Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Esensi dan Urgensi Identitas Nasional


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pengampu:
Yahya Aziz, M.Pd.

Disusun Oleh:
Sagita Widya Wulandari (06030922053)
Winda Zagita (06040922086)
Rani Fairus (06040922079)

Firda Nuril Ilma Nadzor (06040922064)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Esensi dan Urgensi Identitas Nasional.”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kewarganegaraan. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Yahya Aziz selaku dosen pengampu Mata Kuliah Kewarganegaraan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah
penelitian lebih lanjut.
Tulisan ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak. Semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada
manfaatnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian Identitas Nasional..................................................................................................3
B. Identitas Nasional di Indonesia...............................................................................................4
C. Alasan Diperlukannya Identitas Nasional...............................................................................6
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari manusia yang satu dengan yang lainnya,
karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk melakukan
pekerjaannya dan mempunyai sifat yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga merupakan
makhluk politik yang memiliki naluri untuk berkuasa. Namun, terkadang manusia juga memiliki
sifat yang tidak mudah puas karena keinginan manusia tidak terbatas, maka dari itu manusia
membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Berawal dari itulah kemudian
timbuk suatu hubungan-hubungan kerjasama antar manusia yang dari hubungan tersebut
membentuk sebuah masyarakat di dalam suatu negara dimana dalam negara itulah masyarakat
ada untuk mempertahankan eksistensinya untuk saling bekerja sama.
Di dalam hidup berbangsa dan bernegara terkadang masyarakat merasa bingung dimana
yang lebih penting antara bangsa dan negara dan terkadang malah menyepelekan keduanya.
Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia, sedangkan bangsa lebih
menunjuk pada persekutuan hidup manusia.
Suatu negara pasti mempunyai identitas nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara
negara yang satu dengan negara yang lain karena, identitas nasional suatu bangsa menunjukkan
kepribadian suatu bangsa tersebut. Identitas Nasional berfungsi sebagai tanda pengenal suatu
negara yang telah merdeka dan berdaulat, agar dikenal dan dibedakan dengan negara lain.
Identitas Nasional mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup negara-bangsa. Negara-
bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain
serta akan menyatukan bangsa yang bersangkutan.
Setiap Negara yang merdeka dan berdaulat dapat dipastikan berupaya memiliki identitas
nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa lain, dan dapat dibedakan dengan
bangsa lain. Identitas Nasional mampu menjaga eksistensi dan kehidupan negara-bangsa.
Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan
bangsa lain serta tidak akan menghargai bangsa yang bersangkutan. Eksistensi suatu bangsa pada
era globalisasi ini mendapat tantangan yang sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan
internasional.
Secara historis, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat
Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan
masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai
manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu munculah kesadaran untuk
bangkit membentuk sebuah bangsa.
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi,
dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia
merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan.

1
Sebagaimana firman Allah dibawah ini yang berkaitan dengan judul makalah diatas
Surat Al Araf ayat 160:

‫اك ْال َح َج ۚ َر‬


َ ‫ص‬َ ‫اطا ا ُ َمم ًۗا َواَ ْو َح ْي َنٓا ا ِٰلى م ُْو ٰ ٓسى ِا ِذ اسْ َتسْ ٰقى ُه َق ْوم ٗ ُٓه اَ ِن اضْ ِربْ ب َِّع‬
ً ‫َو َق َّطعْ ٰن ُه ُم ْاث َن َتيْ َع ْش َر َة اَسْ َب‬
"Dan Kami membagi mereka menjadi dua belas suku yang masing-masing berjumlah besar, dan
Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, “Pukullah batu itu
dengan tongkatmu!”.
Pada ayat ini Allah .Swt. mengelompokkan hamba-Nya berdasarkan kelompok atau
keturunannya. Pengelompokan tersebut bertujuan agar mereka saling mengenal, bukan untuk
berpecah belah atau mencari kelemahan satu dengan yang lainnya. Pelajaran yang ingin Allah
sampaikan dengan pengelompokan berdasarkan keturunan ini, agar umat manusia berlomba-
lomba dalam kebaikan dan untuk saling mengenal tanpa memandang ras, suku, bangsa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mencoba merumuskan permasalah agar
kajian penulis tentang judul akan lebih fokus dan mengarah pada tujuan dari penulisan. Adapun
yang menjadi masalah pokok dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari identitas nasional?
2. Apa saja yang menjadi identitas nasional di Indonesia?
3. Mengapa diperlukan identitas nasional?
4. Bagaimana cara membangun identitas nasional indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Identitas Nasional.
2. Untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dalam Identitas Naisonal.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara membangun Identitas Nasional Indonesia.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor Identitas Nasional Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Identitas Nasional secara etimologis berasal dari kata identitas dan nasional. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau
jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan
yang lain. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, identitas nasional adalah ciri,
tanda atau jati diri yang melekat pada suatu negara sehingga membedakan dengan negara lain.
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional, maka identitas nasional suatu bangsa
tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan
kepribadian suatu bangsa. Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas sebenarnya pertama
kali muncul dari para pakar psikologi. Manusia sebagai individu yang sulit dipahami manakala ia
terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan
individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku serta karakter khas yang
membedakan manusia tersbut dengan manusia lainnya.
Berdasarkan uraian di atas maka pengertian kepribadian sebagai identitas nasional suatu
bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai unsur yang
membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu pengertian identitas nasional suatu bangsa tidak
dapat dipisahkan dengan pengertian peoples character, national character, atau natonal identity.
Dalam hubungannya dengan identutas nasional Indonesia,kepribadian bangsa Indonesia sangat
sulit jika hanya dideskripsikan berdasarkan ciri khas fisik. Hal ini mengingat bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai macam etnis, ras, suku,kebudayaan, agama serta karakter yang sejak asalnya
memang memiliki suatu perbedaan. Oleh karena itu kepribadian bangsa Indonesia sebagai suatu
identtas nasional secara historis berkembang dan menemukan jati dirinya setelah proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Namun, identitas nasional suatu bangsa tidak cukup dipahami secara statis, oleh karena
itu identitas suatu bangsa juga harus dipahami dalam konteks dinamis. Sebagaimana kita tahu
bahwa bangsa besar telah mengembangkan identitasnya secara dinamis. Karena pengembangan
identitas nasional secara dinamis lebih mendukung suatu bangsa diperhitungakan dalam
pergaulan antar bangsa didunia. Sebagai contoh beberapa bangsa (misalnya bangsa inggris)
menjadi dikenal didunia, tidak terlepas dari akselerasi pembangunan dibidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sehubungan dengan identitas nasional secara dinamis, bangsa indonesia harus
memiliki visi yang jelas. Apa yang harus dilakukan dalam melakukan reformasi identitas
nasional indonesia dikembangkan melalui dasar filosofi bangsa dan negara yaitu Bhineka
Tunggal Ika, yang terkandung dalam filosofi pancasila.

3
B. Identitas Nasional di Indonesia
Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara
Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para
pendiri negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia
yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36 C. Identitas nasional yang menunjukkan
jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa
dipahamisebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur ucapan
manusiadan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia. Di Indonesia
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Meskipun di Indonesia terdapat
berbagai macam suku bangsa tetapi bangsa Indonesia disatukan oleh bahasa nasionalyaitu bahasa
Indonesia.
b. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan simbol
suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945 pasal
35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah SangMerah Putih”. Warna
merah dan putih juga memiliki arti sebagai berikut, merah yang artinya berani dan putih artinya
suci.
c. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia raya
Lagu Indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pertama kali dimainkan pada kongres
pemuda (Sumpah pemuda) tanggal 28 Oktober 1928. Setelah proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman ini
dijadikan lagu kebangsaan. Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf
Soepratman dengan jelas menuliskan “lagu kebangsaan” dibawah judul Indonesia Raya. Teks
lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali olehsurat kabar Sin Po. Setelah
dikumandangkan tahun 1928, pemerintah colonial Hindia Belanda segera melarang penyebutkan
lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya.
Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai
politik. Setelah indeonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu kebangsaan perlambang
persatuan bangsa. Lirik Indonesia Raya merupakan saloka atau pantun berangkai, merupakan
cara empu Walmiki ketika menulis epic Ramayana. Dengan kekuatan liriknya itulah Indonesia
Raya segera menjadi saloka sakti pemersatu bangsa dan dengan semakin dilarang oleh belanda,
semakin kuatlah ia menjadi penyemangat dan perekat bangsa Indonesia.
d. Lambang Negara yaitu Pancasila
Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 36A bahwa
lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Garuda Pancasila disini yang dimaksud
adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda sebagai

4
lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan Indonesia.
Sedangkan perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol di dalam
perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam pancasila yaitu bintang melambangkan sila
ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1), rantai melambangkan sila kemanusiaan yang adil dan
beradab (sila ke-2), pohon beringin melambangkan sila persatuan Indonesia (Sila ke-3), kepala
banteng melambangkan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan(Sila ke-4) dan padi dan kapas melambangkan sila keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia (sila ke-5). Warna merah-putih melambangkan warna bendera
nasional Indonesia. Merah berarti berani dan Putih berarti suci. Garis hitam tebal yang melintang
didalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Jumlah bulu
melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain: jumlah
bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17, jumlah Bulu pada ekor berjumlah 8, jumlah bulu
pada di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19, jumlah buludi leher berjumlah 45. Pita yang
dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal
Ika yang berarti “berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”.
e. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam kehidupan
yang terikat dalam suatu kesatuan. Pluralistik bukan pluralisme, suatu paham yang membiarkan
keanekaragaman seperti apa adanya. Dengan paham pluralisme tidak perlu adanya konsep yang
mensubtitusi keanekaragaman demikian pula halnya dengan faham multikulturalisme.
Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar,
paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain.
Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan perilakusemu.
Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, salinghormat
menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.
Bhinneka Tunggal Ika bersifat konvergen tidak divergen, yang bermakna pebedaanyang
terjadi dalam keanekaragaman tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu,dalam
bentuk kesepakatan bersama. Hal ini akan terwujud apabila dilandasi oleh sikaptoleran, non
sektarian, inklusif, dan rukun.Dalam menerapkan Bhineka Tunggal Ikadalam kehidupan
berbangsa dan bernegara perlu dilandasi oleh rasa kasih sayang.
f. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alenia IV yang telah ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua
pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai
dasar Negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga dengan wayof
life, welstanshauung, wereldbershouwing, wereld en levens beschouwing (pandangan dunia,

5
pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup). Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai
pancaran dari sila Pancasila karena Pancasila sebagai weltanschauung merupakan kesatuan, tidak
bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis.
Pancasila sebagai norma fundamental sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau ide pandangan
hidup bangsa.
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Pancasila mempunyai
kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia. Fungsi pokok
Pancasila adalah sebagai dasar negara, sesuai dengan pembukaan UUD1945, sebagai sumber
dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum.
Pancasila merupakan dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri bangsa Indonesia.
Sebagai dasar negara, Pancasila mengandung nilai-nilai yang sejatinya sudah ada dalam bangsa
Indonesia sendiri. Sehingga Pancasila mampu menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia yang
beragam dan menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

C. Alasan Diperlukannya Identitas Nasional


a. Sebagai Pemersatu Bangsa
Hal ini merupakan salah satu tujuan utama dari adanyasebuah identitas nasional suatu
negara dan dapat disimbolkansebagai alat yang nantinya akan mempersatukan bangsa tersebut.
Identitas nasional merupakan sebuah “merk” yang akan mengenalkan sebuah bangsa ke bangsa
yang lainnya. Selain ituhal ini juga merupakan sebuah kesatuan yang utuh.
b. Sebagai Pembeda
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sebuah identitas nasional sebuah negara
tentunya akan menjadi ciri-ciri khusus darinegara tersebut dimana ini kan sangat berbeda dengan
Negara lainnya yang ada di dunia. Tentunya sebuah identitas nasional akan menjadi alat
pembeda yang akan membedakan sebuah negaradengan negara yang lain secara lebih spesifik
dan terkhusus.
c. Landasan Sebuah Negara
Tujuan dan kegunaan selanjutnya dari sebuah identitas nasional di suatu Negara
adalah sebagai sebuah panduan, sebuah pemersatu dan merupakan pegangan agar bisa
mewujudkan dan berkembang dengan segala potensi dan kemampuan yang dimilikileh negara
tersebut. karena sebuah identitas negara akan berbedadengan negara lainnya.
d. Sebuah Identitas
Tentu saja tujuan dan hal terakhir yang diungkapkan oleh identitas nasional sebuah
negara adalah sebagai identitas darinegara tersebut. Dimana ada beragam identitas yang menjadi
hal yang menonjol antara satu negara dnegan negara lain. Dan tentunya ini kan menjadi hal
penentu bagaimana ciri khas dan identitas sebuah negara dengan mengungkapakan identitas
nasional negara tersebut. Pancasila dan penerapannya merupakan salah satu dari hakikat identitas

6
nasional yang telah dimiliki oleh bangsa kita yaitu negara Indonesia. Dimana sistem aktualisasi
berbangsa dan bernegara dicerminkan dalam penerapan Pnacasila dalam kehidupan dan
pengertian bebas secara luas. Pancasila merupakan hakikat panduan bangsa Indonesia secara
hirarki dan merupakan sebuah pedoman kuat yang harus diterapkan secara seksama.
D. Membangun Identitas Nasional Indonesia
Secara sederhana, identitas nasional Indonesia mencakup semangat kebangsaan
(nasionalisme) Indonesia, negara-bangsa (nation-state) Indonesia, dasar negara Pancasila, bahasa
nasional, bahasa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya, semboyan negara 'Bhinneka
Tunggal Ika', bendera negara sang saka merah putih, konstitusi negara UUD 1945, integrasi
Wawasan Nusantara, serta tradisi dan kebudayaan daerah yang telah diterima secara luas sebagai
bagian integral budaya nasional setelah melalui proses tertentu yang bisa disebut sebagai
'mengindonesia', yang berarti proses untuk mewujudkan mimpi, imajinasi, dan cita-cita ideal
bangsa Indonesia yang bersatu, adil, makmur, berharkat, dan bermartabat, baik ke dalam maupun
ke luar dalam kancah internasional. Karena kedudukannya yang amat penting itu, identitas
nasional harus dimiliki oleh setiap bangsa. Tanpa identitas nasional suatu bangsa akan
terombang-ambing.
Namun apabila kita melihat fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini, identitas yang
dimiliki bangsa kita seolah-olah telah terkikis dengan adanya pengaruh yang timbul dari pihak
luar. Budaya-budaya barat yang masuk ke negara kita ini, rasanya begitu capat di serap oleh
lapisan masyarakat. Masyarakat lebih mudah mengambil budaya-budaya barat yang tidak sesuai
dengan corak ketimuran. Yang pada dasarnya masih menjunjung tinggi nilai moral dan etika.
Namun kenyataannya, hal itu sering kali di abaikan. Dengan melihat kenyataan ini, terlihat jelas
bahwa identitas nasional telah mulai terkikis dengan datangnya budaya-budaya barat yang
memang tidak sesuai dengan budaya bangsa indonesia.
Tantangan mengembangkan identitas nasional terletak pada pikiran dan sikap yang
terbuka untuk menghormati keanekaragaman, mendorong demokrasi yang partisipatif,
memperkuat penegakan hukum, serta memajukan solidaritas terhadap mereka yang lemah atau
korban di mana negeri Indonesia adalah ruang publik sebagai tempat kita hidup bersama. Karena
kedudukannya yang amat penting itu, identitas nasional harus dimiliki oleh setiap bangsa.
Karena tanpa identitas nasional suatu bangsa akan terombang-ambing.
Disadari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran warga negara dalam
bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara khususnya pada era reformasi bagaikan berada dalam tahap disintegrasi karena tidak
ada nilai-nilai yang menjadi pegangan bersama. Oleh karena itu perlu adanya pendukung dalam
meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pegangan dalam
bermasyarakat. Memahami dan mengerti nilai-nilai pancasila sejak dini dalam kehidupan
sekolah sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran dalam mewujudkan nilai-nilai
pancasila.
Kita perlu memahami secara penuh bahwa pancasila sebagai pedoman hidup bangsa
sehingga kita dapat merasa berkewajiban dalam melaksanakannya. Tantangan terkait

7
memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme perlu mendapat perhatian. Bangsa indonesia
perlu mengupayakan strategi untuk mengalihkan kecintaan terhadap bangsa asing agar dapat
berubah menjadi bangsa sendiri. Hal tersebut perlu adanya upaya dari generasi baru untuk
mendorong bangsa indonesia untuk membuat prestasi yang tidak dapat dibuat oleh bangsa lain.
Mendorong masyarakat kita untuk bangga menggunakan produk bangsa sendiri.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam
konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila. Adapun Identitas
Nasional Indonesia antara lain:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/406287526/KELOMPOK-2-ALASAN-MENGAPA-
DIPERLUKAN-IDENTITAS-NASIONAL-1-pdf
http://eprints.ipdn.ac.id
https://id.scribd.com/document/362570630/Makalah-Esensi-Dan-Urgensi-Nasional
http://fannyrahma22.blogspot.com/2019/03/makalah-esensi-dan-urgensi-identitas.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai