Anda di halaman 1dari 4

Nomor : 440/30/SOP/TU

Terbit ke : 01
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : 23/02/2022
Halaman : 1/2

SOP KEJANG PADA NEONATUS

Diberikan Kepada

Dokumen

Tanggal Pemberian

Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh,


Koordinator PONED Ketua Akreditasi Ka. Puskesmas Pondok Aren

( dr. Dewi Ratnasari ) (drg. Rachel Tiurma A) drg. Endang Kurniawan, M.M
NIP. 19880428 201503 2 003 NIP. 19770808 200701 2 016 NIP. 19780219 200801 1 004
KEJANG PADA NEONATUS

No. Dokumen : 440/30/SOP/TU


Terbit ke : 01
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23/02/2022
Halaman : 1/1
Puskesmas drg.Endang Kurnia. M.M
Pondok Aren NIP. 19780219 200801 1 004

1. Pengertian Kejang pada nenatus adalah perubahan paroksimal dari fungsi  neurologik
(misalnya  perilaku, sensorik, motorik dan fungsi autonom system syaraf) 
yang terjadi pada masa neonatus.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan kejang pada
neonatus di Puskesmas Pondok Aren.

3. Kebijakan Surat Keputusan Puskesmas Pondok Aren Nomor 07 Tahun 2022 Tentang
Pelaksanaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (Poned)
Puskesmas Pondok Aren
4. Referensi Buku Acun Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
5. Alat dan Bahan Alat:
1. Status pasien
2. ATK
3. Stetoskop
4. Termometer
5. Masker
6. Handscoen
Bahan:
1. Diazepam / Fenobarbital
2. Spuit 1cc
6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis
 Riwayat persalinan: bayi lahir prematur, lahir dengan tindakan,
penolong persalinan, asfiksia neonatorum.
 Riwayat imunisasi tetanus ibu, penolong persalinan bukan tenaga
kesehatan.
 Riwayat perawatan tali pusat dengan obat tradisional.
 Riwayat kejang, penurunan kesadaran, ada gerakan abnormal pada
mata, mulut, lidah dan ekstrimitas.
 Riwayat spasme atau kekakuan pada ekstremitas, otot mulut dan
perut.
 Kejang dipicu oleh kebisingan atau prosedur atau tindakan
pengobatan.
 Riwayat bayi malas minum sesudah dapat minum normal.

 Adanya faktor risiko infeksi.


 Riwayat ibu mendapat obat mis. heroin, metadon, propoxypen,
sekobarbital, alkohol.
 Riwayat perubahan warna kulit (kuning)
 Saat timbulnya dan lama terjadinya kejang.
2. Petugas melakukan pemeriksaan Fisik:
 Gerakan abnormal pada wajah, mata, mulut, lidah dan ekstrimitas
 Ekstensi atau fleksi tonik ekstremitas, gerakan seperti mengayuh
sepeda, mata berkedip, berputar, juling.
 Tangisan melingking dengan nada tinggi, sukar berhenti.
 Perubahan status kesadaran, apnea, ikterus, ubun-ubun besar
membonjol, suhu tubuh tidak normal.
3. Petugas memberikan tatalaksana
 Bebaskan jalan napas dan Oksigenasi
 Medikamentosa untuk memotong kejang
 Memasang jalur infus intravena
 Beri obat anti kejang Diazepam / Fenobarbital (20 mg/kg berat badan
intra vena dalam waktu 5 menit, jika kejang tidak berhenti dapat
diulang dengan dosis 10 mg/kg berat badan sebanyak 2 kali dengan
selang waktu 30 menit)
 Rujuk pasien ke FKTL dengan SpA dan alat-alat yang memadai

7. Unit terkait Semua petugas medis.


8. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Status pasien
9. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Histori
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai