalah dengan
Esfahani and Ramirez dalam Calderon metode kuantitatif. Metode kuantitatif
dan Serven (2004:04) melaporkan adalah suatu metode yang menggunakan
pertumbuhan yang signifikan sebagai data berupa angka nominal dan statistika
efek dari infrastruktur dalam seperangkat untuk menjawab tujuan penelitian.
data panel yang besar dimana kontribusi Lingkup penelitian ini meliputi wilayah
infrastruktur dipengaruhi oleh faktor Indonesia. Waktu penelitian adalah mulai
institusional. dari tahun 1979 sampai tahun 2007.(data
Berdasarkan kajian teoritis seperti termasuk Timor Leste sampai tahun
yang telah diuraikan maka berikut ini 1999).
dikemukakan kerangka konseptual yang Untuk memperjelas tentang variabel
berfungsi sebagai penuntun, alur pikir dan yang digunakan maka dipandang perlu
sekaligus sebagai dasar dalam memberi keterangan sebagai berikut.
merumuskan hipotesis. Bahwa variabel bebas diwakili oleh
Keterkaitan antara infrastruktrur dan Produk Domestik Bruto. Perkapita
pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari dengan harga konstan tahun 2000 dalam
fungsi dari infrastruktur sebgai enabler satuan dollar Amerika Serikat. Variabel
kegiatan ekonomi. Infrastruktur keberadaan jalan diwakili oleh kepadatan
mempunyai manfaat menggerakan jalan, variabel listrik diwakili oleh
berbagai sektor perkenonomian karena konsumsi listrik per kapita, variabel air
dianggap sebagai social overhead capital diwakili air yang disalurkan per kapita,
(Hirchman dalam Yanuar dalam Permana, variabel telpon diwakili oleh jumlah
2009:11). sambungan telepon per 100 orang dan
jumlah pemakai telepon dan telepon
METODE PENELITIAN genggam per 100 orang.
Penelitian ini merupakan penelitian Variabel panjang jalan per luas
penjelas (explanatory research) karena wilayah (road density) (X1) adalah
menjelaskan hubungan kausal antara perbandingan atau rasio antara panjang
variabel tertentu melalui pengujian jalan total (baik yang diaspal dan tidak

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 137


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

diaspal) dengan luas daratan di seluruh Air Minum (PAM) di seluruh Indonesia
Indonesia Kepadatan ini diukur kepada para pelangganya dengan jumlah
menggunakan satuan kilometer per penduduk di Indonesia. Variabel ini
kilometer persegi. Data ini diperoleh dari menggunakan satuan meterkubik per
membagi total jalan tiap tahun mulai kapita dan dihitung pertahun mulai tahun
tahun 1979 sampai 2007 dengan luas 1979-2007.
wilayah daratan Indonesia. Variabel jumlah sambungan telepon
Variabel konsumsi listrik per kapita per 100 orang (X4) adalah perbandingan
(X2) adalah perbandingan total atau rasio antara jumlah sambungan
keberadaan lisrik dengan jumlah telepon dengan tiap tiap 100 penduduk di
penduduk. Total keberadaan listrik Indonesia. Sambungan Telepon yaitu
dihitung berdasarkan produksi tenaga suatu jalur yang menghubungkan antara
listrik dari pembangkit tenaga listrik baik alat transmisi pada telepon pelanggan
yang berasal proses trasmisi ataupun dari kepada jaringan telepon publik atau
tenaga panas, tenaga lsitrik yang hilang jaringan bersama melalui pusat alat
diserap pada saat didistribusikan dan transmisi dalam daerah tertentu termasuk
tenaga listrik yang hilang diserap ketika meliputi jasa jaringan digital dan
ditransformasi ke bentuk lain ataupun pengguna wireless. Satuan variabel ini
bentuk tenag panas. Variabel ini menggunakan satuan SST (Satuan
mengunakan Jumlah tenaga listrik total di Sambungan Telepon).
Indonesia dibagi jumlah penduduk Metode yang digunakan dalam
sehingga ditemukan konsumsi listrik per penelitian ini adalah metode kuantitatif
kapita. Variabel konsumsi listrik per dengan menggunakan alat ekonometrika
kapita menggunakan kwh percapita / melalui pengestimasian Engle-Granger
(kilowatthours percapita). Variabel ini Cointegration dan Error Correction
dihitung pertahun mulai tahun 1979 Model (ECM) untuk mengetahui faktor-
sampai 2007. faktor yang mempengaruhi impor susu
Variabel air yang disalurkan per sebagai permasalahan yang mendegradasi
kapita (X3) adalah perbandingan antara daya saing susu domestik pada jangka
total air yang didistribusikan Perusahaan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 138


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

panjang maupun pendek yang diestimasi cenderung menuju pada keseimbangan.


dengan persamaan searah import demand. Oleh karena itu, kombinasi linier dari
Engle-Granger Cointegration variabel-variabel ini disebut regresi
Kointegrasi adalah suatu hubungan kointegrasi dan parameter-parameter yang
jangka panjang (equilibrium) antara dihasilkan dari kombinasi tersebut dapat
variabel-variabel yang tidak stasioner dan disebut sebagai cointegrated parameters
residual dari kombinasi linier tersebut atau koefisien-koefisien jangka panjang
harus stasioner, sehingga dapat (Thomas, 1997).
mengetahui kemungkinan terjadinya Enders (2004) menyatakan bahwa
kestabilan jangka panjang antara variabel- Engle-Granger Cointegration memiliki
variabel yang digunakan.. Engle-Granger beberapa kelemahan, yaitu: Tidak
Cointegration sebetulnya menggunakan memiliki prosedur sistematis untuk
metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) mengestimasi vektor kointegrasi berganda
yang terdiri dari dua tahap. Tahap ( multiple cointegration) secara terpisah.
pertama dilakukan dengan meregresikan Prosedur estimasi Engle-Granger
persamaan variabel dependen dengan Cointegration terdiri atas dua tahap yang
variabel independen volume impor susu saling berkaitan. Tahap pertama adalah
Indonesia diregresikan dengan produksi menghasilkan residual. Tahap kedua
susu domestik, harga riil susu impor, adalah mengestimasi regresi, akibatnya
harga riil susu domestik, nilai tukar riil koefisien yang diperoleh melalui estimasi
Rupiah, dan pendapatan per kapita regresi menggunakan residual dari regresi
masyarakat) kemudian didapatkan lainnya. Hal ini mengakibatkan error
residual (u) dari persamaan tersebut. yang dihasilkan pada tahap pertama
Tahapan kedua dilakukan dengan dilanjutkan pada tahap kedua. Model
menggunakan Augmented Dickey Fuller yang digunakan dalam penelitian ini
Test terhadap u. Jika signifikan, maka adalah: GDP Percapitat = β0 + β1Jalant +
variabel u adalah stasioner. Artinya β2Listrikt + β3Telepont +µ t .GDP
meskipun variabel-variabel yang Percapitat= GDP per kapita harga konstan
digunakan tidak stasioner, namun dalam tahun 2000 pada periode t. Jalant = road
jangka panjang variabel-variabel tersebut density pada periode t .Listrikt= konsumsi

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 139


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

listrik per kapita pada periode t Telepont= peningkatan atau penurunan output
sambunagn telepon per 100 orang pada perekonomian dari tahun ke tahun dan
peiode t µ t = distribusi error periode t. telah mengesampingkan faktor inflasi
Error Correction Model (kenaikan harga bersama secara terus
Hasil estimasi pada pengujian akar- menerus). Pada tahun 1980 Produk
akar unit dan kointegrasi dapat digunakan Domestik Bruto mencapai
untuk mengestimasi model dengan 54.101.010.733 US$ sedangkan pada
menggunakan Error Correction Model tahun 2008 mencapai 2.33097 x 1011 US$
(ECM), seperti yang tertera dalam dan bermakna bahwa Produk Domestik
Persamaan berikut ini : DGDP Percapitat Bruto terus mengalami kenaikan.
= β0 + β1DJalant + β2DListrikt + Kenaikan Produk Domestik Bruto berasal
β3DTelepont +Dγµ t-1 + et, D = dari aktivitas ekonomi mengalami
pembedaan pertama (first difference) fluktuasi secara jangka panjang
GDP Percapitat= GDP per kapita harga disebabkan oleh pengaruh faktor kondisi
konstan tahun 2000 pada periode t Jalant politik dan ekonomi. Pada kurun waktu
= road density pada periode t, 1997-1998 Indonesia mengalami
Listrikt = konsumsi listrik per kapita pada kontraksi pada perekonomian yang
periode , Telepont= sambungan telepon berpengaruh kepada seluruh sektor
per 100 orang pada peiode t, γ = eror ekonomi yang lainya, bahkan
correction term µ t = β0 - β1Jalant - pertumbuhan ekonomi Indonesia
β2Listrikt - β3Telepont , et= Error mencapai penurunan sebesar -11,08%.
distribunce periode t Penurunan ini menimbulkan penuruan
produk domestic bruto ditunjukan oleh
PEMBAHASAN grafik yang agak curam pada Gambar 4.1.
Indonesia merupakan negara Pemulihan akibat guncangan krisis baru
berkembang dan memiliki banyak bisa dipulihkan pada tahun 2000 dua
indikator perekonomian salah satunya tahun setelah krisis moneter terjadi.
adalah pertumbuhan ekonomi. Produk Kondisi stabil dan meningkat terjadi pada
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
konstan berfungsi menunjukan tingkat

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 140


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

tahun setelah tahun 2000 sampai dengan tahun 2007.

GDP Constan
2.5E+11

2E+11

1.5E+11

1E+11

5E+10

GDP Constan

Gambar 2.: Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas harga konstan tahun
2000.Tahun 1979 – 2007 (%)

Panjang Jalan per Luas Wilayah


0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
1979

1981

1983

1985

1987

1989

1991

1993

1995

1997

1999

2001

2003

2005

2007

Tahun

Panjang Jalan per luas wilayah (km per km persegi)

Gambar 3: Panjang Jalan per Luas Wilayah di Indonesia.Tahun 1979-2007


Sumber : data diolah

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 141


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Pada gambar 3. diperlihatkan telah mencapai 0.13458236 km per km2.


panjang jalan per luas wilayah di Rata rata pertumbuhan panjang jalan per
Indonesia, dapat ditarik kesimpulan tahun dari tahun 1980 sampai 1995
bahwa panjang jalan per luas wilayah adalah 7,41 km per km2 per tahun
terus mengalami peningkatan. Pada tahun sedangkan rata rata pertumbuhan panjang
1980 panjang jalan per luas wilayah jalan per luas wilayah dari tahun 1995
mencapai 0.02939763 sedangkan pada sampai 2007 adalah sebesar 17,5 km per
tahun 1995 mencapai 0.08920768 km per km2 per tahun
km2 dan terus meningkat pada tahun 2007

Konsumsi Listrik per kapita


18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007

Konsumsi Listrik per kapita

Gambar 4: Konsumsi Listrik per kapita di Indonesia.Tahun 1979-2007


Sumber: Bank Dunia

Berdasarkan gambar 4. per kapita mencapai 2.462784915 kwh


diperlihatkan konsumsi lsitrik per kapita per kapita sedangkan pada tahun 1995
di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan mencapai 6.046954918 kwh per kapita
bahwa konsumsi listrik per kapita terus dan terus meningkat pada tahun 2007
mangalami peningkatan dari tahun ke telah mencapai 9.767765861 kwh per
tahun. Pada tahun 1980 konsumsi listrik kapita. Rata rata pertumbuhan konsumsi

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 142


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

lsitrik per kapita tahun dari tahun 1980 dari tahun 1995 sampai 2007 adalah
sampai 1995 adalah 3.842005 kwh per sebesar 9.448233 kwh per kapita per
kapita per tahun sedangkan rata rata tahun.
pertumbuhan konsumsi listrik per kapita

Sambungan Telepon per 100 orang


10

0
1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007
Tahun

Sambungan Telepon per 100 orang

Gambar 5: Jumlah Sambungan Telepon per 100 orang.Tahun 1979-2007


Sumber: Bank Dunia

Mengutip gambar 5. diperlihatkan jumlah sambungan telepon per 100 orang


jumlah sambungan telepon per 100 orang tahun dari tahun 1979 sampai 1994
penduduk di Indonesia, dapat ditarik adalah 0.529471 SST per tahun
kesimpulan bahwa jumlah sambungan sedangkan rata-rata pertumbuhan jumlah
telepon per 100 orang terus mangalami sambungan telepon per 100 orang dari
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1994 sampai 2007 adalah sebesar
tahun 1979 jumlah sambungan telepon 3.856217 SST per tahun.
per 100 orang mencapai 0.221022 SST Uji Stasioneritas Data deret waktu
sedangkan pada tahun 1994 mencapai dikatakan stasioner jika menunjukan pola
1.304985659 SST dan terus meningkat yang konstan dari waktu ke waktu.
pada tahun 2006 telah mencapai Adapun uji akar unit yang digunakan
6.677399146 SST. Rata rata pertumbuhan dalam penelitian ini adalah uji Augmented

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 143


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai t- dikatakan stasioner pada taraf nyata
statistik ADF lebih kecil daripada nilai tertentu. Hasil uji ADF untuk data time
kritis MacKinnon, maka variabel tersebut series setiap variabel pada tingkat level
tidak memiliki akar unit sehingga dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Hasil Augmented Dickey Fuller pada Level
Variabel Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon Keterangan
stastistic 1 persen 5 persen 10 persen
GDP 2.743196 Tidak
-3.679322 -2.967767 -2.622989
percapita Stasioner
Tidak
Jalan 1.277955 -3.689194 -2.971853 -2.625121
Stationer
Tidak
Listrik 1.871147 -3.752946 2.998064 -2.638752
Stationer
Tidak
Telepon 2.660034 -3.752946 -2.998064 2.638752
Stsioner

Tabel 1. memperlihatkan bahwa susu domestik (PD), dan nilai tukar riil
terdapat empat variabel yang tidak Rupiah (RER). Berdasarkan hal tersebut,
stasioner pada level, yakni variabel maka kembali dilakukan pengujian
volume impor susu (QM), volume Augmented Dickey Fuller Test lanjutan
produksi susu domestik (QP), harga riil pada tingkat first difference
Tabel 2. Hasil Uji Augmented Dickey Fuller pada First Difference
Variabel Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon Keterangan
stastistic 1 persen 5 persen 10 persen
GDP
-6.814129 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Stasioner
percapita
Jalan -9.157320 -3.689194 -2.971853 2.625121 Stasioner

Listrik -3.269750 -4.416345 -4.416345 -3.248592 Stasioner

Telepon -3.904237 -4.440739 -3.632896 -3.254671 Stasioner

Tabel 2. menunjukkan bahwa semua Engle-Granger Cointegration Uji


data yang digunakan dalam penelitian ini kointegrasi Engle-Granger digunakan
stasioner pada first difference. untuk mengestimasi hubungan jangka
panjang antara GDP per capita dengan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 144


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

jalan, listrik dan telepon. Tahap awal dari residual bersifat stasioner pada level atau
uji kointegrasi Engle-Granger adalah I(0) sehingga dapat dikatakan bahwa
dengan meregresi persamaan OLS antara variabel yang digunakan cenderung
variabel dependen dan variabel menuju keseimbangan pada jangka
independen. Kemudian setelah meregresi panjang walaupun pada tingkat level
persamaan didapatkan residual dari terdapat variabel yang tidak stasioner.
persamaan tersebut. Uji ADF pada
Tabel 3. Uji Augmented Dickey Fuller Persamaan Residual
Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon
Variabel Keterangan
stastistic 1 persen 5 persen 10 persen
ECT -4.602184 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Stasioner

Berdasarkan informasi yang sehingga residual persamaan regresi


tertuang dalam Tabel 3, diketahui bahwa stasioner pada tingkat level. Berdasarkan
nilai ADF t-statistic lebih kecil daripada hasil Engle-Granger Cointegration
nilai kritis MacKinnon pada taraf nyata 1 terbentuklah persamaan berikut ini :
persen, 5 persen, maupun 10 persen,
GDP_CAP_TAN=9.868366929e+0 merestriksi variabel-variabel yang
10 * JALAN + 786328852.1 * LISTRIK- berpengaruh terhadap produk domestik
1826072067*TELEPON bruto perkapita . Berdasarkan hasil Error
Error Correction Model (ECM) Correction Model (ECM) terbentuklah
digunakan untuk mengestimasi model persamaan berikut ini
dinamis jangka pendek dari variabel D(GDP_CAP_TAN) =2.806052065e+
produk domestik bruto perkapita. 010* D(JALAN)+500731872.1*
Penggunaan metode estimasi ECM dapat D(LISTRIK) –
menggabungkan efek jangka pendek dan 1830655551*D(TELEPON)+7.0
jangka panjang yang disebabkan oleh 98187674e+010*JALAN(-1)+
fluktuasi dan time lag dari masing 443497563*LISTRIK(-1)-
variabel independen (Thomas, 1997). 1735223620*TELEPON(-1)+
Dalam penelitian ini, estimasi ECM untuk 1.169854959*ECT –
volume impor susu dilakukan dengan cara 2927973709

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 145


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Uji autokorelasi yang digunakan White Heteroscedasticity Test (no cross


dalam penelitian ini adalah Breusch- term). Probabilitas Obs*R-squared
Godfrey Serial Correlation LM Test . sebesar 0,64244 yang lebih besar
Nilai probabilitas (0,3238) yang lebih dibandingkan taraf nyata 10 persen
besar apabila dibandingkan dengan taraf membuat model persamaan dinamis
nyata 10 persen menunjukkan bahwa jangka pendek ECM terbebas dari
tidak terdapat permasalahan autokorelasi problem heteroskedastisitas.
dalam model persamaan tersebut. Analisis Pengaruh Infrastruktur
Uji heteroskedastisitas yang Ekonomi terhadap Produk Domestik
digunakan dalam penelitian ini adalah Bruto perkapita dalam jangka panjang :
Tabel 5 : Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor Susu pada
Jangka Panjang
Variabel Koefisien Probabilitas
Jalan 3.659780 0,0011
Listrik 4.052408 0,0004
Telepon 4.052408 0,0000

PEMBAHASAN
Variabel Panjang Jalan per Luas yang kurang. Sebagai contoh, gambar 6.
wilayah (X1) adalah perbandingan atau yang berbentuk Sactter graph
rasio antara panjang jalan total (baik yang mengambarkan hubungan panjang per
diaspal dan tidak diaspal) dengan luas luas wilayah dengan pendapatan per
daratan di seluruh Indonesia. Variabel ini kapita propinsi propinsi di Indonesia.
diukur menggunakan satuan kilometer per Data yang digunakan adalah sebelum
kilometer persegi. Data ini diperoleh dari terjadi krisis ekonomi. Untuk variabel
membagi total jalan tiap tahun mulai panjang jalan per luas wilayah adalah
tahun 1979 sampai 2007 dengan luas panjang jalan Negara, Propinsi,
wilayah daratan Indonesia. Kabupaten, dan Kotamadya menurut
Sumber daya di daerah sulit provinsi dan jenis permukaan tahun 1995
berkembang disebabkan oleh infrastruktur harga konstan tahun 1995.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 146


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Gambar 6 : Keterkaitan antara Panjang Jalan per luas wilayah dengan


GNP Per Kapita per Provinsi-provinsi.Tahun 1995
Sumber : Basri (2002:306)

Kesimpulan yang secara kasar dapat membayar pajak yang lebih tinggi dan
diambil berdasarkan gambar 6 adalah daya beli masyarakat meningkat
panjang jalan per luas wilayah memiliki (Basri,2002:303-304)
korelasi positif. Pendapatan masyarakat Gambar 7 menggambarkan
didorong dari ketersediaan infrastruktur pemakaian energi, dalam kwh per kapita,
jalan yang baik adalah hal yang sebagai fungsi Produk Domestik Bruto,
ditentukan oleh kesimpulan ini. Faktor ini dalam US$ per kapita, sejumlah negara
disebabkan karena semakin lancarnya untuk tahun 1980. Gambar tersebut dibuat
arus perdagangan akibat dari semakin dalam skala logaritma, baik untuk PDB
tinggi mobilitas barang dan jasa. Selain maupun pemakaian listrik. Sering dipakai
kesimpulan diatas korelasi positif berarti Produk Nasional Bruto. Tampaknya ada
juga memberi makna bahwa semakin semacam jalur lurus, yang secara diagonal
tinggi pendapatan perkapita susatu daerah bergerak melintasi gambar, dengan
maka akan semakin tinggi pula sebelah kiri bawah negara-negara industri
kemampuan untuk menyediakan yang lebih maju.
infrastruktur jalan karena kemampuan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 147


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Gambar 7:Keterkaitan antara Infrastruktur Listrik dan GNP per


kapita suatu negara.Tahun 1980

Sumber : Bank Dunia dalam Kadir (1995,560)

Dalam tabel 6 terlihat angka angka Pemakaian energi komersial pada


pertumbuhan Produk Nasional Bruto tahun 1970 berjumlah sebesar 9,851 juta
(PNB) dan pemakaian energi listrik dari TBE (tone batu bara ekuivalen) dan pada
tahun 1979 dari 14 negara maju, serta tahun 1979 sebanyak 33,1 juta TBE, atau
angka rata rata. peningkatan rata rata 14,4% setahun.
Untuk Indonesia. jumlah penduduk Konsumsi energi listrik pada tahun 1970
dalam tahun 1970 adalah 117,3 juta, dan sejumlah 2,918.10 kwh dan pada tahun
dalam tahun 1979 sebanyak 143,7 juta, 1979 naik dengan rata rata 10,523.10
atau kenaikan rata rata setahun dengan kwh, bermakna suatu kenaikan rata rata
2,75 %. Produk Domestik Bruto pada setahun dengan 15,4 %. Energi listrik ini
12
tahun 1970 berjumlah 5,182 x 10 rupiah berasal dari PLN maupun bukan PLN dan
dan dalam tahun 1979 sebsar 9,990 x 1012 pembangkitan sendiri oleh industri.
rupiah, atau kenaikan rata rata setahun Angka angka tersebut diatas tercantum
dengan 7,5 % dengan nilai uang konstan pada tabel 6.
1973.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 148


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Tabel 6 : Jumlah Penduduk, Energi, Listrik, dan Elastisitas di Indonesia , 1970 dan
1979
Tahun Tahun Naik %
NO Penjelasan Satuan
1970 1979 tahun
Jumlah
1 Juta 117,3 143,7 2,57
penduduk
Produk
2 1012 Rupiah 5,182 9,990 7,5
Domestik Bruto
1012
3 PDB per Kapita 44,2 67,7 4,8
Rupiah/Kapita
Konsumsi
5 109 kwh 2,918 10,523 15,4
listrik
Listrik per
6 Kwh/K.T. 24,9 73,2 12,7
kapita

7 Listrik: Energi % 9,87 10,59 0,8

Listrik/K : Kwh/103
8 0,563 1,08 7,5
PDB/K Rupiah
Elastisitas Energi = 14,4 : 7,5 = 1,92
Elastisitas Listrik = 15,4 : 7,5 = 2,05
Sumber: Kadir (1995:563)
Dari tabel 6. dapat pula dilihat, Menurut Kadir (1995:564)
bahwa pemakaian listrik per kapita dari pengaruh tenaga listrik terhadap produksi
tahun 1970 sampai 1979 naik dengan rata industri dapat dipelajari sebagai berikut:
rata 12,7% setahun. Pula dapat dilihat a. Pengaruh dalam arti adanya
bahwa komponen listrik dalam komposisi tenaga listrik sehingga mendorong
energi berjumlah sekitar 10%. Tampak terbentuknya atau berkembangnya
pula bahwa elastisitas energi berjumlah kegiatan industri. Hal ini memang telah
1,92, sedangkan elastisitas listrik adalah menjadi perdebatan akademis. Manakah
sebesar 2,05. Adalah menarik juga untuk yang harus lebih dulu datang, listrik atau
melihat komponen-komponen PDB industri. Persoalan klasik ayam dan telur
Indonesia dan perkembangannya selama teranalogikan dengan hal ini.
beberapa tahun, sebagaimana terlihat b. Pengaruh harga tenaga listrik
pada tabel 4.4 dalam struktur biaya produksi industri.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 149


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Berapa besarkah komponen tenaga listrik pembuatan produk akhir yang dipelajari.
sebagai unsur bagian biaya industri? Bagian biaya energi listrik yang termasuk
Pengaruh ini akan coba diuraikan. didepresiasi aktiva tetap pabrik itu,
Penentuan bagian daripada biaya seperti bangunan, mesin dan asset tetap
listrik dalam produksi secara keseluruhan lainya.
suatu kegiatan industri dapat dilakukan Suatu studi yang mempelajari biaya
dengan mempelajari tiga unsur yang langsung harga energi listrik di suatu
terdiri atas: Biaya langsung energi listrik pabrik bir, pabrik rokok, pabrik sepatu
dalam pembuatan produk tersebut. Biaya dan pabrik ban memberikan hasil-
energi listrik yang terkandung dalam hasilnya sebagai mana terlihat pada table
produksi dan penyediaan bahan bakar dan 7
bahan bahan lain yang diperlukan untuk
Tabel 7 Pengaruh Energi Listrik Langsung Terhadap Produksi Beberapa Jenis Industri
NO Keterangan PABRIK
Bir Rokok Sepatu Ban
1 Pemakai listrik 3.057.684 364.522 kwh 843.170 kwh 1.614.120
kwh kwh
2 Produksi 5.130.100 73.718.650 1.038.258 393.093
liter bungkus pasang buah
3 Biaya 6,4% 0,41% 2,45% 4,7%
Langsung
4 Listrik 0,596 0,05 0,8 4,11
5 Listrik per 0,569 0,05 0,8 4,11
Unit produksi kwh/liter kwh/bungkus kwh/pasang kwh/ban
Sumber: Kadir dalam Kadir (1995:565)
Suatu studi lain yang mempelajari pemakaian energi per satuan produksi di
hal yang sama pada beberapa jenis luar negeri menurut Lincoln tercantum
industri lain seperti beras, gula, dalam tabel 9 berikut, yang menyangkut
pemintalan tekstil dan semen memberikan produk produk seperti alumunium, baja,
angka angka sebagaimana tampak dalam listrik, alumina ex-bauxtie, gula dan
tabel dibawah ini. rokok.
Data yang terdapat pada tabel 5 dan Kerancuan dalam pembahasan
6 merupakan angka-angka dari industri di pengaruh infrastruktur telepon terhadap
Indonesia. Angka angka mengenai pertumbuhan ekonomi. Ada asumsi

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 150


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

tentang perlunya telaah terhadap for Development” (1983) dan Information


hubungan antara telokumunikasi dan Telecomunication and Development”
pembangunan. Meskipun benar bahwa (1986).Dari penelian itu ditemukan
telekomunikasi disuatu negara tumbuh beberapa hasil yang menarik. Intinya
sebagai fungsi dari pertumbuhan adalah, makin rendah tingkat GNP/P
ekonomi, namun juga sebaliknya, suatu negara, makin tinggi peranan
sehingga terjadi sumbangan timbal balik telekomunikasi dalam meningkatkan
antara keduanya. Berbagai hasil studi ITU GNP. Demikian pula sebaliknya, makin
juga membuktikan bahwa penambahan tinggi GNP/P suatu negara, makin kecil
fasilitas dan pelayanan telekomunikasi sumbangan telekomunikasi terhadap
bukan hanya hasil dari pertumbuhan GNP. Rentang GNP/P yang dianalisis
ekonomi, melainkan merupakan prasyarat mulai yang ekstrim rendah (hanya US$
bagi seluruh sektor pembangunan, dan 100) sampai ekstrim tinggi (US$ 20.000).
pembangunan sarana telekomunikasi Secara lebih rinci, temuan ITU
merupakan bagian esensial dari proses adalah, pertama, kontribusi SST terhadap
pembangunan nasional dan internasional. GNP makin tinggi dengan makin
Namun ada dua kesulitan yang kita rendahnya tingkat GNP/P US$ 100
hadapi dalam upaya menjawab kontribusi satu SST terhadap GNP adalah
pertanyaan mengenai signifikasi ekonomi US$ kontribusi satu SST terhadap GNP
telekomunikasi. Pertama sejauh ini adalah adalah US$ 11.800, sedangkan pada
kurangnya bahan yang relevan, terutama tingkat GNP/P US$ 20.000 sumbanganya
hasil hasil studi empiris yang dillakukan hanya US$ 390. Jadi, makin terbelakang
di Indonesia sendiri yang berakibat kita suatu negara, makin tinggi sumbangannya
sulit untuk menjawab. Berapa sumbangan setiap SST bagi pertumbuhan ekonomi.
panggilan telepon terhadap GNP?. Adapun cutting point dimana
Isu mengenai korelasi antara telekomunikasi masih sangat besar
telekomunikasi dan pembangunan telah sumbangannya adalah pada tingkat
menjadi perhatian banyak peneliti. Salah GNP/P US$ 2000. Setelah itu, peranan
satu adalah hasil penelitian oleh ITU telekomunikasi cenderung menurun.
dalam publikasinya “Telecomunicatiaon

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 151


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Kecenderungan ini mudah dipahami (pada tabel 3.2). Meskipun besarannya


mengingat satu SST yang dibuka ke berbeda. Besar kecilnya sumbangan itu
lokasi baru yang sebelumnya belum ada tergantung kepada tinggi-rendahnya
telepon, secara teoritis akan memberikan GNP/P dan disektor mana serta dilokasi
dampak pembangunan yang besar dengan dengan karakteristik bagaimana telepon
tersedianya sarana telekomunikasi tersebut dibangun.
daripada telepon yang ke n+1 yang Temuan Ketiga, setelah
disediakan untuk daerah yang relatif memperhitungkan biaya pembangunan
padat dan tingkat industri serta dan pemeliharaan, ratio keuntungan dan
ekonominya relatif maju. biaya (benefit and cost ratio) dari setiap
Penelitian ITU menunjukan bahwa SST berkisar antara 47:1 sampa 2:1.
beberapa negara bahwa sektor Makin rendah GNP/P, makin tinggi ratio
telekomunikasi secara signifikan terhadap keuntungan dan biaya (K/B) itu, dan
sektor industri dan manufaktur karena makin tinggi GNP/P , makin rendah ratio
sektor sektor tersebut lebih memerlukan itu. Artinya investasi US$ 1000 untuk
telekomunikasi daripada sektor pertanian satu SST di negara yang GNP/P yang
yang ketergantungannya pada hanya US$ 100, akan memberikan
telekomunikasi lebih rendah. kentungan sebesar US$ 47.000 sedangkan
Temuan kedua adalah sumbangan jika investasi dilakukan di negara yang
setiap percakapan telepon terhadap GNP GNP/P US$ 20.000, keuntungan itu
merentang antara US$ 3,93-11,80 untuk hanya dua kali lipat menjadi US$ 2.000
negara yang GNP/P nya US$ 20.000 (lihat tabel 4.7).
Tabel 13: Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor Susu pada
Jangka Pendek
Variabel Koefisien Probabilitas
Jalan
1.80E+11 0.1594
Listrik -5.87E+08 0.0615
Telepon 1.28E+09 0,2610

Bahwa infrastruktur jalan tidak produk domestik bruto perkapita karena


secara signifikan berpengaruh terhadap sifat infratsruktur yang mendukung

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 152


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

perekonomian secara tidak langsung. Badan Pusat Statistik.1983.Buku Saku


Statistik Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian yang
1983.Jakarta:Badan Pusat Statistik.
dilakukan, kesimpulan yang dapat
Badan Pusat Statistik.1989.Buku Saku
diambil untuk menjawab permasalahan
Statistik Indonesia
yang diteliti, yaitu Ketersediaan 1989.Jakarta:Badan Pusat Statistik.
infrastruktur publik (jalan, listrik dan
Badan Pusat Statistik.1994.Buku Saku
telepon) yang dikaji dalam penelitian ini Statistik
Indonesia1994.Jakarta:Badan Pusat
semuanya mempengaruhi Produk
Statistik.
Domestik Bruto perkapita di Indonesia
Badan Pusat Statistik.1998.Buku Saku
untuk jangka panjang. Ketersediaan
Statistik Indonesia 1998.Jakarta:
infrastruktur publik (jalan, listrik dan Badan Pusat Statistik.
telepon) yang dikaji dalam penelitian ini
Badan Pusat Statistik.2002.Buku Saku
semuanya tidak mempengaruhi Produk Statistik Indonesia
2002.Jakarta:Badan Pusat Statistik
Domestik Bruto perkapita di Indonesia
untuk jangka pendek . Badan Pusat Statistik.2002.Buku Saku
Statistik Indonesia
2002.Jakarta:Badan Pusat Statistik
DAFTAR PUSTAKA
Albala-Bertrand, José Miguel and Badan Pusat Statistik.2007.Statistik
Mamatzakis, Emmanuel C., The Indonesia 2007.Jakarta:Badan Pusat
Impact of Public Infrastructure on Statistik
the Productivity of the Chilean
Economy (February 2001). Baldwin, John R. and Dixon, Jay,
University of London Queen Mary Infrastructure Capital: What is it?
Economics Working Paper No. 435. Where is it? How Much of it is
http://ssrn.com/abstract=261313 There? (March 12, 2008). Canadian
diakses pada 22 November 2009 Productivity Review Research
Paper No.
Arsyad, Lincoln.2004.Ekonomi 16.http://ssrn.com/abstract=150788
Pembangunan.(Edisi Keempat).BP 3 diakses pada 22 November 2009
STIE YKPN:Yogyakarta
Basri,Faisal.2002.Perekonomian
Badan Pusat Statistik.1981.Buku Saku Indonesia:Tantangan dan Harapan
Statistik Indonesia 1980-1981 Bagi Kebangkitan Ekonomi
.Jakarta:Badan Pusat Statistik. Indonesia.Erlangga:Jakarta

Calderon, Cesar A. and Serven, Luis, The


Effects of Infrastructure

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 153


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Development on Growth and Garmendia Briceno, Cecilia, Estache,


Income Distribution (September Antonio and Shafik, Nemat,
2004). World Bank Policy Research Infrastructure Services in
Working Paper No. 3400. Developing Countries: Access,
http://ssrn.com/abstract=625277 Quality, Costs, and Policy Reform
diakses pada 22 November 2009 (December 2004). World Bank
Policy Research Paper No. 3468.
Canning, David, Infrastructure's http://ssrn.com/abstract=643265
Contribution to Aggregate Output diakses pada 22 November 2009
(November 1999). World Bank
Policy Research Working Paper Kasim ,Surya Tarmizi.2006.Analisis
No. 2246. Pengaruh Kinerja Listrik terhadap
http://ssrn.com/abstract=629182 Pertumbuhan Ekonomi
diakses pada 22 November 2009 Indonesia.Univeristas Sumatera
Utara:Medan
Case,Karl E,Fair,C Ray.2004.Prinsip http://ssrn.com/abstract=1498978
prinsip Ekonomi Makro (Bambang diakses pada 22 November 2009
Sarwiji).Indeks Kel
Gramedia:Jakarta Kadir,Abdul.1995:Energi:Sumber
Daya,Inovasi,Tenaga Listrik dan
Edquist,Herald and Potensi Ekonomi (Edisi
Henrekson,Magnus.Technological Kedua/Revisi).UI Press:Jakarta
Breakthrough and Productivity
Growth (May 2006).Research in Kuncoro,Mudrajad.2006.Ekonomi
Economic History Vol.24;Institute Pembangunan : Teori, Masalah dan
for research in Economic Kebijakan.UPP STIM
History;Research institute of YKPN:Yogyakarta
Industrial Economics
http://ssrn.com/abstract=996823 Mangkoesoebroto,Guritno,Algifari.1998.
diakses pada 22 November 2009 Teori Ekonomi Makro(Edisi
Ketiga).BP STIE
Égert, Balázs, Kozluk, Tomasz J. and YKPN:Yogyakarta
Sutherland, Douglas, Infrastructure
and Growth: Empirical Evidence Mankiw,N Gregory.1997.Pengantar
(July 14, 2009). CESifo Working Ekonomi (Jilid II).(Imam
Paper Series No. 2700; William Nurmawan).Erlangga : Jakarta
Davidson Institute Working Paper
No. 957; OECD Economics Mankiw, N Gregory.2003.Teori
Department Working Paper No. Makroekonomi(Edisi
685. Kelima).(Imam
http://ssrn.com/abstract=1360784 Nurmawan).Erlangga:Jakarta
diakses pada 22 November 2009
Nachrowi,Djalal
Enders, W. 2004. Applied Economic Time Nachrowi,Usman,Hardius.2006:
Series. Wiley, Alabama Pendekatan Populer dan Praktis

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 154


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi di Negara Dunia Ketiga


Ekonomi dan Keuangan.Lembaga (Edisi kedembilan)Jilid1.(Haris
Penerbit FE UI: Jakarta Munanda,Puji
A.L).Jakarta:Erlangga
Permana,Chandra Darma.2009.Analisis
Peranan dan Dampak Investasi Um Paul Noumba, Straub, Stéphane and
Infratsruktur terhadap Vellutini, Charles, Infrastructure
Perekonomian and Economic Growth in the
Indonesia.Bogor:Fakultas Ekonomi Middle East and North Africa
dan Manajemen Institut Pertanian (October 1, 2009). World Bank
Bogor (IPB). Policy Research Working Paper
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/1 Series, Vol. , pp. -, 2009. diakses
23456789/11590/2/H09cdp.pdf pada 22 November 2009
diakses pada 27 Juni 2010
Wahyuni, Krismanti Tri.2009.Analisis
Rahardja,Prahatma,Manurung,Mandala.2 Pengaruh Infrastruktur Ekonomi
005.Teori Ekonomi Makro (Suatu dan Sosial Terhadap Produktivitas
Pengantar)(Edisi Ketiga).Lembaga Ekonomi di
Penerbit FE UI:Jakarta Indonesia.Bogor:Fakultas Ekonomi
dan Manajemen.Institut Pertanian
Seethepalli, Kalpana, Bramati, Maria Bogor
Caterina and Veredas, David, How (IPB).http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstr
Relevant is Infrastructure to Growth eam/123456789/13210/2/H09ktw.p
in East Asia? (April 1, 2008). World df diakses pada 27 Juni 2010
Bank Policy Research Working
Paper Series, Vol. , pp. -, 2008. Winarno,Wing Wahyu.2009.Analisis
http://ssrn.com/abstract=1149100 Ekonometrika dan Statistika dengan
diakses pada 22 November 2009 E Views (Edisi ke-2).UPP STIM
YKPN:Yogyakarta.
Sukirno,Sudono.2007.Ekonomi
Pembangunan: World Bank(2010). Telephone lines. (per
Proses,Masalah,dan Dasar 100
Kebijakan.Kencana Persada Media people).http://data.worldbank.org/in
Group : Jakarta dicator IT.MLT.MAIN.P2 diakses
pada 26 Mei 2010
Supriadi,Dedi.1996.Era Baru Bisnis
Telekomunikasi.STT World Bank (2007).Kajian Pengeluaran
Telkom:Bandung Publik Indonesia Bab 5
Infrastruktur.
Thomas, R.L. 1997. Modern http://siteresources.worldbank.org/I
Econometrics : an Introduction. NTINDONESIA/Resources/226271
Addison-Wesley, Essex. 1168333550999/PERFBAB5-
Infrastruktur.pdf diakses pada 22
Todaro,P Micahel, Smith C November 2009
Stephen.2007.Pembangunan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 155


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

World Bank(2010) .Electric power


consumption(kWh per capita). World Bank (2010).Mobile and fixed-line
http://data.worldbank.org/indicator telephone subscribers(per 100
EG.USE.ELEC.KH.PC diakses people).diakses pada 26 Mei 2010
pada 26 mei 2010
World Bank (2010)
World Bank (2010).GDP (constant 2000 .Population,total.http://data.worldba
US$). nk.org/indicator SP.POP.TOTL
http://data.worldbank.org/indicator diakses pada 26 Mei 2010
NY.GDP.MKTP.KD diakses pada www.bps.go.id/data/energi diakses pada
26 Mei 2010 27 Juni 2010

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 156


Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 157

Anda mungkin juga menyukai