Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH INFRASTRUKTUR TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI

DISUSUN OLEH:
David Agustinus R. (00000027970)
Gabriela Adhielvra (00000027999)
Lai Feng Lumban Gaol (00000028257)
Martin Siregar (00000028174)
Novita Sai Asima Sinaga (00000028065)
Talitha Abigail (00000027898)

Ekonomi Pembangunan 2018


Setiap negara di era modern saat ini bekerja keras untuk melakukan

pembangunan. Menurut Goulet, 1971; Pearce and Warford, 1993 yang dikutip dalam An-

naf, 2011 (hal. 70) bahwa “pembangunan adalah suatu proses perubahan yang mengarah

kepada peningkatan kesejahteraan manusia yang meliputi perbaikan tingkat hidup,

kesehatan, pendidikan, serta keadilan”. Sangat jelas bahwa pembangunan sangat penting

bagi sebuah negara mengingat pembangunan merupakan komponen utama dalam

mendorong kemajuan perekonomian. Pembangunan ekonomi tidak hanya sekedar untuk

pertumbuhan ekonomi negara saja melainkan untuk kenyamanan, kualitas hidup, dan

kesejahteraan masyarakat. Salah satu aspek penting dalam pembangunan adalah adanya

pembangunan di bidang fisik. Hal ini dapat dilihat melalui sarana infrastruktur.

Menurut MacMillan Dictionary of Modern Economics (1996) infrastruktur

merupakan “elemen struktural ekonomi yang memfasilitasi arus barang dan jasa antara

pembeli dan penjual” Sedangkan The Routledge Dictionary of Economics (1995)

memberikan pengertian yang lebih luas yaitu bahwa “infrastruktur juga merupakan

pelayanan utama dari suatu negara yang membantu kegiatan ekonomi dan kegiatan

masyarakat sehingga dapat berlangsung yaitu dengan menyediakan transportasi dan juga

fasilitas pendukung lainnya” (Widayati, 2010, hal. 45). Jadi, menurut kami

pembangunan infrastuktur merupakan suatu proses perubahan dan pengembangan sarana

atau fasilitas-fasilitas fisik ke arah yang lebih baik dengan tujuan menciptakan kemajuan

dan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Oleh karena itu pembangunan infrastruktur

memiliki peran penting sebagai penggerak dalam percepatan pembangunan nasional.

Menurut Tyoso, “kondisi infrastruktur tentu sangat mempengaruhi

keberadaannya” (2016). Infrastruktur yang baik akan meningkatkan produktivitas dan

pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sementara itu, infrastruktur yang kurang baik bisa
menimbulkan permasalahan – permasalahan dalam masyarakat yang dapat menyebabkan

masyarakat dan negara sulit untuk maju. Kurangnya pembangunan infrastruktur juga

berpengaruh terhadap kenyamanan dan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian,

keberadaan infrastruktur begitu penting dalam pembangunan sebuah negara karena

dengan adanya pembangunan infrastruktur tentu akan membawa banyak manfaat.

Manfaat yang dapat dirasakan ialah kemudahan maupun kenyamanan bagi negara

tersebut, terlebih rakyatnya. Ketersediaan infrastruktur yang lengkap dalam sebuah

negara dapat menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi negara. “Peranan

ketersedian infrastruktur yang memadai, khususnya infrastruktur nasional akan

membawa kemudahan dalam sektor produktivitas” (Tyoso, 2016, hal. 100). Oleh sebab

itu, pembangunan infrastruktur dalam suatu negara sangat perlu dilakukan mengingat

manfaatnya terhadap kondisi suatu negara dan masyarakatnya. Manfaat lain dari

pembangunan infrastruktur yaitu meningkatkan konektivitas antarwilayah atau

antarnegara, meningkatkan produktivitas serta efisiensi dalam alokasi sumber daya,

mempercepat pemerataan pembangunan suatu wilayah atau negara, dan mendorong

masuknya investasi baru (Mulyo & Santoso, 2018).

Ada begitu banyak manfaat yang dapat dirasakan dari pembangunan infrastruktur

jika pembangunan tersebut berjalan dengan baik. Namun, kenyataannya pembangunan

infrastruktur terkhusus di Indonesia selalu saja tidak terlepas dari permasalahan. Seperti

yang dilansir dalam kppip.go.id (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas),

(06/11/2017) bahwa tantangan pembangunan infrastruktur yang dihadapi oleh Indonesia

adalah pertama, mengenai persoalan pembebasan lahan yang menjadi faktor penghambat

paling besar yaitu berkontribusi sebanyak 30% dikarenakan masih terdapat beberapa

masyarakat yang tidak ingin lahannya digunakan dalam proses pembangunan. Kedua,
tantangan mengenai perencanaan dan penyiapan proyek dimana dalam pembangunan

infrastruktur melibatkan banyak pihak menyebabkan sulitnya mencari titik temu dalam

setiap rencana. Ketiga, mengenai masalah pendanaan dimana pembangunan infrastruktur

membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Pemerintah dalam 3 tahun terakhir ini sedang berusaha dalam mengatasi

permasalahan-permasalahan pembangunan infrastruktur. Hasilnya, indeks daya saing

infrastruktur Indonesia periode 2017-2018 naik 10 peringkat, berdasarkan World

Economic Forum (WEF) dari peringkat 62 periode 2015-2016 menjadi peringkat 52

periode 2017-2018, yang dilansir dalam Liputan6.com (19/02/2018). Meskipun indeks

daya saing pembangunan infrastruktur Indonesia meningkat akan tetapi masih banyak

infrastruktur daerah di Indonesia yang masih kurang memadai dan belum merata. Salah

satu contoh ketidakmerataan pembangunan infrastruktur ialah seperti yang dilansir oleh

Banten.antaranews.com (26/12/2017). Berikut dijelaskan bahwa Banten merupakan

salah satu kota dengan potensi yang sangat tinggi di bidang properti. Namun, buruknya

infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan pertumbuhan ekonomi kurang merata.

Akibatnya, terjadi ketimpangan di Banten. Dilihat dari pembangunan infrastrukturnya,

Banten bagian Utara lebih maju dibandingkan dengan daerah selatan dalam pembangunan

jalan nasional, termasuk pembangunan jalan tol. Kemajuan yang dimiliki Banten Utara

menjadikan daerah tersebut menjadi fokus para investor dan mejadi pusat perdagangan

dan jasa. Kemajuan Banten Utara dapat terlihat jelas dari banyaknya properti, pusat

perbelanjaan dan kawasan industri. Berbanding terbalik dengan daerah bagian Selatan,

buruknya akses jalan menjadikan banyak desa menjadi terisolasi.

Selain itu, TangerangNews.com (8/05/2018) juga melansir kasus yang sama

yaitu infrastruktur jalan yang kurang memadai. Di Tangerang tepatnya di Jalan Empu
Barada Raya, keadaan jalan justru lebih parah karena ditambah dengan drainase yang

kurang berfungsi dengan baik sehingga lebih banyak genangan air yang menyebabkan

jalanan tersebut lebih menyerupai kubangan. Jika diperhatikan dari berita di atas, akan

banyak hambatan yang dialami oleh masyarakat dalam mobilisasi kegiatan

perekonomian. Jalan rusak akan membuat kemacetan yang akan menyebabkan bahan-

bahan produksi sampai di tempat tujuan lebih lama dan akan berpengaruh terhadap

tingkat keselamatan bagi pengendara yang melintas di sepanjang jalan tersebut serta

mengganggu akan mengganggu kegiatan masyarakat. Pemerataan pembangunan jalan

bukan hanya berbicara tentang jalan sudah dapat dilalui atau belum, akan tetapi

menyangkut apakah setiap sarana pendukung dari jalan tersebut sudah memadai atau

belum. Ini akan menimbulkan masalah baru dan membuat kegiatan ekonomi menjadi

terhambat.

Lemahnya perekonomian masyarakat diakibatkan karena kurangnya pembenahan

akan infrastruktur dan kurangnya kreatifitas pemerintah di dalam menanggapi

permasalahan mengenai pembangunan (Sutaryo, Jaya, Swasono, Baswir, &

Prijambada, 2015). Potensi alam yang tinggi dan lokasi yang strategis sebenarnya tidak

menjamin kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang baik di suatu

daerah. Setiap daerah membutuhkan yang namanya pembangunan infrastruktur terutama

dalam bidang transportasi. Sistem transportasi termasuk jalan raya merupakan suatu alat

untuk memastikan pengiriman barang dan jasa sebagai salah satu indikator untuk suatu

kemakmuran ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, serta berkontribusi terhadap kualitas

hidup (Sembanyang, 2011). Infrastruktur jalan diperlukan untuk menghubungkan semua

pertumbuhan ekonomi dan mencapai distribusi yang lebih baik dan lebih luas dari

pertumbuhan manfaat ekonomi. Membantu masyarakat meningkatkan pendapatan dan


menaikkan kondisi hidup. Oleh sebab itu, pembangunan infrastruktur jalan merupakan

salah satu jawaban bagi masyarakat yang dapat membawa pengaruh, baik jangka panjang

maupun jangka pendek. Pengaruh jangka pendek ialah masyarakat akan mendapat

fasilitas jalan yang layak untuk dilalui. Pengaruh jangka panjang ialah membantu

masyarakat dalam produktivitas kerja serta memudahkan para investor dalam

menjalankan investasi, mengingat akses jalan sangat memadai. Berbanding terbalik

terbalik jika akses jalan tidak memadai maka produktivitas kerja masyarakat juga akan

terganggu. Berkaitan dengan hal ini maka kelompok kami menyimpulkan bahwa “

pembangunan infrastruktur terkhusus pembangunan jalan raya merupakan salah satu

penyokong dalam mendorong perekonomian”. Dalam hal ini pemerintah menjadi

pengemban tugas terbesar dalam proses peningkatan infrastruktur. Artinya pemerintah

secara penuh mengambil bagian di dalam tindak lanjut perbaikan infrastruktur dan

fasilitas pendukungnya. Minimnya pembangunan infrastruktur seperti jalan akan

berdampak terhadap semakin kecilnya peluang masyarakat di dalam mendapat lapangan

pekerjaan. Hal ini karena akses masyarakat terganggu sehingga untuk mendapatkan

informasi dan ingin mencari pekerjaan ke daerah lain akan semakin sulit. Jika hal ini

dibiarkan maka akan mengakibatkan kawasan tersebut menjadi kawasan yang terisolasi.

Alasannya karena para investor atau pun pedagang yang mungkin ingin melakukan

transaksi ke daerah tersebut pun terganggu. Kesulitan-kesulitan ini membuat

pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan rendah sehingga bisa berdampak pada

kemiskinan.

Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang tidak merata di Indonesia

khususnya pembangunan jalan raya harus segera diatasi untuk mengurangi berbagai

ketimpangan yang terjadi pada saat ini . Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah
adalah “melakukan intervensi aktif untuk mendorong pihak swasta berpartisispasi dalam

pembangunan infrastruktur” (Salim, 2000, hal. 49).

(sumber gambar: www.kemenkeu.go.id)

Peranan pihak swasta sangat dibutuhkan, seperti membantu dalam modal

pembangunan. Sebab kita tahu bahwa permasalah pembangunan infrastruktur di

Indonesia adalah dana yang kurang terealisasi. Menurut RAPBN 2018 mengenai

anggaran infrastruktur dana yang dikeluarkan adalah sebanyak 410,7 T. Akan tetapi pada

kenyataannya, keberadaan dana ini menunjukkan belum maksimalnya fasilitas yang

mendukung sektor pertumbuhan perekonomian. Kegagalan pemerintah menangani

masalah ini karena lemahnya penerapan good governance yaitu dalam hal penerapan
prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana dan

pencegahan korupsi dalam politik maupun administrasi (Diinillah, n.d.). Jadi menurut

kami, pemerintah harus lebih tegas lagi dalam pengawasan setiap dana yang digunakan

dalam pembangunan infrastruktur dengan membentuk sebuah badan khusus yang

bertugas dalam mengawasi setiap aliran dana agar dana tersebut benar-benar

terealisasikan sesuai rencana.

Selain tegas dalam pengawasan pendanaan, pemerintah juga perlu tegas dalam

mengatasi masalah lahan dan perizinannya dari masyarakat. Menurut kami, pemerintah

perlu melakukan pendekatan yang baik berupa sosialisasi kepada masyarakat mengenai

manfaat dari pembangunan infrastruktur terkhusus pembangunan jalan agar pemikiran

masyarakat bisa terbuka bahwa dengan pembangunan infrastruktur jalan akan

mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat sendiri baik pada masa sekarang maupun

masa yang akan datang. Peran masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam pembangunan

infrastruktur jalan yaitu sebagai pendukung dalam hal mengizinkan lahan mereka untuk

digunakan dalam proses pembangunan. Ketika pembangunan infrastruktur jalan berhasil

maka peran masyarakat selanjutnya adalah ikut merawat dengan tidak membuang sampah

dan tidak merusaknya.

Pembangunan infrastruktur membutuhkan kerja sama antara pemerintah, swasta,

dan masyarakat. Pemerintah dipilih dan ditetapkan oleh Allah dan karena itu sudah

seharusnya sebagai masyarakat seharusnya tunduk terhadap otoritas pemerintah yang

adalah hamba Allah. Masyarakat seharusnya membantu pemerintah, misalnya memberi

izin kepada pemerintah dalam mengelola lahan tersebut untuk digunakan dalam

pembuatan jalan raya. Masyarakat harus percaya dengan program pemerintah, bahwa

program tersebut untuk kesejahteraan rakyat. Disisi lain, apabila masyarakat sudah
memberikan lahan dan telah menaruh kepercayaan terhadap pemerintah. Seharusnya

pemerintah dalam menjalankan tugasnya haruslah penuh dengan kesungguhan hati,

menjaga kepercayaan masyarakat dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab

kepada Tuhan, misalnya dengan tidak menyalahgunakan setiap dana yang ada.

Jadi, kesimpulannya adalah pembangunan infrastruktur baik di bidang fisik pada

dasarnya sangatlah penting sebab pembangunan infrastruktur merupakan salah satu faktor

pendukung dalam proses peningkatan pertumbuhan ekonomi dan juga membawa

kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.


REFERENSI

Referensi Utama

An-naf, J. (2011). TINJAUAN ANALITIS TERHADAP MODEL PEMBANGUNAN


INDONESIA. Keybernan, 2(1), 70.
Diinillah, A. S. (n.d.). GOOD GOVERNANCE, SOLUSI PERMASALAHAN
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA.
Retrieved September 15, 2018, from
https://www.academia.edu/19895627/GOOD_GOVERNANCE_SOLUSI_PERM
ASALAHAN_PEMBIAYAAN_PEMBANGUNAN_INFRASTRUKTUR_DI_IN
DONESIA
Mulyo, S. S., & Santoso, B. (2018). Proyek Infrastruktur & Senketa Instruksi. (I. Fahmi
& Ria, Eds.) (1st ed.). Depok: PRENADAMEDIA GROUP. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=6BVNDwAAQBAJ&pg=PA1&dq=manfaat+i
nfrastruktur&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjSn4-
akLjdAhWIQI8KHWVtCQUQ6AEILTAB#v=onepage&q=manfaat
infrastruktur&f=false
Salim, E. (2000). Kembali ke Jalan Lurus: Esai-esai 1966-99. (D. Riana, Ed.) (1st ed.).
Jakarta: AlvaBet. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=3QCseVBad-
kC&pg=PA49&dq=peranan+pemerintah+dalam+pembangunan+infrastruktur&hl=
id&sa=X&ved=0ahUKEwiDk8fPvrzdAhXPV30KHZgvD84Q6AEIKzAB#v=onep
age&q=peranan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur&f=false
Sembanyang, L. K. B. (2011). ANALISIS KETERKAITAN KETERSEDIAAN
INFRASTRUKTUR DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA :
PENDEKATAN ANALISIS GRANGER CAUSALITY. Jejak, 4(1), 14–22.
Sutaryo, Jaya, W. K., Swasono, S. E., Baswir, R., & Prijambada, I. D. (2015).
Membangun Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila:
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kawasan Terluar, Terdepan, dan Tertinggal
(3T). (M. Rifai, Ed.) (1st ed.). Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila UGM. Retrieved
from
https://books.google.co.id/books?id=N8ClCwAAQBAJ&pg=PA152&dq=pemban
gunan+infrastruktur+terhadap+ekonomi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiUhfLCsrz
dAhUBKY8KHYe8CpYQuwUIRTAE#v=onepage&q=pembangunan infrastruktur
terhadap ekonomi&f=false
Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. (H. Rahmadhani & I.
Candrawinata, Eds.) (1st ed.). Yogyakarta: DEEPUBLISH. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=9X9QDAAAQBAJ&pg=PA101&dq=manfaat
+infrastruktur&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiWjLC2z5fdAhVKK48KHQKUD8A
Q6AEIKDAA#v=onepage&q=manfaat infrastruktur&f=false
Widayati, E. (2010). PENGARUH INFRASTRUKTUR TERHADAP. Media Ekonomi,
18(1), 45.
Referensi Pendukung
Ariyanti, F. (n.d.). Indeks Daya Saing RI Lompat 10 Peringkat. Retrieved from
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3299112/indeks-daya-saing-ri-lompat-10-
peringkat
Chaidir, R. (n.d.). Pembangunan Infrastruktur Kunci Pertumbuhan Banten Selatan.
Retrieved from https://banten.antaranews.com/berita/28948/bi-pembangunan-
infrastruktur-kunci-pertumbuhan-banten-selatan
Informasi APBN 2018. (n.d.). Retrieved from https://www.kemenkeu.go.id/apbn2018
Romli, M. (n.d.). Warga Keluhkan Genangan Air di Perumnas Tangerang. Retrieved
from http://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/23593/Warga-
Keluhkan-Genangan-Air-di-Perumnas-Tangerang
Utomo, W. (2017). Tantangan Pembangunan Infrastruktur di Indonesia. Retrieved from
https://kppip.go.id/opini/tantangan-pembangunan-infrastruktur-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai