Anda di halaman 1dari 5

HOAX

Hoax menyebar bak air bah, membanjiri ruang-ruang pribadi, mempengaruhi cara pandang orang terhadap satu isu
tertentu yang sedang marak diperbincangkan. Mungkin bukan kebetulan jika dari sekian banyak tema hoax,
beberapa di antaranya berkaitan dengan memori kolektif sejarah kita, antara lain komunisme dan rasialisme.
Belakangan ini, pembahasan tentang hoax semakin santer ditengah – tengah masyarakat.

Namun, bagaimana sebenarnya sejarah dari penyebaran hoax paling fenomenal di dunia? Berikut ceritanya :

Sejarah Hoax

Awal mula hoax bisa ditelusuri bahkan sebelum 1600-an. Kebanyakan informasi pada era tersebut disebarkan tanpa
komentar. Pembaca bebas menentukan validitas informasi berdasarkan pemahaman, kepercayaan/agama, maupun
penemuan ilmiah terbaru saat itu.

Kebanyakan hoax pada era tersebut terbentuk karena spekulasi. Misalnya saja, saat Benjamin Franklin pada 17
Oktober 1745 via Pennsylvania Gazette melansir tentang batuan China yang bisa digunakan untuk mengobati
rabies, kanker, dan penyakit mematikan lain.

Bagaimanapun, verifikasi informasi itu hanya didasari oleh testimoni personal. Satu pekan kemudian, sebuah surat
klarifikasi di Gazette mengklaim bahwa batuan tersebut ternyata terbuat dari tanduk rusa dan tidak memiliki
kemampuan medis apapun.

Pada 1726, penulis Jonathan Swift menggunakan strategi hoax untuk menerbitkan cerita berjudul Travels Into
Several Remote Nations of the World. Sebelumnya, pada 1708, dia juga menggunakan hoax tidak berbahaya berisi
prediksi astrologi pada 1 April, yang kini dikenal sebagai April Fools’ Day.

Pada 1835, penulis Edgar Allan Poe menerbitkan cerita hoax terkenal; The Unparalled Adventure of One Hans
Pfaall tentang pria yang pergi ke bulan menggunakan balon udara dan tinggal di sana selama 5 tahun.

Permulaan Abad XIX

Perkembangan hoax semakin pesat pada pertengahan pertama abad XIX. Seiring dengan itu, jumlah komunitas
sains semakin melesat di Amerika Serikat, dan banyak dari mereka yang menerbitkan penemuan hoax yang
menggemparkan.

Salah satu hoax yang paling menggemparkan saat itu adalah The Great Moon Hoax yang dilansir pada 1835 di The
Sun, New York. Reporter The Sun menduga bahwa peneliti John Herschel menemukan manusia bersayap setinggi 4
kaki di bulan.

Cerita tersebut lama-kelamaan dipercaya publik sebagai sebuah kebenaran. Apalagi, John adalah putra dari peneliti
penemu planet Uranus, William Herschel. Setelah hoax itu terbongkar, publik menuntut pemilikThe Sun, Benjamin
Day.

Pada 1860-an, P.T. Barnum membuat hoax berjudul What Is It?, yang diklaim menjawab misteri teori Charles Darwin
tentang evolusi primata menjadi manusia. Ironisnya, hoax tersebut digunakan sebagai senjata politik saat era
pemilihan presiden Abraham Lincoln.
Pada 1869, muncul berita hoax yang paling menggemparkan sepanjang sejarah media cetak, yaitu penampakan
manusia raksasa setinggi 10 kaki (Cardiff Giant) di New York. Rupanya, raksasa tersebut adalah buatan ahli
tembakau George Hull.

Pada 1874, James Gordon Bennett Jr. Membuat cerita hoax di New York Herald tentang binatang buas yang kabur
dari kebun binatang dan membunuh 49 orang. Akibat hoax tersebut, terjadi kekacauan dan kepanikan publik yang
hebat.

Abad XX dan Seterusnya

Pada abad ke-XX, berita hoax lebih banyak disebarkan melalui jalur siaran ketimbang media cetak. Hal itu terjadi
seiring dengan perkembangan media massa, yang mengharuskan penayangan berita secepat mungkin. Akibatnya,
banyak media massa yang tidak mengklarifikasi informasi terlebih dahulu sebelum menyebarluaskannya.

Salah satu hoax yang paling terkenal pada abad XX adalah siaran stasiun televisi ABC dan USA Today yang
mengklaim bahwa Rusia berencana menjual jenasah Vladimir Lenin untuk mendongkrak penerimaan negara.

Hoax masa kini diklaim lebih menakutkan karena bisa dibuat dengan sangat mudah dan cepat melalui Internet. Pada
era digital, jumlah hoax (baik yang disengaja maupun tidak) di bidang politik, sains, ekonomi, sosial, maupun hiburan
sudah tidak dapat dihitung.

Ilustrasi telapak tangan sebagai simbol menolak hoax


Apa Arti Hoax ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘hoaks’ adalah ‘berita bohong.’ Dalam Oxford English dictionary,
‘hoax’ didefinisikan sebagai ‘malicious deception’ atau ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’. Hoax
atau fake news bukan sesuatu yang baru, dan sudah banyak beredar sejak Johannes Gutenberg menciptakan mesin
cetak pada tahun 1439. Sebelum zaman internet, hoax bahkan lebih berbahaya dari sekarang karena sulit untuk
diverifikasi.

Apa itu hoax dan bagaimana agar kita tidak tertipu? Simak uraiannya

Berikut beberapa jenis hoax :

1. Hoax proper

Hoax dalam definisi termurninya adalah berita bohong yang dibuat secara sengaja. Pembuatnya tahu bahwa berita
itu bohong dan bermaksud untuk menipu orang dengan beritanya.

2. Judul heboh tapi berbeda dengan isi berita

Kebiasaan buruk banyak netizen adalah hanya membaca headline berita tanpa membaca isinya. Banyak beredar
artikel yang isinya benar tapi diberi judul yang heboh dan provokatif yang sebenarnya tidak sama dengan isi
artikelnya.

3. Berita benar dalam konteks menyesatkan

Kadang-kadang berita benar yang sudah lama diterbitkan bisa beredar lagi di sosial media. Ini membuat kesan
bahwa berita itu baru terjadi dan bisa menyesatkan orang yang tidak mengecek kembali tanggalnya

Apa saja konsekuensi membuat dan menyebarkan berita menyesatkan?

 Membuat masyarakat menjadi curiga dan bahkan membenci kelompok tertentu


 Menyusahkan atau bahkan menyakiti secara fisik orang yang tidak bersalah
 Memberikan informasi yang salah kepada pembuat kebijaksanaan

Lalu, kiat-kiat apa saja untuk menghadapi hoax?

 Rutinlah membaca berita dari media yang well-established dan dihormati.


 Orang yang paling rentan hoax adalah orang yang jarang mengonsumsi berita.
 Kalau suatu berita kedengarannya tidak mungkin, bacalah dengan lebih teliti karena seringkali itu karena
memang itu tidak mungkin.
 Jangan share artikel/foto/pesan berantai tanpa membaca sepenuhnya dan yakin akan kebenarannya.
Berita – berita Hoax yang sempat ramai di Indonesia

1. Iron Man Bali


Seorang pria asal Bali berusia 31 tahun bernama I Wayan Sumardana alias Sutawan alias Tawan dijuluki sebagai
manusia robot. Julukan itu dia peroleh karena kemampuannya dalam merancang robot. Hebatnya, robot ciptaannya
mampu menggerakkan tangan kirinya yang lumpuh karena stroke. Dengan menggunakan perangkat electronik
rongsokan, dia berhasil menciptakan robot yang digerakan melalui sensor otak dengan sistem EEG
electroencephalography.
Namun setelah diteliti semua itu Hoax karena banyak kejanggalan yang ditemui misalnya robot tersebut tidak bisa
dipakai orang lain, malah sempat didatangi oleh ahli sistem saraf otak yang ternyata setelah melihat langsung
“elektroda” yang ditempatkan di kepala dan “tangan robot”, bisa pastikan keseluruhannya hanyalah hoax semata.
Dan yang terakhir ketika akan di uji dikatakan bahwa robot tersebut sudah rusak.
2. Gerakan Rush Money
Rush Money kerupakan sebuah kejadian dimana masyarakat secara besar-besaran akan menarik uang tunai di
bank secara serentak dan dalam skala yang besar. Oleh karena itu bank dapat kehabisan dana tunai yang
mengakibatkan sistem perbankan menjadi kacau.
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta agar masyarakat tidak terpengaruh terhadap informasi gerakan
penarikan uang secara besar-besaran atau rush money. Isu itu tersebar melalui media sosial.
Gerakan rush money berkembang bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi jilid III terkait kasus dugaan
penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Tito mengatakan, informasi mengenai rush money merupakan kebohongan. Sebab, informasi tersebut berasal dari
sumber-sumber yang tak jelas. Selain itu, fakta yang dipaparkan dalam informasi itu juga tak tepat.
3. Blue Energy
Kabar Blue Energy yaitu hoax pengubahan air menjadi bensin pada 2008 sempat ramai di pemberitaan. Bahan
bakar non fosil yang berasal dari air laut itu ditemukan oleh seorang pria asal Nganjuk bernama Joko Suprapto.
Sama seperti PLTH, Blue energy ini juga mampu menipu pejabat Negara bahkan seorang Presiden.
Hingga Presiden memerintahkan membentuk tim untuk pengembangan blue energy, bahkan sudah memberi nama
atas temuan itu sebagai “Minyak Indonesia Bersatu”. Blue energy bahkan lebih hebat karena Presiden kala itu SBY
mengumumkan kepada dunia mengenai proyek energi baru berbahan baku air tersebut. Saat konferensi
internasional Global Warming di Bali, akhir 2007, Minyak Indonesia Bersatu turut dipamerkan.
Namun saat akan mulai diproduksi menjelang peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2008 Joko
Suprapto sang penemu justru menghilang. Temuan itu mendapat kecaman, terutama dari Universitas Gadjah
Mada, karena dianggap bohong. UGM mengungkapkan, mereka sempat diminta membiayai proyek energi alternatif
oleh kelompok Joko Suprapto dan kawan-kawan, senilai Rp 3 miliar.
Namun, setelah melakukan beberapa pertemuan dan menelusuri latar belakang kelompok ini, UGM menyimpulkan
proyek yang ditawarkan itu merupakan upaya penipuan. Dan pada akhirnya joko juga ditangkap oleh pihak
berwajib, dan dipernjara selama 3,5 tahun.
4. Serbuan Tenaga Kerja China ke Indonesia
Media sosial tiba-tiba dihebohkan dengan penyebaran berita yang menyebutkan Indonesia kedatangan tenaga
kerja asing asal China. Jumlah yang disebutkan tidak tanggung-tanggung, yakni 10 juta orang. Ada juga yang
menghembus kabar mencapai 20 juta tenaga kerja China.
Presiden Joko Widodo langsung membantah isu yang meresahkan masyarakat ini. Menurutnya, jumlah TKA asal
China sekitar 21.000. Jumlah ini disebut jauh lebih kecil dibandingkan jumlah TKI di Hong Kong yang mencapai 153
ribu orang.
Presiden juga menilai isu yang beredar soal TKA ke Indonesia tidak logis sebab upah bekerja di sini rata-rata masih
Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta, sedikit lebih rendah dibandingkan di China yang bisa diupah hingga di atas Rp 5 juta.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Hampa (PLTH)
Di indonesia sempat tersebar berita tentang seorang yang berprofesi sebagai tukang service dinamo asal malang
yang bernama Mbah Embing bisa menciptakan sebuah generator unik yang bernama Pembangkit Listrik Tenaga
Hampah (PLTH).
Pembangkit listrik ciptaannya tersebut bisa menghasilkan listrik tanpa menggunakan energi apapun, dan hanya
butuh kehampaan.
Bukan hanya orang-orang biasa saja, bahkan pihak Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat percaya dan memesan
generator buatan mbah embing tersebut.
Tapi sayangnya, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akhirnya jatuh juga.
Pihak PLTH akhirnya bisa membongkar kebohongan dari mbah embling tersebut. Ternyata mbah embing
menggunakan trik dengan menyambungkan aliran listrik melalui bawah tanah ke generator tersebut.

Anda mungkin juga menyukai