TENTANG
PANDUAN PENANGANAN KLB
RSU RAJAWALI CITRA BANTUL
Menetapkan :
Ditetapkan di Bantul
Pada tanggal 17 Februari 2022
Direktur RSU Rajawali Citra
1. Pendahuluan
Penemuan kasus penyakit potensial KLB secara dini, merupakan
peluang untuk dapat melakukan renpons dan melakukan tindakan
memutuskan rantai penularan penyakit atau bertambahnya angka kejadian di wilayah
tersebut agar tidak meluas.
2. Definisi
3. Tujuan
a. Agar semua petugas kesehatan mengetahui cara penanganan dan penularan
pada pasien dengan penyakit tersebut diatas.
b. Agar semua petugas kebersihan mengetahui cara pembersihan ruangan pasien
dengan kasus penyakit tersebut.
c. Mencegah terjadinya infeksi silang dari satu pasien kepasien lainnya.
d. Semua staf yang menangani penyakit tersebut di atas dapat mengetahui proteksi
yang harus dilakukan terhadap dirinya selama menangani pasien tersebut.
4. Kebijakan
Penanganan kejadian luar biasa kasus infeksius maupun non infeksius
dalam fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit harus menyediakan alat
pelindung diri yang tepat dan benar dengan mengutamakan keselamatan pasien
dan pencegahan infeksi.
BAB II
RUANG LINGKUP
Prosedur ini menjelaskan tugas dan tanggung jawab dari tim Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS), Keperawatan, Dokter Spesialis,
Dokter Jaga, Staf Laboratorium, Staf Radiologi, Staf Housekeeping, dan Komite
K3 RS.
BAB III
TATA LAKSANA
1. Kriteria Outbreak
a. Peningkatan kejadian penyakit atau kematian lebih dari 2 (dua) kali terus
menerus selama 3 (tiga) kurun waktu berturut-turut menurut
jenis.penyakitnya dibandingkan dengan periode sebelumnya.
b. Jumlah penderita baru dalam 1 bulan menunjukan kenaikan lebih dari 2
(dua) kali bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan tahun
sebelumnya.
c.
d. Ditemukan kasus-kasus dengan resiko tinggi penularan dan pandemi
selama dalam perawatan seperti new emerging disease, misalnya SARS
dan Avian Influenza
e. Berikut yang termasuk Emerging and re emerging infectious diseases :
Anthrax, Antimicrobial Resistance (MRSA), Hentavirus Pulmonary
syndrome, Dengue fever, Cholera,Diphteria, SARS, E. Coli O 157 H7,
Lyme disease, H2N1 Influenza, MDR Tuberculosis, West Nile Virus,
Shigellosis, Hepatitis, E Bola Virus, Human Monkey pox.
2. Tatalaksana
a. Adanya kasus terduga atau suspect kejadian luar biasa (KLB).
b. Supervisor keperawatan atau Unit Gawat Darurat (UGD) melaporkan
kepada Tim PPIRS tentang adanya kasus suspect KLB.
c. Tim PPIRS melakukan investigasi kasus KLB dan menetapkan
kewaspadaan standar.
d. Tim PPIRS melakukan diskusi dengan dokter ahli penyakit infeksi
sebelum menetapkan status KLB di rumah sakit.
e. Penanganan kasus KLB bekerjasama dengan komite K3 dan menetapkan
status siaga bencana KLB, kemudian melaporkan ke managemen RS.
f. RS akan merujuk pasien dengan kasus KLB ke rumah sakit yang telah
ditetapkan oleh instansi Pemerintah yang Berwenang.
g. Penanganan kasus KLB yang berasal dari luar RS seperti SARS, Avian
Influenza dilakukan sesuai dengan prosedur penanganan Suspect Avian
Influenza.
h. Bilamana diperlukan dapat dilakukan evakuasi umum Tim PPIRS
melakukan dokumantasi tentang kejadian dan tindakan yang telah diambil
terhadap data atau informasi KLB.
i. Lakukan terus monitoring dan evaluasi sampai dengan berhasil diatasi.
j. Status KLB wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat.
k. Kasus KLB yang berasal dari luar RS yang menimbulkan eskalasi di
UGD maupun di perawatan, ditangani sebagai bencana eksternal dan
berkerjasama dengan komite K3 RS.
BAB IV
DOKUMENTASI