Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang

Baik di dalam dunia engineering, ekonomi, sosial, budaya maupun dunia teoritis
(termasuk dunia komputer tentunya), kita sering menghadapi suatu yang sering disebut
sebagai “ketidakpastian”. Ketidakpastian terjadi akibat keterbatasan manusia itu sendiri di
dalam dunianya dalam mengukur/menghitung/menalar/meramal sesuatu hal baik yang
akan datang maupun yang ada di depan mata, termasuk yang telah terjadi. Sudah sejak
dari awal zaman, ketidakpastian diantisipasi manusia dengan berbagai cara. Ada cara yang
bersifat prophecy dan supranatural, ada pula yang lebih rasional dengan mempelajari
periodisitas (pengulangan) gejala alam untuk mengurangi tingkat ketidakpastian itu hingga
sampai ke tingkat yang lebih manageble. Namun, ketidakpastian itu tetap mewarnai
kehidupan manusia karena ketidak pastian itu mungkin menjadi faktor pemicu dinamika
roda kehidupan itu sendiri. Dengan kata lain, walau ketidakpastian itu seringkali menjadi
sumber kesulitan, tatapi juga sekaligus merupakan blessing. 

Teori Probabilitas bisa dikatakan merupakan salah satu ilmu untuk “mengukur”
ketidakpastian hingga ke tingkat yang lebih manageble dan predictable. Teori probabilitas
digunakan bukan hanya untuk hal-hal yang praktis, bahkan juga untuk halhal yang teoritis
ketika model-model matematis tidak dapat lagi disusun secara komprehensif untuk
memecahkan suatu masalah. Apalagi dunia engineering yang pada umumnya memerlukan
pertimbangan yang lebih singkat dan pragmatis sangat mengandalkan konsep-konsep di
dalam teori probabilitas. Metode statistika adalah “muka” dari teori probabilitas. Metode
statistika digunakan untuk melakukan pengukuran kuantitatif yang aproksimatif akan
suatu hal. Konsep metodologis yang digunakan di dalam metode statistika dikembangkan
berdasarkan teori probabilitas. Dalam penggunaannya, hasil pengukuran statistika sudah
dapat dianggap memadai. Namun, untuk memahami apa yang ada di balik angka-angka
hasil penghitungan statistika tersebut memerlukan pemahaman mengenali model
probabilitas yang digunakannya, yang artinya perlu kembali ke teori probabilitas. 

Tanpa pemahaman tersebut, seringkali statistik digunakan untuk melegitimasi suatu


kebohongan (dikenal sebagai kebohongan statistika) ketika statistik digunakan sementara
model dasar probabilitas yang terkait tidak sesuai/relevan dengan situasi yang sebenarnya.
Simulasi dan teori antrian dapat dikatakan juga sebagai turunan dari teori probabilitas.
Dengan simulasi maka perilaku suatu sistem atau rancangan dapat dipelajari. Teori
probabilitas digunakan dalam menentukan perilaku secara lebih kuantitatif dari apa yang
disimulasikan. Teori antrian merupakan hasil pengembangan lanjutan konsep probabilitas
dan di dalamnya masih berbicara mengenai model-model probabilitas.

1.2 RUMUSAN MASALAH 


1. Apa

2. Apa deskripsi dari distribusi frekuensi? 


3. Apa saja jenis jenis distribusi probabilitas? 

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


BAB II
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai