induktif
Statistika
Peluang merupakan dasar dari ilmu statistika, merupakan konsep baru yang tidak
dikenal dalam pemikiran Yunani Kuno, Romawi, dan bahkan Eropa dalam abad
pertengahan. Teori mengenai kombinasi bilangan sudah terdapat dalam aljabar yang
dikembangkan sarjana Muslim namun bukan dalam lingkup teori peluang.
Konsep statistika sering dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam
suatu populasi tertentu.
Pengujian mengharuskan kita untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari
kasus-kasus yang bersifat individual. Dipihak lain maka penyusunan hipotesis merupakan
penarikan kesimpulan yang bersifat khas dari pernyataan yang bersifat umum dengan
mempergunakan deduksi. Logika deduktif berpaling kepada matematika sebagai sarana
penalaran penarikan kesimpulan sedangkan logika induktif berpaling kepada statistika.
Dalam penalaran deduktif maka kesimpulan yang ditarik adalah benar sekiranya
premis-premis yang dipergunakannya adalah benar dan prosedur penarikan
kesimpulannya adalah sah. Sedangkan penalaran induktif meskipun premis-premis yang
dipergunakan adalah benar dan penarikan kesimpulan adalah sah maka kesimpulan itu
belum tentu benar. Statistika merupakan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk
menghitung tingkat peluang ini dengan eksak.
Terlepas dari semua itu maka dalam penarikan kesimpulan secara induktif
kekeliruan memang tidak dapat dihindarkan. Namun statistika memberikan sifat yang
pragmatis kepada penelahaan keilmuan; dimana dalam kesadaran bahwa suatu kebenaran
absolut tidak mungkin dapat dicapai, kita berpendirian bahwa suatu kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan dapat diperoleh.
Berfikir logis secara deduktif sering sekali dikacaukan dengan berfikir logis secara
induktif. Prosedur penarikan kesimpulan yang subyektif ini, merupakan salah satu
penghalang kemajuan ilmu, sebab kesimpulan yang ditarik adalah tidak sah.