Anda di halaman 1dari 13

BALANCE : Jurnal Ekonomi

p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467


Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

THE EFFECT OF ROAD INFRASTRUCTURE, ELECTRICITY AND


WATER ON THE GROWTH OF GROSS REGIONAL DOMESTIC
PRODUCTS IN GOWA DISTRICT, SOUTH SULAWESI PROVINCE

Yanti Ms1 Naidah2 Ismail Badollahi3


Universitas Muhammadiyah Makassar
e-mail: yanti@gmail.com

Abstract

This study aims to: (1) Know the road infrastructure has a positive and significant effect on GDP growth in
Gowa Regency, South Sulawesi Province (2) Knowing the electricity infrastructure has a positive and
significant effect on GDP growth in Gowa Regency, South Sulawesi Province positive and significant impact
on GRDP growth in Gowa Regency, South Sulawesi Province (4) Knowing which factors predominantly affect
GDP in Gowa Regency, South Sulawesi Province. Data processing techniques using multiple linear
regression through SPSS version 16. This research uses quantitative research methods and is processed with
the needs of the model used. The results showed that simultaneously the road, electricity and water variables
had a positive and significant effect on GDP growth in Gowa Regency, South Sulawesi Province. Partially
roads, electricity and water have a positive and significant effect on GDP growth in Gowa Regency,
South Sulawesi Province.

Keywords: road, electricity, water and GRDP

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui infrastruktur jalan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan PDRB di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan (2) Mengetahui infrastruktur
listrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Kabupaten Gowa Provinsi
Sulawesi Selatan (3) Mengetahui infrastruktur air berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan PDRB di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan (4) Mengetahui faktor manakah yang
paling dominan mempengaruhi PDRB di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Teknik pengolahan
data menggunakan regresi linear berganda dengan melalui program SPSS versi 16. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dan diolah dengan kebutuhan model yang digunakan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel jalan, listrik dan air berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Secara parsial
jalan, listrik, dan air berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Kabupaten Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan.

Kata Kunci : jalan, listrik, air dan PDRB

291
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

1. PENDAHULUAN tidak ada kekuatan untuk mendorong


pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan
Pertumbuhan ekonomi yang pesat kuantitas dan kualitas sumber alam, capital,
merupakan fenomena penting yang dialami dan kemajuan teknologi (Naf’an:2014).
dunia semenjak dua abad belakangan ini.
Dalam periode tersebut dunia telah 2. TINJAUAN PUSTAKA
mengalami perubahan yang sangat nyata
apabila dibandingkan dengan periode Pertumbuhan Ekonomi
sebelumnya. Sampai abad ke 18 kebanyakan Prof. Simon Kuznets mendefinisikan
masyarakat di ber bagai negara masih hidup pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan
pada tahap subsisten dan mata pencarian jangka panjang dalam kemampuan suatu
utama adalah dari mata pencaharian di negara untuk menyediakan semakin banyak
sektor pertanian, perikanan atau berburu. jenis barang-barang ekonomi kepada
Dalam kegiatan perekonomian yang penduduknya, kemampuan ini tumbuh
sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti sesuai dengan kemajuan teknologinya dan
perkemba ngan fisikal produksi barang dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis
jasa yang berlaku di suatu negara, seperti negara yang bersangkutan (Jhingan:2012).
pertambahan dan jumlah produksi barang Pertumbuhan ekonomi dapat di defenisikan
industri, perkembangan infrastruktur, sebagai: perkembangan kegiatan dalam
pertambahan jumlah sekolah, pertambahan perekonomian yang menyebabkan barang
produksi sector jasa dan pertambahan dan jasa yang di produksikan dalam
produksi barang modal. (Sukirno:2013). masyarkat bertambah. Masalah
Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang pertumbuhan ekonomi dapat di pandang
tinggi akan mendorong pembangunan sebagai masalah makro ekonomi dalam
nasional suatu Negara menjadi semakin jangka panjang. Dari satu periode ke periode
cepat. Bagi Negara berkembang seperti lainnya, kemampuan suatu Negara untuk
Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa akan
tinggi adalah sasaran utama meningkat. Kemampuan yang meningkat di
perekonomiannya. Di Indonesia dengan sebabkan karena faktor-faktor produksi
jumlah penduduk yang sangat besar, akan selalu mengalami pertambahan dalam
ditambah lagi dengan kenyataan bahwa di jumlah dan kualitasnya (Sukirno:2013).
awal pembangunan (awal era Soeharto) Menurut Setyaningrum (1997),
proporsi dari jumlah penduduk yang hidup infrastruktur merupakan biaya tetap sosial
dibawah garis kemiskinan masih sangat yang langsung mendukung produksi. Definisi
besar, pertumbuhan ekonomi sangat penting lain mengenai infrastruktur yaitu mengacu
sebagai prioritas pembangunan jangka pada fasilitas fisik dan termasuk kerangka
pendek (Tulus T. H. Tambunan, 2014). organisasional, pengetahuan dan teknologi
Perekonomian di katakan tumbuh atau yang penting untuk organisasi masyarakat
berkemang bila terjadi pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi. Suparmoko
riil. Defenisi pertumbuhan ekonomi yang (2002) Infrastruktur juga memegang
lain adalah bahwa pertumbuhan terjadi bila peranan penting sebagai salah satu roda
ada kenaikan output perkapita. penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini
Pertumbuhan ekonmi menggambarkan mengingat gerak laju dan pertumbuhan
kenaikan taraf hidup di ukur dengan output ekonomi suatu negara tidak dapat di
riil perorang. Sementara negara-negara pisahkan dari ketersedian infrastrktur
miskin berpenduduk padat dan banyak seperti jalan, listrik, irigasi/ pengairan,
hidup pada taraf batas hidup dan trasportasi, telekomunikasi, air dan
mengalami kesulitan menaikkannya. sebagainya. Oleh karena itu, pembangunan
Penyebab rendahnya pendapatan di negara- sektor ini menjadi fondasi dari
negara sedang berkembang adalah pembangunan ekonomi selanjutnya. Ketidak
berlakunya hokum penambahan hasil yang cukupan infrastruktur merupakan salah satu
semakin berkurang akibat pertambahan kunci terjadinya hambatan bagi
penduduk yang sangat cepat, sementara pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan

292
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

mempunyai dampak kuat terhadap digunakan oleh masyarakat untuk


pertumbuhan ekonomi. melakukan kegiatan ekonomi seperti
penyaluran hasil produksi perusahaan
Infrastruktur yang perannya cukup vital keberbagai daerah. (Bappenas, 2003)
dan merupakan variabel dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa Infrastruktur jalan
adalah jalan, listrik dan air. Mengingat merupakan infrastruktur yang sangat
ketiga jenis infrastruktur tersebut memiliki dibutuhkan bagi transportasi darat. Fungsi
peran vital sebagai modal dalam jalan adalah sebagai penghubung antara
menjalankan roda perekonomian di suatu wilayah satu dengan wilayah lainnya. Jalan
negara agar mencapai pertumbuhan merupakan infrasturktur yang paling
ekonomi yang tinggi. Ketiga jenis berperan dalam perekonomian nasional.
infrastruktur tersebut akan dijelaskan Sehingga naik dan turunnya pertumbuhan
sebagai berikut: ekonomi disuatu daerah dipengaruhi oleh
baik buruknya infrastruktur jalan.
a. Infrastruktur Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat b. Infrastruktur Listrik
yang meliputi segala jalan, termasuk Dengan semakin majunya suatu wilayah,
bangunan pelengkap, dan perlengkapannya kebutuhan akan listrik menjadi tuntutan
yang di peruntukkan bagi lalu lintas, yang primer yang harus dipenuhi, tidak hanya
berada di permukaan tanah, di atas untuk rumah tangga namun juga untuk
permukaan tanah, di bawah permukaan kegiatan ekonomi terutama industri. Dalam
tanah dan atau air, serta di atas permukaan kehidupan masyarakat yang semakin
air, kecuali jalan kereta api dan jalan kabel. modern, semakin banyak peralatan
Jalan mempunyai pengaruh yang besar rumahtangga, peralatan kantor serta
terhadap pertumbuhan ekonomi karena aktivitas-aktivitas masyarakat yang
jalan merupakan akses untuk berpindah dari mengandalkan sumber energi dari listrik
satu tempat ke tempat yang lainnya dengan (Krismanti;2009). Listrik merupakan daya
mudah, contoh bahwa jalan dapat atau kekuatan yang di timbulkan oleh
memperlancarkan transportasi pengiriman adanya pergesekan ataupun melalui sebuah
bahan baku sampai ke pabrik kemudian proses kimia dimana hasil dari proses kimia
untuk di distribusi ke pasar hingga sampai tersebut bisa di gunakan untuk kemudian
kepada masyarakat. Kondisi jalan juga menghasilkan panas, cahaya, atau bahkan
mempengaruhi kondisi kecepatan bisa di manfaatkan untuk menggerakkan
perpindahan maka tanpa adanya jalan sebuah mesin. Ada banyak hal dan kata yang
faktor produksi tidak akan berjalan. berkaitan dengan listrik itu sendiri. Di mana
Infrastruktur jalan sebagai salah satu semua hal yang berkaitan dengan listrik
infrastruktur pengangkutan berperan dalam sudah pasti turut memanfaatkan energi dari
merangsang pertumbuhan ekonomi karena listrik itu sendiri.
ketersediaan jalan akan meminimalkan Tenaga listrik merupakan sumber energi
modal komplementer sehingga proses yang sangat penting bagi kehidupan manusia
produksi dan distribusi akan lebih efisien. baik untuk kegiatan industri, kegiatan
Prasarana jalan yang buruk dan rusak akan komersial maupun dalam kehidupan rumah
menghambat alokasi sumber daya, tangga sehari-hari. Energi listrik di butuhkan
pengembangan industri, pendistribusian untuk memenuhi kebutuhan penerangan
faktor produksi, barang dan jasa, akan dan juga proses produksi yang melibatkan
memengaruhi pendapatan. Dalam barang-barang elektronik dan alat-alat/
pembangunan pertanian dan ekonomi mesin industri. Pelanggan adalah seseorang
perdesaan secara umum, jalan sangat atau lembaga yang merupakan pembeli
dibutuhkan untuk kelancaran arus faktor produk/jasa, tanpa memperhitungkan
produksi maupun pemasaran hasil. apakah sering, jarang atau hanya sesekali
Infrastruktur jalan memiliki hubungan saja membeli produk/jasa kita. Pelanggan
dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini listrik (PLN) adalah seseorang atau lembaga
dikarenakan jalan merupakan tempat yang yang menggunakan/memakai jasa listrik

293
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

yang di gunakan sehari-hari menurut milik daerah, yang bergerak dalam distribusi
kebutuhannya dan sudah terikat saling air bersih bagi masyarakat umum. PDAM
membutuhkan PLN dan pelanggan. terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan
Pelanggan PLN adalah rumah tangga, kota/madya di seluruh Indonesia. PDAM
perusahaan dan pemerintah yang merupakan perusahaan daerah sebagai
menggunakan jasa listrik. sarana penyedia air bersih yang di awasi
Oleh karena itu tak dapat di pungkiri, dan di monitor oleh aparat-aparat
khususnya bagi bangsa Indonesia, energi eksekutif maupun legislatif daerah. Air
listrik memegang peranan yang sangat merupakan kebutuhan yang diperlukan
dominan dalam kehidupan masyarakat dalam kehidupan manusia sehingga
sehari-hari. Aktivitas yang di lakukan baik di pengadaan sumber daya ini termasuk dalam
rumah, perkantoran, pertokoan, pabrik, prioritas pembangunan. Penggunaan air
fasilitas umum, sosial dan sebagainya sangat terbesar berdasarkan sektor kegiatan dapat
tergantung keberadaan listrik. dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu
Ketergantungan bangsa ini terhadap energi kebutuhan domestik, irigasi pertanian, dan
listrik sangat besar, sehingga ketidak industri.
tersediaan listrik akan menimbulkan Hal yang sama dengan teori Sollow
masalah yang krusial, bahkan bisa yang menyatakan bahwa air mempunyai
mengakibatkan lumpuhnya roda pengaruh yang signifikan terhadap
perekonomian bangsa. Apabila listrik tidak pertumbuhan ekonomi dan selain itu
menyala selama 1 jam saja, dampaknya penelitian sebelumnya yaitu: Wylie (1996),
sungguh luar biasa. Maka tak heran, jika Herranz-Loncan (2008), Agenor dan
terjadi pemadaman listrik, menyebabkan Moreno-dodson (2009) menyatakan bahwa
aktivitas rumah tangga terganggu, air mempunyai pengaruh postif terhadap
perkantoran tidak bisa menjalankan pertumbuhan ekonomi di karena kan adanya
kegiatannya, sebagian besar pabrik pun kaitan antara infrastruktur publik dan
berhenti beroperasi sehingga perputaran pertumbuhan ekonomi antara lain dapat di
dunia usaha praktis terganggu. Dapat di jelaskan melalui peran infrastruktur dalam
katakan kerugian secara ekonomi yang di meningkatkan produktifitas para pekerja
akibatkan oleh pemadaman listrik sangat dimana pekerja- pekerja tersebut secara
besar nilainya. Sehingga tersedianya energi nyata di gunakan sebagai input dalam proses
listrik menjadi sangat vital bagi produksi. Air merupakan kebutuhan primer
kelangsungan aktivitas kehidupan. Di era yang digunakan untuk hidup manusia
modern sekarang ini keberadaan listrik sehingga harga air tidak mempengaruhi
adalah kebutuhan yang sangat penting untuk jumlah permintaan air. PDRB perkapita,
masyarakat umum dikarenakan disetiap ketika PDRB perkapita mengalami kenaikan
kegiatan manusia saat ini adalah selalu maka jumlah permintaan air juga akan
menggunakan listrik. Dengan selalu mengalami kenaikan, atau sebaliknya,
meningkatnya pemasangan listrik untuk ketika PDRB per kapita mengalami
kegiatan perekonomian yang meghasilkan penurunan maka jumlah permintaan air juga
output berkualitas maka akan meningkatkan akan mengalami penurunan. Sehingga PDRB
tingkat produksi. Peningkatan konsumsi perkapita memiliki hubungan positif atau
energy listrik ini tidak terlepas dari terus berbanding lurus dengan jumlah permintaan
membaiknya pertumbuhan ekonomi terus air.
bertambah banyaknya penduduk. Teori ini Peran infrastruktur penting guna
didukung oleh Prasetyo (2009) yang menghubungkan berbagai pusat kegiatan
menyatakan bahwa infrastruktur listrik ekonomi dengan daerah penyangganya. Di
berpengaruh signifikan secara positif. daerah-daerah terpencil yang sulit
dijangkau, seperti di lereng-lereng gunung
atau lembah, biasanya penduduknya hidup
c. Infrastruktur Air dalam kemiskinan dan terisolasi dari
PDAM atau Perusahaan Daerah Air gerak maju pembanguan di pusat
Minum merupakan salah satu unit usaha pertumbuhan terdekat sekalipun. Dengan

294
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

kendala kondisi geografi yang sedemikian Uji F di gunakan untuk mengetahui


itu, kaum petani di daerah-daerah terpencil apakah variabel-variabel independen secara
sulit memasarkan hasil pertaniannya. simultan berpengaruh signifikan terhadap
Kalaupun bisa, kaum petani yang variabel dependen. Derajat kepercayaan
penghasilannya tidak seberapa tersebut yang di gunakan adalah 0,05. Apabilan F
harus membayar dengan biaya yang mahal. hitung > F tabel berarti variable bebas
Kendala tersebut menghalangi kaum miskin simultan berpengaruh signifikan terhadap
untuk ikut dalam proses pembanguan, baik variable terikat. Jika F hitung < F tabel
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih berarti variabel bebas secara simultan tidak
baik atau meningkatkan produktivitas berpengaruh signifikan terhadap variabel
kerjanya. Disinilah pembangunan terikat.
infrastruktur dapat berperan dalam b. Uji Parsial (Uji t)
penanggulangan kemiskinan, yakni dengan Uji t di gunakan untuk mengetahui
meningkatkan akses bagi kaum miskin dan apakah variabel-variabel independen secara
akses bagi intervensi pemerintah untuk parsial berpengaruh nyata atau tidak
lebih efektif dalam menanggulangi terhadap variabel dependen. Derajat
kemiskinan. Akses yang lebih baik akan signifikansi yang di gunakan adalah 0,05.
mampu mengurangi biaya hidup, Apabila t hitung > t tabel maka ini
meningkatkan pendapatan, dan membuka menunjukkan bahwa variabel bebas
kesempatan bagi kaum miskin untuk mempunyai pengaruh signifikan terhadap
mendapatkan manfaat dari pertumbuhan variabel terikat demikian pula sebaliknya,
ekonomi (Atmaja:2013). apabila t hitung < t table maka ini berarti
variabel bebas tidak berpengaruh signifikan
3. METODE terhadap variabel terikat.
c. Uji koefisien determinasi (R2)
Teknik Analisis Koefisien determinasi (R2) di gunakan
Metodeanalisis yang digunakan untuk untuk mengetahui seberapa besar
membahas permasalahan yang ada dan persentase variasi variabel independent
menjawab hipotesis adalah regresi linear dapat menjalankan variasi variabel
berganda dengan bantuan oleh data SPSS dependent. Nilai R2 adalah nol atau satu.
Versi 16. Teknik analisis statistik inferensial Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
dilakukan dengan menggunakan analisis variabel independent dalam menjelaskan
regresi linear berganda. Persamaan regresi variasi variabel dependent amat terbatas.
linear berganda adalah sebagai berikut : Sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu
berarti variabel independent memberikan
Y a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e hampir semua informasi yang di butuhkan
untuk memprediksi variabel dependent.
Keterangan :
Y = Pertumbuhan PDRB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
A = Konstanta
b1 = Koefisien regresi dari variabel X1
X1 = Jalan Berdasarkan hasil pengumpulan data
b2 = Koefisien regresi dari variabel X2 yang di peroleh, maka dengan itu peneliti
X2 = Listrik dapat menggambarkan variabel-variabel
b3 = Koefisien regresi dari variabel X3
X3 = Air
yang masuk dalam penelitian ini dimana
E = Variabel residual (error) variabel idependen adalah jalan, listrik dan
air yang akan mempengaruhi variabel
Agar hasil yang diperoleh dapat dependen yaitu pertumbuhan PDRB di
menjelaskan hubungan antara variabel Kabupaten Gowa secara lengkap apakah
bebas dan variabel terikat, maka hasil variabel independen mempunyai
regresi persamaan diatas akan di uji dengan signifikan dan hubungan positif terhadap
menggunakan uji statistik berikut ini: variabel dependen atau sebaliknya. Apakah
variabel independen dan variabel dependen
a. Ujisimultan (Uji F)
295
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

yang akan di bahas dalam penelitian ini yaitu berada di permukaan tanah, di atas
sebagai berikut: permukaan tanah, di bawah permukaan
tanah dan atau air, serta di atas permukaan
a. Jalan (X1) air, kecuali jalan kereta api dan jalan kabel.
Jalan adalah prasarana transportasi Berikut di bawah ini (tabel 4.1) mengenai
darat yang meliputi segala jalan, termasuk data panjang jalan kondisi baik (km) pada
bangunan pelengkap, dan perlengkapannya pertumbuhan PDRB di Kabupaten Gowa
yang di peruntukkan bagi lalu lintas, yang Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2007-2016.

Tabel 1. Panjang Jalan Kondisi Baik Di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan 2007-2016
Tahun Jalan (km)
2007 837.36
2008 720.12
2009 929.696
2010 920.18
2011 849.67
2012 849.67
2013 963.66
2014 1.296.92
2015 1.345.03
2016 1.418.81
Sumber :Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa 2017

b. Listrik (X2)
Tenaga listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik
untuk kegiatan industri, kegiatan komersial maupun dalam kehidupan rumah tangga sehari-
hari. Energi listrik di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan penerangan dan juga proses
produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan alat-alat/ mesin industri. Berikut di
bawah ini (tabel 2) mengenai data daya terpasang (VA) pada pertumbuhan PDRB di Kabupaten
Gowa Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2007-2016.

Tabel 2. Daya Tersambung Menurut Ranting dan Sub Ranting PLN Di Kabupaten Gowa Provinsi
Sulawesi Selatan 2007-2016
Tahun Listrik (VA)
2007 75.607.046
2008 79.830.210
2009 79.830.210
2010 83.085.610
2011 83.085.610
2012 10.629.700
2013 148.628.010
2014 186.771.920
2015 188.699.820
2016 189.592.621
Sumber : PLN Wilayah VIII Sulselra Cabang Makassar 2017

c. Air (X3) sarana penyedia air bersih yang di awasi


dan di monitor oleh aparat-aparat
PDAM atau Perusahaan Daerah Air eksekutif maupun legislatif daerah. Berikut
Minum merupakan salah satu unit usaha di bawah ini (tabel 4.3) mengenai data biaya
milik daerah, yang bergerak dalam distribusi input perusahaan air minum di kabupaten
air bersih bagi masyarakat umum. PDAM Gowa pada pertumbuhan PDRB di
terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan
kota/madya di seluruh Indonesia. PDAM tahun 2007-2016.
merupakan perusahaan daerah sebagai

296
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

Tabel 3. Biaya Input Perusahaan Air Minum di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan 2007-
2016
Tahun Air (M3)
2007 2.137.751
2008 2.137.751
2009 2.547.768
2010 2.703.437
2011 10.800.134
2012 824.735.873.6
2013 20.219.620
2014 23.134.686
2015 23.180.663
2016 35.918.336
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gowa 2017

d. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengenai data harga konstan di kabupaten
PDRB mencerminkan seluruh nilai barang Gowa (persen) pada pertumbuhan Produk
dan jasa yang di hasilkan okeh suatu wilayah Domestik Regional Bruto di Kabupaten
dalam satu periode waktu tertentu. PDRB di Gowa Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2007-
gunakan sebagai pendekatan pendapatan 2016.
regional. Berikut di bawah ini (tabel 4.4)

Tabel 4.Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Di Kabupaten Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan 2007-2016
Tahun PDRB (%)
2007 1,543.57
2008 1,650.32
2009 1,782.16
2010 1,890.03
2011 2,007.28
2012 8,289.11
2013 9,070.00
2014 9,720.17
2015 10,379.84
2016 11,172.27
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gowa 2017

e. Analisis Data Penelitian PDRB (Y) di Kabupaten Gowa Provinsi


Sulawesi Selatan penelitian periode tahun
Untuk dapat memberikan gambaran 2007-2016, berikut ini di sajikan hasil
tentang data mengenai Jalan (X1), Listrik statistik deskriptif PDRB sebagai beikut:
(X2) dan Air (X3) terhadap Pertumbuhan

Tabel 5. Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
PDRB 5.7502 4.25857 10
JALAN 6.0744E2 423.40984 10
LISTRIK 1.1258E2 61.62139 10
AIR 94.7510 256.75783 10
Sumber: Output SPSS versi 16, data diolah

Adapun metode analisis yang digunakan mean pada PDRB (Y) sebesar 5.7502 dan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan menghasilkan standard deviation sebesar
metode analisis regresi linier berganda. 4.25857, jalan (X1) menghasilkan mean
Dimana penelitian ini terdapat tiga variabel sebesar 6.0744E2 dan menghasilkan
bebas dan satu variabel terikat dan hasil standard deviation sebesar 423.40984, listrik

297
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

(X2) menghasilkan mean sebesar 1.1258E2 dalam penelitian ini jumlah data yang di
dan menghasilkan standard deviation ambil selama 10 tahun terakhir yang
sebesar 61.62139, air (X3) menghasilkan hasilnya di dapat dari olah data SPSS versi
mean sebesar 94.7510 dan menghasilkan 16.
standard deviation sebesar 256.75783,

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Berganda


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.233 .891 9.239 .000
JALAN .003 .001 .254 4.469 .004
LISTRIK .097 .005 1.401 20.899 .000
AIR .016 .001 .974 24.091 .000
Dependent Variable: PDRB
Sumber: Output SPSS versi 16, data diolah

Berdasarkan pada tabel 6 (coefficients) dapat nilai produk domestik regional bruto (Y)
di ketahui nilai koefisien regresi Jalan (X1) pun akan meningkat.
sebesar 0,003, Listrik (X2) sebesar 0,097 dan 4) Koefisien regresi X3 = 0,016 artinya
Air (X3) sebesar 0,016 dengan nilai variabel bebas Air (X3) meningkat
konstanta sebesar 8,233. Dengan demikian sebesar 1 m3 maka produk domestik
terbentuk persamaan regresi berganda regional bruto (Y) akan meningkat
sebagai berikut: sebesar 0,016 dengan asumsi variabel
bebas lain atau konstan atau dengan kata
Y = 8,233 + 0,003 X1 + 0,097 X2 + 0,016 X3 + lain tanda plus menunjukkan hubungan
e lurus (searah) dalam hal ini
menunjukkan bila Air (X3) naik maka
Hasil tersebut dapat di interpretasi bahwa: nilai produk domestik regional bruto (Y)
1) Jika segala sesuatu variabel bebas pun akan meningkat.
dianggap konstan, maka nilai produk
domestik regional bruto di Kabupaten f. Hasil Pengujian Hipotesis
Gowa Provinsi Sulawesi Selatan adalah
sebesar 8,233. Dalam melakukan pengujian hipotesis
2) Koefisien regresi X1 = 0,003 artinya pertama, kedua, ketiga dan keempat akan
variabel bebas Jalan (X1) meningkat digunakan pengujian statistik dengan uji t
sebesar 1 km maka produk domestik dan f, yaitu untuk melihat tingkat
regional bruto (Y) akan meningkat signifikansi tiap koefisien regresi variabel
sebesar 0,003 dengan asumsi variabel independen secara parsial dan simultan
bebas lain atau konstan atau dengan kata Sedangkan Koefisien Determinasi (R2)
lain tanda plus menunjukkan hubungan untuk mengukur faktor manakah yang
lurus (searah) dalam hal ini dominan terhadap variabel dependen atau
menunjukkan bila jalan (X1) naik maka PDRB.
nilai produk domestik regional bruto (Y)
pun akan meningkat. Uji Simultan (Uji F)
3) Koefisien regresi X2 = 0,097 artinya Uji Simultan (Uji F) merupakan tahapan
variabel bebas Listrik (X2) meningkat awal mengidentifikasi model regresi yang
sebesar 1 VA maka produk domestik destimasi layak atau tidak. Layak disini
regional bruto (Y) akan meningkat yaitu model yang diestimasi layak digunakan
sebesar 0,097 dengan asumsi variabel untuk menjelaskan pengaruh variabel-
bebas lain atau konstan atau dengan kata variabel bebas terhadap variabel terikat.
lain tanda plus menunjukkan hubungan Nama uji ini disebut uji F, karena mengikuti
lurus (searah) dalam hal ini distribusi F yang kriteria pengujiannya
menunjukkan bila Listrik (X2) naik maka seperti One Way Anova.

298
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

Tabel 7. Hasil Uji F


b
Anova
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 162.432 3 54.144 412.938 .000a
1 Residual .787 6 .131
Total 163.219 9
Keterangan
a. Predictors: (Constant), AIR, JALAN, LISTRIK
b. Dependent Variable: PDRB
Sumber: Output SPSS versi 16, data diolah

Pada tabel 7. diketahui nilai fhitung sebesar Uji Parsial (Uji t)


412.938 dan Nilai ftabel sebesar 4,757 ini Uji t dalam regresi linear berganda
dapat dicari di Ms Excel dengan rumus dimaksudkan untuk menguji apakah
=FINV(5%,2,6) dan derajat bebas =10-3-1 = parameter (koefisien regresi dan konstanta)
6. Untuk pengujian dua pihak adalah nilai yang diduga untuk mengestimasi
fhitung sebesar 412.938 lebih besar dari persamaan/model regresi linear berganda
nilai ftabel, 4,757 dengan Signifikan 0,000 sudah merupakan parameter yang tepat atau
atau lebih kecil dari α = 0,05. Maka dapat belum. Parameter tersebut mampu
ditarik kesimpulan bahwa Variabel bebas menjelaskan perilaku variabel bebas dalam
Jalan (X1), Listrik (X2) dan Air (X3) secara mempengaruhi variabel terikatnya. Uji t
simultan berpengaruh signifikan terhadap merupakan uji secara parsial yang dilakukan
variabel terikat Produk Domestik Regional untuk mengetahui pengaruh secara parsial
Bruto. variabel independen (Jalan, Listrik dan Air)
terhadap variabel dependen (Produk
Domestik Regional Bruto). Hasil pengujian
dapat dilihat pada tabel coefficients seperti
pada tabel di bawah ini.

Tabel 8. Hasil Uji T


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.233 .891 9.239 .000
JALAN .003 .001 .254 4.469 .004
LISTRIK .097 .005 1.401 20.899 .000
AIR .016 .001 .974 24.091 .000
Dependent Variable: PDRB
Sumber: Output SPSS versi 16, data diolah

Untuk mengetahui koefisien regresi secara parsial berpengaruh signifikan


variabel independen mana yang terhadap variabel dependen.
pengaruhnya signifikan maka dilakukan uji
koefisien regresi secara individual (parsial). Pembahasan
Perhitungan kooefisien regresi secara
parsial dapat dilihat pada tabel 8 a. Pengaruh Jalan terhadap Produk
(coefficients). Berdasarkan hasil pengolahan Domestik Regional Bruto
data yang terdapat pada tabel 8. tersebut Hipotesis untuk menguji jalan
diatas diperoleh thitung untuk masing- berpengaruh signifikan terhadap produk
masing variabel independen yaitu Jalan (X1) domestik regional bruto sebagai berikut
sebesar 4.469, Listrik (X2) sebesar 20.899 Pernyataan hipotesis :
dan Air (X3) sebesar 24.091. Dengan Ho : β1 > 0: Jalan tidak berpengaruh
demikian pengujian hipotesis untuk signifikan terhadap produk domestik
mengetahui apakah variabel independen regional bruto.
299
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

Ha : β1 > 0: Jalan berpengaruh signifikan Hipotesis untuk menguji listrik


terhadap produk domestik regional bruto. berpengaruh signifikan terhadap produk
domestik regional bruto sebagai berikut
Kriteria pengujian dua pihak
Jika : t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho Pernyataan hipotesis :
ditolak H0 : β2 > 0 : Listrik tidak berpengaruh
signifikan terhadap produk domestik
Dari hasil perhitungan koofisien regresi regional bruto.
secara parsial pada tabel 4.8 (cooficient) Ha : β2< 0 : Listrik berpengaruh signifikan
diperoleh nilai thitung untuk variabel bebas terhadap produk domestik regional bruto.
Jalan (X1) sebesar 4,469 dan Nilai t tabel
sebesar 2,447. Nilai ini dapat dicari di Ms Kriteria pengujian dua pihak
Excel dengan rumus =TINV(5%,6) derajat Jika : thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho
bebas=10-3-1=6. Dari hasil penelitian ditolak
statistik uji t diperoleh variabel jalan (X1) t
hitung 4,469 > t tabel 2,447, dan terlihat pada Dari hasil perhitungan koofisien regresi
kolom signifikan bahwa nilai α dari jalan secara parsial pada tabel 4.8 (cooficient)
(X1) adalah sebesar 0,004 lebih kecil dari diperoleh nilai thitung untuk variabel bebas
0,05. Maka pada tingkat kekeliruan 5% Ho listrik (X2) sebesar 20,899 dan Nilai t tabel
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, sebesar 2,447. Nilai ini dapat dicari di Ms
pada tingkat kepercayaan 95% dapat Excel dengan rumus=TINV(5%,6) derajat
dikatakan bahwa jalan (X1) berpengaruh bebas = 10-3-1 = 6.
positif dan signifikan terhadap produk Oleh karena itu untuk koofisien
domestik regional bruto (Y). variabel listrik (X2) sebesar t hitung 20,899
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori > t tabel 2,447, dan terlihat pada kolom
Sollow yang menyatakan bahwa jalan signifikansi bahwa nilai α dari listrik (X2)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka
pertumbuhan ekonomi, karena teori Sollow pada tingkat kekeliruan 5% Ha diterima dan
menyatakan bahwa hanya terdapat berbagai Ho ditolak. Dengan demikian, pada tingkat
jenis kapital. Perusahaan privat melakukan kepercayaan 95% dapat dikatakan bahwa
investasi pada berbagai bentuk kapital biasa, listrik (X2) berpengaruh positif dan
sedangkan pemerintah juga melakukan signifikan terhadap produk domestik
investasi pada berbagai bentuk kapital regional bruto (Y).
publik yaitu infrastruktur jalan, jembatan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
dan saluran pembangunan. penelitian yang di lakukan Deddy radiansyah
Hal ini semakin diperkuat oleh penelitian (2012) yang meneliti kontribusi
terdahulu yang dilakukan oleh Prasetyo infrastruktur terhadap pertumbuhan
(2009), Farah Bonita dan Negara (2013), dan ekonomi regional di Indonesia tahun 1996-
Ma’ruf dan Maryaningsih (2014) yang 2008, hasil penelitian tersebut menunjukkan
menemukakan bahwa jalan berpengaruh infrastruktur listrik berpengaruh positif dan
positif dan signifikan terhadap signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi. Apabila jalan Indonesia.
mengalami peningkatan maka produk Infrastruktur listrik berpengaruh positif
domestik regional bruto juga akan dan signifikan terhadap pertumbuhan
mengalami peningkatan karena jalan ekonomi karena energi listrik adalah salah
mempunyai pengaruh positif dan signifikan satu energi yang sangat penting untuk
artinya naik turunnya infrastruktur jalan mendukung berbagai aktivitas kehidupan
mempunyai pengaruh sangat besar manusia modern. Hampir disemua bidang
terhadap naik turunnya produk domestik kegiatan manusia membutuhkan manfaat
regional bruto. energi listrik, baik untuk kegiatan rumah
tangga, pendidikan, kesehatan, industri dan
b. Pengaruh Listrik terhadap Produk hampir semua kegiatan lainnya.
Domestik Regional Bruto

300
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

Hasil penelitian ini juga sejalan oleh bebas = 10-3-1 = 6. Oleh karena itu untuk
penelitian terdahulu yang di lakukan oleh koofisien variabel air (X3) sebesar thitung
Maryaningsih (2014) yang menyimpulkan 24.091 > t tabel 2,447, dan terlihat pada
bahwa listrik berpengaruh positif dan kolom signifikansi bahwa nilai α dari air
signifikan dalam mendorong pendapatan (X3) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
perkapita. Penelitian sama juga dinyatakan Maka pada tingkat kekeliruan 5% Ha
oleh Wylie (1996) dan Herranz-Loncan diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian,
(2008) yang menyatakan bahwa listrik pada tingkat kepercayaan 95% dapat
mempunyai pengaruh yang signifikan dikatakan bahwa air (X3) berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi karena positif dan signifikan terhadap produk
adanya kaitan infrastruktur dan domestik regional bruto (Y).
pertumbuhan ekonomi serta produktivitas Hal yang sama dengan teori Sollow yang
pekerja. menyatakan bahwa air mempunyai
Hal ini semakin diperkuat oleh penelitian pengaruh yang signifikan terhadap
terdahulu yang dilakukan oleh Prasetyo pertumbuhan ekonomi dan selain itu
(2009), Maqin (2011), Farah Bonita dan penelitian sebelumnya yaitu: Wylie (1996),
Negara (2013), mengemukakan bahwa Herranz-Loncan (2008), Agenor dan
listrik berpengaruh positif dan signifikan Moreno-dodson (2009) menyatakan bahwa
terhadap PDRB. air mempunyai pengaruh postif terhadap
pertumbuhan ekonomi di karena kan adanya
c. Pengaruh Air terhadap Produk Domestik kaitan antara infrastruktur publik dan
Regional Bruto pertumbuhan ekonomi antara lain dapat di
Hipotesis untuk menguji air berpengaruh jelaskan melalui peran infrastruktur dakam
signifikan terhadap produk domestik meningkatkan produktifitas para pekerja
regional bruto sebagai berikut : dimana pekerja- pekerja tersebut secara
Pernyataan hipotesis : nyata di gunakan sebagai input dalam proses
H0 : β2 > 0 : Air tidak berpengaruh produksi. Hal ini semakin diperkuat oleh
signifikan terhadap produk domestik penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
regional bruto. Prasetyo (2009), Farah Bonita dan Negara
Ha : β2< 0 : Air berpengaruh signifikan (2013), Ma’ruf dan harry Kuniadi Atmaja
terhadap produk domestik regional bruto. (2014), mengemukakan bahwa air
berpengaruh positif dan signifikan
Kriteria pengujian dua pihak terhadap PDRB.
Jika : t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho
ditolak Koefisien Determinasi
Dari hasil perhitungan koofisien regresi Koefisien Determinasi menjelaskan
secara parsial pada tabel 8 (cooficient) variabel pengaruh variabel-variabel bebas
diperoleh nilai thitung untuk variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien
air (X3) sebesar 24.091 dan Nilai t tabel determinasi dapat diukur oleh nilai R
sebesar 2,447. Nilai ini dapat dicari di Ms Square. Berikut di bawah ini adalah hasil
Excel dengan rumus=TINV(5%,6) derajat koefisien determinasi pada tabel 9.

Tabel 9. Hasil Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Model Adjusted R Error of the
R R Square Durbin-Watson
Square Std. Estimate
1 .998a .995 .993 .36210 1.441
Keterangan:
a. Predictors: (Constant), AIR, JALAN, LISTRIK
b. Dependent Variable: PDRB
Sumber : Output SPSS versi 16, data diolah
Jika dilihat dari nilai R Square yang air terhadap variabel Produk Domestik
besarnya adalah 0,995 menunjukkan bahwa Regional Bruto sebesar 99,5%. Artinya,
proporsi pengaruh variabel jalan, listrik dan tingkat jalan, listrik dan air memiliki

301
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

proporsi pengaruh terhadap Produk Variabel air (X3) di temukan adanya


Domestik Regional Bruto sebesar 99,5% pengaruh positif dan signifikan terhadap
sedangkan sisanya 0,5% (100% - 99,5%) pertumbuhan PDRB di Kabupaten Gowa.
dipengaruhi oleh variabel lain atau faktor- Ketika PDRB perkapita mengalami kenaikan
faktor lain yang tidak ada di dalam maka jumlah permintaan air juga akan
penelitian ini. mengalami kenaikan, atau sebaliknya ketika
PDRB perkapita mengalami penurunan
Pengaruh Dominan maka jumlah permintaan air juga mengalami
Dari pembahasan ketiga variabel bebas penurunan. Sehingga PDRB perkapita
yang dianalisis dapat dilihat bahwa tingkat memiliki hubungan positif atau berbanding
dominasi masing-masing variabel bebas lurus dengan jumlah permintaan air. Dari
tersebut menjadi pertimbangan produk hasil penelitian yang telah di lakukan dengan
domestik regional bruto pada tabel 4.6. menggunakan regresi linear berganda
Berdasarkan tabel tersebut, dapat di dengan variabel jalan, listrik dan air maka di
kemukakan bahwa variabel bebas yang temukan faktor dominan yang berpengaruh
paling berkontribusi dominan dalam terhadap pertumbuhan PDRB di Kabupaten
meningkatkan produk domestik regional Gowa
bruto adalah variabel listrik (X2) Hal ini
dapat di buktikan dengan besarnya thitung Saran
variabel listrik (X2) sebesar 20,899 serta Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh
nilai B sebesar 0,097 dari thitung jalan (X1) Infrastruktur Jalan, Listrik dan Air Terhadap
4,469 serta nilai B sebesar 0,003 dan thitung Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Gowa
air (X3) sebesar 24,091 serta nilai B sebesar Provinsi Sulawesi Selatan, maka penulis
0,016. Hal ini semakin di perkuat oleh hasil menyarankan hal-hal sebagai berikut:
penelitian dari penelitian terdahulu yang di a. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
lakukan oleh Farah Bonita (2013) bahwa yang berkelanjutan di suatu kabupaten, di
listrik (X2) merupakan faktor yang dominan perlukan kebijakan-kebijakan yang dapat
terhadap produk domestik regional bruto. menunjang hal tersebut. Misalnya pajak
yang di bayar oleh masyarakat
5. KESIMPULAN DAN SARAN seharusnya di masukkan pada anggaran
infrastruktur sesuai dengan porsinya
Kesimpulan masing- masing. Karena jika infrastruktur
Berdasarkan hasil analisis yang telah di telah memadai maka masyarakat akan
uraikan, maka dapat di simpulkan bahwa lebih rajin membayar pajak, namun
hasil analisis variabel jalan (X1) ketika infrastruktur tidak terealisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dengan baik maka masyarakat pun
PDRB di Kabupaten Gowa, variabel jalan cederung untuk membayar pajak.
(X1) berperan penting dalam meningkatkan b. Bagi para peneliti selanjutnya dapat
pertumbuhan PDRB. Semakin baik akses dilakukan dengan cara penelitian yang
infrastruktur jalan maka akan meningkat sejenis tetapi dengan variabel yang
pula pertumbuhan PDRB di Kabupaten berbeda atau variabel yang tidak di bahas
Gowa, naik turunnya pertubuhan ekonomi dalam penelitian ini. Sehingga dapat
di suatu daereh di pengaruhi oleh baik dilihat bahwa selain jalan, listrik, dan air
buruknya infrastruktur jalan. Pada variabel terdapat juga variabel-variabel lain yang
listrik (X2) di temukan adanya pengaruh dapat mempengaruhi produk domestik
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan regional bruto, misalnya irigasi,
PDRB di Kabupaten Gowa. Keberadaan penanaman modal asing, telepon, dan
listrik yang merupakan kebutuhan yang faktor lainnya.
sangat penting untuk masyarakat umum, c. Untuk meningkatkan akselerasi
peningkatan konsumsi energi listrik tidak pertumbuhan ekonomi nasional,
terlepas dari terus membaiknya pemerintah perlu lebih memprioritaskan
pertumbuhan ekonomi sehingga terus pembangunan infrastruktur ekonomi dan
bertambah banyaknya penduduk. sosial yang memiliki konstribusi besar

302
BALANCE : Jurnal Ekonomi
p-ISSN: 1858-2192 | e-ISSN: 268-5467
Volume 14, Nomor 2, Desember 2018

terhadap pertumbuhan perekonomian Barat. Trikonomika, Vol 10,


nasional yaitu dimulai dari infrastruktur No.1:10-18.
jalan, listrik dan air. Miyasto. 2017. Menuju Ketangguhan
Ekonomi: Sumbangan Saran 100
6. DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Indonesia. Kompas Media
Nusantara: Jakarta.
Adisasmita, Rahardjo. 2013. Teori-Teori Naf’an. 2014. Ekonomi Makro Tinjauan
Pembangunan Ekonomi; Ekonomi Syariah. Graha Ilmu:
Pertumbuhan Ekonomi dan Yogyakarta.
Pertumbuhan Wilayah. Graha Ilmu: Posumah, Ferdy. 2015. Pengaruh
Yogyakarta. Pembangunan Infrastruktur
Arindini, U.S. 2018. Pengaruh pembangunan terhadap Investasi di Kabupaten
Infrastruktur Jalan, Listrik dan PMA Minahasa Tengara. Jurnal Berkala
terhadap PDRB di daerah Istimewa Ilmiah Efisiensi, Vol.15 No.02.
Yogyakarta periode 2004-2016. Sukirno, Sadono. 2013. Makro Ekonomi
Atmaja, H.K., dan Mahalli, K. 2014. Pengaruh Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT
Infrastruktur Terhadap Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Prasetyo. 2009. Pengaruh Infrastruktur pada
Sibolga.JurnalEkonomi, (Online), Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di
Vol. 3, No.1, Indonesia.
(https://media.neliti.com/, diakses Radiansyah, deddy. 2012. Kontribusi
27 Desember 2017). infrastruktur terhadap
Awandari, L.P., dan Indrajaya, G.B. 2016. pertumbuhan ekonomi regional di
Pengaruh Infrastruktur, Investasi, Indonesia tahun 1996-2008.
dan Pertumbuhan Ekonomi Setyaningrum, E. 1997. Analisis Pembiayaan
Terhadap Kesejahteraan Infrastruktur Perkotaan Studi
Masyarakat Melalui Kesempatan Kasus Dati II Kabupaten Sleman
Kerja. E-Jurnal EP Unud, (Online), DIY (Tesis). Program Pascasarjana
Vol.5, No.12, Magister SainsUniversitas
(https://media.neliti.com/, diakses Indonesia: Jakarta.
27 Desember 2017) Sumadiasa, I.K., Tisnawati, N.M. and Wirathi,
Bonita, Farah. 2013. Pengaruh Infrastruktur, G.A.P. 2016.Analisis Pengaruh
PMD dan PMA Terhadap Produk Pembangunan InfrastrukturJalan,
Domestik Bruto di Indonesia. Listrikdan PMA
Economics Development Analysis TerhadapPertumbuhan PDRB
Journal.Vol.2. Provinsi Bali Tahun 1993-2014.E-
Familioni.K.A. 2004. The role of Economic Jurnal EP Unud.(Online), Vol.5,
and sosial infrastructure in No.12, (https://media.neliti.com/,
economic development. A Global diakses 27 Desember 2017)
View. Tambunan, Tulus T.H. 2014. Perekonomian
Jhingan, M.L. 2012.Ekonomi Pembangunan Indonesia.Ghalia Indonesia: Bogor:
dan Perencanaan. Rajawali Pers: Todaro, M.P., and Smith, S.C. 2015.
Jakarta. Pembangunan Ekonomi. Jilid I.
Maryaningsih. 2004. Pengaruh Erlangga:Jakarta.
Infrastruktur terhadap Wahyuni, Krismanti Tri.2009. Analisis
Pertumbuhan Ekonomi Pengaruh Infrastruktur Ekonomi
Indonesia. Buletik Ekonomi Moneter dan dan Sosial Terhadap Produktivitas
Perbankan, Vol 17, No 1. Mankiw, Ekonomi di Indonesia. Fakultas
N.G. 2017.Makro Ekonomi. Ekonomi dan Manajemen. Institut
Erlangga: Jakarta Pertanian Bogor: Bogor.
Maqin, A. 2004. Pengaruh Kondisi
Infrastruktur terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Jawa

303

Anda mungkin juga menyukai