Anda di halaman 1dari 7

KETENTUAN ANGGOTA PERSIT YANG

SUAMINYA
BERANGKAT TUGAS OPERASI
A. Kegiatan Persit.

1) Dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Ketua Cabang
maupun Ketua Ranting dengan penuh rasa tanggung jawab serta dilaksanakan
absensi kegiatan pada :
a) Setiap 1 kali dalam seminggu di waktu yang telah ditentukan
melaksanakan pengajian atau Tauziah di Masjid dan bagi yang Non-Muslim
melaksanakan Ibadah Aula Batalyon;
b) 2 kali dalam sebulan di waktu yang telah ditentukan melaksanakan
Senam dan Olahraga di Lapangan Apel Batalyon;
c) 2 kali dalam sebulan di waktu yang telah ditentukan melaksanakan
keterampilan/diselingi kegiatan lainnya di Lapangan Kompi masing-masing;
dan
d) Setiap kegiatan agar didokumentasikan dan dilaporkan.

2) Ka Korum dan Ketua Ranting senantiasa melakukan pengecekan terhadap


anggota Persit selama pelaksanaan kegiatan Persit di Kompi maupun di Batalyon.
Apabila ada anggota Persit yang tidak mengikuti kegiatan Persit tanpa keterangan
atau tanpa ijin, maka Ka Korum dan Ketua Ranting wajib :
a) Memberikan teguran secara bertahap kepada Persit tersebut (Ketua
Ranting;
b) Memberikan teguran kepada Suami yang bersangkutan (Ka Korum);
c) Memberikan Surat pernyataan (Apabila sudah ditegur 3 kali berturut-
turut); dan
d) Apabila ada yang akan izin untuk melaporkan sehari sebelumnya kecuali
sakit.

3) Apabila sudah diberikan peringatan sebanyak 3 kali oleh Ka Korum dan Ketua
Ranting kepada anggota persit tesebut, tetapi jika belum ada perubahan maka
anggota persit tersebut dipanggil ke Mayon, akan menandatangani Surat Pernyataan
Kesanggupan mengikuti kegiatan persit dan dilaporkan kepada Ketua cabang dan
Komandan Batalyon untuk proses lebih lanjut; dan

4) Apabila setelah menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan juga belum


ada perubahan, maka suami yang bersangkutan akan dijatuhi sanksi administrasi
setelah kembali tugas.

1
KETENTUAN ANGGOTA PERSIT YANG
SUAMINYA

B. Kegiatan Sehari-hari.

1) Anggota Persit yang suaminya sedang melaksanakan tugas operasi wajib


tinggal di dalam Asrama kecuali yang sudah terdaftar bekerja diluar wilayah
Makassar.

2) Apabila ada anggota Persit yang tidak bersedia tinggal di dalam Asrama maka
anggota Persit yang bersangkutan akan diberikan teguran dan peringatan oleh Ka
Korum dan Ketua Ranting, tetapi jika belum ada perubahan maka anggota persit
tersebut dipanggil ke Mayon untuk dibuatkan surat pernyataan untuk wajib tinggal
didalam asrama, apabila masih belum ada perubahan maka Persit tersebut suaminya
akan mendapatkan sanksi administrasi;

3) Anggota Persit wajib mengikuti jadwal kegiatan yang sudah dibuat dan
disepakati bersama-sama;

4) Pelaksanaan perijinan bagi Persit harus sesuai dengan prosedur dan harus
sepengetahuan Ka Korum dan Ketua Ranting antara lain:
a) Keluar kesatrian karena ada keperluan pribadi dilaksanakan pada pukul
07.00 s.d 17.00 Wita dengan batas maksimal 5 Jam sesuai dengan jarak tempuh
yang akan dituju dan melalui perijinan dari Ka Korum dan Ketua Ranting
dengan melaksanakan tanda tangan di buku yang ada di Provoost setiap kali
keluar dan kambali masuk asrama;
b) Bagi anggota Persit yang bekerja diperbolehkan keluar kesatrian diluar
ketentuan tersebut dengan syarat memberikan jadwal kerja dari tempat kerja
yang bersangkutan kepada Ketua Ranting, Ketua Cabang, dan Ka Korum; dan

c) Apabila ada kepentingan darurat yang membutuhkan waktu lebih dari 5


jam dan keluar Garnisun wilayah Kodim 1408/BS maka wajib Korps raport ke
Batalyon melalui Ka Korum, namun jika memerlukan waktu kurang dari 5 jam
maka wajib melapor ke Ka Korum dan Ketua Ranting masing-masing dengan
memberitahukan alamat tujuan yang pasti.

5) Bagi Anggota Persit yang bekerja dan tidak tinggal di dalam Asrama wajib
melapor kepada Ketua Cabang dan Ketua Ranting untuk menandatangani Surat
Pernyataan Kesanggupan untuk tidak melakukan pelanggaran serta Surat
Pernyataan sebagai Karyawan di tempat yang bersangkutan bekerja dan di Tanda
Tangani oleh Pimpinan tempat bekerja;
2
KETENTUAN ANGGOTA PERSIT YANG
SUAMINYA
BERANGKAT TUGAS OPERASI
6) Seluruh anggota Persit wajib mengikuti kegiatan pertemuan sebanyak sekali
dalam 2 bulan dan zoom meeting sekali sebulan bagi yang berada di wilayah
Sulawesi Selatan. Bagi yang berada di luar wilayah Sulawesi Selatan wajib
melaksanakan zoom meeting sekali sebulan;

7) Anggota Persit dilarang menggunakan pakaian yang tidak sopan selama


melaksanakan kegiatan seperti celana pendek, tank top, dan pakaian sejenisnya
dalam pergaulan sehari-hari;

8) Dilarang menerima tamu pria ke dalam rumah tanpa sepengetahuan Ka Korum


dan Ketua Lorong, baik selama jam dinas maupun di luar jam dinas;

9) Apabila ada tamu laki-laki yang bukan merupakan keluarga kandung yang
hendak bertamu maka tidak diperbolehkan dibawa ke dalam rumah dan hanya
diperkenankan bertemu di koridor/Aula Kompi atau di Pos Provost dengan
ketentuan didampingi 1 orang perempuan;

10) Saudara laki-laki maupun orang tua laki-laki tidak diperbolehkan bermalam di
dalam Asrama. Apabila ada saudara laki-laki maupun orang tua yang masih tinggal
di Asrama harus sepengetahuan dan seijin suami yang melaksanakan tugas
operasi untuk kemudian dilaporkan ke pada Ka Korum dan Pengurus Persit.

11) Apabila terjadi permasalahan teknis di perumahan Asrama, seperti gangguan


listrik, air, sakit, dan sebagainya diwajibkan untuk melaporkan permasalahan
tersebut kepada Bamin atau Piket Kompi yang ada di Kompi (Tertua Kompi harus
cepat dan tanggap) untuk kemudian WAJIB memerintahkan minimal 3 orang
anggota didampingi provost untuk mengatasi permasalahan tersebut;

12) Ketentuan keluar Kesatrian bagi Persit untuk keperluan belanja minimal
bersama 1 orang (jumlah 2 orang) dan waktu keluar selama maksimal 5 jam sudah
kembali dengan tanda tangan di Provoost serta melapor ke Ketua Ranting.

13) Bagi persit yang bekerja wajib melaporkan waktu jam kerja setiap minggu
kepada Ketua Ranting.

3
KETENTUAN ANGGOTA PERSIT YANG
SUAMINYA
BERANGKAT TUGAS OPERASI
14) Apabila ke depan ditemukan adanya pelanggaran hukum yang dilakukan
oleh anggota Persit yang bekerja dan tidak tinggal di dalam Asrama, maka Ka
Korum akan membuat Surat Laporan Pelanggaran yang dilakukan oleh anggota
Persit tersebut kepada instansi dimana anggota Persit tersebut bekerja dan
memerintahkannya untuk tinggal di dalam Asrama. Jika hal tersebut tidak ditaati,
Ka Korum akan melaporkan Pelanggaran tersebut kepada pihak yang berwenang
dalam hal ini pihak Kepolisian untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku. Bagi suami yang istrinya terbukti melakukan pelanggaran hukum
akan dijatuhi sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

C. Perijinan Keluar Kesatriaan.

1) Perijinan pada saat jam dinas dan di luar jam dinas wajib melaporkan atau
mencatatkan diri di Piket dan Provoost;

2) Perijinan di luar jam dinas yang bersifat darurat harus sepengetahuan Ketua
Ranting dan Ka Korum untuk mendapatkan Ijin Keluar Kesatriaan;

3) Perijinan keluar kesatriaan dengan menggunakan motor wajib menggunakan


helm hijau dan membawa surat-surat kendaraan serta identitas diri yang lengkap;
dan

4) Perijinan dalam jangka waktu yang lama disesuaikan dengan prosedur yang
berlaku dalam Persit dan harus sepengetahuan Ketua Cabang dan Ketua Ranting
serta membawa surat ijin jalan yang dikeluarkan oleh Ka Korum Batalyon.

4
KETENTUAN ANGGOTA PERSIT YANG
SUAMINYA
BERANGKAT TUGAS OPERASI
D. Lain-lain.

1) Dilarang keras mengeluarkan pernyataan yang bersifat provokasi atau


menyinggung perasaan anggota Persit lainnya melalui status Sosial Media
maupun secara lisan, khususnya anggota Persit yang suaminya tidak berangkat
tugas operasi;

2) Dilarang keras membentuk kelompok-kelompok tersendiri antara anggota


Persit yang suaminya berangkat tugas operasi dengan anggota Persit yang
suaminya tidak berangkat tugas operasi; dan

3) Senantiasa menjunjung tinggi kebersamaan dan kekompakan di antara sesama


anggota Persit dengan tidak bersikap arogan, pamer, sombong, apatis dan
angkuh.

E. Ketentuan Perumahan dan Pangkalan.

1) Perumahan.

a) Semua prajurit korum dan persit harus tinggal di kesatriaan selama


tugas operasi serta apabila ada persit yang tinggal di luar kesatriaan
dikarenakan bekerja harus terdata oleh Ka Korum;

b) Ka Korum harus bertanggung jawab terhadap pengamanan keluarga


yang ditinggalkan tugas operasi;

c) Tempat tinggal bagi anggota Korum yang berstatus bujangan harus


dipisahkan dari tempat tinggal yang berstatus keluarga;dan

d) Memasang label dengan tulisan “SATGAS” di perumahan anggota yang


berangkat tugas dan Daftar No HP petugas piket/Ka korum.

5
KETENTUAN ANGGOTA PERSIT YANG
SUAMINYA
BERANGKAT TUGAS OPERASI
2) Pangkalan.
a) Setiap orang tinggal di dalam kesatriaan harus mentaati dengan penuh
kesadaran atas semua peraturan yang ada di dalam Satuan tersebut;

b) Turut memelihara ketertiban dan kebersihan di dalam Satuan;

c) Bila terjadi sesuatu hal yang akan menganggu keamanan dan ketertiban
di dalam satuan, secepatnya setiap prajurit Korum dan persit melaporkan
kepada Bintara Piket Batalyon dan Perwira Piket Batalyon;

d) Setiap tamu yang masuk kesatrian dan akan bertamu WAJIB lapor
kepada Piket (tinggalkan identitas dan diberikan ID Card ) dan juga harus
seijin Ka Korum Batalyon;

e) Bagi petugas dinas dalam/piket berkewajiban melaksanakan patroli


keliling kesatriaan terutama pada saat malam hari dengan membuat cek point
pada tempat-tempat rawan dan jalan keluar masuk Kesatriaan disesuaikan
dengan kondisi dan situasi; dan

f) Bila terjadi sesuatu hal yang akan mengganggu keamanan dan


ketertiban di dalam Satuan, secepatnya setiap prajurit Korum dan persit
melaporkan kepada Bintara Piket Batalyon dan Perwira Piket Batalyon.

4
5

Anda mungkin juga menyukai